Aku Qery yang sekarang sudah resmi di kelas 11 SMA. Nency temanku selama SMA ini memintaku datang suatu cafe untuk mengenalkan pacarnya kepadaku. Sebenarnya aku tidak mau karena tidak ingin mengganggu mereka tetapi Nency memaksaku. Setelah aku sampai ke cafe yang dijanjikan aku segera mencari Nency.
“maaf, aku telat!”kataku yang menyapa mereka. Sebenarnya aku senggaja datang telat agar tidak menggangu mereka terlalu banyak.
“uh, kamu telat 30 menit ni!”kata nency sedikit ngambek. Aku mengambil kursi didepan Nency karena pacar barunya sudah duduk di sebelahnya.
“mau mesan apa?”tanya Nency.
“hem, milk shake vanila dan burger” kataku.
“kenalin Ry, ini cowok aku. Namanya Rifky!”kata nency sambil tersenyum manis.
“aku Rifky”katanya tersenyum.
“aku Qery”kataku sambil senyum basa-basi.
Sekitar kurang dari 30 menit aku telah menghabiskan makanan yang aku pesan. Mereka tetap mengobrol sambil makan. Aku melihat ada yang aneh karena sangat terlihat Nency yang begitu antusias dibandingkan pacarnya, mungkin kerena ada aku jadi dia merasa tidak nyaman dan aku memutuskan unuk segera pergi.
“cy, aku pergi dulu ya? Aku ada urusan”kataku.
“oh, persiapan pensi ya? ya,udah tidak apa”kata Nency tersenyum.
“aku duluan, Fi!”kataku dan segera pergi meninggalkan mereka.
Keesokan harinya Nency sibuk menceritakan pacarnya.
“aduh, udah cekep dia baik benget lagi. Aku tidak menyangka dia mau menunggu aku 3 jam hingga aku pulang bimbel. Dia nunggu aku di depan pintu kelasku sambil memegang boneka yang aku minta. Aduh, so sweet banget. Apadahal aku kira dia tidak akan mau nunggu aku apalagi alasannya hanya untuk memberika boneka. Terus kami pulang bareng. Di jalan......”kata Nency bersemangat. Dan aku hanya mendengarkan tanpa rasa berminat.
“kamu tidak dengerin aku?”tanya Nency tiba-tiba.
“dengerin kok.”jawabku.
“tapi, kenapa tidak ada tanggapan?”tanyanya.
“aduh Cy, kamu tadikan muji-muji si Fiki?”
“ia. Namanya Rifky!”kata Nency agak kesal.
“terus kamu bilang kalau Fiki, Riki, Riski, itu cakep dan baik banget. Aku benarkan?”kataku.
“yap, benar sekali. Tapi, namanya Fikry!”kata Nency kesal.
“jadi, kalo aku nangepin dan bilang kalo Fiki itu cekep nanti kamu cemburu kalo aku bilang dia biasa aja atau jelek nanti kamu bakal marah. Makanya aku diam saja. Nah, sekarang kamu mengertikan?”kataku.
“ia, aku mengerti. Aku emang mengerti aku banget sampai tahu benget pemikiranku. kamu teman best of the best!” kata nancy sambil tersenyum.
“tentu saja aku yang jadi best of the best bagimu kan aku teman kamu satu-satunya.”kataku sambil tersenyum.
“Qery..............”kata Nency.
“aku benarkan?”
“bener tapi jangan diingattin, aku malu.”kata Nency. Kami pun tertawa.
Saat aku sedang melihat tarian yang aku ajarkan kepada adik-adik kelasku untuk pensi yang diadakan 2 minggu lagi. Tiba-tiba, ada pesan yang masuk di handphoneku.
“Nency suka roti rasa apa, Ry? ” itu pesan pertama dari pacar Nency.
Semenjak pesan malam itu kami memang sering mengobrol tapi, memang sebatas teman.
Pensi berjalan baik dan sukses. Aku duduk dikursi favoritku, kursi yang berwarna jingga yang berbentuk telur. Aku asik membaca pesan sambil tersenyum dan sesekali tertawa. Tiba-tiba Nency masuk ke kamarku dengan wajah marah dan kesal.
“kanapa, Cy?”tanyaku.
“kamu malah tertawa di sini. kamu tega banget ngambil cowok aku. Kamu itu perebut cowok orang. Cowok di luar sana masih banyak tapi, kenapa harus Rifky? Kamu itu sudah aku anggap saudara sendiri. Kamu ambil saja Rifky tapi, jangan harap aku mau bicara sama kamu. Anggap kita tidak pernah kenal.”kata Nency sambil menangis dan pergi.
Aku ingin menjelaskan sesuatu dan penyebab dia berbicara seperti itu hanya saja aku rasa aku jelasin pun tidak ada ruginya bagiku. Tapi, aku khawatir kepada Nency. Akhirnya, aku tanya kepada Rifky. Rifky mengaku mereka memang putus dan mereka putus karena Rifky membedakan sikapku dengan sikap Nency. Nency memang kekanak-kanakan senghingga Rifky bosan. Rifky mengaku masih cinta dengan Nency dan ingin kembali dengan Nency. Aku pun merencanakan untuk membuat pertemuan Nency dan Rifky.
Aku meminta Nency datang ke cafe biasanya kami bikin janji, memang dia tidak mau tapi, akhinya dia setuju. Setelah Nency datang, Rifky pun menghampirinya. Nency terkejut saat melihat Rifky karena dia kira dia hanya akan bertemu denganku.
“kalian janjian disini juga? kejam banget. Aku dipaksa untuk melihat kalian berdua bersamaan”kata nency yang matanya mulai berkaca-kaca.
“lihat vidio itu dan jangan pergi dulu.”kata Fikry. Vidio pun ku nyalakan. Vidio ini foto-foto saat aku bersama Nency. Foto pesan Fikry yang menanyakan tentang Nency kepadaku, diesain tata panggung, tema acara serta udangan. Dan sekarang dividio itu aku sedang berbicara.
“Cy, aku sama dia cuman teman. Kami mau membuat kejutan ulang tahunmu untuk hari ini. Tapi, rencana kami gagal total karenamu. Aku ingin mengundang banyak orang tapi, karena kamu jadi cukup kalian berdua saja. Cy, kamu kenal aku sejak lama. Aku tidak akan mengincar pacar orang apalagi aku tahu dia cowok yang di sampingmu itu adalah cowok kamu. Kamu jangan takut dia tidak akan denganku. Karena dia SANGAT MENYUKAIMU dan aku TIDAK SUKA sama dia, Cy. Dia menyamakanku dengan kamu agar kamu dapat menjadi lebih dewasa dan tidak berfikir sempit. Aku harap kamu mengerti. Selamat menikmati makan malamnya. HAPPY BATHDAY”kataku.
“Cy, aku cinta kamu! Maafkan aku! Aku melakukan ini semua hanya untukmu” kata Fikry . Nency tersipu malu. Aku pun pergi.
Saat aku membaca buku di kelas nency berlari menghapiriku.
“thanks banget, Ry! Di romantis banget! Dia ngasih aku cincin. Maafin aku ya?”katanya sambil tersenyum.
“O”kataku dengan nada ketus.
“kok gitu aja? Cincinnya cantik loh!”katanya sambil menunjuan cincin yang berada di jari manisnya.
“karena teman Rikfy jauh lebih perhatian, baik, dan tidak kaku seperti Rifky”kataku.
“kamu..?”
“aku udah jadian sama temen Rifky.”kataku sambil melet kepada nency.
“loh, kok bisa?”
“karena kamu yang teman aku pacaran dengan Rifky dan Rifky yang ngenalin aku sama Izan, temannya. Sebelum kamu datang sambil marah-marah, temannya mengungkapkan cintanya ke aku dan langsung aku terima. Ini buktinya.”kataku sambil menunjukan SMS dari Izan teman Fikry dan foto aku dengan Izan.
“ih...kamu.. besok kenalin sama aku ya?”
“tidak mau! Nanti kamu malah mengelirik dia.”kataku Nency ketawa dan mencubit pipiku kuat.
“sakit,Cy!”kataku. tapi Nency tetap tidak berhenti mencubit pi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar