Selasa, 27 Desember 2011

Pendidikan

Pendidikan yang ada di Indonesia sudah bagus, sekolah-sekolah sudah mampu melahirkan generasi-generasi yang berprestasi, bukan hanya dibidang pembelajaran matematika, bahasa, dan lain-lain. Tapi juga dari bidang olahraga, semuanya itu berkat guru, dukungan keluarga, orang tua dan semangat dari anak didik untuk mengasah kemampuannya.
                Untuk Universitas  pun sekarang di Pekanbaru telah banyak. Tinggal orang tua dan anak ingin memilih sekolah atau Universitas yang mana tempat anaknya  akan dididik. Setiap sekolah di kota  pun telah dilengkapi dengan sarana-sarana yang diperlukan. Mungkin hanya sebagian sekolah saja yang belum lengkap.
                Untuk sekolah-sekolah yang ada di daerah memang harus lebih diperhatikan oleh pemerintah, karena masih banyak sekolah yang sarana dan prasarana yang belum memadai, begitu juga dengan sekolah yang belum teakreditasi. Karena untuk sekolah yang belum terakreditasi saat ujian mereka harus menumpang untuk ujian di sekolah lain. Semoga masalah pendidikan ini dapat secepatnya di atasi bersama, agar kita dapat memajukan pembangunan negara Indonesia ini dan membuat anak-anak bangsa tidak lagi meninggalkan bangku sekolahnya, karena masalah keuangan ataupun keluarga.
                     Banyak anak-anak sekarang yang kurangnya perhatian dari kedua orangtuanya dan kehidupannya tidak memadai untuk bisa bersekolah seperti anak-anak yang lainnya. seharusnya pemerintah harues mementingkan pendidikan untuk anak-anak sekarang dari pada korupsi untuk kepentingan sendiri. Anak-anak sekarang bisa saja menjadi tidak terkendali untuk mencuri, dan sebagainya karena kekurangan pengetahuannya.

Ringkasan Perkuliahan

Saya masuk kuliah yaitu setelah tamat dari SMA, yaitu tahun ajaran 2008/2009, saya mendaftar pertama di Universitas Riau, kemudian saya mendaftar lagi di UIR, mengambil  pilihan pertama di jurusan FKIP Bahasa Indonesia, pilihan kedua jurusan FKIP Penjaskes. Dan akhirnya saya jebol di jurusan Bahasa Indonesia.
                Semester pertama saya lalui dengan semangat, sampai ke semester dua, tiga dan empat. Namun masuk di semester lima rasa malas mulai muncul, bosan, tapi saya tetap melawan rasa bosan ini. Mungkin karena jadwal kuliah yang terlalu padat, membuat saya jadi tidak semangat. Tapi saya tetap jalani dengan senyuman dan tetap optimis, agar cepat selesai dan dapat membahagiakan kedua orang tua. Sebentar lagi saya akan memasuki semester enam, semoga semangat saya tidak luntur dan cepat tamatnya, dan diberi kemudahan untuk jalani rintangan  kuliah. Amin...... dan Teruslah Bersemangat dalam menjalankan Hidup.

Cintaku karena temanku


Aku Qery yang sekarang sudah resmi di kelas 11 SMA. Nency temanku selama SMA ini memintaku datang suatu cafe untuk mengenalkan pacarnya kepadaku. Sebenarnya aku tidak mau karena tidak ingin mengganggu mereka tetapi Nency memaksaku. Setelah aku sampai ke cafe yang dijanjikan aku segera mencari Nency.
“maaf, aku telat!”kataku yang menyapa mereka. Sebenarnya aku senggaja datang telat agar tidak menggangu mereka terlalu banyak.
“uh, kamu telat 30 menit ni!”kata nency sedikit ngambek. Aku mengambil kursi didepan Nency karena pacar barunya sudah duduk di sebelahnya.
“mau mesan apa?”tanya Nency.
“hem, milk shake vanila dan burger” kataku.
“kenalin Ry, ini cowok aku. Namanya Rifky!”kata nency sambil tersenyum manis.
“aku Rifky”katanya tersenyum.
“aku Qery”kataku sambil senyum basa-basi.
Sekitar kurang dari 30 menit aku telah menghabiskan makanan yang aku pesan. Mereka tetap mengobrol sambil makan. Aku melihat ada yang aneh karena sangat terlihat Nency yang begitu antusias dibandingkan pacarnya, mungkin kerena ada aku jadi dia merasa tidak nyaman dan aku memutuskan unuk segera pergi.
“cy, aku pergi dulu ya? Aku ada urusan”kataku.
“oh, persiapan pensi ya? ya,udah tidak apa”kata Nency tersenyum.
“aku duluan, Fi!”kataku dan segera pergi meninggalkan mereka.

Keesokan harinya Nency sibuk menceritakan pacarnya.
 “aduh, udah cekep dia baik benget lagi. Aku tidak menyangka dia mau menunggu aku 3 jam hingga aku pulang bimbel. Dia nunggu aku di depan pintu kelasku sambil memegang boneka yang  aku minta. Aduh, so sweet banget. Apadahal aku kira dia tidak akan mau nunggu aku apalagi alasannya hanya untuk memberika boneka. Terus kami pulang bareng. Di jalan......”kata Nency bersemangat. Dan aku hanya mendengarkan tanpa rasa berminat.
“kamu tidak dengerin aku?”tanya Nency tiba-tiba.
“dengerin kok.”jawabku.
“tapi, kenapa tidak ada tanggapan?”tanyanya.
“aduh Cy, kamu tadikan muji-muji si Fiki?”
“ia. Namanya Rifky!”kata Nency agak kesal.
“terus kamu bilang kalau Fiki, Riki, Riski, itu cakep dan baik banget. Aku benarkan?”kataku.
“yap, benar sekali. Tapi, namanya Fikry!”kata Nency kesal.
“jadi, kalo aku nangepin dan bilang kalo Fiki itu cekep nanti kamu cemburu kalo aku bilang dia biasa aja atau jelek nanti kamu bakal marah. Makanya aku diam saja. Nah, sekarang kamu mengertikan?”kataku.
“ia, aku mengerti. Aku emang mengerti aku banget sampai tahu benget pemikiranku. kamu teman best of the best!” kata nancy sambil tersenyum.
“tentu saja aku yang  jadi best of the best bagimu kan aku teman kamu satu-satunya.”kataku sambil tersenyum.
“Qery..............”kata Nency.
“aku benarkan?”
“bener tapi jangan diingattin, aku  malu.”kata Nency. Kami  pun tertawa.

Saat aku sedang melihat tarian yang aku ajarkan kepada adik-adik kelasku untuk pensi yang diadakan 2 minggu lagi. Tiba-tiba, ada pesan yang masuk di handphoneku.
“Nency suka roti rasa apa, Ry? ” itu pesan pertama dari pacar Nency.
Semenjak pesan malam itu kami memang sering mengobrol tapi, memang sebatas teman.

Pensi berjalan baik dan sukses. Aku duduk dikursi favoritku, kursi yang berwarna jingga yang berbentuk telur. Aku asik membaca pesan sambil tersenyum dan sesekali tertawa. Tiba-tiba Nency masuk ke kamarku dengan wajah marah dan kesal.
“kanapa, Cy?”tanyaku.
“kamu malah tertawa di sini. kamu tega banget ngambil cowok aku. Kamu itu perebut cowok orang. Cowok di luar sana masih banyak tapi, kenapa harus Rifky? Kamu itu sudah aku anggap saudara sendiri. Kamu ambil saja Rifky tapi, jangan harap aku mau bicara sama kamu. Anggap kita tidak pernah kenal.”kata Nency sambil menangis dan pergi.
Aku ingin menjelaskan sesuatu dan penyebab dia berbicara seperti itu hanya saja aku rasa aku jelasin pun tidak ada ruginya bagiku. Tapi, aku khawatir kepada Nency. Akhirnya, aku tanya kepada Rifky. Rifky mengaku mereka memang putus dan mereka putus karena Rifky membedakan sikapku dengan sikap Nency. Nency memang kekanak-kanakan senghingga Rifky bosan. Rifky mengaku masih cinta dengan Nency dan ingin kembali dengan Nency. Aku pun merencanakan untuk membuat pertemuan Nency dan Rifky.
Aku meminta Nency datang ke cafe  biasanya kami bikin janji, memang dia tidak mau tapi, akhinya dia setuju. Setelah Nency datang, Rifky pun menghampirinya. Nency terkejut saat melihat Rifky karena dia kira dia hanya akan bertemu denganku.
“kalian janjian disini juga? kejam banget. Aku dipaksa untuk melihat kalian berdua bersamaan”kata nency yang matanya mulai berkaca-kaca.
“lihat vidio itu dan jangan pergi dulu.”kata Fikry. Vidio  pun ku nyalakan. Vidio ini foto-foto saat aku  bersama Nency. Foto pesan Fikry yang menanyakan tentang Nency kepadaku, diesain tata panggung, tema acara serta udangan. Dan sekarang dividio itu aku sedang berbicara.
“Cy, aku sama dia cuman teman. Kami mau membuat kejutan ulang tahunmu untuk hari ini. Tapi, rencana kami gagal total karenamu. Aku ingin mengundang banyak orang tapi, karena kamu jadi cukup kalian berdua saja. Cy, kamu kenal aku sejak lama. Aku tidak akan mengincar pacar orang apalagi aku tahu dia cowok yang di sampingmu itu adalah cowok kamu. Kamu jangan takut dia tidak akan denganku. Karena dia SANGAT MENYUKAIMU dan aku TIDAK SUKA sama dia, Cy. Dia menyamakanku dengan kamu agar kamu dapat menjadi lebih dewasa dan tidak berfikir sempit. Aku harap kamu mengerti. Selamat menikmati makan malamnya. HAPPY BATHDAY”kataku.
“Cy, aku cinta kamu! Maafkan aku! Aku melakukan ini semua hanya untukmu” kata Fikry . Nency tersipu malu. Aku pun pergi.

Saat aku membaca buku di kelas nency berlari menghapiriku.
“thanks  banget, Ry! Di romantis banget! Dia ngasih aku cincin. Maafin aku ya?”katanya sambil tersenyum.
“O”kataku dengan nada ketus.
“kok gitu aja? Cincinnya cantik loh!”katanya sambil menunjuan cincin yang berada di jari manisnya.
“karena teman Rikfy jauh lebih perhatian, baik, dan tidak kaku seperti Rifky”kataku.
“kamu..?”
“aku udah jadian sama temen Rifky.”kataku sambil melet kepada nency.
“loh, kok bisa?”
“karena kamu yang teman aku pacaran dengan Rifky dan Rifky yang ngenalin aku sama Izan, temannya. Sebelum kamu datang sambil marah-marah, temannya mengungkapkan cintanya ke aku dan langsung aku terima. Ini buktinya.”kataku sambil menunjukan SMS dari Izan teman Fikry dan foto aku dengan Izan.
“ih...kamu.. besok kenalin sama aku ya?”
“tidak mau! Nanti kamu malah mengelirik dia.”kataku Nency ketawa dan mencubit pipiku kuat.
“sakit,Cy!”kataku. tapi Nency tetap tidak berhenti mencubit pi

Minggu, 18 Desember 2011

Pidato


Assalamualaikum WR.WB

Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati serta teman-teman yang saya cintai.
Marilah dalam kesempatan ini kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta karunianya kepada kita, sehingga dapat berkumpul pada kesempatan ini. Terimakasih pada Bapak Guru yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk menyampaikan pidato ini.
Betapa ingin rasanya hidup di tengah masyarakat yang maju. Bayangkan saja jika orang-orang di sekelilikng kita memiliki cara berpikir moderen, artinya berpendidikan, lingkungan sehat, ekonomi memadai dsb. Gambaran seperti itulah yang menjadi dambaan setiap orang , sekaligus merupakan ciri dari masyarakat yang berkualitas. Apakah kehidupan tersebut dapat terwujud ? Tentu saja bisa! Mengapa tidak?

Berbohong adalah perilaku tidak baik dan dapat langsung memunculkan rasa khawatir , takut, kepada mereka yang berbohong. Karena takut akan terungkapnya kebohongan tersebut , munculah beberapa lapis kebohongan yang tebal.
Semua orang pasti pernah berbohong untuk melindungi diri dari perbuatan curang yang telah ia lakukan, entah untuk menjaga martabat, maupun gengsi. Apalagi sifat pembohong sudah merusak moral penerus bangsa masa kini. Misalnya saja di awal tahun ini kita diperlihatkan oleh kekacauan penegakan hukum yang timbul akibat rangkaian kebohongan , yang seolah sudah menjadi hobi, kebiasaan ataupun cara hidup. Hal ini sangat menjatuhkan penegak hukum bangsa ini.
Bukan hanya di masalah hukum, dunia pendidikan pun diguncang oleh kebohongan. Misalnya saja kebohongan yang sudah dianggap biasa yaitu mencontek. Semua siswa pasti sudah kenal dengan mencontek bukan ?
Perbuatan berbohong pasti ada sebabnya, antara lain karena takut dihukum atas kesalahannya, ingin merasa paling benar atas hal yang salah, menjaga imej baik di hadapan orang dsb. Di sekolah, di samping kecurangan dalam ujian, seorang anak bisa curang dengan mencuri ide orang lain untuk proyek ilmu pengetahuan atau dengan menyalin laporan buku dari internet dan mengubahnya sebagai jika itu karya aslinya. Menyalin kata-kata orang lain atau bekerja dan mengatakan mereka Anda adalah jenis kecurangan yang disebut menjiplak.
Yang mengerikan adalah akibatnya manusia mematikan rasa kepedulian, hati nurani, tanggung jawab, dan martabat diri, apalagi kemampuan berbohong itu akan terus ada bahkan bertambah.
Solusinya adalah berani untuk hal yang benar, jangan pernah menganggap diri sendiri yang terbaik, berhentilah mengeluh dan kerjakan sesuatu sepenuh hati, hindarkan diri dari hal-hal, tidak berguna dan memancing kebohongan.
Bersyukurlah kita yang berhenti pada suatu kebohongan, tidak menindak lanjuti dengan pernyataan palsu lainnya. Bersyukurlah kita yang tidak seperti banyak tokoh yang ramai dimuat media akibat kebohongannya. Mereka yang berbohong sungguh telah membunuh martabatnya karena takut jujur dari pada bohong.
Tips jauh dari mencontek adalah :
  1. Tingkatkan kepercayaan diri, dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, maka kita tidak akan mau melihat hasil orang lain.
  2. Perbanyak pengetahuan, dengan tingkat pengetahuan yang tinggi maka kita akan lebih percaya terhadap diri sendiri dan tidak akan mau mencontek.
  3. Lawan rasa malas, memang sungguh sulit untuk mengusir rasa malas yang ada pada diri bagi orang yang pada awalnya telah terbiasa dengan bermalas-malasan, namun apabila telah memulai untuk rajin belajar maka lama-kelamaan kita akan mempunyai kebiasaan untuk terus belajar sehingga kinerja otak kita terus terasah.
  4. Kurangi kuantitas mencontek, apabila biasanya dalam ulangan kita banyak mencontek, maka kita kurangi dengan mencontek setengah demi setengah. contoh: setiap ulangan rata-rata kita mencontek 15 soal pg, kita kurangi setengahnya pada ulangan berikutnya jadi hanya mencontek 8 soal, kemudian terus kurangi sampai mencapai 1 soal dan dari sana kita bisa menghilangkannya.
  5. Buatlah jadwal kegiatan, kita bisa menjadwal kegiatan kita sehari hari dari mulai kita bangun sampai kita istirahat, sehingga anda tidak akan dibingungkan oleh tumpukan tugas yang belum selesai.
  6. Tingkatkan kedisiplinan, anda pasti telah sering mendengar kata “Disiplin kunci keberhasilan”, maka dari itu disiplinlah dalam menjalankan jadwal kegiatan.
  7. Mulailah secepatnya, apabila anda ingin menghilangkan kebiasaan mencontek anda tidak boleh menunda-nunda waktu, karena apabila terus menunda-nunda semua tugas akan menumpuk dan itu menyebabkan suatu kemalasan dalam mengerjakan semua tugas.
Bapak Kepala Sekolah , Bapak dan Ibu guru, serta kawan-kawanku, demikianlah pidato singkat saya. Karena pepatah mengatakan tiada gading yang tak retak oleh karena itu saya mohon maaf bila ada kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan di hati. Terimakasih atas perhatiannya, mudah-mudahan pidato ini bisa menjadi satu motivasi bagi kita semua untuk meningkatkan kreasi dan karya kita tanpa harus membodohi diri sendiri dengan kata lain "berbohong".

Wassalamualaikum WR.WB

Jumat, 16 Desember 2011

Agama

Saya Frita agama saya Islam. Sejak kecil saya di ajarkan selalu yang baik kepada orang tua saya dan guru-guru saya di SD Islam As-Shofa. Dan sampai sekarang Saya masih memegang teguh agama saya yaitu Islam. saya senang beragama Islam karena Islam menenangkan hati saya.

Pendidikan

Sya bersekolah di SD Islam As-shofa dari kelas 1-6, SMP Negeri 8 Perkanbaru dari kelas 1-3, SMA Negeri 4 Pekanbaru dari kelas 1-3, dan melanjutkan kuliah di Universitas Islam Riau fakultas FKIP Jurusan Bahasa Indonesia sekarang semester 5 masuk 6.

Karya Ilmiah

SOSIOLINGUSTIK

Dosen Pembimbing: Drs.Erni., M.Pd

lambang UIR
Di susun Oleh:
Kelompok 9
Sri Nurhayati
Nova Andreastuti
Syafrita Irdani Putri
Nopri Selpina
Zainab

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2011/2012





KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penyusun sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah  sosiolingustik.

Salawat beririm salam tak lupa pula penyusun hadiahkan kepada Nabi junjungan alam yakni nabi besar Muhammad SAW yang telah mengubah zaman dengan bersusah payah dari zaman kebodohan kea lam yang serba pengetahuan seperti sekarang ini.

Dalam menyusun makalah ini tak terlepas dari peran serta saran berbagai pihak yang telah memberikan dukungan masukan guna menyempurnakan resensi ini, oleh karena itu. Penyusun mengucapkan terima kasih atas ppartisipasi dari semua pihak dan penulis akan selalu menunggu kritik ataupun saran dari orang-orang yang membaca makalah ini.

Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak untuk itu penyusun mohon maaf atas segala kesilapan dan kekuranagn penyusun dalam makalah ini,akhir kat penulis ucapkan terima kasih.





PEKANBARU,08 DESEMBER 2011



PENYUSUN

                                                                  





                                                                                     
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................              i
DAFTAR ISI........................................................................              ii    
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................               1
A.               LATAR BELAKANG...........................................                    1
B.               RUMUSAN MASALAH......................................                      1
C.               TINJAUAN PENULIS.........................................                      1
D.               METODE PENELITIAN.....................................                       1
E.                KEGUNAN PENELITIAN..................................                       1

BAB II. PEMBAHASAN......................................................             2
A. KEBIJAKSANAAN BAHASA................................                     2
B. PERENCANAAN BAHASA....................................                     6

BAB III. PENUTUP.................................................................                 8
A. KESIMPULAN...........................................................               8
B. SARAN......................................................................                 8

DAFTAR PUSTAKA................................................................                9

BAB 1 PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang

Pelaksanaan perencanaan bahasa ini kemungkinan besar akan mengalami hambatan yang mungkin akibat dari perencanaannya yang kurang tepat, bisa juga dari para pemegang tapuk kebijakan, dari kelompok sosial tertentu, dari sikap bahasa para penutur, maupun dari dana dan ketenagaan.

B.          Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang terdapat pada Interaksi Belajar Mengajar adalah :
1.    Apa yang dimaksud dengan kebijaksanaan bahasa?
2.    Apa yang dimaksud dengan perencanaan bahasa?

C.          Tujuan Penulis

Penulis menyampaikan maksud atau tujuan dalam menyusun makalah ini, tujuannya adalah sebagai berikut :
1.    Agar pembaca dapat mengerti arti dari kebijaksanaan bahasa.
2.    Agar pembaca dapat mengetahui perencanaan bahasa.

D.          Metode Penelitian

Untuk menulis makalah ini penulis menggunakan metode perpustakaan.

E.          Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat penulisan yang di sampaikan oleh penulis dalam menyusun karya tulis atau makalah ini, kegunaan penulis adalah  agar makalah ini dapat menambah wawasan tentang Sosiolingustik.


BAB 2 PEMBAHASAN

PERENCANAAN BAHASA

Di Negara-negara multilingual, multirasial, dan multicultural, untuk menjamin kelangsungan komunikasi kebangsaan perlu dilakukan sesuatu perencanaan bahasa (inggris : language planning) yang tentunya terlebih dahulu harus dimulai dengan kebijaksanaan bahasa (inggris : language policy).

A.          KEBIJAKSANAAN BAHASA

Apakah yang dimaksud dengan kebijaksanaan bahasa itu? Kalau kita mengikuti rumusan yang di sepakati dari seminar Politik Bahasa Nasional yang di adakan di Jakarta tahun 1975 maka kebijaksanaan bahasa itu dapat diartikan sebagai suatu pertimbangan konseptual dan politis yang dimaksudkan untuk dapat memberikan perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pengelolahan keselurahan masalah kebangsaan yang dihadapi oleh suatu bangsa secara nasional.
Masalah-masalah yang dihadapi setiap bangsa adalah tidak sama, sebab tergantung pada situasi kebangsaan yang ada di dalam negara itu. Negara-negara yang sudah memiliki sejarah kebahasaan yang cukup, di dalam negara itu hanya ada satu bahasa saja (meskipun dengan sekian dialeg dan ragamnya) cenderung tidak memepunyai masalah kebahasaan yang serius. Negara yang demikian, misalnya, Saudi Arabia, Jepang, Belanda, dan Inggris. Secara polotis di Indonesia ada tiga buah bahasa, yaitu 1). Bahasa Nasional Indonesia. 2). Bahasa Daerah. 3). Bahasa Asing. Ketiga bahasa itu dengan funginya masing-masing tidak menimbulkan masalah.
Ketika merdeka dan memerlukan simbol identitas bangsa, mereka menetapkan dan mengangkat bahasa tagalog, salah satu bahasa daerah, menjadi menjadi bahasa nasional yang diberi nama baru bahasa Filipino. Berbeda dengan bahasa Melayu (yang menjadi dasar bahasa Indenesia), bahasa Tagalog (sebagai dasar bahasa Filipino) sebelumnya belum digunakan secara meluas di seluruh wilayah Filipina.
Disamping itu Singapura mengakui adanya empat buah bahasa resmi, yang akan digunakan dalam segala urusan resmi kepemerintahan. Keempat bahasa resmi itu adalah (1). Bahasa Melayu. (2). Bahasa Mandarin (bahasa-bahasaChina). (3). Bahasa Tamil (termasuk bahasa India lainnya). (4). Bahasa Inggris.
Kalau Singapura mengakui satu bahasa nasional dapat diterima dengan baik oleh warga Singapura secara keseluruhan, karena di samping suatu bahasa nasional itu (yang lebih bersifat lambang kenasionalan) ditetapkan juga adanya empat bahasa resmi (termasuk bahasa Melayu) yang dapat digunakan dengan kedudukan sederajad (walaupun dalam kenyataannya frekuensi penggunaan bahasa Inggris lebih tinggi.

Negara Tipe Endoglosik

No.
Negara
Bahasa Nasional
Bahasa Resmi Kenegaraan
Bahasa Resmi Kedaerahan
1.
Indonesia
Indonesia
Indonesia
-
2.
Malaysia
Malaysia
Malaysia
-
3.
Thailand
-
Thai
-
4.
Belgia
-
Brlanda
Perancis
-
5.
R.R. China
Putunghua
Putunghua (2)
-

Keterangan :
1.     Antara tahun 1957, tahun proklamasi kemerdekaan persekutuan tanah melayu, sampai tahun 1967 bahasa Melayu dan bahasa Inggris keduanya merupakan bahasa resmi di Malaysia. Sejak tahun 1967 hanya bahasa Malaysia yang menjadi bahasa resmi.
2.     Putunghua (atau Pu-tung-hua) ’bahasa bersama’ adalah bahasa nasional China sejak tahun 1955. Di Taiwan disebut Guoyu ’bahasa nasional’ putunghua berdasar pada bahasa-bahasa China utara dan China dialek kota Bejing.

Negara Tipe Eksoglosik-Endoglosik

Negara
Bahasa Nasional
Bahasa Resmi Kenegaraan
Bahasa Resmi Kedaerahan
1.
Filipina
Pilipino 1
Pilipino
Inggris
Spanyol 2
-
-
-
2.
India
Hindi
Hindi
Inggris
(sebelas bahasa berdasarkan konsituasi, a.l. Telugu, Tamil, dan Benggali.
3.
Singapura
Melayu
Melayu
Mandarin
Tamil
Inggris
-
4.
Tanzania
Swahili
Swahli
Inggris
-
5.
Ethiopia
Amhar
Amhar
Inggris
-

Keterangan :
1.     Antara tahun 1946-1972 nama bahasa nasional Filipina adalah pilipino (dengan huruf P) yang berdasarkan pada bahasa tagalog lalu setelah itu diubah menjadi Filipino (dengan huruf F) yang akan diusahakan berdasarkan unsur semua bahasa daerah yang ada di Filipina.
2.     Bahasa Spanyol hanya menjadi bahasa resmi antara tahun 1946 sampai tahun 1972, setelah itu tidak lagi.

Negara Tipe Eksoglosik

Negara
Bahasa Nasional
Bahasa Resmi Kenegaraan
Bahasa Resmi Kedaerahan
1. Somalia.

2. Haiti.
3. Senegal.
4. Liberia.
5. Mauritania.
6. Sudan.

7. Papua Nugini.

8. Nigeria.
9. Ghana.
10. R.R. Kango.
Somalia
Arab
Kreol
Wolof
-
Arab
Arab

Tok Pisin
Hiri Mott
-
Prancis
-
Inggris
Italia
Prancis
Prancis
Inggris
Prancis
Inggris (lalu dig anti arab)
Inggris

Inggris
Inggris
Prancis
-
-
-
-
-
-
-

-

Hausa
-
Kituba
Luba
Lingala
Swahili

          Singapura pun demikian juga, yakin dengan mengangkat keempat bahasa milik warganya yang multirasial (Melayu, Mandarin, Tamil, dan Inggris) sebagai bahasa resmi yang kedudukaannya sederajat, dan mengangkat bahasa Melayu (yang secara historis adalah bahasa asli penduduk Singapura) menjadi bahasa Nasional.
B.          PERENCANAN BAHASA

Melihat urutan dalam penanganan dan pengelolahan masalah-masalah kebahasaan dalam negara yang multilingual, multirasial, dan multikultural maka perencanaan bahasa merupakan kegiatan yang harus dilakukan sesudah melakukan kebijaksanaan bahasa.
Istilah perencanaan bahasa (language planning) mula-mula digunakan oleh Haugen (1959) pengertian usaha untuk membimbing perkembangan bahasa kearah yang diinginkan oleh para perencanaan. Menurut Haugen selanjutnya, perencanaan bahasa itu tidak semata-mata meramalkan masa depan berdasarkan dari yang diketahui pada masa lampau, tetapi perncanaan itu merupakan usaha yang terarah untuk mempengaruhi masa depan.
Dalam perkembangannya, setelah Haugen melancarkan istilah language planning itu, pengertian perencanaan bahasa itu yang banyak dikemukakan para pakar memang menjadi bervariasi, baik dari segi luasnya kegiatan, pelaku yang berperan di dalamnya, maupun peristirahatannya. Pakar lain, Neustupny (1970) dan Gorman (1973) membedakan adanya dua macam perencanaan bahasa yaitu (1). Pemilihan bahasa untuk maksud dan tujuan tertentu seperti untuk bahasa kebangsaan atau bahasa resmi, yang tentunya melibatkan banyak faktor di luar bahasa. (2). Pengembangan bahasa yang terutama bertujuan untuk meningkatkan taraf keberaksaraan, danjuga usaha pembekuan bahasa.
Di Indonesia kegiatan yang serupa dengan language planning ini sebenarnya sudah berlangsung sebelum nama itu diperkenalkan oleh Haugen (Moeliono 1983), yakni sejak zaman pendudukan Jepang ketika ada komisi bahasa Indonesia sampai ketika Alisjahabana menerbitkan majalah pembina bahasa Indonesia tahun 1948.
Menurut Alisjahabana masalah language engineering yang penting adalah (1). Pembakuan bahasa. (2). Pemodernan bahasa. (3). Penyediaan alat perlengkapan seperti buku pelajaran dan buku bacaan.
Istilah lain dalam perencanaan bahasa ini ada juga digunakan glottopolitics dan language refom. Istilah glottopolitics digunakan oleh Hall (1951) dalam tulisannya mengenai keadaan bahasa di Haiti.
Dari berbagai kajian dapat kita lihat sasaran perencanaan bahasa itu (yang dilakukan setelah menetapkan kestatusan bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan), yaitu (1). Pembinaan bahasa yang direncanakan (sebagai bahasa nasional, bahasa resmi kenegaraan, dan sebagainya). (2). Khalayak di dalam masyarakat yang diharpkan akan menerima dan menggunakan saran yang diusulkan dan ditetapkan.

























BAB 3 PENUTUP

A.   KESIMPULAN

Suatu perencanaan bahasa tentunya harus diikuti dengan langkah-langkah pelaksanaan apa yang direncanakan. Pelaksanaan yang berkenaan dengan korpus bahasa adalah penyusunan sistem ejaan yang ideal (baku), yang dapat digunakan oleh para penutur dengan benar, sebab adanya sistem ejaan yang disepakati akan memudahkan dan melancarkan jalannya komunikasi.

B.   SARAN

Berhasil dantidaknya usaha perencanaan bahasa ini adalah masalah evaluasi. Evaluasi keberhasilan perncanaan bahasa itu memang sukar dilaksanakan.
















DAFTAR PUSTAKA

Chaer Abdul, dan Agustina Leonie, Sosiolingustik.


TUGAS INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR

Dosen Pembimbing: Drs.Erni., M.Pd

Description: lambang UIR
Di susun Oleh:
Kelompok 9
Sri Nurhayati
Nigsih
Syafrita Irdani Putri
Titi Mela Sari
Waldi Rovendi

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2011/2012





KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penyusun sehingga penyusun bisa menyelesaikan makalah  INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR.

Salawat beririm salam tak lupa pula penyusun hadiahkan kepada Nabi junjungan alam yakni nabi besar Muhammad SAW yang telah mengubah zaman dengan bersusah payah dari zaman kebodohan kea lam yang serba pengetahuan seperti sekarang ini.

Dalam menyusun makalah ini tak terlepas dari peran serta saran berbagai pihak yang telah memberikan dukungan masukan guna menyempurnakan resensi ini, oleh karena itu. Penyusun mengucapkan terima kasih atas ppartisipasi dari semua pihak dan penulis akan selalu menunggu kritik ataupun saran dari orang-orang yang membaca makalah ini.

Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak untuk itu penyusun mohon maaf atas segala kesilapan dan kekuranagn penyusun dalam makalah ini,akhir kat penulis ucapkan terima kasih.





PEKANBARU,9 OKTOBER 2011



PENYUSUN

                                     






                                                                                     
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................              i

DAFTAR ISI........................................................................              ii    

BAB I. PENDAHULUAN.....................................................               1

A.               LATAR BELAKANG...........................................                     1
B.               RUMUSAN MASALAH......................................                      1
C.               TINJAUAN PENULIS.........................................                      1
D.               METODE PENELITIAN.....................................                       1
E.                KEGUNAN PENELITIAN..................................                       1

BAB II. PEMBAHASAN......................................................             3

A. KONSEP DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH...........................................................................          3
B. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.........................................................................   5
C. PROSES BELAJAR BERBASIS KOGNITIF...................   5
D. DESAIN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH........................................................................   6
E. PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH....................................................    7
F.  PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PERENCANAAN KURIKULUM....................................................................   7
G. PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN e-LEARNING.......................................................................     8
H. PENGALAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.........................................................................    8
I. IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH........................................................................   9
J. INTISARI PEMBELAJARAN BEREBASIS MASALAH.......................................................................   9

BAB III. PENUTUP................................................................. ........        10

A. KESIMPULAN........................................................... ......        10
B. SARAN..............................................................................         10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................           11





































BAB 1 PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang

Pendekatan PBM berkaitan dengan penggunaan kecerdasan dari dalam diri individu yang berada dalam sebuah kelompok atau lingkungan untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan dan kontekstual.

B.          Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang terdapat pada Interaksi Belajar Mengajar adalah :
1.    Apa yang dimaksud dengan konsep dan karakteristik pembelajaran berbasis masalah?
2.    Apa yang dimaksud dengan peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah?
3.    Apa-apa saja di maksud dengan proses berbasis kognitif?
4.    Apa-apa saja dimaksud dengan desain masalah dalam pembelajaran berbasis masalah?
5.    Apa-apa saja dimaksud dengan pembangunan kurikulum dalam pembelajaran berbasis masalah?
6.    Apa-apa saja dimaksud dengan pembelajaran berbasis masalah dan perencanaankurikulum?
7.    Apa-apa saja dimaksud dengan pembelajaran berbasis masalah dan e-Learing?
8.    Apa-apa saja dimaksud dengan peengalaman siswa dalam pembelajaran berbasis masalah?
9.    Apa-apa saja dimaksud dengan implementasi pembelajaran berbasis masalah?
10.  Apa-apa saja dimaksud dengan intisari pembelajaran berbasis masalah?



C.          Tujuan Penulis

Penulis menyampaikan maksud atau tujuan dalam menyusun makalah ini, tujuannya adalah sebagai berikut :
1.    Agar pembaca dapat mengerti arti dari konsep dan karakteristik pembelajaran berbasis masalah .
2.    Agar pembaca dapat mengetahui peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah.
3.    Agar pembaca dapat mengerti proses berbasis kognitif.
4.    Agar pembaca dapat mengerti cara desain masalah dalam pembelajaran berbasis masalah.

D.          Metode Penelitian

Untuk menulis makalah ini penulis menggunakan metode perpustakaan.

E.          Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan atau manfaat penulisan yang di sampaikan oleh penulis dalam menyusun karya tulis atau makalah ini, kegunaan penulis adalah  agar makalah ini dapat menambah wawasan tentang Interaksi Belajar Mengajar.















BAB 2 PEMBAHASAN

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)

            Perubahan cara pandang terhadap siswa sebagai objek menjadi subjek dalam proses pembelajaran menjadi titik tolak banyak ditemukan berbagai pendekatan pembelajaran menjadi titik banyak ditemukannya berbagai pendekatan pembelajaran yang inovatif .
            Guru dituntut dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir siswa (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah adalah Pembelajaran Berbasis Masalah.
            Menurut Tan (2003) Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.

A.    KONSEP DAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Boud dan Feletti (1997) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah inovasi yang paling signifikan dalam pendidikan. Margetson (1994) mengemukakan kurikulum PBM membantu untuk meningkatkan perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif.

1.      Masalah, pedagogi, dan Pembelajaran Berbasis Masalah.

Kekuatan masalah.
       Masalah dapat mendorong keseriusan, inquiry, dan berpikir dengan cara yang bermakna dan sangat kuat (powerful). Pendidikan memerlukan presfektif baru dalam menemukan berbagai permasalahan dan cara memandang suatu permasalahan.

Masalah dan padagogi.
       Menurut Shulman (1991) pendidikan merupakan proses membantu orang mengembangkan kapasitas untuk belajar bagaimana menghubungkan kesulitan mereka dengan teka-teki yang berguna untuk membentuk masalah.

Masalah dan Multiple Perspective.
       Abad ke 21 ditandai dengan tingginya konektivitas karena realita yang tidak dapat dipisahkan. Isu-isu yang ada di dunia nyata merupakan disiplin silang dan melibatkan perspektif yang saling berhubungan.

Teori belajar, konstruktivisme dan pembelajaran berbasis masalah.
       Dari segi peadagogis, pembelajaran berbasis masalah didasarkan pada teori belajar konstruktivisme (Schmidt, 1993; Savery dan Duffy, 1995; Hendry dan Murph, 1995) dengan ciri:
a.       Pemahaman diperoleh interaksi dengan sekenario permasalahan dan lingkungan belajar.
b.      Pergulatan dengan masalah dan proses inquiry masalah menciptakan disonasi kognitif yang menstimulasi belajar.
c.       Pengetahuan terjadi melalui proses kolaborasi negosiasi sosial dan evaluasi terhadap keberadaan sebuuah sudut pandang.

Pembelajaran berbasis masalah dan kognisi.
            Peadagogi pembelajaran berbasis masalah membantu untuk menunjukan dan memperjelas cara berpikir serta kekayaan dari struktur dan proses kognitif yang terlibat didalamnya.

2.      Pengertian dan karateristik Pembelajaran Berbasis Masalah.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada (Tan, 2000).
Karakteristik pembelajaran berbasis masalah adalah sebagai berikut:
a.                   Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
b.                  Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak erstuktur.
c.                   Permasalahan membutuhkan perspektif gada (multiple perspective).
d.                 Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.
e.                  Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
f.                   Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM.
g.                  Belajar adalah kolaboratif, komunikatif, kooperatif.
h.                  Pengembangan keterampilan inquiry pemecahan masalah sama pentingnya dengan pengusaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan.
i.                    Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sitensis dan integrasi dari sebuah proses belajar.
j.                    PBM melibatkan evaluasi dan perviewpengalaman siswa dan proses belajar.

B.   PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Guru dalam PBM terus berpikir tentang beberapa hal yaitu :
1).  Bagaimana dapat merancang dan menggunakan permasalahan yang ada di dunia nyata, sehingga siswa dapat menguasai hasil belajar?
2). Bagaimana bisa melatih siswa dalam proses pemecahan masalah, pengarahan diri, dan belajar dengan teman sebaya?
3). Bagaimana siswa memandang diri mereka sendiri sebagai pemecah masalah yang aktif?

C.   PROSES BELAJAR BERBASIS KOGNITIF

Berpikir digunakan dalam PBM ketika siswa merencanakan, membuat hipotesis, menggunakan perspektif yang beragam, dan bekerja melalui fakta dan gagasan secara sistematis. Resolusi masalah juga melibatkan analisis logis dan kritis, penggunaan analogi dan berpikir divergen, integrasi kreatif dan sintesis.
Proses PBM dan latihan melibatkan penggunaan otak atau pikiran untuk melakukan hubungan melalui refleksi, artikulasi, dan belajar melihat perbedaan pandangan. Dalam proses PBM, skenario masalah dan urutannya membantu siswa mengembangkan koneksi kognitif.

D.   DESAIN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

1.     Akar desain masalah.

Akar desain masalah adalah masalah yang riil berupa kenyataan hidup, seperti halnya penguasaan terhadap pemesanan dalam rangka menghadapi tuntutan perkembangan industri.
Menurut Michael Hicks ( 1991), ada empat hal yang harus diperhatikan ketika membicarakan masalah yaitu :
1). Memahami masalah.
2). Kita tidak tahu bagaimana memecahkan masalah tersebut.
3). Adanya keinginan memecahkan masalah.
4). Adanya keyakinan mampu memecahkan masalah tersebut.

2.     Menentukan tujuan pembelajaran berbasis masalah.

PBM adalah sebuah cara memanfaatkan masalah untuk menimbulkan motivasi belajar. Suskesnya pelaksanaan PBM sangat bergantung pada seleksi, desain, dan pengembangan masalah.

3.     Desain masalah.

Desain masalah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Karakteristik.
b.      Konteks.
c.       Sumber dan lingkungan belajar.
d.      Presentasi.

E.   PENGEMBANGAN KURIKULUM DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Model pengembangan kurikulum ada yang bersifat dedukatif, prosesnya dari hal yang sangat umum menyangkut keperluan masyarakat kepada hal lebih khusus atau lebih spesifik; model induktif: dari hal yang bersifat spesifik materi dan proses kurikulum kepada hal yang bersifat umum. Kurikulum dalam PBM meliputi:
1.      Mega level (the why).
2.      Makro level (the what).
3.      Mikro level (the how).

F.    PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PERENCANAAN KURIKULUM

Perlu mempersiapkan sebuah dokumen yang meliputi:
1.      Rasional penggunaan PBM.
2.      Apa PBM dan apa yang diperlukan.
3.      Tujuan PBM dan hasil yang ingin dicapai.

Setruktur pembelajaran biasanya digambarkan dalam sebuah bentuk formulasi seperti berikut:
1.      Menemukan masalah          analisa masalah        penemuan dan pelaporan         interegrasi dan evaluasi.
2.      Menemukan masalah        inquiry masalah          mengangkat isu belajar       penemuan dan peer teaching       menyajikan solusi        Review.
3.      Menemukan masalah       analisis        penelitian dan kerja lapangan  > pelaporan dan peer teaching       menyajikan temuan        revleksi dan evaluasi.
4.      Sebenarnya fariasi pola pengembangan ini cukup beragam, karena sifatnya relatif dan tergantung pada bagian mana yang ditentukan.

G.  PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN e-LEARNING

1.      Pembelajarn berbasis masalah dan sistem manajemen belajar.

Sistem manajemen belajar, seperti halnya papan tulis hitam, sumber belajar dan perlengkapan belajar yang cukup menyenangkan, rangkaian informasi, dokumen pengukuran, buku-buku, sistem komunikasi, dan lain-lain semua ini memerlukan pengaturan, penataan, dalam seenergi yang baik untuk mencapai tujuan.

2.      Inovasi e-learing.

E-learning memiliki manfaat yang cukup besar terutama ketika dikaitkan dengan jarak dan keterbatasan waktu dalam belajar, belajar dapat dilakukan hanya melalui web. Beberapa landasan prinsip penggunaan PBM dalam e-learning adalah :
1.      Menggunakan kekuatan masalah yang riil untuk membangkitkan informasi.
2.      Mengondisikan lingkungan kaitan dengan informasi global.
3.      Mendorong proses pemanfaatan dan pengembangan belajar e-learning.
4.      Menekankan pada pemecahan masalah dan pembuatan keputusan dari pada bahan belajar.
5.      Menyediakan sistem dalam kolaborasi.
6.      Optimis dalam menggunakan struktur yang fleksibel.
7.      Mengembangkan evaluasi dan kritik terhadap sumber informasi.

H.  PENGALAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Beberapa hal penting yang harus mendapat perhatian :
1.      Memeperkirakan kesiapan siswa, meliputi dasar pengetahuaan, kedewasaan berpikir, dan kekuatan motivasinya.
2.      Mempersiapkan siswa dalam hal cara berpikir dan kemampuan dalam rangka melakukan pekerjaan secara kelompok, membaca, mengatur waktu, dan menggali informasi.
3.      Merencanakan proses dalam bentuk langkah-langkah dalam cycle problem based learning.
4.      Menyediakan sumber bimbingan yang tepat, menjamin bahwa ada akhir yang merupakan hasil akhir.

I.      IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Dalam setiap perubahan bukan saja diperlukan adanya kemampuan untuk berubah, akan tetapi kesiapan menyongsong perubahan yang membawa implikasi terhadap sisi lain dari pendidikan itu sendiri.

J.     INTISARI PEMBELAJARAN BEREBASIS MASALAH

Ibrahim dan Nur (2002 : 2) menggunakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam siruasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk didalamnya belajar bagaimana belajar.
Moffit (depdiknas, 2002 : 12) mengembangkan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.







BAB 3 PENUTUP

A.   KESIMPULAN

Penerapan PBM dalam pembelajaran menuntut kesiapan baik dari pihak guru yang harus berperan sebagai seorang fasilitator sekaligus sebagai pembimbing. Guru dituntut dapat memahami secara utuh dari setiap bagian dan konsep PBM dan menjadi penengah yang mampu merangsang kemampuan berpikir siswa.
Siswa juga harus siap untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Siswa menyiapkan diri untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir melalui inquiry kolaboratif dan koomperatif dalam setiap tahapan proses PBM.

B.   SARAN

Bagi para guru, pemahaman terhadap berbagai pendekatan yang berpusat pada siswa, salah satunya Pembelajaran Berbasis Masalah, perlu ditingkatkan karena tantangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang akan semakin kompleks dan menuntut setiap orang secara individual mampu menghadapinya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang relevan.












DAFTAR PUSTAKA

Model-model pembelajaran pengembangan profesional guru, Dr Rusman M.pd.


Wawancara dengan penjual kantin

1.      Berapa biasanya mahasiswa / mahasiswi membayar makanannya?
2.      Apa tujuan anda membuka kantin ini?
3.      Bagaimanakah pembeli dapat memesan makanannya apakah dengan prasmanan atau diambilkan oleh pelayan kantin?
4.      Apakah menunya berganti setiap hari atau tidak?
5.      Adakah yang dilakukan oleh masasiswa di kantinq?
6.      Minuman apa saja yang tersedia di kantinq?
7.      Adakah mahasiswa / mahasiswi yang berhutang?
8.      Berapakah orang yang membantu anda?
9.      Adakah mahasiswa / mahasiswi yang ketring dengan anda?
10.  Berapa penghasilan tiap harinya yang anda dapatkan?
11.  Berapa pengeluaran anda sehari?
12.  Berapa laba bersih anda dalam sebulan?



















Wawancara dengan penjual kantin

1.      Berapa biasanya mahasiswa / mahasiswi membayar makanannya?
Jawaban : Rp 6.000,00.

2.      Apa tujuan anda membuka kantin ini?
Jawaban : untuk menambah perekonomian keluarga.

3.      Bagaimanakah pembeli dapat memesan makanannya apakah dengan prasmanan atau diambilkan oleh pelayan kantin?
Jawaban : memesan dengan pelayan.

4.      Apakah menunya berganti setiap hari atau tidak?
Jawaban : ya, menunya berganti setiap hari supaya mahasiswa / mahasiswi tidak bosan dengan menu masakan di kantinq.

5.      Adakah yang dilakukan oleh masasiswa di kantinq?
Jabawan : ada mahasiswa main bola pimpong, dan ada juga yang makan sambil menonton filem.

6.      Minuman apa saja yang tersedia di kantinq?
Jawaban : ekstra joss, susu, dan teh.

7.      Adakah mahasiswa / mahasiswi yang berhutang?
Jawabab : ada. Tapi langsung dikembalikan.

8.      Adakah mahasiswa / mahasiswi yang ketring dengan anda?
Jawaban : ada, banyak mahasiswa.

9.      Berapakah orang yang membantu anda?
Jawaban : ada 3 orang.

10.  Berapa penghasilan tiap harinya yang anda dapatkan?
Jawaban : Rp 700.000,00.

11.  Berapa pengeluaran anda sehari?
Jawaban : Rp 300.000,00/ 400.000,00

12.  Berapa laba bersih anda dalam sebulan?
Jawaban : Rp 200.000,00.

Butir Soal Ke Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
3 4 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 86
3 3 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 103
3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 0 3 4 4 4 4 4 4 4 90
4 5 3 4 5 4 5 3 5 4 4 5 3 4 4 5 0 4 4 5 4 3 5 4 4 100
4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 83
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74
4 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 3 5 4 4 3 5 4 103
4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 105
3 5 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 103
3 5 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 103
4 4 4 3 0 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 91
0,36404 0,5141515 0,48320922 0,360715 0,36 0,877 0,798 0,7154 0,856 0,665 0,841 0,783 0,475 0,823 0,343 0,787 0,127 0,814 0,716 0,832 0,432 0,69 0,726 0,858 0,805














































































r tabel ket























0.532 Invalid























0.532 Invalid























0.532 Invalid























0.532 Invalid























0.532 Invalid























0.532 Valid























0.532 Valid























0.532 Valid























0.532 Valid























0.532 Valid























0.532 Valid























0.532 Valid























0.532 Invalid























0.532 Valid























0.532 Invalid























0.532 Valid























0.532 Invalid























0.532 Valid























0.532 Valid























0.532 Valid























0.532 Invalid























0.532 Valid























0.532 Valid























0.532 Valid























0.532 Valid














































































































































































































































































































































Butir Soal Valid jumlah








1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16








3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 56








5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 68








4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 60








4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 3 5 4 4 70








4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 52








3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48








3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48








3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48








4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 4 70








5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69








5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 71








5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 71








4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65








4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 58
















































































































A. Kelompok Soal Ganjil
















































Butir Soal Jumlah
















1 3 5 7 9 11 13 15
















3 3 4 4 3 3 4 3 27
















5 5 4 4 4 4 4 4 34
















4 4 4 4 3 3 4 4 30
















4 4 4 5 5 5 3 4 34
















4 4 3 3 3 3 3 3 26
















3 3 3 3 3 3 3 3 24
















3 3 3 3 3 3 3 3 24
















3 3 4 3 3 3 3 3 25
















4 4 4 4 5 5 4 5 35
















5 5 4 5 4 4 4 4 35
















5 5 4 4 4 4 4 5 35
















5 5 4 4 4 4 4 5 35
















4 4 4 4 4 4 4 4 32
















4 4 4 3 3 3 3 4 28
















0,85373 0,8537255 0,67981329 0,806859 0,84 0,84 0,693 0,8821





































































B. Kelompok Soal Genap










































































Butir Soal Jumlah
















2 4 6 8 10 12 14 16
















4 4 3 4 3 3 4 4 29
















4 4 4 4 4 5 5 4 34
















4 4 4 3 3 4 4 4 30
















5 5 4 4 4 5 5 4 36
















4 3 3 3 3 3 3 4 26
















3 3 3 3 3 3 3 3 24
















3 3 3 3 3 3 3 3 24
















3 2 3 3 3 3 3 3 23
















5 4 5 5 4 5 3 4 35
















5 5 4 4 4 4 4 4 34
















4 5 4 5 5 4 5 4 36
















4 5 4 5 5 4 5 4 36
















5 4 4 4 4 4 4 4 33
















4 3 4 4 3 4 4 4 30
















0,78952 0,8940617 0,82788154 0,854287 0,84 0,834 0,78 0,7887