Angin, katakan hal ini selagi kau berhembus
Bahwa aku selalu ada bersamanya
Awan, letakkan perasaanku ini di setiap tetesan hujan yang kau miliki dan kirimkan padanya
Bahwa aku selalu berada disampingnya
Waktu, saat takdir membutakanku
Jagalah cinta yang tertanam di hatinya yang paling dalam
Joo Whal merenung dan ia sama sekali engga menyadari kehadiran Arang di dekatnya. Arang menatap Joo Whal, mengapa ia ada di tempat ini. Arang mendekati Joo Whal dan memanggil namanya. Joo Whal pun engga kalah terkejut ketika ia mengetahui kalau dirinya engga sendirian di tempat itu. Keduanya saling mengatakan mengapa, mengapa Joo Whal ada di tempat ini, mengapa Arang melakukan hal yang sama.
Arang kembali ke tempat ini untuk memastikan sesuatu, beberapa waktu lalu sebuah gubuk tua dibangun di tempat ini, apakah Joo Whal juga mengetahui hal itu. Joo Whal engga bisa lagi menutupi kegugupanya, ia terbata, "A..a..aku tidak tau." ungkap Joo Whal sebelum ia pergi meninggalkan Arang.
Benarkah Joo Whal engga mengetahui hal itu, tapi Arang bisa membaca sorot mata kebohongan Joo Whal, langkah Joo Whal terhenti ketika Arang menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan kematian Lee Seo Rim, "Apakah saat Lee Seo Rim mati, tuan muda, ada di tempat itu juga?"
Arang engga mendapat jawaban apapun, tapi kebungkaman Joo Whal membuat jelas semuanya. Joo Whal terlibat dengan semua hal yang berkaitan dengan kematian Lee Seo Rim. Arang engga bisa lagi menahan air matanya, ia menangis, bukan menangisi dirinya, tapi menangisi masa lalunya. Gadi polos Lee Seo Rim itu benar-benar sangat malang, orang yang dicintai adalah orang yang bersekongkol untuk mencelakakannya. Tapi, Arang belum sampai pada kesimpulan bahwa Joo Whal yang membunuh Lee Seo Rim.
Kali itu, wilayah pemerintahan Miryang dikejutkan dengan kedatangan ayah Eun Oh, Lord Kim datang untuk menemui Eun Oh. Kedatangan ayah Eun Oh disambut dengan sopan oleh trio ahjusshi, begitu juga dengan Eun Oh. Ia menjaga sikapnya di depan ayah angkatnya.
Ayahnya sengaja datang ke wilayah Miryang untuk memenuhi panggilan Eun Oh. Semua hal yang berkaitan dengan permasalahan ibu Eun Oh sangat sulit untuk dikatakan melalui sepucuk surat, semuanya harus dibicarakan dengan jelas bersama Eun Oh. Setelah menyambut kedatangan Ayahnya, Eun Oh mengatakan kegundahannya perihal Officer Choi. Ia mengatakan pada ayahnya bahwa alasan utama ibunya datang ke Miryang adalah untuk menemui Officer Choi, sebenarnya hubungan seperti apa yang terjalin antara ibu Eun Oh dengan Officer Choi.
Dengan penuh bijak dan kehati-hatian, Ayah angkat Eun Oh mengatakan bahwa dendam teramat dalam yang dirasakan oleh ibunya merupakan pangkal dari penyebab terjadi kekacauan pada diri ibunya sendiri. Dendam itu dipicu karena ulah Officer Choi beberapa tahun silam. Masih mengenai permasalahan politik, tipu muslihat licik yang dibuat Officer Choi adalah penyebab dendam yang dimiliki oleh Ibu Eun Oh.
Beberapa waktu silam saat kakek Eun Oh menjabat sebagai hakim, para penduduk melaporkan tindakan korupsi yang dilakukan oleh Officer Choi. Banyak petisi yang diajukan kepada kakek Eun Oh selaku hakim. Setelah mengumpulkan banyak bukti, keputusan terbesar yang diambil oleh kakek Eun Oh adalah menghukum Officer Choi. Tapi, dengan tipu muslihat dan politik kotor yang dimainkan oleh Officer Choi, hukuman yang akan diberikan oleh kakek Eun Oh kepada Officer Choi, malah menjadi bumerang bagi dirinya dan keluarga Eun Oh.
Keluarga Eun Oh difitnah dan seluruh anggota keluarganya di bunuh secara brutal. Hanya Eun Oh dan ibunya yang selamat dari kejadian mengerikan tersebut. Ayah angkat Eun Oh berharap agar Eun Oh dapat mengerti keadan ibunya. Ibunya memiliki alasan tersendiri mengapa ia meninggalkan Eun Oh, ia mungkin berpikir bahwa dengan membawa dendamnya dan pergi dari hadapan Eun oh maka masa depan Eun Oh akan membaik.
Eun Oh mengerti, ia sangat mengerti posisi ibunya. Eun Oh mengiringi kepergian Ayahnya. Ayah Eun Oh memperhatikan wilayah pemerintahan Miryang, ia tersenyum lalu memberikan wejangan untuk Eun Oh.
Eun Oh yah~ Memerintah pemerintahan dan mengatur kesejahteraan warga merupakan hal yang saling berkaitan seperti dua sisi koin. Beradalah di sisi mereka, dengarkan semua keluh mereka, semua itu yang sangat mereka inginkan.
Arang merenungi segalanya, pergulatan pikiran dan perasaannya membuat air mata Arang engga henti-henti menetes.
Lee Seo Rim. Menguak semua misteri dari kematianmu, menemukan serpihan kebenaran, semua itu membuatku merasa sakit. Entah kenapa aku merasakan hal ini. Menemukan kebenaran yang tertutupi hingga membuatku kembali ke kayangan dan menjadi bagian dari surga, dan membalas dendam kepada orang yang telah membunuhmu. Apakah itu yang benar-benar ingin kau lakukan?
Seperti terhubung, Eun Oh dapat merasakan kesedihan Arang. Ia memanggil Arang dan masuk ke dalam ruangan. Mengapa Arang berada di tempat gelap seperti ini, apa yang terjadi. Arang hanya menggeleng, dan Eun oh mengerti bahwa ini bukan saat yang tepat bagi Arang untuk menceritakan segalanya. "Apapun itu, ingatlah bahwa aku akan selalu membantumu untuk dapat kembali ke surga."
Di pagi-pagi buta, Eun Oh mendapatkan informasi bahwa di daerah pinggiran Miryang ada seseorang yang pernah bekerja di kediaman Officer Choi 3 tahun lalu. Mantan pekerja itu tentunya mengetahui mengenai ibu Eun Oh, walaupun hanya sedikit infomasi yang Eun Oh dapat, itu adalah hal yang sangat berharga baginya. Eun Oh mendatangi pria itu.
Mantan pekerja Officer Choi tersebut mengingat kembali kejadian yang terjadi 3 tahun yang lalu. Cerita yang sama seperti yang telah diceritakan oleh pelayan Joo Whal. Mengenai Ibu Eun Oh yang mencoba meracuni makanan Officer Choi dan berkat bantuan Shaman Moo Yeon, Ibu Eun Oh dapat diselamatkan.
Dengan versi cerita dari orang yang berbeda, pria itu mengatakan bahwa seorang wanita datang dan memohon pekerjaan. Wanita itu terlihat sangat membutuhkan pekerjaan, maka dari itu salah satu pelayan Officer Choi memperbolehkannya bekerja di kediaman Officer Choi. Namun sayang, wanita itu harus dihukum karena telah menaruh racun ke dalam makanan Officer Choi.
Yang anehnya, setelah hampir mati karena dihukum, kabar dari wanita tersebut engga pernah lagi tersiar. Entah ia mati terbunuh atau hilang, engga ada satu orangpun yang melihat dan mengetahui keberadaannya. Bukankah hal itu sangat aneh? Ungkap pria tersebut.
Sebelum pergi, pria tersebut meminta Eun Oh untuk mengatasi permasalahan terhadap kerja-paksa yang ditetapkan oleh Officer Choi pada penduduk Miryang. Dapatkah Eun Oh mengatasi hal tersebut. Eun Oh mengiyakan, bahwa ia akan menangani hal tersebut.
Dengan bantuan Dol Swi, Eun Oh memerintah untuk segera menyelidiki kerja paksa yang ditetapkan oleh Officer Choi. Penduduk sudah sangat merasa dirugikan dengan adanya kerja paksa tersebut. Dol Swi bergumam, semua itu sudah ditetapkan oleh Offcer Choi lagi pula mereka engga benar-benar melaporkan hal ini kepada kehakiman. Itulah kenapa mereka harus segera bertindak agar permasalahan tersebut dapat terselesaikan dan para penduduk pada hidup damai.
Eun Oh menjanjikan pada penduduk bahwa ia akan melakukan penyilidikan terhadap kekejaman dan aksi korupsi yang dilakukan oleh Officer Choi terhadap penduduk Miryang. Sebelum melakukan hal tersebut, penduduk Miryang harus melaporkan pekerjaan kotor yang digeluti oleh Officer Choi. Perihal tersebut, beberapa penduduk memberanikan diri untuk datang ke kantor hakim dan mengatakan kejelekan Officer Choi.
Mereka memohon pada Eun Oh untuk dapat menyelamatkan mereka. Mereka hidup dalam keterpurukan, warga bahkan harus mati kelaparan karena kehabisan sandang, belum lagi mereka harus menjual anak dibawah umur mereka untuk dapat mencukup kebutuhan sehari-hari, hutang-hutang mereka pada Officer Choi memiliki bunga yang besar dan bagi mereka yang engga mampu membayar maka mereka harus menjual anak-anak mereka. Eun oh mendengarkan semua keluhan itu.
Di kediamannya, Officer Choi mendapatkan laporan dari salah satu trio ahjusshi bahwa para penduduk sudah mulai berani mengadukan permasalahan mereka kepada hakim Eun Oh. Belum lagi, hakim Eun Oh telah memperkerjakan banyak petugas keamaann untuk menjaga keamanan Miryang dan Dol Swi yang melatihnya.
Bang Wool mesti dikesalkan dengan ulah leluhurnya dengan menukar kemampuan gaib Bang Wool. Ia bisa melihat hantu tapi engga bisa mendengar apa yang tengah mereka bicarakan. Bang Wool pun harus disibukkan oleh ibunya yang terus menerus meminta untuk disajikan Bossom. Poor Bang Wool. "Entahlah mana yang baik, dapat mendengar tapi tidak bisa melihat atau dapat melihat tapi tidak bisa mendengar." ungkap Bang Wool yang mulai tertekan. Ppfft.
Eun Oh menceritakan kembali semua informasi yang ia dapat, mengenai ibunya yang datang ke Miryang untuk membalaskan dendamnya pada Officer Choi dengan mencoba membunuh Officer Choi melalui racun yang ia berikan di dalam makanan. Di saat itu, tubuhnya dirasuki oleh sebuah roh yang berada di kediaman Officer Choi. Roh seperti apa yang memiliki kekuatan seperti itu, dan dengan tujuan apa ia melakukan hal itu? Apakah Officer Choi terlibat dengan semua ini?
Officer Choi, mendengar nama itu membuat Eun Oh teringat kata-kata Joo Whal yang mengatakan bahwa jimat yang terdapat di kediaman merupakan jimat yang berasal dari leluhurnya, ia juga teringat kata-kata trio ahjusshi yang juga menunjukkan bahwa siapapun yang tinggal di kediaman Officer Choi beberapa tahun lalu selalu mendapatkan keberuntungan. Semua itu membuat Eun Oh menarik benang merah bahwa roh jahat yang tinggal di kediaman Officer Choi merupakan roh yang telah hidup beradab-abad tahun sebelum datangnya Officer Choi.
Terbukti dengan para Officer sebelum Officer Choi yang selalu berada dalam puncak kejayaan yang melebihi kejayaan kekayaan dari manusia normal lainnya. Mereka mendapatkan kemewahan tersebut berkat bantuan roh yang menetap di kediaman itu. Mendengar penjelasan Eun Oh, Arang bertanya mengenai cara apa yang akan dilakukan Eun Oh untuk menemukan roh yang mungkin saat ini tengah bersembunyi di tempat lain.
Tentu saja dengan meminta bantuan dari para hantu normal lainnya. Eun Oh mengumpulkan para hantu tersebut dan mengadakan perundingan meja kotak. Para hantu engga lagi berani menampakkan diri di wilayah Miryang karena mereka ketakutan terhadap roh-roh hitam jahat yang tiba-tiba saja memburu mereka. Tapi, rumor beredar bahwa berkat Hakim Kim Eun Oh para roh-roh jahat itu sudah musnah dari wilayah Miryang untuk mereka dapat kembali dan bekerja pada Hakim Eun Oh.
Dan lagi bukan hanya rumor itu saja yang beredar di bangsa hantu. Rumor besar lain yang menyertuak adalah kepopuleran Hakim Kim Eun Oh di bangsa hantu. Rumor beredar bahwa Hakim Kim Eun Oh adalah hakim yang lebih seram ketimbang para iblis. LOOOOOOOOOOL.. Tugas yang harus dikerjakan oleh para hantu adalah memantau pergerakan yang terjadi di kediaman Offficer Choi. Bila ada hal yang mencurigakan segera laporkan pada Hakim Eun Oh. Para hantu mengerti dan menjawab serempat bahwa mereka akan mematuhi segala perintah Eun Oh.
Para hantu bekerja dengan sangat baik. Mereka mengikuti semua instruksi yang diberikan oleh Eun Oh. Dan kali ini hal yang mencurigakan terjadi. Salah satu dari pelayan Officer Choi secara diam-diam memasuki pedalaman hutan Miryang dengan membawa bungkusan aneh. Dua hantu kembar segera mengikuti pelayan tersebut.
Mereka menelusuri jalan setapak yang sempit dan terjal, wilayahnya benar-benar berada di pedalaman hutan Miryang. Pelayan itu menuju ke sebuah gubuk tua, tapi hal aneh langsung terjadi seketika para para hantu hendak mendekati gubuk tua itu. Energi besar yang kuat keluar dari gubuk tua itu, yang mengakibatkan para hantu ketakutan dengan terkaman aura yang menyebar di sekitarnya. Dengan terbirit-birit para hantu kembali ke kantor hakim Miryang untuk melaporkan informasi dan kejadian yang telah mereka alami.
Dua hantu kembar itu dengan ketakutan menceritakan mengenai energi kuat yang tersebar di seluruh penjuru tempat di sekitar gubuk tua tersebut. Mereka engga mengerti dengan energi menakutkan tersebut, tapi bagi hantu norma seperti mereka energi tersebut benar-benar dapat melenyapkan nyawa mereka. Eun Oh bergegas untuk mendatangi tempat yang baru saja disebutkan oleh para hantu. Arang berada di belakangnya hendak mengikuti Eun Oh.
Tapi Eun Oh melarang Arang untuk ikut, ia mengkhawatirkan keselamatan Arang. Tapi Arang mengingatkan bahwa waktu yang mereka hanya sedikit dan melakukan sesuatu secara bersama akan mempermudah dan mempercepat segala hal.
Tidak banyak waktu yang tersisa bagi kita. Apapun itu, bukankah bersama lebih baik ketimbang melakukannya sendiri tanpa bantuan.
Mereka sampai di gubuk tua yang para hantu maksud. Setelah mengantarkan Eun Oh dan Arang, para hantu tersebut pergi. Eun Oh menjaga Arang dan membiarkannya berlindung di balik punggungnya. Mereka berjalan perlahan dan saat berada tepat di gubuk tua itu, Shaman Moo Yeon keluar dari gubuk. Ia tersenyum sinis menyambut kedatangan mangsanya. Terlebih saat melihat Arang.
Arang mulai mengenali siapa Shaman Moo Yeon, beberapa waktu lalu Joo Whal memperkenalkannya sebagai bibi dari Joo Whal. Dan juga, keajaiban datang, aura Shaman Moo Yeon mengingatkannya akan kematiannya sendiri. INGATAN ARANG TENTANG KEMATIANNYA KEMBALI!!!! Ia mengingat mengapa Lee Seo Rim mati terbunuh, puzzle misteri kematian Lee Seo Rim terungkap kali ini.
Flashback :
Satu ingatan utuh di pegang Arang, ingatan mengenai kematiannya sendiri. Kala itu di gubuk tua di tempat yang berbeda, setelah mengikuti kepergian Joo Whal, ia sampai di suatu tempat aneh. Karena penasaran dengan apa yang tengah Joo Whal lakukan, Lee Seo Rim terus menerus mengikutinya.
Ia melihat seorang wanita yang berjalan di belakang Joo Whal, Lee Seo Rim hendak menghentikan langkah wanita itu dengan berbisik, "jangan pergi." Namun bisikan Lee Seo Rim engga terdengar oleh wanita tersebut yang ternyata adalah ibu Eun Oh. Engga bisa menghentikan langkah ibu Eun Oh untuk pergi, Lee Seo Rim malah tanpa sengaja mendapatkan jepit rambut yang tersemat di ikatan rambut ibu Eun Oh.
Joo Whal mengarahkan Ibu Eun Oh ke sebuah ruang terbuka di luar gubuk tua di hutan Miryang. Tanpa mengetahui apapun, ibu Eun Oh bertemu dengan wanita lain, tubuh wanita tersebut dikendalikan oleh roh Shaman Moo Yeon. Saat mendekati Ibu Eun Oh, wanita yang dirasuki oleh roh Shaman Moo Yeon tiba-tiba merasakan kesakitan dan seluruh tubuhnya bergetar hebat. Dan sosok roh hitam keluar dari tubuh wanita itu, dengan sekejap aura roh hitam berpindah menyelubungi tubuh Ibu Eun Oh. Roh Shaman Moo Yeon berusaha untuk merasuki tubuh Ibu Eun Oh.
Tubuh wanita lain terkapar jatuh, dan Shaman Moo Yeon mencoba menguasai tubuh ibu Eun Oh dengan memendam roh asli ibu Eun Oh. Namun proses itu membutuhkan waktu, roh Ibu Eun Oh berjuang kuat untuk tetap dapat mengendalikan tubuhnya sendiri. Ia bahkan hendak membunuh Joo Whal dengan sebilah pisau, hal itu dilakukannya karena Ibu Eun Oh merasa terancam.
Roh Shaman Moo Yeon memberontak dan roh asli dari tubuh Ibu Eun Oh mengadakan perlawanan. Kali ini posisi roh yang berada di tubuh itu dalam keadaan engga stabil. Namun keenggak stabilan itu malah membuat Ibu Eun Oh memutuskan untuk menancapkan pisaunya ketubuhnya sendiri. Joo Whal berhasil menghentikannya. Masih merasa terancam dengan keberadaan Joo Whal, Ibu Eun Oh mengarahkan sebilah pisau itu ke arah Joo Whal, ia hendak menghunuskan pisau tersebut tepat ke jantung Joo Whal.
Tapi seseorang datang untuk menyelamatkan, Lee Seo Rim. Ia menghadang Joo Whal untuk melindungi dirinya dari ancaman pisau yang digunakan oleh Ibu Eun Oh. Tapi malangnya, pisau itu malah menghunus tubuh Lee Seo Rim. Lee Seo Rim perlahan jatuh ke tanah dan kehabisan nafas. Dan nafas terakhirnya ia gunakan untuk menyebut nama Joo Whal.
Shaman Moo Yeon menyuruh Joo Whal untuk membereskan mayat Lee Seo Rim. Namun sebelum Joo Whal membawa mayat Lee Seo Rim, Shaman Moo Yeon terlebih dulu menghilangkan ingatan Lee Seo Rim mengenai kejadian yang baru saja ia saksikan.
The end of flasback
Semua kebenaran yang Arang ketahui semakin membuatnya sesak. Shaman Moo Yeon siap melakukan pertukaran roh dengan Arang, sama seperti yang dulu pernah ia lakukan pada Ibu Eun Oh. Saat hendak menyentuh Arang, Eun Oh mencegahnya. Dengan kuat, Eun Oh menahan tangan Shaman Moo Yeon.
Bersambung Sinopsis Arang and the Magistrate episode 17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar