Selasa, 30 April 2013

[Spoiler] Gu Family Book Episode 8

shot0684
Ternyata Jo Gwan Woong tidak mengenal  Lee Soon Shin. Lee Soon Shin pura-pura tak mengenal siapa Jo Gwan Woong. Ia bertanya pengapa pejabat yang sudah pensiun seperti Jo Gwan Woong masih ikut campur urusan pemerintah. Jawaban Jo Gwan Woong malah menjadi senjata makan tuan. Ia berkata ia hendak menangkap pembunuh yang membunuh pemberontak /pengkhianat negara. Dengan cerdik Lee Soon Shin berkata jika Tuan Park benar-benar pengkhianat negara, berarti Kang Chi sudah melakukan jasa besar dong dengan membunuhnya. Atau Tuan Park hanya difitnah? Jo Gwan Woong mati kutu.
(Iya sih logikanya, masa tuduhannya kontradiksi banget. Membunuh Tuan Park dan menerobos penjara untuk menyelamatkan  Tae Soo alias putera Tuan Park @_@)
shot0591 shot0593
Jo Gwan Woon melepaskan Kang Chi asalkan Lee Soon Shin berjanji akan bertanggung jawab jika Kang Chi melakukan kesalahan. Kang Chi akhirnya dibebaskan.
Bukannya senang dibebaskan, Kang Chi malah berharap mati daripada dicap sebagai pembunuh orang yang dianggap ayahnya sendiri. Ia bahkan terang-terangan mengatakan ia bukan manusia juga bukan roh hewan. Ia bukanlah apa-apa. Lee Soon Shin memberi 3 nyang (koin uang) pada Kang Chi lalu memberinya tugas satu hari ini untuk memberikan uang itu pada 3 orang yang ingin ia ucapkan selamat tinggal sebelum mati, lalu kembali padanya. 
shot0596 shot0597
Kang Chi keluar dari penjara. Ia sama sekali tidak tahu kalau Lee Soon Shin telah membuat perjanjian dengan Jo Gwan Woon dengan materai darahnya sendiri. Ia berjanji bertanggung jawab dengan melepaskan kedudukannya sebagai gubernur  jika Kang Chi melakukan kesalahan. Guru Dam juga cemas dengan keputusan yang dibuat Lee Soon Shin. Tapi Lee Soon Shin berkata ini adalah hal terbaik yang bisa dilakukannya.
shot0599 shot0601
Sementara itu Tae Soo rupanya telah dicuci otak oleh ninja tangan kanan Jo Gwan Woong. Ia dibuat percaya kalau Kang Chi yang telah membunuh ayahnya. Ia juga diperintahkan untuk membunuh Kang Chi jika melihatnya.
Rakyat desa melempari Kang Chi karena mengira Kang Chi yang membunuh Tuan Park. Yeo Wool membelanya tapi ia juga kena lempar. Kang Chi sangat marah karena ia dituduh melakukan kesalahan yang tidak ia lakukan. Yeo Wool mengalihkan kemarahannya dengan mengingatkan Kang Chi tentang Chung Jo. Ia memberitahu di mana Chung Jo sekarang berada.
shot0603 shot0604
Chung Jo di-bully para seniornya. Tapi ia bertahan walau menerima hukuman dari Kepala Gisaeng Chun. Melihat itu, Kang Chi hendak membawa Chung Jo pergi dari sana. Gisaeng Chun mengingatkan jika Chung Jo pergi sekarang, maka ia akan penjadi buronan seumur hidupnya. Dan jika keduanya tertangkap, pasti keduanya mati.
Aku tidak heran Chung Jo melepaskan tangannya dari genggaman Kang Chi. Ia menolak melarikan diri. Ia menyuruh Kang Chi kembali menjemputnya jika sudah membersihkan nama ayahnya.  (Ia tahu jika ia pergi melarikan diri sekarang maka ia dan Kang Chi akan menjadi buronan seumur hidup, dan tidak berkesempatan membersihkan nama ayahnya. Hmmm...hal inilah yang seharusnya Seo Hwa pikirkan 20 tahun lalu.)
shot0617 shot0625
Yeo Wool mendapat perintah dari ayahnya untuk membunuh Kang Chi jika Kang Chi melakukan kesalahan. Hal ini untuk melindungi Gubernur Lee Soon Shin. Tapi Yeo Wool kehilangan jejak Kang Chi. Gon melihat Kang Chi menuju Penginapan Seratus Tahun. Mengira Kang Chi akan melakukan sesuatu yang buruk, ia mengangkat panahnya hendak memanah Kang Chi. Yeo Wool yang melihat itu sempat bimbang tapi ia memutuskan memanah panah Gon, bukan Kang Chi.
shot0630 shot0636
Kang Chi menemui Jo Gwan Woong. Ia menghancurkan meja Jo Gwan Woong dengan sebuah tongkat. Ia berkata suatu saat ia akan mengambil kembali penginapan ini dan membunuh Jo Gwan Woong dengan tangannya.
shot0643 shot0645
Jo Gwan Woong langsung memanggil Lee Soon Shin dan memperlihatkan ruangannya yang berantakan karena Kang Chi. Lee Soon Shin meminta bukti Kang Chi pelakunya. Jo Gwan Woong memanggil seluruh pelayan yang melihat kedatangan Kang Chi. Tapi Choi dan semua pelayan lain menyangkal telah melihat Kang Chi.  Tidak ada bukti. Lee Soon Shin-Jo Gwan Woong = 2-0.
Jo Gwan Woong mengamuk dan memerintahkan semua pelayan disiksa dan tak diberi makan. Tapi para pelayan tetap melindungi Kang Chi.
shot0651 shot0656
Kang Chi kembali pada Lee Soon Shin dan mengembalikan 3 nyang utuh. Ia tidak lagi berpikir untuk mati sekarang. Sekarang tujuan hidupnya ada 3: membersihkan nama Tuan Park Mu Sol, mengembalikan penginapan pada Tae Soo dan Chung Jo, dan menjadi manusia. Ia sudah mendengar tentang Buku Keluarga Gu dari So Jung.
Anehnya syarat yang diberikan pada Kang Chi berbeda dengan syarat yang diberitahukan So Jung pada Wol Ryung. So Jung memberitahu Kang Chi bahwa untuk mendapatkan buku itu, Kang Chi harus berusaha tetap dalam bentuk manusia walau tidak mengenakan gelang. Juga jangan berdekatan dengan wanita, baik itu karena simpati atau cinta. So Jung menambahkan hal itu mungkin sulit karena orang yang sudah ditakdirkan dan tidak bisa dihindari sudah berada di samping Kang Chi (hehe...Yeo Wool pastinya).
shot0657 shot0658
Lee Soon Shin membawa Kang Chi ke tempat Dam Pyung Joon. Kang Chi berlutut di hadapan Guru Dam dan meminta diajarkan kesabaran, pengendalian diri, dan kekuatan pikiran. Tentu saja Yeo Wool sangat senang. Ia sekarang bisa melihat Kang Chi setiap hari. Keduanya segera berteman baik...eh...setidaknya Kang Chi menganggapnya demikian.
shot0664 shot0670
Chung Jo mulai menunjukkan ketegarannya. Ia bahkan berani menantang seniornya yang telah membullynya. Gisaeng Chun senang melihat perubahan ini.
shot0692 shot0700
Kang Chi memulai pelatihannya di sekolah Guru Dam. Ia terkesan karena para murid tampaknya menghormati Yeo Wool.
Selama ini Tae Soo tinggal di sekolah Guru Dam untuk memulihkan kesehatannya. Tapi saat ini ia telah dicuci otak. Ia mengambil pedang lalu mencari Kang Chi. Kang Chi sangat senang melihat Tae Soo. Ia terkejut saat Tae Soo menusuknya dengan pedang. Hingga menembus tubuhnya. Noooo.....Kang Chi!!
shot0721 shot0727

Gu Family Book : Preview Episode 8


Spoiler Gu Family Book Episode 7

Semoga Kang Chi bisa mengeluarkan Chung Jo dari Chunhwagwan. Saya gak rela.. benar-benar gak rela kalau Chung Jo jadi gisaeng. Titik. Apalagi untuk ugh... si Jo Gwan Woong di sini berarti udah aki-aki bukan kalau dibandingkan dengan Chung Jo? Kan waktu dia suka dengan Seo Hwa aja beda umurnya udah jauh banget, kan?
Sudahlah.. kita lihat apa yang terjadi berikutnya di episode 8 ini aja, ya.. Preview tertulis ep 8 ada di tempat Fanny, ya..

http://www.dailymotion.com/video/xzfz7g_new-20130430-kang-chi-the-beginning-ep8-preview_shortfilms#.UX-mG0r-mWY

Preview :

Kang Chi : "Aku akan mengambil penginapan ini kembali dengan tanganku sendiri. Aku akan mengambil nyawaku dengan tangan ini juga."

Dam Pyung Joon : "Jika kau melihat sesuatu yang aneh, segera akhiri hidupnya."

Yeo Wool : "Aku yang akan melakukannya."

Kang Chi : "Ayo kita pergi. Aku tak akan meninggalkanmu sendiri lebih lama lagi. Percayalah padaku."

Seseorang pada Tae Soo : "Orang yang membunuh ayahmu adalah Kang Chi. Jika kau melihatnya, bunuh  dia." 

Gu Family Book : Spoiler Episode 7





Yeo Wool terbelalak kaget melihat Kang Chi yang berubah menjadi monster dan reaksi pertama yang ia lakukan adalah lari. Di tengah jalan, ia bertemu dengan Gon dan menceritakan kejadian yang ia lihat.
Seluruh pengawal yang tadi mengerubungi Kang Chi sekarang tewas. Terhuyung-hyung Kang Chi pergi dari tempat itu, namun ia jatuh pingsan. 
Yeo Wool menemui ayahnya dan menceritakan tentang yang baru saja ia lihat tadi. Dam Pyung Joon langsung menghubungkan dengan kejadian 20 tahun yang lalu dan menduga Kang Chi adalah anak Wol Ryung. Lee Soon Shin ingin menemukan Kang Chi terlebih dulu sebelum Gwan Woong menemukannya. 
Sementara Gon yang khawatir dengan keselamatan Yeo Wool, mengatakan kalau ia akan membawa pasukan untuk mencari Kang Chi dan membunuhnya. Tentu saja Yeo Wool marah mendengarnya dan menganggap Gon tak berperasaan. Kang Chi adalah orang yang pernah menyelamatkan hidupnya.
Kepala pengawal melaporkan hilangnya seluruh anak buahnya pada Jo Gwan Woong. Ia juga melaporkan Tae Soo dan Kang Chi juga lenyap. Bukannya khawatir, Jo Gwan Woong malah merasa hal ini menarik karena ketujuh orangnya bisa lenyap karena Kang Chi. Ia menginginkan Kang Chi.
Biksu So Jung menemukan Kang Chi dan akhirnya menceritakan jati diri Kang Chi sebenarnya. Kang Chi kaget dan marah mengetahui ia adalah turunan siluman dan manusia. Begitu ia marah, matanya berubah menjadi hijau lagi dan ia pun mulai berubah. 
Ia berlutut dan memohon pada Biksu So Jung agar mengubahnya kembali menjadi manusia lagi karena ia tak bisa menemui Chung Jo atau yang lainnya jika dalam kondisi seperti ini. 
Yeo Wool mendengar semuanya, dan kembali shock.
Sementara itu Chung Jo ternyata di bawa ke rumah gisaeng Chunhwagwan. Tentu saja Chung Jo menolak menjadi gisaeng. Pemimpin Gisaeng masih Soo Ryun, dan Soo Ryun pun mengikat Chung Jo di pohon aib, sama seperti ia dulu pernah mengikat Seo Hwa 20 tahun yang lalu. Chung Jo pun terikat di sana kehujanan, dan ditonton oleh para warga sekitar. Kedinginan dan malu, ia berseru dalam hati, memanggil kakaknya dan Kang Chi.
Beberapa hari telah berlalu. Karena kelelahan, Chung Jo pun pingsan.
Saat sadar, Chung Jo sudah tak terikat di pohon lagi. Dan saat melihat makanan, ia langsung melahapnya. 
Soo Ryun yang ternyata ada di ruangan itu bertanya padanya, apakah Chung Jo mau memegang kehormatan kebangsawanannya? Jika memang iya, Soo Ryun akan mengikatnya kembali. Jadi apakah Chung Jo mau kembali terikat ke pohon atau makan bubur itu?
Chung Jo gemetar memegang sendok itu, dan menangis saat ia mengangkat sendok dan mulai memakan bubur itu. 
Biksu So Jung membawa Kang Chi ke Taman Cahaya Bulan, namun Kang Chi mogok makan. Yeo Wool yang terus mengikutinya, akhirnya turun tangan. Ia muncul dan memukul kepala Kang Chi, menyuruhnya makan. 
Kang Chi kaget melihat Yeo Wool dan heran melihat Yeo Wool tak menganggapnya aneh. Yeo Wool menjawab kalau tentu saja Kang Chi terlihat aneh. Tapi sebelumnya pun Kang Chi juga sudah aneh. Yang berubah darinya hanyalah warna matanya saja. Dunia tak akan berakhir karenanya. Maka dariitu, Yeo Wool menyuruh Kang Chi makan. 
Kang Chi tetap tak mau dan masih mogok makan, membuat Yeo Wool kesal. Ia memukul kepala Kang Chi lagi. Mereka pun bertengkar tentang takdir baru Kang Chi. Biksu So Jung melihat mereka berdua dan teringat akan ramalannya tentang Yeo Wool dan jodohnya. Ia pun bertanya-tanya, "Tak mungkin kan kalau gadis itu adalah.."
Jo Gwan Woong akhirnya menjadi pemilik Penginapan Seratus Tahun. Hmm.. dimiliki si Jo Gwan Woong ini bisa-bisa jadi Penginapan Seratus Hari, deh..
Dan semakin menambah luka, Nyonya Yoon dan para pelayan dibawa kembali ke penginapan untuk dijadikan budak. Tapi Nyonya Yoon tak mau tunduk dan malah berkata kalau Jo Gwan Woong memang menjadi pemilik penginapan ini, tapi Jo Gwan Woong tak akan pernah memiliki penginapan ini. 
Jo Gwan Woong marah dan mencabut pedangnya, mengancam Nyonya Yoon. Tapi Nyonya Yoon malah mengutuk kalau penginapan ini akan menjadi kuburan Jo Gwan Woong.
Dan Jo Gwan Woong pun membunuh Nyonya Yoon. Para pelayan menangisi kematian nyonya-nya. Sementara Jo Gwan Woong bertanya-tanya apa maksud Nyonya Yoon sebenarnya? 
Ruang harta itu masih belum terusik. Tak ada yang tahu mengenai hal ini.
Yeo Wool tersentak kaget mendengar auman dari dalam goa. Ia ingin masuk tapi dicegah oleh Biksu So Jung yang mengatakan dua pribadi Kang Chi sekarang sedang berperang di tubuh itu dan takdirnya yang menentukan apakah Kang Chi akan menjadi manusia atau tidak. Yeo Wool berseru menguatkan Kang Chi, "Jangan menyerah! Kau adalah Choi Kang Chi, dan jangan pernah lupakan nama itu!"
Kang Chi mendengar teriakan Yeo Wool dan sesaat matanya kembali normal, tapi saat itu juga amarahnya muncul dan ia pun mengaum lagi.
Biksu So Jung merasa manusia Kang Chi kalah dan menyarankan agar Yeo Wool pergi. Saat terdengar auman lagi, Yeo Wool pun mengikuti saran biksu So Jung. Yeo Wool kembali menemui ayahnya dan memohon agar ayahnya menolong Kang Chi. 
Wol Sun, salah satu gisaeng, menyuruh Chung Jo untuk menemui tamu. Dan tamu itu ternyata adalah Jo Gwan Woong. Chung Jo menolak untuk bertemu Jo Gwan Woong, membuat Wol Sun menamparnya karena tak patuh pada senior. Untung Soo Ryun datang dan menyelamatkan Chung Jo dan berkata kalau Chung Jo belum siap menjadi gisaeng.
Jo Gwan Woong mengatakan kalau Soo Ryun tak boleh mengulang kesalahan dua kali. Dan ia juga mengatakan kalau Soo Ryun sekarang sudah semakin tua, membuat Wol Sun tersenyum. Sepertinya ada yang ingin menggeser Soo Ryun dan menjadi pemimpin Chunhwagwan, deh. 
Masih dengan wujud keduanya, Kang Chi kembali ke kota, dan dicegat oleh Gon. Mereka pun bertempur. Gon berhasil melukai Kang Chi, tapi luka itu langsung sembuh. 
Kang Chi hampir mengalahkan Gon, namun tiba-tiba muncul Biksu So Jung yang melingkarkan gelang ke tangan Kang Chi. Kang Chi mencoba untuk melepaskannya. Tapi Biksu So Jung memperingatkan kalau Kang Chi melepas gelang itu lagi, maka Kang Chi tak akan pernah jadi manusia selamanya. 
Kang Chi pun akhirnya menyerah dan tetap memakai gelang itu. 
Kang Chi diikat dan Dam Pyung Joon akan menyerahkan pada pemerintah. Saat Yeo Wool protes, Dam Pyung Joon mengatakan kalau ini adalah rencana Lee Soon Shin. 
Maka Kang Chi pun sekarang berlutut di hadapan Jo Gwan Woong yang menuduhnya sebagai pembunuh Tuan Park. Hukumannya adalah hukuman mati, kecuali Kang Chi mau menjadi orangnya. Tentu saja Kang Chi menolak, dan mengatakan kalau ia siap mati asal diperbolehkan membunuh satu orang lagi, yaitu Jo Gwan Woong, pembunuh Tuan Park sebenarnya.
Hukuman mati pun diturunkan. Kang Chi sudah bersiap untuk melepas gelangnya, namun ada suara yang menghentikannya. Lee Soon Shin, yang memperkenalkan diri sebagai Komandan Perang Provinsi Jeolla. Jo Gwan Woong terkejut, lebih terkejut lagi saat mendengar Lee Soon Shin berkata kalau ada orangnya yang ditahan di sini, dan orang itu bernama Choi Kang Chi.
Jo Gwan Woong kaget, apalagi Kang Chi. Ia terpaku melihat Lee Soon Shin menghampirinya dan dengan hangat menyapanya, "Apakah kau baik-baik saja? Aku datang untuk menjemputmu."

Menunggu.

Menggu lama nih aku untuk menonton fil Jang Ok Jung dan Gu Family Booknya episode 7. Soanya sama-sama lagi loding untuk aku nontonnya.

Minggu, 28 April 2013

Sinopsis Gu Family Book Episode 6 - 2


Tae Soo dijebloskan kembali ke penjara, berkumpul bersama keluarganya. Kondisinya sangat menyedihkan. Untung ibu masih pingsan, jadi tak tahu betapa menderitanya Tae Soo. Chung Jo  bertanya kondisi kakaknya. Tapi Tae Soo malah menanyakan Kang Chi, “Bagaimana dengan Kang Chi? Apa yang terjadi padanya?”


Tak mendapat kabar sedikitpun tentang Kang Chi, membuat para pelayan pria mengira Kang Chi telah meninggalkan mereka dan melarikan diri. Dan mereka juga menyalahkan Kang Chi atas kematian Tuan mereka.
Tae Soo hanya mendengar ucapan para pelayan dengan tatapan kosong.
Sementara di kota, Bong Chul menunjukkan gambar Kang Chi pada orang-orang  yang berjualan dan memberitahukan kalau wajah di kertas itu adalah pembunuh Tuan Park. Sepertinya Bong Chul ingin mencari informasi gratis dengan menggunakan tuduhan Jo Gwan Woong. Karena, begitu mereka tahu kalau Kang Chi yang membunuh Tuan Park, maka orang-orang pun emosi dan berkata kalau tanpa hadiah uangpun mereka akan memberitahukan kalau melihat orang seperti Kang Chi.
Yeo Wool dan  Gon melihat tindakan Bong Chul dan anak buahnya. Yeo Wool menduga Kang Chi pasti melarikan diri ke gunung. Gon merasa sulit untuk mencari Kang Chi, seperti mencari jarum di dalam jerami. Yeo Wool tersenyum, “Kang Chi itu lebih besar dan lebih  ribut daripada jarum.  Dia itu ceroboh, jadi kukira ia pasti meninggalkan beberapa petunjuk.”
Gon menatap pasrah pada Yeo Wool, “Bagaimana aku dapat merubah kekeraskepalaanmu?”
“Tak tahu. Mungkin dengan aku mati?” tanya Yeo Wool polos. Dan Yeo Wool terkekeh melihat Gon yang mematung mendengar jawabannya, “Bahkan kalau aku sudah tua pun kau tak akan dapat mengubah keraskepala-ku ini.”
Yeo Wool pun mengajak Gon untuk mulai pergi mencari.
Dan ternyata Bong Chul berada di balik tembok dan mendengarkan percakapan mereka. Ia dan anak buahnya pun mengikuti Yeo Wool dan Gon hingga ke gunung. 
Tapi anak buahnya mulai ribut dan mengeluh, sehingga Bong Chul harus menutup mulutnya dan diam. Tetap saja anak buahnya itu terus mengeluh sampai Bong Chul harus mengancamnya agar diam.
Namun jantung mereka hampir copot saat menyadari Gon berdiri di samping mereka dan bertanya apa yang mereka inginkan. Bong Chul tergagap-gagap mencoba berbohong, tapi Gon melihat kertas pencarian Kang Chi. Setelah melihat isinya, Gon pun menyobek-nyobek kertas itu, membuat Bong Chul berteriak panik.
Dari kejauhan Yeo Wool tersenyum melihat kekesalan Bong Chul. Ia melihat ada seseorang bersembunyi darinya. Pengawal Jo Gwan Woong.
Gon menyuruh mereka untuk meninggalkan gunung ini dan beranjak meninggalkan Bong Chul. Tapi Bong Chul berteriak menghentikannya. Gon berbalik dan pandangannya seperti berkata, ‘Ape lagii ini…””
“50/50,” kata Bong Chul sok bergaya pebisnis, “Siapapun yang menemukannya pertama kali, ayo kita bagi uangnya sama rata. Dua lebih baikdaripada satu. Dan empat itu lebih baik daripada dua, kan?”
Gon  tersenyum menahan sabar dan tetap menyuruhnya untuk pergi. Tapi Bong Chul masih belum mau menyerah. “Jadi 60/40?” Bong Chul tertawa, “60/40? Kau ambil 60-nya dan aku 40. Aku sekarang sedang bermurah hati.”
Tapi tawa Bong Chul berhenti saat Gon menunjukkan pedangnya. Bong Chul pun langsung mengkeret dan berbalik menatap anak buahnya, “Kenapa kau hanya diam? Ayo pergi!”
Gon berbalik dan kaget melihat Yeo Wool sudah menghilang. Ia pun mulai khawatir dan memanggil-manggil Yeo Wool.  Tenyata Bong Chul masih belum pergi, ia mengintai Gon di balik pohon.
Yeo Wool mengikuti orang itu. Namun ia merasa kalau ini adalah jebakan dan menyadari kalau jumlah lawan lebih banyak darinya, maka ia pun melarikan diri. Para pengawal Jo Gwan Woon pun mulai mengejarnya.  Ia pun semakin cepat berlari.
Namun tiba-tiba ia ditarik dan mulutnya dibekap oleh seseorang. Pedang Yeo Wool terlepas. Namun Yeo Wol segera menelikung orang itu, membantingnya ke tanah, dan medudukinya.
Yeo Wool mencabut pisau kecilnya, hendak membunuh orang itu. Tapi matanya melebar melihat siapa orang yang ditelikungnya, “Choi Kang Chi?”
Suara langkah para pengawal itu terdengar mendekat ke arah mereka, dan Kang Chi ganti mendorong Yeo Wool  dan tubuhnya menutupi tubuh Yeo Wool agar tak terlihat. Yeo Wool merasa canggung dengan kedekatan fisik mereka, tapi Kang Chi tak menyadarinya.
Para pengawal itu mulai mencari-cari dan salah satu kaki Kang Chi tersembul di balik gundukan tempat mereka bersembunyi. Namun pengawal itu tak melihat kaki Kang Chi karena secara ajaib, muncul tanaman merambat yang  menutupi kaki Kang Chi dari pandangan.
Hmm.. kekuatan Kang Chi kan? Atau kekuatan Gunung Jiri yang mengetahui keturunan siapa Kang Chi ini sebenarnya?
Kang Chi pun menghela nafas lega melihat para pengawal itu mulai pergi. Masih memeluk Yeo Wool, Kang Chi menoleh padanya dan mematung. Yeo Wool bertanya kemana Kang Chi menghilang selama ini? “Apa kau bersembunyi?”
Tapi Kang Chi seolah tak mendengarkat pertanyaan Yeo Wool dan malah bertanya, “Apa-apaan ini? Kau kok kelihatan cantik kalau dilihat dari dekat seperti ini? Kalau aku tak mengenalmu, aku pikir kau itu adalah seorang gadis.”
Yeo Wool mengerutkan kening, merasa perlu mengkoreksi. Tapi ada yang lebih mendesak untuk dikoreksi, “Di desa, mereka mencari-carimu. Mereka menginginkanmu hingga menyebar poster dan bahkan imbalan uang. Apa kau tak tahu?”
“Apa kau sibuk belajar bela diri sehingga tak pernah belajar tata karma?” tanya Kang Chi. “Aku selalu menyelamatkanmu, tapi kau tak pernah berterima kasih padaku.”
“Choi Kang Chi!” bentak Yeo Wool.
“Kalau kau selalu melakukan hal itu, nanti akan jadi kebiasaan,” kata Kang Chi menasehati.
Belum sempat Yeo Wool menjawab, kerah baju Kang Chi ditarik oleh seseorang,. Belum sempat Kang Chi bereaksi, ia pun ditonjok keras. Oleh Gun yang berkata marah, “Kau yang harusnya tahu kalau ngelanturmu itu bisa menjadi kebiasaan.”
Kang Chi marah dan mereka pun hampir berkelahi. Tapi Yeo Wool menghentikan mereka karena sekarang bukan saat yang tepat untuk berkelahi apalagi bagi Kang Chi, “Kau seharusnya tak ada disini. Sudah dua hari jasad Tuan Park dipajang di luar. Keluarganya dipenjara dan disiksa setiap saat. Semua orang menganggapmu sebagai pembunuhnya. Semua orang sedang mencarimu dan ingin menangkapmu.”
Mata Kang Chi  berkaca-kaca mendengar ucapan Yeo Wool, dan ia pun berteriak meluapkan rasa marahnya. Ia berbalik agar mereka tak melihat air matanya. Yeo Wool menyarankan agar mereka bersembunyi dan memikirkan cara untuk membuktikan kalau ia tak bersalah.
Untuk menutupi perasaannya, Kang Chi mengabaikan ucapan Yeo Wool dan malah berkata pada Gon kalau Gon sedang beruntung karena ia ada urusan dan harus pergi ke suatu tempat. Dan Kang Chi pun beranjak meninggalkan mereka.
Yeo Wool merentangkan tangannya, menuntut untuk tahu kemana Kang Chi akan pergi. Tentu saja tempat satu-satunya bagi Kang Chi, yaitu penginapan. Yeo Wool kesal dan mengingatkan Kang Chi kalau ia itu sekarang sedang buron karena tuduhan pembunuhan. Tapi Kang Chi tak takut, “Bagus. Aku memang berencana untuk membunuh seseorang setelah turun gunung ini.”
“Apakah kau mau menyerah seperti ini?” tanya Yeo Wool heran. Dan kata-kata itu mengingatkannya pada anjuran  Biksu So Jung, Hanya 10 hari. Tinggallah 10 hari di sini dan aku akan menceritakan semuanya. Siapa orang tuamu sebenarnya dan mengapa kau dibuang di sungai.
Tapi saat itu Kang Chi berkata kalau ia tak mau tahu alasan orang tuanya meninggalkannya, “Mereka meninggalkanku 20 tahun yang lalu. Demi orang tua seperti mereka, aku harus meninggalkan Tuan Park dan keluarganya yang telah membesarkanku selama 20 tahun?”
Biksu So Jung berkilah kalau orang tua Kang Chi memiliki alasan tersendiri dan takdirnya berhubungan dengan alasan itu. Tapi Kang Chi tak peduli dengan alasan itu. Ia tak peduli dengan takdirnya karena ia hanyalah anak yang dibuang di sungai, “Jadi pergilah dan jangan ganggu aku.”
“Kang Chi-ah!”
“Aku memiliki keluarga yang harus kulindungi!!” seru Kang Chi marah dan pergi meninggalkan Biksu So Jung.
Pada Yeo Wool, Kang Chi berterimakasih sebelum mereka berpisah. Yeo Wool mencoba menghentikan Kang Chi, tapi Gon menghentikannya. Yeo Wool sudah melakukan apa yang ia bisa. Yeo Wool  menghela nafas khawatir.
Dan Biksu So Jung yang mengawasi mereka dari jauh pun juga menghela nafas khawatir. Ia melihat Kang Chi berjalan menuruni gunung.
Begitu pula Bong Chul. Tapi ia tak menunjukkan wajah khawatir. Malah mungkin terdengar suara Cring.. Cring..Cring.. di kepalanya dan ia mulai sibuk menghitungnya.
Kang Chi menyelinap masuk ke dalam penginapan. Matanya berkaca-kaca melihat betapa berbedanya kondisi penginapan sebelum kejadian malam itu. Penginapan yang selalu ramai dan meriah, penuh senyum dan tawa, sekarang sepi terabaikan.
 “Apakah itu kau, Kang Chi?” terdengar suara Oh Man tak percaya. Oh Man pun segera menghambur memeluknya, “Kau kemana saja? Semua orang dipenjara. Dan kami di sini juga dikungkung di sini selama 2 hari ini.
Kang Chi terkejut mendengar penjelasan temannya yang sama dengan ucapan Yeo Wool.Kang Chi menenangkan Oh Man dan berkata kalau ia sudah kembali dan yang pertama yang akan ia lakukan adalah menyelamatkan orang-orang yang ada di penjara. Oh Man.
Sebelum pergi, Oh Man mengatakan kalau semua yang terjadi ini bukanlah karena Kang Chi, “Meninggalnya Tuan Park bukanlah kesalahanmu.”
Kang Chi mengepalkan tangannya, namun tak ada jawaban keluar dari mulutnya.
Tak dinyana, Chung Jo dikeluarkan dari penjara. Chung Jo menuntut untuk tahu kemana ia akan pergi. Petugas itu menjawab kalau keluarga Park terbukti bersalah dan penerus keluarga (Tae Soo) akan dihukum mati besok pagi dan wanita Park, satu menjadi pelayan dan satu akan dijadikan gisaeng. Sedangkan seluruh pelayan Keluarga Park akan mejadi budak para pejabat pemerintah.
Chung Jo tak mau mengakui putusan itu, karena tak ada bukti yang membuktikan ayahnya adalah pengkhianat, “Kami ingin naik banding. Kirimkan kasus kami ini ke Han Yang dan kami akan buktikan kalau ayah tak bersalah.”
Petugas itu mengingatkan kalau mereka menemukan surat bukti mereka memberontak. Tae Soo pun menyela, “Sungguh keterlaluan! Keadilan macam apa yang bisa menghancurkan sebuah keluarga karena sebuah surat?"
Petugas itu bertanya sinis, “Apa kau masih belum tahu? Hukum ada di tangan penguasa. Jadi karena itulah banyak hal yang berlawanan dengan kenyataan.” Sebelum pergi petugas itu berkata, “Kau akan dihukum mati saat matahari terbit. Bawa gadis itu pergi!”
Tae Soo dan para pelayan berteriak mencegahnya. Tapi sia-sia. Perlahan ibu membuka mata, tapi tatapan matanya kosong. Tae Soo jatuh pingsan setelah memanggil nama adiknya sekali lagi. Para pelayan panik dan mencoba membangunkan tuannya.
Kepala polisi melaporkan kalau ia sudah melakukan apa yang telah Jo Gwan Woong perintahkan. Jo Gwan Woong puas mendengarnya dan mengatakan kalau ia akan menangani sisanya. Ia yakin kalau Choi Kang Chi akan muncul malam ini.
Ternyata keyakinan Jo Gwan Woong ini karena Bong Chul datang menemuinya.
Ugghhh… rasanya pengen ikut ngelempar Bong Chul ke pulau terpencil itu, deh, bareng-bareng 2 orang yang ada di depannya. Apa kamar itu dikunci terus panggil Genie untuk mengecilkan ruangan itu, dan dilemparkan ke laut, ya?
Chung Jo dibawa masuk ke kurungan di atas gerobak, tapi petugas yang membawanya tiba-tiba sakit perut dan berkata kalau ia akan ke toilet sebentar. 
Sendirian, ketegaran Chung Jo lenyap. Ia berbisik penuh harap, “Tolong aku. Kang Chi-ah.. tolonglah aku..”
Dan Chung Jo tersentak merasakan ada tangan yang menggenggam kedua tangannya. Ia mendongak dan berseru lega, “Kang Chi ah..”
Kang Chi meminta maaf karena Chung Jo lama menunggu dan pasti sangat ketakutan. Tapi ia akan segera membebaskan Chung Jo sekarang. Kang Chi hendak membuka gembok kurungan itu, tapi Chung Jo menghentikannya. Ia meminta Kang Chi menolong Tae Soo lebih dulu, jika tidak Tae Soo akan meninggal di penjara.
Mulanya Kang Chi tak mau, tapi Chung Jo meyakinkan Kang Chi kalau sudah tak ada waktu lagi bagi Tae Soo, karena saat matahari terbit, Tae Soo akan dieksekusi, “Jika kau tertangkap di sini, kau akan tak akan dapat membantu Tae Soo. Jika kau tertangkap, kita tak akan punya harapan lagi. Jadi.. kumohon tolonglah kak Tae Soo dulu.”
“Chung Jo-ya..”
“Kumohon..” pinta Chung Jo, “jangan biarkan ada yang terluka ataupun terbunuh lagi. Ya?”
Sesaat Kang Chi berperang batin. Tapi setelah itu ia telah memutuskan dan ia menggenggam tangan Chung Jo, “Tunggulah aku. Aku akan segera kembali.”
“Terima kasih, Kang Chi..”
“Apapun yang terjadi,” janji Kang Chi, “Aku akan kembali padamu.”
Chung Jo mengangguk, tegar. Kang Chi pun berbalik pergi. Namun mendadak Chung Jo meraih lengan baju Kang Chi dan menggenggamnya erat.
Kang Chi menatap tangan yang gemetar dan memegang lengan bajunya erat. Ia menyadari kalau Chung Jo sebenarnya sangat ketakutan karena Kang Chi akan meninggalkannya walaupun untuk sementara.
Ia pun mencium kening Chung Jo untuk menguatkan gadis itu. Diusapnya pipi Chung Jo dan ia pun segera pergi.
Chung Jo menatap kepergian Kang Chi dan berkata sendiri, “Cepatlah kembali. Aku akan menunggumu.”
Ternyata ada pengawal Jo Gwan Woong yang mengintai mereka dari atap.
Para pelayan terkejut namun gembira saat melihat kedatangan Kang Chi. Kang Chi sudah memegang kunci sel dan membuka sel penjara pria. Yang pertama kali dilakukan Pelayan Choi adalah menangis bahagia dan memeluk putra angkatnya,
Kang Chi meminta maaf pada ayah angkatnya yang sangat khawatir padanya. Namun betapa terkejutnya ia melihat Tae Soo yang terkapar pingsan. Han No mengatakan kalau mereka tak punya banyak waktu lagi karena racun akibat penyiksaan, telah menyebar di tubuh Tae Soo. Kabar itu membuat Kang Chi bergerak cepat.
Namun seakan baru sadar, ia menghampiri sel kurungan wanita dan membuka gemboknya. Ia menghormat pada Nyonya Yoon dan memintanya untuk naik ke punggungnya.  Ia sendiri yang akan menggendong Nyonya Yoon. 
Tapi Nyonya Yoon malah memintanya untuk pergi tanpa membawa drinya, “Jikapun aku mengikutimu, maka aku akan menjadi beban bagimu. Dengan kondisiku yang seperti ini, lebih baik aku menjadi tawanan daripada aku menjadi buronan.”
Semua pelayan yang tadinya bangkit dan berniat untuk melarikan diri  bersama Kang Chi, satu per satu duduk dan mengikuti tindakan Nyonya Yoon. Tinggal di penjara dan menjadi tawanan. Nyonya Yoon meminta untuk tak mengkhawatirkannya, “Larilah dan perg ke tempat yang aman. Kumohon hiduplah dan buktikan kalau ayahmu tak bersalah. Buatlah ayahmu beristirahat tenang di sana.”
Kang Chi berlutut di depan Nyonya Yoon dan berkata, “Saya akan melindungi Tae Seo dan Chung Jo dengan sepenuh jiwa saya. Saya berjanji.”
Nyonya Yoon menatap Kang Chi. Tak disangka ia mendengar kata janji itu dari mulut Kang ChiTerngiang kembali Kang Chi yang dahulu pernah berjanji padanya, namun ia remehkan karena ia tak tahu janji itu keluar dari mulut manusia atau bukan. Dan sekarang ibu menatap Kang Chi hampir menangis, “Aku sangat memohon padamu, kumohon lindungilah Tae Soo dan Chung Joku.”
Kang Chi pun berjanji. Menyadari sekarang saatnya berpisah, Ibu pun mengalihkan tatapannya ke samping dan menyuruh Kang Chi untuk segera pergi.
Kang Chi pun bersiap. Pelayan Choi memutuskan untuk tetap tinggal untuk menjaga Nyonya Yoon. Walau berat, Kang Chi juga tahu prioritas mana yang dipilih ayah angkatnya.
Han No dan salah satu pelayan membawa Tae Soo yang pingsan, sementara Kang Chi berjalan di depan. Namun di depan mereka dicegat oleh pengawal Jo Gwan Woong yang sudah menunggu mereka. Kang Chi dan Han No pun bertempur, tapi kekuatan mereka tidaklah seimbang.
Kang Chi meminta Han No untuk membawa Tae Soo pergi dan ia akan menahan mereka. Tapi Han No menyarankan yang sebaliknya, Ia yang akan menahan mereka. Kang Chi melihat luka menganga di  kaki Han No. Han No juga masih ingin melakukan perhitungan dengan para pengawal itu, “Apapun yang terjadi, jagalah Tuan Muda dengan baik. Hanya dengan itulah kita menghormati almarhum Tuan Park.”
Kang Chi menatap temannya dan berkata, “Mari kita bertemu lagi nanti.” Han No menoleh dan tersenyum pada Kang Chi. Ia pun menghadang para pengawal itu sementara Kang Chi dan pelayan itu membawa Tae Soo.
Kepala pengawal menyuruh anak buahnya untuk mengejar Kang Chi dan ia akan menangani Han No sendiri di sini. Anak buahnya pun mengikuti perintah itu.
Dengan mudah mereka keluar dari tempat itu, menginggalkan Han No dan pemimpinnya untuk berperang. Sementara Kang Chi melarikan Tae Soo, Chung Jo menunggu di kurungan dengan cemas. 
Han No melawan namun tombaknya berhasil dipatahkan. Ia mencoba bertahan tapi kepala pengawal itu berhasil menebas dadanya.
Para pengawal itu kehilangan jejak Kang Chi. Mereka pun memutuskan untuk menyebar. Kang Chi bersembunyi di balik tembok, hampir hilang akal tak tahu apa yang harus ia lakukan. Dan ada suara seseorang menyapanya dan bertanya apakah mereka butuh tempat bersembunyi? Ia akan membantu mereka karena ia sangat berhutang budi pada Tuan Park.
Kang Chi ingat wajah orang itu. Orang itu adalah pencuri yang diberi 2 karung beras oleh Tuan Park. Kang Chi tersenyum, mendapat harapan lebih besar.
Namun mendadak muncul salah satu pengawal, bersiap membunuh Kang Chi. Kang Chi terbelalak melihatnya. Tapi tiba-tiba pengawal itu tersungkur dan mati.
Dan di belakangnya, muncul Yeo Wool yang ternyata memanah orang itu. Yeo Wool meminta mantan pencuri beras itu untuk menyembunyikan Tae Soo sementara ia dan Kang Chi akan menarik perhatian para pengawal itu. Ia berjanji akan menyuruh orang untuk menjemput Tae Soo nanti.
Mantan pencuri beras itu mengerti. Bersama pelayan Tae Soo, ia mulai membawa pergi Tae Soo yang pingsan. 
Kang Chi menatap Yeo Wool. Ia ingin mengucapkan terima kasih tapi tak bisa berkata-kata. Kali ini ia memanggil Yeo Wool dengan lebih sopan, yaitu Tuan Muda Dam. Tapi Yeo Wool hanya nyengir dan berkata kalau Kang Chi tak perlu berterima kasih, “Kadang kau tak perlu mengucapkan terima kasih itu dengan kata-kata.”
Mereka pun berpisah dengan kelompok Tae Soo. Dan memang benar. Para pengawal itu mengejar Kang Chi dan Yeo Wool yang lari ke hutan. Di tengah jalan, mereka berpisah dan para pengawal itu mengejar Kang Chi.
Di dalam kurungan, Chung Jo masih menunggu dengan cemas. Dan matanya terbelalak ketakutan melihat petugas itu muncul dan menyuruh lembu itu untuk mulai berjalan. Di dalam kurungan yang mulai bergerak, Chung Jo memohon dalam hati, “Kang Chi-ah.. segerala datang. Kang Chi-ah..!”
Tapi Kang Chi yang Chung Jo harapkan masih berada di gunung dan sekarang dikepung oleh para pengawal itu. Ia mulai bersiap. Dan pengawal itu melihat gelang yang dipakai Kang Chi dan teringat kata-kata atasannya, Ada sesuatu dengan gelangnya. Jika kau inginmengalahkannya, musnahkan dulu gelang itu.
Pertempuran pun terjadi. Dan target utama pengawal itu adalah gelang Kang Chi yang akhirnya ia berhasil memutuskan gelang itu. Biji-biji gelang itu jatuh berserakan di tanah.
Dan seakan biji-biji itu menghantam bumi, air danau di Taman Cahaya Bulan mulai bergelombang. Burung-burungpun beterbangan, menyadari perubahan alam. Biksu So Jung yang sedang meditasi pun merasakannya. Begitu pula Yeo Wool.
Angin mulai bertiup sangat kencang, jauh lebih kencang daripada saat Tuan Park meninggal. Petir bersahut-sahutan. Bahkan bulan pun berani menutupi matahari, sehingga terjadi gerhana.  Siang menjadi malam. Merasakan perubahan alam yang sangat mendadak itu, Biksu So Jung berpaling cemas.
Para pengawal mulai menebas badan Kang Chi. Punggung, kaki, lengan Kang Chi, semua itu ditebas dengan mudah karena Kang Chi tak bergerak.  
Kang Chi tersungkur dalam hatinya memohon, “Berhentilah.. berhentilah.! Chung Jo masih menungguku,” tapi bukan pedihnya luka tebasan pedang itu yang ia rasakan, “Sakit sekali. Tubuhku terasa panas seperti terbakar. “
Yeo Wool kembali ke dalam hutan, mencari jejak Kang Chi. Ia akhirnya menemukannya, dan hendak turun membantunya. Tapi ia terhenyak melihat butiran cahaya biru yang muncul, semakin lama semakin banyak.
Butiran cahaya itu sekarang mengelilingi Kang Chi, membuat para pengawal itu juga keheranan dan sedikit gentar.
Mata Kang Chi bersinar kehijauan. Satu persatu lukanya pulih, dan tangannya berubah menjadi cakar. Para pengawal itu mulai mundur perlahan-lahan saat Kang Chi mulai berdiri.
Semua terkesiap kaget dan ketakutan pada sosok Kang Chi. Di hadapan mereka telah berdiri seorang monster yang matanya bersinar kehijauan..
Yeo Wool terbelalak melihatnya dan terhenyak, “Choi Kang Chi..” . Dan monster itu mengaum keras saat ia mulai menyerang.