Eun Oh menemukan beberapa jimat yang bertuliskan arah-arah mata angin. Jimat-jimat itu tertanam di setiap sudut kubangan berisi tulang. Utara. Selatan. Barat. Timur. Di setiap jimat itu tercantum arah mata angin yang tentunya menandakan sesuatu. Eun Oh mengumpulkan semua jimat yang berhasil ia temukan di beberapa cabang ranting pohon atau terkubur di sisi kubangan. Menelusuri arti dari setiap arah mata angin tersebut kemudian ia mencoba mengaitkan satu hal dengan hal yang lain.
Otak kebangsawanannya menemukan arti tersembunyi dari setiap jimat-jimat
tersebut. Jimat bertuliskan arah mata angin utara, maka Eun Oh akan
berlari ke arah utara untuk mengambil bagian-bagian yang tertinggal dari
jimat itu. Di utara, Eun Oh menemukan jimat lain yang bertuliskan arah
selatan dan ia menuju ke arah selatan. Potongan-potongan dari jimat
tersebut perlahan dan pasti membawanya pada sebuah jimat yang tergantung
di ranting pohon yang menjorok ke jurang.
Di Kayangan, Kaisar Langit, Raja Neraka dan Moo Young memperhatikan
semua yang Eun Oh lakukan. Mereka mengawasi Eun Oh melalui sebuah bola
krystal yang gemerlap dan sesekali mengeluarkan asap menandakan satu
tindakan berhasil yang telah dilakukan Eun Oh.
Kecemasan menyelubungi hati Shaman Tertinggi. Eun Oh yang berhasil
menguak misteri jimat-jimat tersebut berhasil mengusik ketenangan dari
Shaman Tertinggi. Ia kembali dengan tergesa-gesa ke tempat
persembahayangannya. Ketakutan menyelubungi Shaman Tertinggi. Hidupnya
kacau karena Eun Oh.
Eun Oh menemukan jimat yang ia yakini bahwa itu adalah jimat terakhir.
Jimat yang sengaja di letakkan di ranting rapuh di sisi jurang. Jimat
yang akan mencelakakan siapapun yang mencoba mencabut dan mengambilnya.
Eun Oh benar-benar dalam bencana besar.
Dengan sekuat tenaga, Eun Oh menaiki pohon itu dan mencoba menggapai ranting yang menghubungkannya pada jimat. Sulit. Semakin panjang ia mengulurkan tangan, maka semakin kendur genggaman tangannya pada pohon. Semakin condong tubuh Eun Oh untuk mengambil jimat itu, maka semakin berkurang keseimbangan tubuhnya. Eun Oh yah~~~
Dengan sekuat tenaga, Eun Oh menaiki pohon itu dan mencoba menggapai ranting yang menghubungkannya pada jimat. Sulit. Semakin panjang ia mengulurkan tangan, maka semakin kendur genggaman tangannya pada pohon. Semakin condong tubuh Eun Oh untuk mengambil jimat itu, maka semakin berkurang keseimbangan tubuhnya. Eun Oh yah~~~
Eun Oh benar-benar memiliki hari yang buruk. Bukan hanya takdir yang
akan mencelakakannya tapi juga trio ahjusshi yang sangat engga menyukai
sikap Eun Oh. Adanya Eun Oh di Miryang akan membuat pekerjaan mereka
bertambah berat dan sulit, belum lagi hidup mereka akan berakhir begitu
saja di tangan Officer Choi. Bila trio Ahjusshi engga mengambil tindakan
untuk menghabisi Eun Oh maka entah kapan trio Ahjusshi sendiri yang
akan dihabisi oleh Officer Choi.
Ini kesempatan terbaik mereka. Mereka hanya tinggal mendorong Eun Oh
dengan satu dorongan saja, maka Eun Oh akan mati karena tergelincir dari
sisi Jurang. Ini kesempatan terbaik mereka, lagi pula engga ada satupun
orang yang ada di tempat itu selain mereka, perbuatan trio ahjusshi
tersebut engga akan diketahui atau dicurigai oleh siapapun. Bila mereka
berhasil membunuh Eun Oh dengan mendorongnya dari jurang saat ini juga,
maka hidup mereka akan selamat.
Salah satu perwakilan dari trio ahjusshi dengan gugup, ia
mengendap-endap menuju ke arah Eun Oh. Tangannya gemetar, ia engga
sanggup untuk mendorong Eun Oh dari jurang seperti itu.
Sedangkan Eun Oh, fokusnya hanya pada jimat itu. Bila ia berhasil
mengambil jimat itu maka akan semakin banyak informasi yang ia ketahui
dan memudahkannya untuk mencari keberadaan ibunya. Eun Oh semakin
mencodongkan arah badannya ke sisi jurang, tangannya sanggup menggapai
jimat tersebut tapi kakinya engga sanggup menahan keseimbangan tubuh Eun
Oh, Eun Oh tergelincir dan jatuh ke dasar jurang.
Eun Oh jatuh dari sisi jurang, bukan karena didorong oleh Ahjusshi. Tapi
karena kaki Eun Oh memang benar-benar tergelincir. Tapi Ahjusshi
tersebut merasa bersalah, ia menangis seraya menyadari kalau bukan ia
yang mendorong Eun Oh, tapi Eun Oh jatuh dengan sendirinya. Ahjusshi
yang lain mencoba menenangkannya dan berkata bahwa kasus ini adalah
kasus yang melibatkan mereka bertiga, jadi apapun yang terjadi mereka
akan menghadapinya bersama.
Jimat-jimat itu seperti bagian dari jiwa Shaman tertinggi, dicabutnya
jimat dari tempat asalnya akan membuat Shaman tertinggi merasa kesakitan
dan gusar. Ia menatap marah ke arah langit dan berkata, "Apakah ini
sudah saatnya."
Eun Oh seperti berhasil memecahkan misteri yang sepertinya sudah
terkubur sejak beribu-ribu tahun silam. Hal tersebut ditandai dengan
pecahnya bola krystal yang ada di kayangan. Bola krystal itu pecah
seketika saat Eun Oh berhasil mengambil jimat yang terakhir. Kaisar
langit dan Raja Neraka merasa bangga dengan apa yang telah dilakukan Eun
Oh, "bukankah otak manusia memang benar-benar dapat diandalkan?" ucap
Kaisar langit pada raja neraka.
Kaisar langit menyuruh Moo young untuk membereskan sisa dari misteri
yang telah terpecahkan oleh Eun Oh. Ia menyuruh Moo Young untuk turun ke
bumi. Hal-hal yang engga terduga akan berdatangan maka persiapkan diri
karena akan ada banyak urusan di dunia yang harus dikerjakan oleh Moo
Young. Dengan patuh Moo Young mengiyakan perkataan Kaisar langit.
Trio Ahjusshi tersebut pergi dari sisi jurang karena mendengar teriakan Arang yang tengah memanggil-manggil nama Eun Oh.
Sudah seharian ini Arang mencari Eun Oh. Di sekitar pasar, kediaman hakim sampai pedalaman hutan angker, Arang engga juga menemukan Eun Oh. Dimana sebenarnya keberadaan Eun Oh. Sekali lagi, Arang mencari Eun Oh di dekat kubangan di hutan angker, tapi bukan Eun Oh yang ia temui melainkan Moo Young.
Sudah seharian ini Arang mencari Eun Oh. Di sekitar pasar, kediaman hakim sampai pedalaman hutan angker, Arang engga juga menemukan Eun Oh. Dimana sebenarnya keberadaan Eun Oh. Sekali lagi, Arang mencari Eun Oh di dekat kubangan di hutan angker, tapi bukan Eun Oh yang ia temui melainkan Moo Young.
Melihat kedatangan Moo Young, Arang terkejut. Bukankah Arang sudah
kembali menjadi manusia, kenapa Moo Young masih mengikutinya. Tapi Arang
salah sangka, Moo Young datang ke bumi bukan lagi untuk berurusan
dengan Arang tapi dengan permasalahan yang tengah dihadapi Eun Oh.
Joo Whal datang menghadap Shaman tertinggi. Shaman marah besar, ia
menyalahkan Joo Whal, semua keadaan menjadi kacau seperti ini, ini semua
karena Joo Whal. Shaman mengutuk Joo Whal dan Joo Whal langsung meminta
belas kasihan. Ia berlutut seraya berkata dengan hati-hati mencoba
menyembunyikan ketakutan dan kegugupannya.
Joo Whal menjelaskan bahwa, Ini semua di luar dari rencana dan perkiraan yang telah dibuat oleh Joo Whal. Joo Whal sudah memastikan kematian Arang sebelumnya, tapi entah kenapa, Arang hidup kembali, ia hidup kembali setelah mati ditusuk oleh sebilah pisau yang digunakan oleh Joo Whal.
Joo Whal menjelaskan bahwa, Ini semua di luar dari rencana dan perkiraan yang telah dibuat oleh Joo Whal. Joo Whal sudah memastikan kematian Arang sebelumnya, tapi entah kenapa, Arang hidup kembali, ia hidup kembali setelah mati ditusuk oleh sebilah pisau yang digunakan oleh Joo Whal.
Hidup kembali. Kata-kata itu mengusik Shaman, kehidupan setelah mati dan
dikembalikan menjadi hidup, ada sesuatu yang membuatnya tersenyum.
Shaman perlahan mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi,
Arang kembali mencari Eun Oh, ia menyusuri jalan setapat dan sampailah
ia di sisi jurang tempat Eun Oh terjatuh. Arang merasa ganjil melihat
beberapa ranting di pohon itu yang patah dengan pola yang sembarang.
Mungkinkah Eun Oh tergelincir? Arang mendekat ke sisi jurang, dan ia
melongokkan kepalanya dan BAM!! Ia menemukan Eun Oh yang berlumurkan
darah tergeletak engga sadarkan diri.
Panik. Arang benar-benar panik. Apa yang harus ia lakukan. Apa yang ia
harus lakukan. Arang kembali berlari tergesa-gesa menuju ke kubangan dan
mengambil tali pembatas yang ada di sana. Dengan panik, Arang menyuruh
Moo young untuk membantunya menyelamatkan Eun Oh. Moo Young hanya
terdiam, urusannya bukan untuk menyelamatkan Eun Oh atau Arang, tapi ia
harus membersihkan permasalahan yang melibatkan ilmu sihir hitam
tersebut.
Arang mengaitkan tali penyanggah itu di tubuh batang pohon dan membuat
simpul mati agar tali itu dapat menopang dirinya saat mencoba menuruni
jurang. Dengan menahan ketakutannya terhadap ketinggian, Arang menuruni
jurang dengan mengandalkan tali penyanggah tersebut.
Perlahan demi perlahan, Arang menuruni sisi jurang. Tapi tali penyanggah itu tiba-tiba putus dan hal itu membuat Arang terlempar dan jatuh ke jurang.
Perlahan demi perlahan, Arang menuruni sisi jurang. Tapi tali penyanggah itu tiba-tiba putus dan hal itu membuat Arang terlempar dan jatuh ke jurang.
Tapi, sebuah tangan berlumuran darah langsung menahan tahan Arang dan menyelamatkan Arang dari kematian. Eun Oh.
Eun Oh sadarkan diri saat mendengar teriakan Arang dan ia mencoba menolong Arang dengan menggenggam erat tangan Arang dan membantunya untuk kembali ke sisi yang aman dari jurang. Dengan menahan kesakitan, Eun Oh menarik Arang seraya berkata, "Kau ini sebenarnya ingin menyelamatkanku atau malah ingin membunuhku?" sindir Eun Oh. LOL.
Eun Oh sadarkan diri saat mendengar teriakan Arang dan ia mencoba menolong Arang dengan menggenggam erat tangan Arang dan membantunya untuk kembali ke sisi yang aman dari jurang. Dengan menahan kesakitan, Eun Oh menarik Arang seraya berkata, "Kau ini sebenarnya ingin menyelamatkanku atau malah ingin membunuhku?" sindir Eun Oh. LOL.
Sesampainya di sisi jurang, Arang engga henti-hentinya menangis. Apa
yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan Eun Oh? Darah Eun Oh terus
menerus mengucur dan hal itu semakin membuat Arang khawatir dan
ketakutan. Eun Oh menyuruh Arang untuk mengikat lengannya agar darahnya
yang bercucuran terhenti.
Arang merobek pakaiannya dan membalut lengan Eun Oh. Engga ada yang bisa
Arang lakukan selain menangis. Dan engga ada juga jalan keluar lain
dari sisi jurang itu. Satu-satunya untuk bisa menyelamatkan hidup mereka
adalah dengan memanjat tebing itu untuk sampai di sisi dataran. Tapi
itu mustahil. Belum lagi keadaan Eun Oh yang bertambah parah, Eun Oh
kembali engga sadarkan diri.
Arang yang tengah panik, tiba-tiba melihat sebuah lubang gua yang berada
engga jauh dari tempatnya. Lubang itu berada di dinding jurang dan
sepertinya itu bisa menjadi tempat aman bagi mereka sampai bantuan
datang.
Trio Ahjusshi mencoba melupakan semuanya. Mereka minum-minum di teras
kantor pemerintahan. Sebenarnya mereka merasa bersalah. Amat sangat
merasa bersalah, terutama salah satu ahjusshi yang diberi tugas untuk
mendorong Eun Oh ke jurang.
Sampai tiba saatnya, Dol Swi datang untuk menanyakan keberadaan tuannya yang tersayang. Kemana perginya Eun Oh sampai sesenja ini, belum juga ada tanda-tanda Eun Oh kembali ke kediaman hakim. Pikir Dol Swi, tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Sampai tiba saatnya, Dol Swi datang untuk menanyakan keberadaan tuannya yang tersayang. Kemana perginya Eun Oh sampai sesenja ini, belum juga ada tanda-tanda Eun Oh kembali ke kediaman hakim. Pikir Dol Swi, tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
Hujan. Hujan membuat Dol Swi semakin mengkhawatirkan Eun Oh. Kekhawitran
pun dirasakan salah satu ahjusshi, tangannya bergetar berharap apa yang
baru saja diperbuatnya engga diketahui oleh siapapun.
Yeap, hujan turun deras. Dan Arang menyeret-nyeret Eun Oh untuk memasuki
sebuah gua. Eun Oh benar-benar udah engga sadarkan diri, dan sulit bagi
Arang untuk mentatihnya, alhasil, Arang harus menyeret-nyeret tubuh
precious milik Eun Oh. Gua itu gelap dan Arang semakin panik saat
mengetahui nafas Eun Oh yang semakin melambat.
Arang mencoba mengecek isi gua, ia berkata pada Eun Oh, "Awas saja kalau kau mati, aku akan membunuhmu!" ucap Arang. Cute.
Ia berlarian ke dalam gua seraya menggerutu terhadap kaisar langit, yang lagi-lagi menurunkan sesuatu yang buruk. Sebenarnya apa yang Kaisar langit inginkan, benar-benar tua bangka, kutuk Arang pada Kaisar langit. Arang mengecek isi gua, ia berpikir kalau bukan binatang yang menghuni gua itu, pasti hantu atau sejenisnya. Engga ada masalah bagi Arang, toh, Arang adalah hantu bersejarah yang memiliki kekuasaan di antara para hantu lainnya.
Ia berlarian ke dalam gua seraya menggerutu terhadap kaisar langit, yang lagi-lagi menurunkan sesuatu yang buruk. Sebenarnya apa yang Kaisar langit inginkan, benar-benar tua bangka, kutuk Arang pada Kaisar langit. Arang mengecek isi gua, ia berpikir kalau bukan binatang yang menghuni gua itu, pasti hantu atau sejenisnya. Engga ada masalah bagi Arang, toh, Arang adalah hantu bersejarah yang memiliki kekuasaan di antara para hantu lainnya.
Setelah gua dirasa aman, Eun Oh kembali diseret-seret oleh Arang. Arang
membenarnkan letak tidur Eun Oh setelah mereka sudah sampai di tempat
yang nyaman. Hujan diluar semakin deras, dan suhu udara di dalam gua
semakin mendingin. Belum lagi, luka Eun oh yang semakin parah. Dinginnya
suhu udara di dalam gua, membuat Eun Oh menggigil kedinginan, ia
merintih kesakitan.
Lagi-lagi Arang bingung, apa yang harus ia lakukan. Engga ada benda yang
dapat dijadikan sebagai alat pembantu dalam membuat api unggun. Semua
batu di gua itu basah karena lembabnya udara. Tanpa berpikir panjang,
Arang merebahkan diri di samping Eun Oh. Ia memeluk Eun Oh dari
belakang, berharap Eun Oh merasakan sedikit kehangatan dari pelukan
Arang.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Eun Oh yang sadar bahwa dirinya tengah
dirangkul oleh Arang. Arang hanya mencoba untuk sedikit menghangatkan
Eun Oh dengan rangkulannya. Apa Arang harus memberikan bajunya pada Eun
Oh untuk dijadikan selimut agar Eun oh engga lagi kedinginan? Arang
menepis niat itu dengan cepat.
Eun Oh tersenyum dan berkata bahwa Arang engga memiliki suhu tubuh normal yang sama seperti manusia pada umumnya. Mendengar hal itu, Arang terkejut. Benarkah, suhu tubuhnya berbeda seperti kebanyakan manusia pada umumnya? Arang menghangatkan tangannya lalu menempelkannya ke pipi, mencoba mengukur panas suhu tubuhnya sendiri. Bagi Arang suhu tubuhnya itu terkesan normal.
Eun Oh tersenyum dan berkata bahwa Arang engga memiliki suhu tubuh normal yang sama seperti manusia pada umumnya. Mendengar hal itu, Arang terkejut. Benarkah, suhu tubuhnya berbeda seperti kebanyakan manusia pada umumnya? Arang menghangatkan tangannya lalu menempelkannya ke pipi, mencoba mengukur panas suhu tubuhnya sendiri. Bagi Arang suhu tubuhnya itu terkesan normal.
Engga ingin agar Eun Oh mati kedinginan, Arang bergegas meninggalkan Eun
Oh untuk mencari sesuatu, sesuatu yang membuat Eun Oh dapat bertahan
hidup. Melihat kepergian Arang, Eun Oh berkata, "Lebih baik kau tetap
berada di sini. Setiap kali kau bergerak, maka kekacauan akan selalu
muncul." lirih Eun Oh perlahan di sela rintihannya, seraya menatap
kepergian Arang.
Arang menelusuri gua gelap itu. Ia berjalan menyusuri lorong yang hanya
diterangi oleh pantulan sinar yang menembus dari beberapa celah kecil
yang terdapat di tembok gua. Ia berjalan perlahan, Arang engga bisa
untuk berhenti mengeluh atau menggerutu, seperti kali ini, ia menggerutu
karena komentar Eun oh mengenai suhu badannya yang terkesan abnormal.
LOL. Lagi-lagi, siapa yang kena kutukan Arang? Kaisar langit. Kaisar
Langit ini bagaimana, sebenarnya kaisar langit ingin menjadikan Arang
sebagai bagian dari kingdom kadal atau bagaimana?!
Arang berada di paaaling ujung gua tersebut. Yang hanya dapat ia temukan
adalah kubangan curam yang berair dan sangat mengerikan. Arang bergidik
melihat hal tersebut. Dan engga lama kemudian, saat Arang hendak
kembali ke tempat dimana Eun oh berbaring, ia tanpa sengaja bertemu
dengan seorang pendaki gunung yang baru saja mengumpulkan tanaman obat.
Pendaki gunung itu heran melihat keberadaan Arang di tempat seperti itu.
Apa yang tengah gadis seperti Arang lakukan di tempat gelap dan angker
seperti ini? Melihat kedatangan Pendaki gunung itu, Arang mengatakan
bahwa ia tengah mencari sesuatu yang dapat menyembuhkan temannya yang
sedang terluka.
Arang mengajak pendaki gunung tersebut ke tempat dimana Eun Oh tengah
terbaring lemas. Arang terus menerus meminta pertolongan pendaki gunung
itu untuk menyembuhkan Eun oh atau seenggaknya memberikan Arang sesuatu
yang dapat membantunya untuk membuat api.
Tapi, kejadian aneh terjadi. Pendaki gunung tersebut ternyata bukan manusia biasa, ia adalah manusia yang tengah dirasuki oleh lebih dari satu roh. creepy~~
Tapi, kejadian aneh terjadi. Pendaki gunung tersebut ternyata bukan manusia biasa, ia adalah manusia yang tengah dirasuki oleh lebih dari satu roh. creepy~~
Pendaki gunung itu dapat mencium wangi jiwa kehidupan baru yang dimiliki
oleh Arang. Dan juga, ia dapat mengetahui mengenai keberanian yang
dimiliki oleh Eun Oh, karena Eun Oh memiliki hati yang penuh dengan
keberanian. Hati. Yeap. Roh-roh yang merasuki tubuh pendaki gunung
tersebut hanya mengincar hati-hati milik manusia. Dan kali ini, yang
menjadi incaran mereka adalah hati segar milik Eun Oh dan Arang.
Mangsa pertama adalah Arang, pria pendaki gunung itu mendekati Arang dan
saat ia hendak membunuh Arang, Eun Oh lagi-lagi terbangun dan memukul
pendaki gunung itu dari arah belakang dengan menggunakan tongkat
panjang. "Sudah ku katakan, jangan melakukan apapun karena semuanya akan
berubah menjadi masalah." omel Eun Oh pada Arang.
Arang yang ketakutan segera berlari ke arah Eun Oh, ia membantu Eun Oh berjalan meninggalkan pria pendaki gunung. Tapi, baru saja melangkahkan kaki, Eun Oh dan Arang dikejutkan dengan pukulan balasan yang dilayangkan oleh pria pendaki gunung.
Pria itu menghajar Eun Oh habis-habisan. Engga ingin melihat Eun Oh terluka, Arang mendorong pria pendaki gunung. Dan pria itu geram, Eun Oh yang merintih kesakitan engga bisa lagi membantu Arang yang tengah dalam masalah. Pria pendaki gunung akan mengambil hati milik Arang.
Pria itu mengarahkan tangannya ke arah jantung Arang, tapi ia terkejut karena mengetahui bahwa Arang bukanlah manusia bukan juga hantu. "Siapa sebenarnya kau?" tanya pria pendaki itu. "Aku manusia!" jerit Arang. Arang paling engga menyukai seseorang yang mempertanyakan status kemanusiaannya. LOL.
Saat itu, kedatangan Moo Young membuat pendaki gunung yang tengah dirasuki banyak roh itu menjadi terusik dan ketakutan. "Kenapa kau bisa mengetahui tempat ini? Gua ini sudah disegel dan tidak mungkin kau mengetahui keberadaan kami." ucap pria pendaki itu.
Tanpa banyak bicara, Moo Young menarik pedangnya dan BAS BAS BAS.. Ia membunuh pria pendaki itu, dan semua roh jahat yang mendiami tubuh itu keluar seperti asap hitam dan seketika itu juga tubuh manusia yang mereka manfaatkan melebur dan hilang.
Arang terkejut melihat kejadian seperti itu. Ada apa ini, ia engga pernah melihat kejadian ini sebelumnya. Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa pria itu mengatakan bahwa gua ini telah disegel, siapa yang telah menyegelnya? Tanya Arang tergesa-gesa. Moo Young menjelaskan padanya.
Arang yang ketakutan segera berlari ke arah Eun Oh, ia membantu Eun Oh berjalan meninggalkan pria pendaki gunung. Tapi, baru saja melangkahkan kaki, Eun Oh dan Arang dikejutkan dengan pukulan balasan yang dilayangkan oleh pria pendaki gunung.
Pria itu menghajar Eun Oh habis-habisan. Engga ingin melihat Eun Oh terluka, Arang mendorong pria pendaki gunung. Dan pria itu geram, Eun Oh yang merintih kesakitan engga bisa lagi membantu Arang yang tengah dalam masalah. Pria pendaki gunung akan mengambil hati milik Arang.
Pria itu mengarahkan tangannya ke arah jantung Arang, tapi ia terkejut karena mengetahui bahwa Arang bukanlah manusia bukan juga hantu. "Siapa sebenarnya kau?" tanya pria pendaki itu. "Aku manusia!" jerit Arang. Arang paling engga menyukai seseorang yang mempertanyakan status kemanusiaannya. LOL.
Saat itu, kedatangan Moo Young membuat pendaki gunung yang tengah dirasuki banyak roh itu menjadi terusik dan ketakutan. "Kenapa kau bisa mengetahui tempat ini? Gua ini sudah disegel dan tidak mungkin kau mengetahui keberadaan kami." ucap pria pendaki itu.
Tanpa banyak bicara, Moo Young menarik pedangnya dan BAS BAS BAS.. Ia membunuh pria pendaki itu, dan semua roh jahat yang mendiami tubuh itu keluar seperti asap hitam dan seketika itu juga tubuh manusia yang mereka manfaatkan melebur dan hilang.
Arang terkejut melihat kejadian seperti itu. Ada apa ini, ia engga pernah melihat kejadian ini sebelumnya. Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa pria itu mengatakan bahwa gua ini telah disegel, siapa yang telah menyegelnya? Tanya Arang tergesa-gesa. Moo Young menjelaskan padanya.
Saat semuah roh terlepas dan menghilang dari dunia, mereka akan
berkumpul menjadi satu. Jiwa-jiwa yang menghilang dari kehidupan itu
memanfaatkan tubuh manusia agar mereka dapat hidup layaknya manusia.
Memakan hati milik manusia merupakan satu-satunya cara agar para roh itu
dapat bertahan hidup.
Satu tubuh bukan hanya ditempati oleh satu roh, tapi lebih dari dua roh yang mendekam di dalamnya. Mereka dapat bertahan hidup di satu tubuh manusia dengan saling membunuh satu sama lain. Mematikan roh satu dengan roh yang lainnya, sehingga salah satu dari mereka dapat menguasai tubuh manusia yang tengah mereka tumpangi.
Satu tubuh bukan hanya ditempati oleh satu roh, tapi lebih dari dua roh yang mendekam di dalamnya. Mereka dapat bertahan hidup di satu tubuh manusia dengan saling membunuh satu sama lain. Mematikan roh satu dengan roh yang lainnya, sehingga salah satu dari mereka dapat menguasai tubuh manusia yang tengah mereka tumpangi.
Roh-roh tersebut engga mengetahui siapa diri mereka yang sebenarnya,
yang mereka ketahui adalah mereka harus memakan hati milik manusia agar
dapat bertahan hidup di dunia. Siapapun yang menguasai tubuh manusia
tersebut, roh itu adalah roh jahat. Tubuh mereka tersegel dan engga ada
seorang pun yang dapat menemukan keberadaan mereka. Itulah kenapa Kaisar
langit dan Raja neraka pernah membahas mengenai banyak roh yang
menghilang, mereka berada di tempat yang engga diketahui. Tapi, saat
ini, berkat Eun Oh, keberadaan roh-roh tersebut dapat terkuak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar