Eun Oh dan Arang kembali ke kediaman hakim. Eun Oh mengantarkan Arang
sampai di depan ruangan kamarnya. Sedikit kecanggungan di antara mereka.
Pfft. Arang bertanya, apakah besok Eun Oh akan mengambil baju yang
sudah ia pesan untuk Arang? Eun Oh engga akan melakukan hal itu karena
ia bukan seorang hakim yang selalu berkeliaran dengan mantan gadis hantu
seperti Arang. Really?
Di kayangan, Kaisar langit dan Raja Neraka membicarakan tentang
kehidupan dunia. Mengenai Arang dan Shaman tertinggi. Kaisar langit
membuat pengandaian bahwa Arang adalah umpan, strategi yang sudah ada
sebagai kailnya, dan Shaman tertinggi adalah ikan yang akan mereka
tangkap.
Bukankah seekor ikan akan saling berebut satu sama lain bila mereka
menemukan umpan yang sangat bagus? Shaman akan melakukan hal itu?
Shaman engga bisa dibodohi begitu saja. Ia tahu persis mengenai
keberadaan Arang. Semua adalah umpan untuk menangkap dirinya. Bila ia
terus menerus mengejar Arang maka Kayangan akan menemukannya. Dan well,
selama roh Shaman tertinggi masih berada di dalam tubuh manusia,
kayangan engga bisa melakukan apapun. Usaha untuk memusnakan Shaman
tertinggi pun akan gagal, karena hal ini masih berkaitan dengan jiwa dan
raga dari tubuh yang tengah dirasuki oleh Shaman.
Shaman tertinggi melihat patulan bayangan dirinya di sebuah cermin dan
rohnya yang sebenarnya muncul. Tersenyum ke arahnya, tersenyum menantang
kehidupan dan kepastian yang telah ditetapkan oleh Kaisar Langit dan
Raja Neraka.
Moo Young mencoba mencari tahu mengenai kipas milik Eun Oh. Beberapa
tanda di kipas itu mengingatkannya pada satu hal. Kaisar langit. Apa
kaitan kipas milik Eun Oh dengan kaisar langit?
Menyadari seseorang datang. Eun Oh terbangun, terlebih saat Moo Young mencoba mengambil jepit milik ibunya.
Eun Oh geram. Ada urusan apa, malaikat mau datang menemuinya dengan sengaja mencampuri urusan orang lain.
Eun Oh yang kesal langsung memukul Moo Young. Untuk mempertahankan diri , Moo Young menanggapi perkelahian yang dimulai oleh Eun Oh. Satu pertanyaan Moo Young adalah siapa orang yang memberikan jepit dan kipas yang ada pada Eun Oh saat ini? Eun oh yang engga ingin menjawab pertanyaan itu, semakin mempersulit Moo Young.
Pukulan demi pukulan mereka layangkan, sampai, sampai Arang datang. Dan
perkelahian mereka terhenti, karena tiba-tiba saja Moo Young
melenyapkan diri seketika Arang datang.
Arang pun pensaran, sebenarnya siapa orang yang memberikan jepit dan
kipas milik Eun Oh itu. Dengan ringan, Eun Oh menjawab bahwa yang
memberikan kedua benda itu adalah gurunya. Guru yang membimbingnya dalam
belajar melakukan bela diri. Mengetahui hal itu, Arang mengerti dan ia
pergi meninggalkan Eun Oh.
Pagi harinya, Eun Oh baru menyadari bahwa ia belum memeriksa sepenuhnya
kamar milik Lee Seo Rim. Bukankah kamar itu merupakan saksi mati dari
kehidupan Lee Seo Rim. Ia harus mencari sesuatu yang berarti dari
peninggalan Lee Seo Rim. Sesuatu yang dapat menghantarkannya ke pokok
permasalahan yang lebih jelas.
Di tempat lain, Arang mencoba menemui Joo Whal. Akhirnya ia menanyakan
mengenai Lee Seo Rim. Tanpa menyebutkan dirinya adalah Lee Seo Rim, ia
mendengarkan Joo Whal menjawab jawbannya. Tanpa menaruh curiga Joo Whal
menjawab bahwa posisi dirinya sebagai tunangan Lee Seo Rim adalah karena
sebatas urusan politik. Politik yang membuat kedua keluarga Joo Whal
dan Lee Seo Rim memutuskan untuk menjodohkan putra dan putri mereka
masing-masing. Politik yang membuat Joo Whal sama sekali engga
mengenali, mengetahui segala hal yang berkaitan dengan Lee Seo Rim.
Utusan dari Officer Choi menculik Arang dan Bang Wool yang kebetulan ada
bersamanya. EUn Oh mendapat surat ancaman segera setelah Arang di
culik.
Walaupun Arang akan hidup kembali setelah ia mati terbunuh, Eun Oh sama
sekali engga tega melihat Arang terbunuh. Ia bahkan membiarkan dirinya
dipukuli oleh para utusan Officer Choi tersebut agar mereka dapat
membebaskan Arang.
Joo Whal yang sedari tadi memperhatikan kejadian itu, berada di pihak
yang sama dengan Eun Oh. Tanpa memperlihatkan wajahnya, Joo Whal
membantu Arang, ia melemparkan pisau yang langsung menghunus dada
seorang utusan.
Berkat Joo Whal, Arang dan Bang Wool dapat melarikan diri.
Eun Oh mengurusi utusan Officer Choi yang lainnya. Mereka sama sekali
engga mengetahui bahwa orang yang baru saja membantu mereka adalah Joo
Whal.
Usaha untuk melarikan diri Arang dan Bang Wool gagal. Langkah mereka
dicegat oleh utusan Officer Choi yang mengikuti dari belakang. Tanpa
pikir panjang salah satu utusan Officer Choi tersebut hendak
menghunuskan pedang ke arah Bang Wool, tapi Arang membiarkan dirinya
terhunus agar dapat menyelamatkan Bang Wool.
Arang terjatuh engga sadarkan diri, pedang itu berhasil menyayat jantung Arang.
Engga berapa lama kemudian, Eun Oh datang. Menghampiri Arang.
Mengkhawatirkannya. Mengharapkannya untuk engga pergi. Dan Jangan pergi.
Luka Arang kembali memulih dengan sendirinya. Ia hanya membutuhkan
waktu, untuk dapat bangkit dari kematian yang sudah kesekian kalinya.
Joo Whal yang mengkhawatirkan Arang tetap berada di posisinya,
bersembunyi di balik semak-semak dengan sigap memperhatikan apa yang
sedang terjadi.
Pulihlah. Engga ingin ditinggalkan oleh Arang, Eun Oh memberikan ciuman
termanisnya. Alasan Eun Oh hanya satu saat melakukan ciuman itu, ia
hanya ingin membagi nafasnya agar Arang dapat kembali pulih dengan
cepat.
Aww! Someone gets hurt! Joo Whal terkejut dengan apa yang baru saja dilakukan oleh Eun Oh.
Nafas Arang kembali pulih, sel-sel ditubuhnya masih memerlukan waktu
untuk dapat kembali ke fungsinya masing-masing. Ia masih dalam keadaan
lemah, tapi ia dapat merasakan ciuman-manis dari Eun Oh. Asaaa!! Asaa!!!
Eun Oh menyuruh Bang Wool untuk menutup mulut dari apa yang baru saja ia
lihat. Engga boleh ada satu orang pun yang tahu mengenai
kehidupan-dari-mati milik Arang. Bang Wool berjanji untuk engga
mengatakan apapun. Yang ia masih heran adalah mengapa seorang hantu
dapat kembali menjadi manusia? Pertanyaan itu engga dijawab oleh Eun Oh.
Akhirnya Moo Young mengetahui, siapa sebenarnya roh yang berada di dalam
tubuh ibu Eun Oh tersebut. Roh tersebut adalah roh adik dari Moo Young.
Eun tertidur pulas. Ia menghabiskan malamnya hanya untuk menjaga Arang, menunggunya untuk segera pulih.
"Jangan pernah melakukan hal itu lagi. Dan berhati-hatilah, jangan
biarkan orang rendahan seperti mereka memukulimu." Pinta Arang saat ia
terbangun dari tidurnya.
Akhirnya, Eun Oh yang mengambil pakaian baru Arang. Ia langsung
menyuruhnya untuk menggunakan hanbok baru yang sudah ia siapkan. Eun Oh
bukan seorang hakim yang membiarkan seorang wanita menggunakan pakaian
berlumur darah seperti itu. Cepat pakai.
Arang memakai pakaian yang telah disiapkan oleh Eun Oh. Untuk apa
malam-malam seperti ini ia harus memakai pakaian baru seperti itu? Well,
bagaimana kalau berjalan-jalan ke daerah terdekat Miryang, sayang
sekali baju ini bila dipakai hanya untuk tidur. Arang membujuk Eun Oh
untuk menemaninya berkeliling ke daerah terdekat di Miryang. Setelah
beberapa detik, Eun Oh tertegun karena kecantikan Arang, akhirnya
mengiyakan permintaan Arang.
Arang engga segan-segan mengingatkan Eun oh, bahwa waktunya miliknya
untuk menjadi manusia hanya sementara. Dua bulan purnama bukan waktu
yang lama, waktu cepat berjalan dan mau engga mau, Arang harus pergi.
Belum lama mereka berjalan, Eun Oh malah mengajak Arang untuk kembali ke
kediaman hakim. Ia pikir, ini sudah terlalu larut untuk berjalan-jalan
dengan mantan hantu seperti Arang. pfft.
Eun Oh, dibiarkan hidup dalam kesengsaraan oleh ibunya. Ia dikurung
bersama diri sang ibu, tanpa diberi makan ataupun minum. Hidup ibunya
selalu dihantui oleh Officer Choi. Entah ada permasalahan apa di
masalalunya hingga membuat Ibu Eun Oh selalu marah tiap kali berpapasan
dengan Officer Choi.
Semua telah direncanakan dari awal. Eun Oh pun memiliki riwayat
yang sama dengan Arang. Ia dihidupkan kembali oleh Kaisar langit. Wut?
Saat Eun Oh kecil dikurung bersama ibunya tanpa makan dan minum, tubuh
mungilnya engga sanggup lagi menahan derita.
Ia tergeletak jatuh dan menghembuskan nafas terakhirnya. Keberadaan
kaisar langit membuat Eun Oh kembali hidup, jantungnya kembali berdetak
dan ia terselamatkan. Kaisar langit mengatakan bahwa suatu saat Eun Oh
akan mengingat kejadian ini, kejadian saat dimana Kaisar langit
memberikan kembali kehidupan untuk Eun Oh.
Saat membuka bajunya, tanpa sengaja Eun Oh menemukan sebuah jimat. Jimat
yang terakhir kali ia temukan di jurang sebelum ia jatuh ke dalam
jurang yang terjang. Tanpa disadari, ternyata Arang mengenal tulisan
yang terukir di jimat. Ukiran tulisan di dalam jimat sama persis seperti
yang terdapat di depan ruangan aneh di belakang pekarangan rumah Joo
Whal. Tepatnya di sebuah bukit bambu di kediaman Officer Choi. Ungkap
Arang setelah melihat jimat bertinta merah tersebut.
Eun Oh dan Arang membawa jiimat tersebut kehadapan Bang Wool. Berharap
agar Bang Wool dapat mempelajari jimat itu dan mengetahui siapa yang
telah membuatnya. Kemampuan Bang Wool memang di bawah rata-rata, ia
engga bisa mengenali jimat tersebut karena jimat yang dibawa mereka
adalah jimat langka. Dan Arang menceritakan segalanya, dihadapan Eun Oh
dan Bang Wool. Officer Choi menyembunyikan sesuatu yang aneh di belakang
pekarangannya, tepat di bukit bambu.
Mendengar hal tersebut, Eun Oh lekas bergegas pergi ke kediaman Officer
Choi. Ia engga memperbolehkan Arang untuk ikut. Nyawa bisa terancam lagi
saat ini, biarkan saja Arang bersama Bang Wool. Eun oh pergi dan Bang
Wool mengucapkan terimakasih dan memberikan permintaan maaf karena
berkat Arang, Bang Wool masih tetap hidup sampai saat ini. Dengan
tersenyum Arang menjawab bahwa semuanya adalah imbalan karena Bang Wool
telah banyak membantunya saat ia masih menjadi hantu.
Eun Oh secara diam-diam memasuki pekarangan yang dipenuhi dengan bamboo.
Ia mencocokkan jimat yang miliki dengan jimat yang tertulis rapi di
gapura bamboo tersebut. Kedatangan Eun oh dirasakan oleh Shaman
tertinggi. Aura kuat segera menyergap Shaman tertinggi, ia kemudia
bergegas pergi ke ruang teraman miliknya. Di sebuah gua besar yang
tersembunyi.
Eun Oh seperti dapat merasakan kehadiran Shaman, ia menghampiri sebuah
ruangan. Satu ruangan yang menarik perhatiannya. Ruangan kecil di sebuah
bukit bambo besar seperti ini. Ruangan apa? Eun oh yang penasaran
mencoba membuka pintu ruangan tersebut, bertepatan dengan hal itu,
Shaman berdiri tepat di hadapannya. Jarak wajah dan tubuh mereka hanya
terhalang oleh pintu ruangan.
Kalau saja, Joo Whal engga datang maka Eun Oh akan kembali bertemu dengan ibunya.
Bersambung Sinopsis Arang and the Magistrate episode 12...........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar