KEMAMPUAN
SISWA DALAM MENULISKAN DENGAN SINGKAT HAL-HAL PENTING YANG DIKEMUKAKAN
NARASUMBER DALAM WAWANCARA SMP KELAS VII NEGERI 4 SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR
OLEH :
SYAFRITA
IRDANI PUTRI
NPM
: 096211196
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
ISLAM RIAU
PEKANBARU
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala kemudahan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini sebagai salah satu syarat
guna menyelesaikan mata kuliah penelitian pengajaran bahasa lanjut.
Judul
proposal ini ” KEMAMPUAN SISWA DALAM
MENULISKAN DENGAN SINGKAT HAL-HAL PENTING
YANG DIKEMUKAKAN
NARASUMBER DALAM
WAWANCARA SMP
NEGERI 4 SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR
KELAS VII TAHUN
AJARAN 2011-2012
”
. penulis
menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini tentu tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari beberapa pihak.
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan yang di sebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik dan saran penulis
harapkan demi kesempurnaan ini. Harapan penulis semoga proposal ini bermanfaat
bagi pembaca. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis
menghanturkan rasa terima kasih kepada yang terhomat :
1. Mama
dan papa yang telah memberikan doa dalam setiap langkahku dan selalu menjadi
tauladan yang baik dalam hidupku.
2. Bapak
Drs. Nazirun., M.Ed, selaku Dekan Fakultas FKIP Universitas Islam Riau
Pekanbaru, yang telah mendukung penulis dalam menyusun proposal ini dengan
memberikan izin penelitian.
3. Ibu
Roziah., S.Pd., M.A, selaku Prodi Fakultas FKIP Universitas Islam Riau
Pekanbaru, yang telah mendukung penulis dalam menyusun proposal ini dengan
memberikan izin penelitian.
4. Ibu
Karsinem., S.Pd., M.Pd, selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu
ditengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan dan selalu mensuport.
5. Dosen-dosen
Fakultas FKIP Universitas Islam Riau pekanbaru, yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan ilmu-ilmu kepada penulis dalam berbagai bidang, khususnya yang
berhubungan dengan dunia keguruan.
6. Kak
Chika, Adis, dan Dava, kakak dan adik-adikku yang selalu memberikan dukungan
dalam doa dan perhatian serta kasih sayang yang takan pernah terlupakan.
7. Sahabatku Rina Purwanti, Ningsih, Rida
Sabrina, Siti Bahriati, Irmawati Sababalat, Silvia, Vanti Septiami, Nesti
Febrianti, Anisa Shanka Masita, dan Lamtiar. Sahabat sejati kan selalu ada di
hati. Terima kasih atas dukungan dan doa hingga terseleasikannya proposal ini
dan persahabatan yang telah mewarnai hari-hari yang indah selama bertahun-tahun
yang sangat menyenangkan bersama kalian.
8. Teman-teman
angkatan 2009 kelas D, teman seperjuanganku yang memotivasi penulisan proposal
ini. Tetap semangat dan terus berjuang.
9. Semua
pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah bersedia
meluangkan waktu guna membantu penyelesaian proposal ini.
Semoga
amal dan kebajikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat pahala dan
menjadi amal yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Penulis
menyadai bahwa karya sederhana ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
segala saran dan keritik untuk perbaikan proposal ini akan penuis terima dengan
senang hati dan yang terakhir, karya sederhana ini penulis persembahkan kepada
Almamater dan semoga dapat bermanfaat Amin.
Pekanbaru,
01 Februari 2012
Syafrita
Irdani Putri
NPM
: 096211196
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................ I
DAFTAR
ISI
............................................................................ II
1. Latar
Belakang dan Masalah
..................................................... 1
1.1 Latar
belakang
................................................................................
1
1.2 Masalah
..........................................................................................
5
2. Tujuan
Masalah.....................................................................................
6
3. Ruang
Lingkup......................................................................................
6
3.1 Pembatasaan
Masalah.................................................................... 7
3.2 Penjelasan
Istilah............................................................................
7
4. Anggapan
Dasar, Hipotesis, dan Teori................................................. 9
4.1 Anggapan
Dasar..............................................................................
9
4.2 Hipotesis.........................................................................................
10
4.3 Teori...............................................................................................
10
4.3.1
Memahami Hal-hal Penting Dalam
Wawancara.........................................................................
11
4.3.2
Wawancara
Tertutup.......................................................... 11
4.3.3
Wawancara Terbuka.........................................................
11
5. Penentuan
Sumber...............................................................................
12
5.1 Populasi.........................................................................................
12
5.2 Sempel..........................................................................................
12
6. Metode
dan Teknik penelitian.............................................................
13
6.1 Metode
Penelitian..........................................................................
13
6.2 Teknik
Pengumpulan Data............................................................ 13
6.3 Teknik
Analisi Data......................................................................
14
DAFTAR
PUSTAKA...........................................................................................
17
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang dan Masalah
1.1 Latar Belakang
Sarana
komunikasi yang paling efektif dalam pergaulan sosial adalah bahasa, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Bahasa
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sebab bahasa merupakan alat
komunikasi antara anggota masyarakat yang berupa simbol bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berhubungan dan
saling bertukar fikiran.
Mendengarkan
dengan seksama apa saja yang di kemukakan oleh narasumber sangatlah penting dalam
wawancara dengan dengan menggunakan perekam suara dan ditulis dalam buku jurnal
untuk diedit.
Menurut
Wahyudi EL Panggabean (2007:33) ” jika wawancara hanya dilakukan dengan konsep
sederhana melalui tanya - jawab, ternyata hasilnya kurang memedai sebagai
sumber informasi yang mendalam”.
Komunikasi
secara tulis orang melakukannya dengan media tulis. Membahas tentang media
informasi saat kita kenal dengan dua media yaitu media massa dan media
elektronik. Media massa dalam perkembangannya mencakup surat kabar, majalah,
buletin, dan tabloid. Media elektronik seperti radio, televisi, internet, dan
filem.
Menurut
Wahyudi EL Panggabean (2007:44) ” tidak semua sumber berita punya waktu untuk
di wawancarai secara langsung. Kesibukannya untuk tugas dan jabatanya,
diwaktu-waktu tertentu, sering membuat sumber terpaksa harus menghindari
wawancara.
Pembelajaran
bahasa indonesia, siswa setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) setelah
mendapatkan pembelajaran wawancara tentang pekerjaan narasumber yang terdapat
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Pada silabus mata
pelajaran bahasa indonesia, sekolah menengah pertama mendapat pelajaran
wawancara pada aspek mendengarkan.
Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 pada jenjang sekolah
menengah pertama kelas VII semester 2 pada aspek mendengarkan terdapat materi
tentang wawancara. Dalam kurikulum tersebut di jelaskan bahwa pada semster 2
kelas VII mendapat materi tentang memahami wacana lisan melalui kegiatan wawancara dengan Standar Kompetensi (SK) memahami
wacana lisan dalam kegiatan wawancara. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD)
menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam
wawancaraa. Dari meteri tersebut meliputi 4 materi dalam 4 pertamuan.
Berdasarkan
fenomena tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian
tentang memahami hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara di
SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar.
Pelajaran
menyusun tulisan kepada para siswa itu (apapun bahanya) jelas tidak di berikan
dalam waktu singkat seperti kursus kilat
atau penataran crash programme, melainkan secara terarah dan terencana, dalam
waktu satu tahun. Mula-mula penulis yang bersangkutan harus menelaah dulu tema (pokok
bahasan) yang hendak di garap. Sebab, sebuah tulisan harus jelas dulu temanya
agar penulis tidak salah tafsir, kemudian salah mengumpulkan dan akhirnya salah
arah dalam mengerjakannya, sampai banyak bagian yang mubazir.
Kemampuan
mendengarkan sangatlah diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan mendengarkan
orang lain bicara dan menjawab apa yang di tanya oleh orang lain yang di
bicarakan berdua.
Mendengarkan
membutuhkan konsentrasi yang sangat kuat daam diri sendiri, dan melatih apa
yang di katakan dengan orang lain. Janganlah membuat orang bilang asal bunyi.
Orang lain paling benci bila seseorang tidak mendengarkan perkataannya, dan
seseorang asal bicara terhadap orang lain.
Wawancara
merupakan salah satu cara mendaptkan informasi bagi wartawan. Dari segera
etimologi, ” wawancara ” berasal dari dua kata; ” wawan ” dan ” wicara ” . ”
Wawan ” artinya berhadapan sedangkan ” wicara ” berarti bicara. Dengan
demikian, wawancara bisa diartikan sebagai berbicara berhadapan.
Jika
seseorang siswa tidak memperhatikan dengan teliti tentang apa yang akan di
wawncarainya, bisa jadi hasil wawancara tidak sesuai denganharapan. Sebab,
seorang narasumber bersedia di wawancarai bisa jadi disebabkan hal-hal sebagai
berikut : karena mereka suka di perhatikan, mereka suka bicara, mereka tidak
bisa menolak, mereka kasihan dengan si wawancara, mereka menganggapnya sebagai
sebuah tugas mereka ingin menjelaskan pandangan, dan mereka bersedia di
wawancarai karena tidak tahu apa akibat dari wawancara tersebut Wahyudi EL Panggabean
(2007:34) dalam (Septiawan Santana K. : 2005).
Mendengarkan
wawancara dengan narasumber dan tanya – jawab dengan narasumber. Menuliskan
hal-hal penting dalam wawancara yang di dengarkan dengan bahasa komunikatif.
Siswa
haruslah bisa mendengar dengan baik dan benar dalam wawancara, kalau siswa
salah mendengar maka berita yang di dapat tidak bisa di pakai untk mengajukan
permasalahan dalam wawancara.
Alasan
saya memilih judul ini karena siswa kurang untuk medengarkan dan susah untuk
mengingat apa yang orang lain kataka. Makanya siswa membutuhkan konsentrasi
yang lebih kuat dalam mengingat apa yang dilakukan siswa itu.
Sekripsi
ini merupakan awal karena kemampuan siswa dalam menuliskan dengan singkat
hal-hal penting yang di kemukakan oleh narasumber dalam wawancara. Mengambil
judul penelitian ini dari silabus SMP kelas VII semester 2.
Penelitian
kemampuan mendengarkan hal-hal penting dari narasumber ke wawancara yang
didengarkan, oleh pewawancara yang ada dalam kenyataan yang dialami oleh
narasumber.
Berdasarkan
gejala diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan
judul ” kemampuan siswa dalam menuliskan
dengan singkat hal-hal penting yang di kemukakan narasumber dalam wawancara SMP
Negeri 4 kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar kelas VII ”.
Penelitian
ini dapat mengetahui keadaan sebenarnya tentang kemampuan mendengarkan
kemampauan siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama 4 kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar dengan
menggnakan telinga dan alat perekam suara dalam wawancara.
Hasil
yang diperoleh dalam penelitan itu secara keseluruha adalah berkata gori cukup.
Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian yang terdahulu adalah penulis
meneliti tentang kemampuan siswa dalam mendengarkan dalam wawancara sedangkan
penelitian terdahulu meneliti tentang kemampuan siswa dalam mendengarkan
berita.
Hasil
penelitian ini dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis.
Manfaat teoritis penelitian ini adalah dapat memberikan pedoman, panduan kepada
siswa Sekolah Menengah Pertama dalam mendengarkan, sedangkan manfaat praktis
adalah untuk dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan perbandingan bagi guru sebagai
pengajar dalam melaksanakan pembinaan, pengembangan bahasa indonesia terhadap
kegiatan belajar mengajar khususnya kegiatan mendengarkan siswa.
1.2 Masalah
Berdasarkan
uraian yang telah di paparkan dalam latar belakang di atas, masalah pokok yang
penulis peneliti dalam penelitian ini adalah
1.2.1
Bagaimanakah kemampuan siswa kelas VII
SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar dalam wawancara?
1.2.2
Bagaimanakah kemampuan siswa kelas VII
SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar dalam mampu mendata hal-hal
penting dari narasumber yang di wawncarai?
1.2.3
Bagaimanakah kemampuan siswa kelas VII
SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar dalam mampu menuliskan
hal-hal penting dari suatu wawancara dengan bahasa yang komunikatif?
2.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
perumusan masalah diatas tujuan penelitian ini yaitu :
1.
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
wawancara. 2. Untuk mengetahui kemampiuan siswa dalam mampu mendata hal-hal
penting dari narasumber yang di wawancarai. 3. Untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam mampu menuliskan hal-hal penting dari suatu wawancara dengan bahasa yang
komunikatif.
3.
Ruang
Lingkup
Penelitan
yang berjudul kemampuan siswa dalam menuliskan dengan singkat hal-hal penting
yang di kemukakan narasumber dalam wawancara SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu
kabupaten Kampar kelas VII termasuk
kedalam ruang lingkup pengajaran bahasa indonesia aspek mendengarkan.
3.1 Pembatasan Masalah
Penelitian
penerapan pendekatan kontektual dalam pembelajaran kemampuan siswa dalam
mendengarkan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam
wawancara SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar kelas VII di batasi
pada 1. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam wawancara. 2. Untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam mampu mendata hal-hal penting dari narasumber yang
diwawancarai.
3.2 Penjelasan Istilah
Untuk
memudahkan pembaca memahami orentasi penelitian ini, penulis merasa perlu
menjelaskan beberapa istilah yang relevan dengan masalah pokok penelitian ini.
Istilah pendekatan kontekstual yang penelitian gunakan diambil menurut Wahyudi
EL Panggabean (2007:34) ” dengan persiapan matang, tugas wawancara bisa menjadi
salah satu metode mengorek informasi yang paling ampuh dari sumber-sumber
informasi”.
1.
Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan;
kekuatan; kita berusaha dengan sendiri; kekayaan; karenanya sudah memadai, ia
membeli sebuah rumah baru (KBBI; 2008:809).
2.
Siswa adalah murid (terutama pada
tingkat sekolah dasar dan menengah); pelajar SMU (KBBI; 2008 : 1322).
3.
Mendengarkan adalah mendengarkan akan
sesuatu dengan sungguh-sungguh; memasang telinga dengan baik-baik untuk
mendengar (KBBI).
4.
Dengan adalah berserta; bersama-sama; ia
pergi - - anak istri; dan saman - - simin tinggal sekampung; sahabat (KBBI).
5.
Singkat adalah pendek (umur, waktu, dan
sebagainya): dalam waktu - - kita mampu menyelesaikannya (KBBI).
6.
Penting adalah utama; pokok: perkara - -
; sangat berharga (berguna): pelajaran itu - - bagi anak-anak.
7.
Narasumber adalah orang yang memberi
(mengetahui secara jelas atau menjadi sember) informasi; informan: penduduk
asli pulau itu menjadi - - di penelitian bahasa daerah setempat.
8.
Wawancar adalah tanya jawab dengan
seorang (pejabat atau sebagainya) yang di perlukan untuk dimintai keterangan
atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat serat kanar, disiarkan
melalui radio, atau ditayangkan di laya televisi.
9.
Komunikasi adalah pengiriman pesan dan
penerimaan atau berit antara dua orang atau lebih sehinnga pesan yang dimaksud
dapat dipahami; hubungan; kontak:
10.
Media adalah alat; (sarana) komunikasi
seperti koran, majalah, radio, televisi film atau filem poster dan sepanduk;
yang terletak di antara dua pihak (orang, golongaan, dan sebagainya).
11.
Informasi adalah penerangan, pemberi
tahuan, kabar atau berita tentang sesuatu.
12.
Elektronik adalah alat yang dibuat
berdasarkan perinsip elektronika; hal; atau benda yang menggunakan alat-alat
yang dibentuk atau dasar elektronika.
13.
Fenomena adalah hal-hal yang dapat
dihasilkan dengan panca indra dan dapat diterangkan serta di nilai secara
ilmiah (seperti fenomena alam); sesuatu yang luar bisa; keajaiban.
14.
Arah adalah jurusan; ia naik bus - -
utara; tujuan; maksud:
15.
Rencana adalah cerita; rancangan; buram
(rangka sesuatu yang akan dikerjakan); konsep; naskah (surat dan sebagainya):
16.
Pelajaran adalah waktu yang tertentu
lamanya untuk memberikan pelajaran.
4.
Anggapan
Dasar, Hipotesis, dan Teori
4.1 Anggapan Dasar
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pengalaman penulis di lapangan, kemampuan siswa dalam
membaca dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam
wawancara SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar, belum
terlaksanakan dengan baik, dilihat dari kurangnya kemampuan siswa dalam membaca
naskah.
SK 9. Memahami
wacana lisan dalam kegiatan wawancara.
KD 9.2
menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara.
4.2 Hipotesis
Hipotesis yang
dikemukakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1.
Apakah kemampuan medengarkan wawancara
SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar berkategori cukup.
2.
Apakah tanya jawab hal-hal penting dari
narasumber yang di wawancarai SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar
berkategori cukup.
3.
Apakah menuliskan halhal penting dari
wawancara yang di dengarkan dengan bahasa yang komunikatif berkategori cukup.
4.3 Teori
Dalam
penelitian ini penulis berpegang pada teori, yaitu teori yang dijadikan
landasan dalam mengkaji permasalahan dalam mengkaji permasalahn dalam
penelitian. Dalam melakukan penelitian ini penulis merujuk beberapa teori yang
berkaitan dengan wawancara yang baik dan benar. Teori-teori yang dikemukakan
berikut ini di maksudkan. (1). Memahami hal-hal penting dalam wawancara. (2).
Wawancara tertutup. (3). Wawancara terbuka.
4.3.1
Memahami
Hal-hal Penting Dalam Wawancara
Menurut
P. Tukan (2006:88) ” Dalam memahami hal-hal penting dalam wawancara dibuktikan
ewat hasil wawancara wartawan yang hanya menerapkan cara yang mengacu
semata-mata pada buku teks sebagai panduan. Seseorang narasumber bersedia di
wawancarai, sesudah ada topik yang akan di wawancarai, memperhatikan alat-alat
untuk wawancara, dan memperhatikan apa saja yang diberikan kepada narasumber.
1. Menjaga konsentrasi agar mampu memahami jalannya wawancara dari awal sampai
akhir. 2. Menemukan dan menulis tema atau gagasan utama dalam wawancara. 3.
Mencatat pokok-pokok pembicaraan (siapa yang berbicara dan apa isi
pembicaraannya). 4. Memberikan catatan-catatan tambahan yang di anggap penting
dalam menunjang pemahaman hasil wawancara. 5. Merangkum seluruh isi wawancara
dalam beberapa kalimat ”.
4.3.2
Wawancara
Tertutup
Menurut
E. Kosasih (2008:6) ”wawancara tertutup umumnya di lakukan berkenaan dengan
masalah-masalah yang bersifat pribadi atau rahasia ”.
4.3.3
Wawancara
Terbuka
Menurut
E. Kosasih (2008:6) ” wawancara terbuka dilakukan dengan permasalahan yang
menyangkut kepentingan umum. Dalam wawancara terbka, jumlah penanya bisa lebih
dari satu orang demikian juga dengan narasumbernya.”
5.
Penentuan
Sumber Data
5.1 Populasi
Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu
kabupaten Kampar TP 2010/2011 yang berjumlah 128 orang siswa, yaitu siswa kelas
VII A berjumlah 41 orang, kelas VII B berjumlah 42 orang, dan kelas VII C
berjumlah 45 orang.
Tabel 1. Jumlah siswa
kelas VII SMP Negeri 4 kecamatan Siak Hulu kecamatan Kampar.
No.
|
Kelas
|
Jumalah
|
Sampel
|
1.
|
VII A
|
41
|
20
|
2.
|
VII B
|
42
|
20
|
3.
|
VII C
|
45
|
20
|
Jumalah
|
128
|
60
|
5.2 Sampel
Mengingat
jumlah siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 kecamatan Siak Hulu
kabupaten Kampar TP 2010/2011 hanya 60 orang. Penulis menetapkan keseluruhan
populasi tersebut dijadikan sampel alam penelitian ini. Sampel penelitian
seperti ini disebut juga sampel jenuh atau sampel total.
6.
Metode
dan Teknik Penelitian
6.1 Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif. Menurut (www.google.com/gtw/x?client=ms-lge&q=wawancara&chanel=mm&ei=4L2K_iwNqWtiAew3QE&ved=ocBgQFjAI&hl=id&source=m&rd=1&u=htt://pusdatin.deptan.go.id/statistik/metodologi/3_wawancara.pdf)
” wawancara adalah salah satu faktor penting dalam mengenai informasi dari nara
sumber, dalam hal ini rummah tangga sampel. Dengan teknik wawancara yang baik
dan benar di harapkan tujuan interview akan tercapai. Setiap enumerator harus
mengetahui teknik wawancara yang efisien dan efektif ”.
6.2 Teknik Pengumulan Data
Teknik
yang penullis gunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah sebagai
berikut.
6.2.1
Observasi yaitu teknik yang digunakan
untuk mengamati hasil wawancara terhadap siswa di dalam kelas VII SMP Negeri 4
kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar.
6.2.2
Teknik tes yaitu untuk mengumpulkan data
kemamapuan siswa dalam berwawancara yang baik dan benar, penulis menggunakan
teknik tertulis. Tes berbicara di operasionalkan dengan membagikan teks
wawancara yang sejenis kepada seluruh siswa yang di tetapkan sebagai sampel
dalam penelitian ini.
6.2.3
Instrumen penelitian untk mengumpulkan
data yang di perlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan instrumen
penelitian yang berbentuk wawancara terdiri dari 4 pertanyaan yang di dalamnya
terdapat pengablikasikan 5W1H yaitu : What, When, Who, Where, Why, dan How.
6.3 Teknik Analisis Data
Keseluruhan
data yang terkumpul dideskripsikan dianalisis, dan di interpestasikan secara
terperinci dan sistematis selanjutnya setiap kelompok data itu dievaluasi
secara kuantitatif dan kualitatif dengan keteria penilaian.
Tabel 2. Rentang
penilaian kualitatif dan kuantitatif.
Bentuk Kualitatif
|
Bentuk kuantitatif
|
Presentase
|
|
Rentang 0-10
|
Rentang 0-100
|
||
1.
Istimewa
|
10
|
96-100
|
|
2.
Baik sekali
|
9
|
86-95
|
|
3.
Baik
|
8
|
76-85
|
|
4.
Cukup
|
7
|
66-75
|
|
5.
Sedang
|
6
|
56-65
|
|
6.
Kurang
|
< 5
|
46-55
|
Selanjutnya
untuk memberikan nilai akhir kemampuan mendengarkan siswa menggunakan
wawancara, penulis menggunakan rumus presentase.
Bx100%=....
S
Keterangan
:
B
= Nilai Perolehan
S
= Nilai Maksimum
Langkah-langkah
teknis analisis data adalah : pertama, data yang terkumpul di tabulasi dan di
deskripsikan kedalam bentuk table. Pendeskripsian data dalam bentuk tabel ini
dilakukan setelah mengklasifikasi data itu sesuai karakterristiknya
masing-masing. Dengan demikian, sesuai dengan keseluruhan aspek dan sub aspek
mendengarkan yang menjadi kajian penelitian ini.
Kedua,
kelompok data yang telah dideskripsikan itu dianalisis secara terperinci dan
sistematis, sesuai dengan formulasi acuan yang telah ditetapkan dalam kerangka
teoritis penelitian ini. Melalui teknik analisis data yang kedua ini juga
diselenggarakan terhadap masing-masing kelomopk data bahasa, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Selanjutnya untuk memberikan nilai akhir
kemampuan siswa dalam wawancara menggunakan rumusan presentase.
Jawaban
pertanyaan : jumlah jawaban x 100%=....
Maksudnya
jumlah pertanyaan di bagi jumlah jawaban, kemudian dikali seratus persen.
Keteria penilaian ini sekali untuk semua aspek yang akan di teliti yaitu
penilaian wawancara.
Ketiga,
setelah data dianalisis berdasarkan acuan teoritis, penulis menggunakan interprestasi
terhadap data yang telah dianalisis itu. Interprestasi data ini dilakukan dalam
bentuk komentar dengan dukungan data sekunder atau pokok-pokok pikiran yang
terdapat dalam kerangka teoritis penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi
EL Panggabean. 2007. Strategi Wartawan Meraih Integritas dan Memiliki Profesionalisme.
Pekanbaru : Forum.
Kosasin.
E . 2008. Terampil Berbicara Didepan Umum. Jakarta Timur : Nobel.
KBBI
: 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar