Semua akan menjadi sangat sempurna bagi Moo Young kalo saja Eun Oh engga melindungi Shaman Moo Yeon. Yeap, prediksinya 100 % akurat. Saat Shaman Moo Yeon melihat kedatangan Moo Young, Moo Yeon mendekati Moo Young seraya berkata bahwa tali persaudaraan erat yang terjalin di antara mereka engga bisa begitu saja diabaikan oleh Moo Young. Bagaimanapun juga, Shaman Moo Yeon adalah adik sedarah dari Moo Young, tidak adakah lagi perasaan untuk melindungi dari seorang kakak kepada adiknya bagi Moo Young?
Ikatan darah di antara merekalah yang membuat Moo Young berusaha untuk
memusnahkan Shaman Moo Yeon. Memusnahkan roh jahat Shaman Moo Yeon sama
artinya dengan menyelamatkannya dari keserakahan dan ketamakan manusia.
Dua sifat yang akan membuat keinginan keabadiannya berubah menjadi
derita.
Shaman Moo Yeon sama sekali engga mempedulikan Eun Oh yang tengah
terbelalak menahan ledakan perasaan di hatinya. Ibunya yang selama ini
ia cari ada di hadapannya, dan ia kembali di acuhkan. Saat Moo Young
hendak menghunuskan pedangnya, Eun Oh langsung melindungi Shaman Moo
Yeon di balik punggungnya. Apa yang dilakukan Moo Yeong, wanita yang ada
dihadapannya saat ini adalah ibu yang sudah lama dicari-cari oleh Eun
Oh. Tanpa alasan apapun, Eun Oh engga akan membiarkan ibunya mati
terbunuh di tangan Moo Young.
Alasan yang diberikan di waktu yang salah dan pengunduran waktu dalam
pemberian alasan, akan mengacaukan banyak hal. Rencana Moo Yeong untuk
menancapkan pisau kayangan di jantung Shaman Moo Yeon pun gagal. Eun Oh
yang bersiteguh bahwa orang yang ada di hadapannya adalah ibunya,
membuat dirinya berada dalam perkelahian dengan Moo Yeong.
Selagi Eun Oh melindungi Shaman Moo Yeon, Shaman mengambil kesempatan
itu untuk membuka semua segel guci berisi roh hitam jahat utusannya.
Roh-roh itu sengaja di keluarkan oleh Shaman Moo Yeon agar dapat
mengelebui Moo Young dan Eun Oh, saat Shaman berusaha untuk melarikan
diri dari ruang rahasia bawah tanah miliknya itu. Kepergiannya dihadang
oleh Eun Oh. Eun Oh memanggilnya ibu, hal itu membuat Shaman Moo Yeon
tersenyum aneh mengetahui Eun Oh adalah anak dari wanita yang tengah ia
pinjam tubuhnya.
Ada pertarungan jiwa di tubuh Shaman Moo Yeon, batin seorang ibu yang
kuat menyambut kedatangan Eun Oh membuat roh asli dari ibu Eun Oh
mencoba memberontak keluar dari tubuhnya sendiri, di sisi lain, dengan
seluruh tenaganya Shaman Moo Yeon mencoba mempertahankan eksistensi
rohnya sendiri.
Shaman Moo Yeon yang tengah dalam ketidakstabilan dijadikan sebagai
kesempatan bagi Moo Young untuk kembali melenyapkannya. Seraya
memperingati Eun Oh bahwa wanita yang ada dihadapannya adalah bukan
ibunya, Moo Young menancapkan pisau bersimbol kayangan tepat di bagian
jantung Shaman Moo Young. Aneh, pisau itu terkesan tumpul dan sama
sekali engga melumpuhkan Shaman Moo Yeon. Apa karenaa..
1. Karena pergerumulan jiwa yang terjadi di dalam tubuh Ibu Eun Oh. Roh
asli Ibu Eun Oh yang menginginkan untuk keluar dari tubuhnya sendiri,
bertolak belakang dengan roh Shaman Moo Yeon yang berusaha untuk
mempertahankan diri.
2. Saat Moo Yeon menancapkan pisau kayangannya, bukan roh Shaman Moo
Yeon yang bersemayam tapi Roh Ibu Eun Oh. Karena ketidakstabilan membuat
2 roh yang terdapat di dalam tubuh itu bertukar diri dengan cepat.
Eun Oh kembali melindungi Shaman Moo Yeon, dan entah ini sudah yang
keberapa kalinya bagi Moo Young memperingatkan Eun Oh bahwa ITU BUKAN
IBU EUN OH!! Kesempatan ini juga dipergunakan oleh Shaman Moo Yeon untuk
kembali mengeluarkan roh hitam jahat dari beberapa guci bersegel yang
tersisa. Eun Oh dan Moo Young kembali diharuskan untuk melindungi diri
dari roh hitam jahat yang mulai mengusik mereka.
Engga ada lagi yang dapat mencegah kepergiannya, dengan terburu-buru Shaman Moo Yeon menaiki tangga dan keluar dari ruang rahasia bawah tanah miliknya itu.
Engga ada lagi yang dapat mencegah kepergiannya, dengan terburu-buru Shaman Moo Yeon menaiki tangga dan keluar dari ruang rahasia bawah tanah miliknya itu.
Bertepatan dengan datangnya Joo Whal, Shaman Moo Yeon segera meminta
pertolongan Joo Whal untuk membantunya. Membantunya untuk lepas dari
kejaran Moo Young dan Eun Oh. Tapi dalam pertarungannya dengan para roh
jahat, Eun Oh masih memanggil-manggil Shaman Moo Yeon dengan sebutan Ibu. Dan panggilan "ibu" yang dilontarkan oleh Eun Oh terdengar oleh Joo Whal. Whoops.
Eun Oh dan Moo Young, masing-masing dari mereka berhasil mengalahkan
para roh utusan Shaman Moo Yeon satu persatu, sampai engga ada satupun
roh jahat yang tersisa. Hilangnya semua roh jahat, membuat Eun Oh
terburu-buru untuk mengejar kepergian Shaman Moo Yeon, tapi saat ia
keluar dari ruangan itu, ia langsung kehilangan jejak wanita yang ia
kira sebagai ibunya itu.
Bukan hanya Eun Oh yang mencari keberadaan Shaman Moo Yeon, tetapi
Offcer Choi melakukan hal yang sama. Ia pergi ke tempat persembayangan
Shaman Moo Yeon, tapi hanya menemukan ruangan yang kosong. Ia pergi ke
ruang rahasia bawah tanah untuk yang pertama kalinya, dan Officer Choi
tercengang dengan apa yang ia lihat. Sejak kapan Shaman Moo Yeon
melakukan semua ini dengan tanpa sepengetahuannya.
Joo Whal membawa Shaman Moo Yeon ke sebuah gubuk tua di pedalaman hutan.
Walaupun pisau kayangan itu belum sepenuhnya berhasil melenyapkannya,
tapi rasa sakit disekujur tubuhnya mulai Shaman Moo Yeon rasakan.
Arang masih mempertanyakan mengenai, kenapa roh hantu itu menginginkan
tubuhnya. Ia sama sekali belum mengetahui alasan yang sebenarnya, karena
sampai saat ini Eun Oh belum juga datang menemuinya untuk menjelaskan
hal yang sebenarnya. Ada hal lagi yang mengganjal di pikiran Arang,
mengenai kipas Eun Oh. Ya, kipas itu, kipas yang beberapa waktu
dikatakan oleh Eun oh bahwa kipas tersebut merupakan pemberian dari guru
yang melatih kemampuan bela diri Eun Oh.
Tapi simbolnya. Kenapa simbolnya terlihat sangat AMAT familiar oleh
Arang. Otaknya berpikir keras, dimana ia pernah menemukan simbol
tersebut. Ah, saat ia berusaha menemui Moo Yeong beberapa waktu lalu,
Bang Wool menggunakan simbol itu untuk membuka portal kematian. Dan
simbol itu sama persis dengan simbol yang terdapat di dalam kipas. Ada
hubungan apa sebenarnya.
Rasa penasaran yang dirasakan oleh Arang semakin membuatnya bergegas
untuk menemui Eun Oh. Tapi, saat Arang mengunjungi kamar Eun Oh, kamar
itu kosong. Kemana perginya Eun Oh larut malam seperti ini. Engga
berhasil menemui Eun Oh, seenggaknya Arang harus berhasil menemukan
benda lain, seperti kipas atau jepit rambut. Mustahil ia menemukan kipas
di kamar tanpa berpenghuni ini, karena kipas itu selalu dibawa oleh Eun
Oh. Bagaimana kalau jepit rambut, Arang berhasil menemukan jepit
rambut.
Jepit rambut milik ibu Eun Oh, benda yang mempersatukan Arang dan Eun
Oh. Tanpa jepit rambut itu, Eun Oh engga akan pernah berusaha untuk
menyelamatkan Arang. Tanpa jepit rambut itu juga, Arang mungkin akan
tetap menjadi hantu yang bergentayangan. Semua benda yang dapat menembus
kekuatan gaib berasal dari guru yang mengajar Eun Oh kemampuan bela
diri, termasuk jepit rambut ini juga. Jepit rambut ini adalah pemberian
dari guru tersebut. Oh, ini engga mungkin terjadi. Kenapa semua kaitan
ini seperti terkesan sudah ditata dengan apik.
Dunia seperti terbalik bagi Eun Oh, ia kehilangan arah. Eun Oh kembali
ke kediaman hakim, pikiran dan perasaannya sedang dalam keterpurukan. Ia
bersandar di pintu dan mengabaikan Arang yang mengkhawatirkan Eun Oh.
Arang benar-benar khawatir, dari mana saja Eun Oh di tengah malam
seperti ini. Apa yang terjadi? Apa yang membuat Eun Oh menjadi terpuruk?
Perlahan dengan gemetar Eun Oh mengatakan bahwa ia baru saja bertemu dengan ibunya. Ibu yang mengandungnya, ibu yang selama ini ia cari. Mendengar hal itu, Arang terkejut bukan main. Ia ingin sekali mengetahui lebih dalam mengenai pertemuan Eun Oh dan Ibunya, dimana mereka saling bertemu, apa yang menyebabkan pertemuan mereka. Tapi Eun Oh masih sangat sulit untuk menjelaskan semuanya, ia bahkan sulit untuk meyakinkan dirinya bahwa wanita yang ditemuinya adalah bukan ibunya.
Eun Oh membiarkan Arang keluar dari kamarnya, ia harus mengistirahatkan diri, karena semua yang ia alami benar-benar diluar kendalinya. Arang mengerti akan hal itu, ia mengambil langkah mundur, menyembunyikan jepit rambut milik ibu Eun Oh yang baru saja ia ambil dan keluar dari kamar Eun Oh. Berharap dengan kepergiannya, Eun Oh dapat menenangkan dirinya sendiri.
Eun Oh berpikir dan terus berpikir. Wanita yang baru saja ia temui adalah benar-benar ibunya. Yang Eun Oh engga habis pikir adalah roh hitam jahat yang berada di bawah kuasa ibunya sendiri. Mengapa hal itu terjadi, para makhluk roh jahat itu. Peran seperti apa yang tengah ibu Eun Oh mainkan? Eun Oh terus menerus memikirkan hal tersebut. Semuanya pemikirannya belum sampai pada kesimpulan Shaman Moo Yeong yang memanfaatkan tubuh Ibu Eun Oh, Eun Oh masih bersiteguh bahwa wanita itu adalah ibunya dan roh yang ada didalam tubuh itupun adalah ibunya.
Di luar ruangan Eun Oh, Arang tertegun. Ia cemas, mengapa akhir dari pertemuan antara Ibu Eun Oh dengan Eun Oh malah membuat Eun Oh semakin terpuruk. Arang memegang erat jepit rambut milik Ibu Eun Oh yang saat ini ada di tangannya, ia bergumam sebenarnya apa yang baru saja terjadi?
Di sebuah gubuk tempat persembunyian sementara Joo Whal dan Shaman Moo Yeon. Nafas Shaman Moo Yeon memberat, seluruh tubuhnya tiba-tiba saja merasa lemas dan kehilangan tenaga. Hal itu terjadi karena dorongan kekuatan yang dipaksakan dari roh ibu Eun oh yang terus menerus memaksa untuk keluar dari tubuh tersebut.
Keberadaan Joo Whal di sisi Shaman Moo Yeon malah dijadikan sebagai tempat penyalahan. Joo Whal disalahkan oleh Shaman Moo Yeon. Kekacauan ini terjadi karena Joo Whal yang lambat untuk menyerahkan Arang padanya. Kalau saja Joo Whal menyerahkan Arang kehadapannya sesegera mungkin maka semua hal buruk seperti ini engga akan terjadil. Tanpa adanya pembelaan diri, dengan takut Joo Whal memberanikan diri untuk menanyakan hubungan yang sebenarnya terjadi antara Shaman Moo Yeon dan Eun Oh. Mengapa Eun Oh memanggilnya dengan sebutan Ibu.
Apa yang Joo Whal dengar itu adalah benar. Eun Oh meneriakkan panggilan Ibu ke arah Shaman Moo Yeon, karena memang tubuh yang tengah ia pinjam adalah tubuh milik ibu Eun oh. Joo Whal kembali memberanikan diri untuk menanyakan hal yang selama ini mengganjal didirinya, mengenai keberadaan Shaman Moo Yeon. Sebenarnya makhluk seperti apa dan jati diri seperti apa yang dimiliki oleh Shaman.
Joo Whal menerima semua pengakuan Shaman Moo Yeon dengan keterkejutan. Dalam keadaan lemah, Shaman Moo Yeon mengatakan tentang dirinya sendiri. Bahwa sebenarnya ia adalah bidadari yang berasal dari surga, bidadari yang memberontak dan kembali ke bumi. Bidadari yang menginginkan kehidupan abadi sebagai manusia yang dapat menguasai segalanya.
Bukan Moo Young yang gagal untuk melenyapkan Shaman Moo Yeon, tapi pisau kayangan itu yang menjadi permasalahan. Pisau kayangan yang memang sepertinya engga diperuntukkan untuk memusnahkan roh Shaman Moo Yeon. Untuk mendapatkan kejelasan dari semua itu, Moo Young menghadap Raja Neraka, ia mengatakan bahwa ia engga berhasil memusnahkan Shaman Moo Yeon karena ketumpulan dari pisau kayangan yang Kaisar Langit berikan padanya.
Raja Neraka akhirnya membeberkan semuanya. Kekuatan pisau kayangan untuk melenyapkan Shaman Moo Yeon akan hilang bila digunakan oleh roh. Perwujudan Moo Young yang merupakan seorang roh menjadi bagian dari kegagalannya dalam memusnahkan Shaman Moo Yeon. Pisau kayangan itu akan berfungsi dengan baik bila digunakan oleh seorang manusia.
Lagipula, tujuan awal dari Kaisar langit memberikan pisau kayangan itu pada Moo Young adalah hanya sebagai alat untuk menguji kesetiaan Moo Young. Moo Young dapat melenyapkan Shaman Moo Yeon, bila mereka saling berhadapan, roh dengan roh.
Perlahan dengan gemetar Eun Oh mengatakan bahwa ia baru saja bertemu dengan ibunya. Ibu yang mengandungnya, ibu yang selama ini ia cari. Mendengar hal itu, Arang terkejut bukan main. Ia ingin sekali mengetahui lebih dalam mengenai pertemuan Eun Oh dan Ibunya, dimana mereka saling bertemu, apa yang menyebabkan pertemuan mereka. Tapi Eun Oh masih sangat sulit untuk menjelaskan semuanya, ia bahkan sulit untuk meyakinkan dirinya bahwa wanita yang ditemuinya adalah bukan ibunya.
Eun Oh membiarkan Arang keluar dari kamarnya, ia harus mengistirahatkan diri, karena semua yang ia alami benar-benar diluar kendalinya. Arang mengerti akan hal itu, ia mengambil langkah mundur, menyembunyikan jepit rambut milik ibu Eun Oh yang baru saja ia ambil dan keluar dari kamar Eun Oh. Berharap dengan kepergiannya, Eun Oh dapat menenangkan dirinya sendiri.
Eun Oh berpikir dan terus berpikir. Wanita yang baru saja ia temui adalah benar-benar ibunya. Yang Eun Oh engga habis pikir adalah roh hitam jahat yang berada di bawah kuasa ibunya sendiri. Mengapa hal itu terjadi, para makhluk roh jahat itu. Peran seperti apa yang tengah ibu Eun Oh mainkan? Eun Oh terus menerus memikirkan hal tersebut. Semuanya pemikirannya belum sampai pada kesimpulan Shaman Moo Yeong yang memanfaatkan tubuh Ibu Eun Oh, Eun Oh masih bersiteguh bahwa wanita itu adalah ibunya dan roh yang ada didalam tubuh itupun adalah ibunya.
Di luar ruangan Eun Oh, Arang tertegun. Ia cemas, mengapa akhir dari pertemuan antara Ibu Eun Oh dengan Eun Oh malah membuat Eun Oh semakin terpuruk. Arang memegang erat jepit rambut milik Ibu Eun Oh yang saat ini ada di tangannya, ia bergumam sebenarnya apa yang baru saja terjadi?
Di sebuah gubuk tempat persembunyian sementara Joo Whal dan Shaman Moo Yeon. Nafas Shaman Moo Yeon memberat, seluruh tubuhnya tiba-tiba saja merasa lemas dan kehilangan tenaga. Hal itu terjadi karena dorongan kekuatan yang dipaksakan dari roh ibu Eun oh yang terus menerus memaksa untuk keluar dari tubuh tersebut.
Keberadaan Joo Whal di sisi Shaman Moo Yeon malah dijadikan sebagai tempat penyalahan. Joo Whal disalahkan oleh Shaman Moo Yeon. Kekacauan ini terjadi karena Joo Whal yang lambat untuk menyerahkan Arang padanya. Kalau saja Joo Whal menyerahkan Arang kehadapannya sesegera mungkin maka semua hal buruk seperti ini engga akan terjadil. Tanpa adanya pembelaan diri, dengan takut Joo Whal memberanikan diri untuk menanyakan hubungan yang sebenarnya terjadi antara Shaman Moo Yeon dan Eun Oh. Mengapa Eun Oh memanggilnya dengan sebutan Ibu.
Apa yang Joo Whal dengar itu adalah benar. Eun Oh meneriakkan panggilan Ibu ke arah Shaman Moo Yeon, karena memang tubuh yang tengah ia pinjam adalah tubuh milik ibu Eun oh. Joo Whal kembali memberanikan diri untuk menanyakan hal yang selama ini mengganjal didirinya, mengenai keberadaan Shaman Moo Yeon. Sebenarnya makhluk seperti apa dan jati diri seperti apa yang dimiliki oleh Shaman.
Joo Whal menerima semua pengakuan Shaman Moo Yeon dengan keterkejutan. Dalam keadaan lemah, Shaman Moo Yeon mengatakan tentang dirinya sendiri. Bahwa sebenarnya ia adalah bidadari yang berasal dari surga, bidadari yang memberontak dan kembali ke bumi. Bidadari yang menginginkan kehidupan abadi sebagai manusia yang dapat menguasai segalanya.
Bukan Moo Young yang gagal untuk melenyapkan Shaman Moo Yeon, tapi pisau kayangan itu yang menjadi permasalahan. Pisau kayangan yang memang sepertinya engga diperuntukkan untuk memusnahkan roh Shaman Moo Yeon. Untuk mendapatkan kejelasan dari semua itu, Moo Young menghadap Raja Neraka, ia mengatakan bahwa ia engga berhasil memusnahkan Shaman Moo Yeon karena ketumpulan dari pisau kayangan yang Kaisar Langit berikan padanya.
Raja Neraka akhirnya membeberkan semuanya. Kekuatan pisau kayangan untuk melenyapkan Shaman Moo Yeon akan hilang bila digunakan oleh roh. Perwujudan Moo Young yang merupakan seorang roh menjadi bagian dari kegagalannya dalam memusnahkan Shaman Moo Yeon. Pisau kayangan itu akan berfungsi dengan baik bila digunakan oleh seorang manusia.
Lagipula, tujuan awal dari Kaisar langit memberikan pisau kayangan itu pada Moo Young adalah hanya sebagai alat untuk menguji kesetiaan Moo Young. Moo Young dapat melenyapkan Shaman Moo Yeon, bila mereka saling berhadapan, roh dengan roh.
Di pertengahan malam, ketika Arang tengah tertidur lelap, ia terbangun saat mendengar suara seorang wanita memanggil namanya. Pengasuh Lee Seo Rim yang telah mati mendatangi Arang. Rohnya memanggil-manggil nama Arang. Arang yang sangat familiar terhadap suara tersebut, terbangun dari tidurnya dan bergegas pergi ke ruangan milik Lee Seo Rim. Karena pengasuh Lee Seo Rim menunggunya di sana.
Arang sama sekali engga mengingat wajah pengasuh Lee Seo Rim, ingatannya belum benar-benar pulih, sulit bagi Arang untuk mengingat kembali siapa roh wanita tua yang ada dihadapannya. Pengasuh Lee Seo Rim itu menatap Arang dan berkata bahwa ia adalah pengasuh dari Nona Lee Seo Rim. Bercak darah merah di bagian dada dari pengasuh Lee Seo Rim itu menyita perhatian Arang. Apa yang terjadi pada wanita tua ini?
Seraya menggenggam erat tangan Arang, pengasuh Lee Seo Rim mengatakan semuanya, bahwa Officer Choi telah mengeruk informasi mengenai Lee Seo Rim dari dirinya dan kemudian membunuhnya. Pengasuh Lee Seo Rim menjelaskan bahwa Officer Choi telah mengetahui bahwa Arang adalah Lee Seo Rim, hal itu diperkuat dengan pengakuan pengasuh Lee Seo Rim yang mengatakan bahwa Arang adalah Lee Seo Rim. Setelah mengatakan hal tersebut, utusan dari Officer Choi langsung saja membunuh pengasuh Lee Seo Rim. Arang mengerutkan keningnya, ini sangat aneh, dari mana Officer Choi bisa menerka semua kebenaran ini.
Pengasuh Lee Seo Rim menanyakan keadaan Arang. Sejak kapan Arang kehilangan ingatannya, apa ia sama sekali engga mengingat tentang masa lalunya saat menjadi Lee Seo Rim, apa ia juga melupakan Joo Whal. Arang mengakui hal itu, ia mengangguk dengan pasti. Arang sudah kehilangan ingatannya saat ia kembali dihidupkan dari kematian.
Pengasuh Lee Seo Rim bernafas lega saat mengetahui bahwa Arang juga melupakan kenangannya bersama Joo Whal. Ada banyak hal yang harus dilupakan, terutama tentang rasa sakit dan Joo Whal adalah bagian dari rasa sakit yang dimiliki Arang di masa lalunya. Rasa cinta Lee Seo Rim untuk Joo Whal malah membuat bekas luka di masa lalu Lee Seo Rim.
Kedatangan pengasuh Lee Seo Rim hanya untuk memastikan bahwa Arang dalam keadaan baik dan engga kekurangan suatu apapun (I heard this before!). Saat pengasuh Lee Seo Rim hendak pergi, Arang menggenggam erat tangannya dan berjanji bahwa ia akan menguak siapa pembunuh dari pengasuhnya itu. Kaki tangan Officer Choi yang melakukan hal ini, ia yang membunuh pengasuh Lee Seo Rim dan Arang akan membalaskan dendamnya pada utusan dari Officer Choi.
Arang melepaskan genggamannya dan membiarkan pengasuh Lee Seo Rim itu pergi. Sebelum pergi, pengasuh Lee Seo Rim mengatakan bahwa ada bukti nyata yang terselip di jasadnya, bukti yang akan menyeret Officer Choi dan kaki tangannya ke sisi yang bersalah. Arang mengerti mengenai hal tersebut, dan ia mengatakan bahwa pengasuh Lee Seo Rim adalah bagian dari surga karena ia selalu melakukan hal yang terbaik untuk Lee Seo Rim. "Pergilah, aku akan menyusulmu segera." ungkap Arang saat roh pengasuh Lee Seo Rim menghilang.
Pagi harinya, Dol Swi tengah sibuk melakukan training ketat kepada para bawahannya, calon polisi keamanan Miryang. Dan kali ini, bukan pedang atau senjata berat lainnya yang diajarkan oleh Dol Swi, tapi hanya seikat serabut serabut bambu (someone tells me what is that!!). Dengan senjata sederhana, Dol Swi ingin membuktikan bahwa kekuatan bukan hanya bertumpu pada senjata tapi pada kemampuan dasar dari penggunaan senjata itu sendiri.
Setelah mendemonstrasikan teknik-teknik dasar penggunaan serabut sebagai senjata, Dol Swi segera menyuruh beberapa calon penjaga untuk menyerangnya. Cukup dengan waktu beberapa detik, semua orang yang hendak menyerang Dol Swi, jatuh terkapar karena kemahiran Dol Swi dalam menggunakan serabut sebagai bagian dari teknik bela dirinya.
Kebisingan suara Dol Swi saat sedang memberikan pengarahan, benar-benar membuat hidup Trio Ahjusshi menjadi kacau. Belum lagi gaji mereka yang terancam akan habis karena mereka bertanggung jawab atas segala kebutuhan para calon penjaga keamanan Miryang. Makanan dan kebutuhan lainnya berada di bawah tanggung jawab trio ahjusshi. Mereka juga harus memilih, harus berada di pihak mana, di pihak Officer Choi atau berada di bawah kepemimpinan Hakim Kim Eun Oh.
Eun Oh tertidur dalam keadaan terduduk, semalaman pikirannya menerawang mengenai keadaan ibunya. Ia berharap kalau semuanya adalah mimpi tapi, keadaan memaksanya untuk menyadari bahwa perubahan sikap ibunya adalah kenyataan yang harus ia terima. Setelah lama merenung, Arang datang. Ia yang mencemaskan keadaan Eun Oh, terkejut saat melihat Eun Oh masih pada posisi yang sama seperti semalam saat ia mengunjungi Eun Oh.
Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Eun Oh engga kembali ke kediaman hakim bersama ibunya, bukankah ia sudah menemukan dimana keberadaan ibunya? Mengapa Eun Oh melakukan semua hal sendirian, tanpa meminta bantuan siapapun, terlebih Arang, ia sangat ingin membantu Eun Oh. Eun Oh belum bisa menjelaskan semuanya, karena ia juga masih belum mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Ia engga mungkin mengatakan bahwa wanita yang ia temui adalah ibunya, ibunya yang ternyata menjadi dalang dari semua kekacauan yang terjadi, ibunya yang bersembunyi di kediaman Officer Choi dan ibunya juga yang membuat segel penangkal kayangan dan ibunya yang menjadikan para roh sebagai iblis.
Eun Oh mengatakan bahwa ia akan menjelaskan semuanya nanti, saat waktunya tiba. Eun Oh keluar dari ruangan dan Arang mengikuti. Arang memperhatikan punggung Eun Oh yang mulai menjauh. Arang mengerti dengan apa yang tengah Eun Oh rasakan. Bukan haknya untuk memaksa Eun Oh untuk menceritakan apa yang tengah terjadi. Apapun yang terjadi, Arang akan tetap berada di sisi Eun Oh.
Di sisi lain, Eun oh sangat ingin mengatakan segalanya. "Apa yang harus aku lakukan, Arang? Apa yang harus aku lakukan? Aku sudah sampai pada titik untuk membantumu kembali ke kayangan dengan menguak semua misteri dari kematianmu. Tapi, tapi mengapa semuanya berubah seperti ini. Mengapa harus ibuku yang menjadi titik dari semua kesalahan dan kekacauan yang terjadi."
Eun Oh yang hendak kembali ke kediaman Officer Choi, dicegat kepergiannya oleh Dol Swi. Dol Swi ingin mengetahui mengenai peristiwa yang menimpa Bang Wool. Mengapa pada saat itu Bang Wool tiba-tiba jatuh pingsan dan engga sadarkan diri, apa yang menyebabkan hal itu? Dengan kesal, Eun Oh meninggalkan Dol Swi begitu saja tanpa menghiraukan pertanyaannya sedikitpun.
Dol Swi terkejut, sebenarnya hal apa yang membuat tuan mudanya berubah seperti itu, permasalahan apa lagi yang harus ia pikul.
Di kediamannya, Officer Choi membakar jimat kuning pemberian Shaman Moo Yeon yang berfungsi untuk menyembuhkan penyakit anehnya. Ia menyeduh abu dari jimat tersebut dengan air dan meminumnya. Tersenyum penuh kemenangan karena ia berpikir bahwa ia berhasil memperdayakan Shaman Moo Yeon. Officer Choi memberikan tempat persembunyian bagi Shaman Moo Yeon karena ia sangat membutuhkan kekuatan Shaman Moo Yeon untuk menyembuhkan penyakit anehnya.
Ia juga memperdayakan Shaman Moo Yeon hingga ia bisa mendapatkan kekayaan dan jabatan yang sudah ia raih sampai saat ini. Tapi sekarang, Officer Choi sudah engga lagi membutuhkan Shaman Moo Yeon, karena toh penyakitnya akan sembuh setelah meminum abu jimat kuning ini bukan?
Di tempat persembunyiannya, kekuatan Shaman Moo Yeon yang belum kembali pulih, tapi ia sudah memastikan diri bahwa ia harus segera mendapatkan Arang. Bagaimana pun caranya, tubuh Arang harus sudah ia miliki sebelum roh asli dari ibu Eun Oh kembali memberontak keluar dari tubuhnya.
Eun Oh berharap dapat kembali menemui ibunya atau sekedar mendapatkan clue yang dapat mengarahkannya pada fakta yang terjadi, untuk itu ia mengunjungi ruang rahasia bawah tanah milik Shaman Moo Yeon untuk ke sekian kalinya. Engga dapat menemukan apa yang ia harapkan, Eun Oh malah bertemu langsung dengan Officer Choi.
Dengan geram Eun Oh menarik kerah Officer Choi dan memakinya. Semua ini karena kesalahan Officer Choi, sebenarnya apa yang tengah Officer Choi rencanakan. Semua kekuatan hitam ini akan memberikan pengaruh besar terhadap apa, Officer Choi pulalah yang menghentikan penyelidikan mengenai tulang belulang yang ditemukan di kubangan di hutan Miryang dan simbol segel yang terukir di kediamannya adalah simbol penyangkal kayangan. Apa yang sebenarnya Officer Choi ketahui?
Officer Choi engga mengetahui apapun kecuali perannya yang hanya mengizinkan Shaman Moo Yeon untuk menggunakan tempatnya sebagai tempat persembayangan. Wanita yang Eun Oh temui adalah seorang iblis, ia bukan manusia, ungkap Officer Choi pada Eun Oh. Harusnya Eun Oh mengetahui hal tersebut dengan hanya sekali pandang. Officer Choi mengizinkan Shaman Moo Yeon untuk tinggal dan menetap di tempatnya hanya agar ia dapat menyembuhkan penyakitnya. Officer Choi engga mengetahui apapun kecuali hal tersebut.
Eun Oh berjanji di hadapan Officer Choi bahwa ia akan menguak semuanya dan menyeret siapapun yang terlibat ke ranah hukum, karena orang-orang tersebut pantas untuk mendapatkan balasan yang setimpal. Jangan pernah berpikir bahwa Eun oh engga akan mampu mengungkap semua misteri, karena Eun Oh akan melakukan apapun untuk hal itu.
Bersambung Sinopsis Arang and the Magistrate episode 15 part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar