Kamis, 13 September 2012

Sinopsis Arang and the Magistrate episode 9 part 2





Arang mengganti pakaiannya dengan pakaian yang sudah Eun Oh siapkan. Dengan rasa penasaran, Arang bertanya, dari mana Eun Oh mendapatkan pakaian baru seperti ini? Kenapa Arang bertanya seperti itu, bukankah Arang seharusnya senang bahwa ia sudah mendapatkan pakaian baru, lagi pula Arang harus bersyukur karena berkat Eun oh, ia dapat memakai pakaian bagus seperti ini.


Eun Oh yang penasaran dengan niat Arang mengajaknya melihat bunga malam-malam seperti ini, akhirnya bertanya, ada alasan apa Arang mengajaknya pergi seperti ini. Arang memberikan alasan yang muncul di otaknya saat itu, semua ini karena batalnya Joo Whal mengajak Arang untuk pergi bersama, bukankah hal itu juga karena permasalahan Eun oh. Padahal kalau saja Arang pergi bersama Joo Whal, ia engga akan merasa penasaran seperti ini.

Arang mengambil lampion dan membawanya, ia berjalan di depan Eun oh dan berlari kecil, berharap untuk segera melihat bunga-bunga cantik yang bermekaran itu. Arang benar-benar sangat menyukai bunga, saaaangat menyukai bunga.


Ia bahkan bermimpi, bahwa bila ia mati, ia ingin sekali bereinkarnasi menjadi bunga, bagaimana kalau menjadi kupu-kupu saja, pilih Arang. Eun Oh yang mendengarkan ocehan Arang, ia hanya tersenyum maniiiiiiiiiiis.


Arang memuji bunga-bunga cantik itu, seolah ia baru melihatnya untuk yang pertama kali. Benarkah, ini pertama kalinya Arang melihat bunga-bunga yang bermekaran seperti itu? Jadi selama tiga tahun Arang menjadi hantu, ia sama sekali engga pernah melihat bunga bermekaran. Bukan itu masalahnya, semua ini karena kehadiran Eun Oh. Bukan karena bunga-bunga itu benar-benar cantik, tapi perasaan yang Arang miliki saat bersama Eun oh yang membuat semuanya terasa berbeda.


"Aku selalu melihat bunga-bunga bermekaran saat aku menjadi hantu, dulu. Aku bahkan sampai mulai melihatnya. Tapi ini kali pertama aku melihatnya bersamamu. Bukankah perasaan itu yang membuatnya berbeda?" ucapan Arang yang dengan suksesnya membuat Eun oh tergugup-gugup. Lagi-lagi Arang membuat pipi Eun Oh memerah, ia mendekatkan diri ke arah Eun Oh. Menatap Eun Oh dengan penuh rasa dan ia berkata, "Berikan aku buah persik." pinta Arang. LOL.

 Jadi, semua yang Arang lakukan barusan hanya untuk meminta buah persik dari Eun Oh. Arang mengangguk, tentu saja dengan alasan seperti itu, memang ada alasan apa lagi. heh.

Arang dan Eun oh kembali berjalan, mereka mensejajarkan langkah. Dating-tanpa-disengaja di bawah bulan purnama itu membuat Eun oh perlahan membuka dirinya. Mengatakan hal yang sudah lama ia sembunyikan dan enggan untuk dibicarakan dengan siapapun.


Dan saat ini, kepada Arang, ia menceritakan mengenai ibu dan alasan kenapa ia sangat ingin menemukan ibunya. Arang menanyakan hal itu, alasan apa yang dimiliki Eun Oh sampai-sampai ia mengelilingi seluruh daerah hanya untuk mencari ibunya? Arang menanyakan hal ini, karena ia sama sekali engga mengetahui bagaimana rasanya memiliki ibu, ayah dan keluarga. Ia sangat ingin tahu, rasa seperti itu, itulah kenapa, Arang sama sekali engga mengerti dengan jalan pemikiran dari Eun Oh.

Eun Oh menjawab bahwa alasan ibunya menghilang adalah karena dirinya. Ibunya yang selama hidupnya menjadi seorang budak dan selalu tersakiti oleh lingkungan tempatnya berada, membuat Eun oh merasa bersalah. Ibunya menyimpan luka di hati Eun Oh, bukan hanya engga mendapat kasih sayang penuh dari sang ibu, tapi memang engga ada sedikit pun ruang di hati ibu Eun Oh untuk diri Eun Oh. Eun Oh merasa kasihan melihat engga adanya kebahagiaan di kehidupan Ibu Eun oh.

Walaupun itu menyakitkan Eun Oh, tapi tetap saja ia merasa kasihan pada ibunya. Kenapa Eun oh mengasihani ibunya, bukankah tadi Eun oh mengatakan bahwa dihati ibu Eun oh engga ada tempat yang untuk Eun oh. Ada satu waktu dimana Eun oh merasa sangat membenci ibunya, dan hal itu membuatnya kalap, hingga mengutuk ibunya untuk pergi. 


Bukankah hal itu membuat bahagia, saat mengetahui bahwa orang yang kita benci itu pergi. Eun oh yang merasa sudah terlalu banyak mengatakan hal-hal pribadi dirinya, ia sengaja engga menjawab pertanyaan Arang itu, "Sejak kapan aku harus mengatakan segala hal kepadamu?" omel Eun oh.


Saat mereka berada di persimpangan jalan, beberapa orang sangar tengah menunggu kedatangan mereka berdua. Lebih tepatnya, utusan dari Officer Choi tersebut menunggu kedatangan Eun Oh. Eun Oh yang heran melihat kedatangan mereka, mulai mencium amisnya permasalahan. Ini pasti ada sangkut pautnya dengan permasalahan Officer Choi.


Eun oh melemparkan koin untuk mengolok-olok mereka, dandanan mereka yang layaknya seorang pengemis memang membutuhkan koin-koin seperti itu, bukan? Utusan Officer Choi itu geram dan mereka mulai menyerang Eun Oh.


Eun Oh menyuruh Arang untuk berlindung dan menepi agar ia engga terluka. Arang yang mengerti, langsung mematuhi apa yang Eun oh katakan. Ia duduk di sisi untuk menonton keahlian bela diri Eun oh. Eun Oh membereskan diri, seraya mengambil kipas sebagai senjatanya, ia berlari menerjang para utusan Officer. 


Eun oh mengeluarkan semua kemampuan bela diri menggunakan kipas yang ia telah pelajari. Dalam satu kali tebasan, ia berhasil menjatuhkan beberapa orang penjahat tersebut. Beberapa orang itu mati, dan roh mereka perlahan keluar dari tubuhnya.


Mengetahui para roh itu mulai bergentayangan, Arang berceloteh, kemana para utusan pengumpulan arwah dari neraka? Bila para hantu itu engga segera ditangkap maka mereka akan kabur begitu saja. Kecemasan Arang membuat hatinya gelisah. Engga lama kemudian, utusan dari Shaman tertinggi datang.

Kedatangan mereka, memang membuat Arang curiga. Siapa orang-orang yang mirip pengumpul arwah dari nereka ini? Tapi, cara mereka menangkapi para roh benar-benar asing dan aneh. Cara yang mereka gunakan dalam menangkap roh, membuat mereka berbeda dari 'roh resmi pengumpul arwah dari neraka.' 


Arang yang penasaran dengan apa yang baru saja terjadi,  Arang mengikuti utusan Shaman tersebut. Di sisi lain, Moo Young memperhatikan Arang, lalu membuntutinya, nyawa Arang akan terancam itulah kenapa Moo Young akan membantunya.



Arang berjalan dibelakang para utusan Shaman dan meneriaki mereka, mereka engga seharusnya membawa para roh seperti itu, sebenarnya mereka ada di pihak siapa. Kesal dengan Arang, para utusan itu mencoba menyakiti Arang. Moo Young masih terus memperhatikan apa yang tengah terjadi.


Sedangkan Eun Oh, setelah berhasil mengalahkan orang-orang suruhan Officer Choi. Ia kembali kehilangan Arang. Arang selalu menghilang dan hal itu membuatnya sangat khawatir. Ingat apa yang Eun oh katakan, bila Arang bergerak masalah akan berdatangan :D



Saat salah satu utusan tersebut hendak menghempaskan pedang mereka ke arah Arang, Moo young datang menghentikannya. Moo Young menyelamatkan hidup Arang untuk yang kesekian kalinya.




Moo Young dan Eun Oh menyatukan kekuatan, keduanya menghadapi masing-masing dari utusan Shaman tertinggi tersebut. Eun Oh menggunakan kipasnya sebagai senjata, menghentakkan kipas tersebut dan menjadikan ujung-ujung runcing kipas sebagai pelebur tubuh utusan Shaman.


Eun oh segera menemui Arang. Dengan kekhawatiran yang ia rasakan, Eun Oh mengatakan, "Aku sudah katakan jangan bergerak dan tetap duduk diam di tempat itu."


"Kau tidak mengatakan aku tidak boleh bergerak, kau hanya menyuruhku untuk duduk di sisi tempat itu." jawab Arang. LOL. Jangan pernah melakukukan hal-hal yang dapat membuat Eun Oh khawatir seperti ini lagi, pinta Eun oh dengan tulus.


Moo Young dan Eun Oh saling melemparkan pandangan. Saat Arang bertanya siapa sebenarnya dua orang itu, Moo Young engga memberikan jawaban apapun dan ia pergi menghilang begitu saja.


Officer Choi yang geram kembali memaki anak buahnya yang gagal menjalankan apa yang ia perintahkan. Ia memukul anak buahnya tersebut dengan melempar benda berat. Iugh.



Di Neraka, Raja Neraka tengah menghukum manusia-manusia yang memiliki dosa. Manusia-manusia kecil itu merayap di tangga tahta kerajaan Neraka. Dengan amarahnya, Raja Neraka menggaungkan suaranya dan menghentakkan dua kepalan tangannya, hingga membuat para manusia yang merayap itu menghilang. Mengirim mereka kembali ke neraka.


Eun Oh dan Arang berpisah untuk kembali ke ruangan mereka masing-masing.


Di ruangannya, Arang mengingat kata-kata Eun oh. Kata-kata tulus yang kini mampu menggerakkan hatinya, atau bahkan dapat membuat pipinya memerah. Bukan lagi berdetak kencang hingga membuatnya sesak nafas, tapi perasaan yang membuatnya berbunga-bunga.



Jangan pernah membuat Eun oh khawatir lagi. Kata-kata itu membuat Arang tersipu-sipu malu, ia menyembunyikan wajahnya di balik selimut. CUTE.



Moo Young yang baru saja menyelesaikan tugasnya-menangkap beberapa roh kembali menghadap Kaisar langit. Kaisar langit menyuruh Moo Young untuk segera menyerahkan tangkapan rohnya kepada Raja Neraka, karena  Raja Neraka pasti akan sangat sibuk hingga membuatnya melupakan rasa amarahnya terhadap Shaman tertinggi.


Raja Neraka datang menghampiri Kaisar langit. Memancing di kolam surga dan bermain mahyong jadi rutinitas yang engga bisa ditinggalkan buat dua orang yang menguasai langit ini. Raja Neraka duduk tepat di pinggir Kaisar langit.


Mereka kembali membicarakan mengenai Moo Young. Moo Young pasti tengah mencari tau mengenai identitas dari Shaman tertinggi. Identitas yang membuatnya merasa sangat penasaran. Lalu, bukankah lebih baik bila Kaisar langit atau Raja Neraka saja yang langsung membeberkan identitas Shaman tersebut.


Raja neraka menyinggung mengenai perasaan yang dimiliki oleh seorang manusia, saat manusia memiliki hal yang sangat penting dalam hidupnya, perasaan yang mereka miliki akan semakin rumit. Manusia memiliki beberapa macam tipe, yaitu mereka yang memiliki hati yang baik dan yang buruk. Moo Young ada di posisi yang mana? Oh, yeah. Moo Young adalah bukan seorang manusia, jadi ia engga berada di antara keduanya.


Pagi harinya, rasa canggung menyelubungi Arang dan Eun Oh. Kali itu, ia mendatangi kamar Arang dan menunggu Arang keluar dari kamarnya. Eun Oh mencoba menutupi rasa gugupnya, ini mengenai kata-kata yang ia katakan semalam pada Arang. Tentang Eun Oh yang sangat mengkhawatirkan Arang bila Arang engga berada di sisinya. Keduanya ternyata memikirkan hal yang sama, menganggap bahwa kata-kata itu engga memiliki makna selain membantu satu sama lain.


Arang menyadari bahwa Eun Oh mengatakan hal tersebut karena ia engga ingin kehilangan clue yang dapat mengantarkannya pada ibunya. Eun Oh mengiyakan, ia mengangguk dengan canggung, tentu saja karena semalam ia terlalu sensitive setelah menceritakan perihal ibunya pada Arang. Itulah kenapa Eun Oh mengatakan hal tersebut padanya.


Arang harus dilatih agar ia dapat mempertahankan dirinya dari serangan orang-orang jahat, karena mereka akan melalui permasalahan yang sulit. Untuk itu perlindungan diri sangatlah penting. Itulah kenapa, saat ini mereka berada di halaman belakang kediaman hakim untuk melatih kemampuan bela diri Arang. Bila Arang sudah mampu melindungi dirinya sendiri, maka akan sangat mudah bagi Eun Oh untuk mengurangi rasa khawatirnya.


Arang menjawab, bahwa saat menjadi hantu dulu, hal semacam bela diri seperti itu bukan berfungsi untuk melakukan pembelaan diri, para hantu melakukan bela diri random untuk dapat bertahan hidup. Jadi, Arang mengetahui basic bagaimana cara bertahan hidup dengan menggunakan tinjunya, atau Eun Oh menggunakan istilah melindungi diri melalui bela diri. 




Eun Oh memberikan instruksi, Eun Oh bertanya, apa yang akan Arang lakukan bila ada seseorang yang hendak memukulmu dari arah belakang maka.. belum sempat Eun oh menyelesaikan kata-katanya, Arang sudah mengambil tindakan. Ia memukul Eun Oh hingga ia terjatuh dan menendang-nendangnya. Ugh.

 Hey, ada mata-mata yang memperhatikan Arang dan Eun Oh. Sedari tadi, Dol Swi mengintip di rerumputan. Ia sangat penasaran, apa yang tengah Arang dan majikannya lakukan di tempat seperti itu. Kali ini, Dol Swi mendukung Arang atau yang biasa ia sebut sebagai gumiho. Arang yang memukul Eun Oh, membuat Dol Swi berpikir bahwa lambat laun Eun Oh akan melupakan Arang dan engga lagi menyukainya karena Arang terlalu perkasa seperti itu. LOL.



Eun Oh bangkit, akibat pukulan dan tendangan random dari Arang, sepertinya tulang bagian belakang milik Eun Oh patah. Haha.. Ia benar-benar kesakitan, tapi Eun Oh mencoba menenangkan dirinya. Kali ini, ia akan mengajari Arang dengan teknik yang benar, bukan menendang random seperti yang ia lakukan pada Eun Oh.


Eun Oh mengulang lagi instruksinya, bila ada seseorang yang hendak mengancammu dari arah belakang, maka Arang harus membalikkan badannya. Lagi-lagi, Arang membalikkan badannya secara tiba-tiba. Wajah mereka berdekatan, dan hal itu membuat Eun oh merasa terkejut dan juga gugup.





Jarak wajah mereka sangat dekat, jantung Eun Oh berdetak sangaat cepat dan pipinya memerah, tapi Arang, ia malah bertanya, "Mengapa kau diam? Apa kau ingin benar-benar mengajariku cara berbela diri atau tidak?" Eun oh yang gugup, kata-katanya terbata, ia mengakhiri pengajaran bela dirinya pada Arang untuk sampai di situ saja.


Arang menghela nafasnya, ia mengeluh. Duduk dipinggir teras ruang tidurnya dan berkata pada dirinya sendiri. Miryang menjadi kacau seperti ini, karena Arang. Ia juga sudah membiarkan para hakim-hakim itu mati karena ketakutan melihat perwujudan hantunya. Saat ini, ia menyadari dengan benar bahwa kematian sangat menakutkan. Nanti, bila Arang kembali ke kayangan, ia akan meminta maaf pada para hakim yang telah dibuatnya mati.


Joo Whal tersenyum kecil saat teringat bagaimana Arang berani memaki Officer Choi tanpa rasa takut apapun. Arang menjadi gadis yang istimewa karena sikapnya yang engga pantang menyerah dan selalu bertindak sesuai dengan kemauannya, dan hal itu benar-benar menyita perhatian Joo Whal. 


Shaman tertinggi merasa sangat cemas, roh dua pengawal andalannya  musnah karena ulah Moo Young.



Di luar ruangan, Joo Whal memanggilnya, ada hal banyak hal yang ingin ia tanyakan pada Shaman tertinggi. Mengenai Arang tentunya, mengapa Arang menjadi abadi dan engga pernah mati, mengapa hal itu terjadi pada Arang, apa Arang bukan merupakan seorang manusia, pertanyaan itu dilontarkan Joo Whal dengan rasa takut yang amat sangat, tapi rasa penasarannya yang kuat membuatnya memberanikan diri untuk bertanya.


Shaman tertinggi, sedang dalam keadaan yang buruk, ia memaki Joo Whal karena sudah menyodorkannya banyak pertanyaan yang semestinya Joo Whal engga pedulikan. Joo Whal hanya perlu melakukan semua perintah Shaman tertinggi dengan baik, maka semuanya akan berjalan dengan lancar sebagai mana mestinya.


Setelah Joo Whal pergi, Shaman tertinggi berkata pada dirinya sendiri. Pertanyaan Joo Whal yang baru saja disampaikan itu membuat dirinya bertanya-tanya, sebenarnya kenapa kayangan membiarkan Arang menjadi abadi. Pasti, mereka menjadikan Arang seperti itu karena alasan tertentu, apa mungkin karena mereka sangat ingin menangkap Shaman tertinggi, kayangan mengambil keputusan seperti ini. Shaman tertinggi tertawa jahat, bila memang rencana kayangan seperti itu, maka semuanya engga akan berjalan sesuai kehendak Shaman tertinggi, ungkap shaman.



 Joo Whal mendatangi kediaman hakim hanya untuk bertemu kembali dengan Arang. Tapi kedatangan Joo Whal malah disambut sinis oleh Eun Oh. Ada urusan apa Joo Whal datang ke tempat ini, bukankah ia paling anti untuk mendatangi tempat ini. Masalah Joo Whal bukan masalah yang harus Eun oh ketahui, urus saja masalah Eun Oh sendiri, jawab Joo Whal.


Kenapa terkesan begitu pribadi, semua yang berkaitan dengan Arang dan bila masalah itu berubah menjadi sangat pribadi maka terasa akan sangat janggal bila Eun Oh engga mengetahuinya. Lagi pula, bukankah sikap yang buruk bila selalu mendatangi kediaman seorang wanita. Sedangkan Miryang mengetahui bahwa Joo Whal tengah bertunangan dengan anak dari hakim yang terdahulu.



Perdebatan mereka terhenti karena Arang keluar dari ruangannya. Joo Whal mendekati Arang dan memintanya untuk pergi bersamanya hari ini. Ada hal yang ingin bicarakan dengan Joo Whal dan sangat kebetulan sekali bila Joo Whal yang datang menemuinya.


Mendengar hal itu, Eun Oh kesal. Dan ia langsung menarik tangan Arang, membawanya menjauhi Joo Whal, untuk membisikkan sesuatu.



Dalam kecemasan, Eun Oh mencoba meyakini Arang untuk engga pergi bersama Joo Whal. Ada sesuatu yang mencurigakan dari Joo Whal, sikapnya yang tiba-tiba saja selalu berada di sekitar Arang, hal itu benar-benar sangat mencurigakan. Joo Whal bukan tipe orang yang tertarik pada sesuatu yang terbilang biasa, bila bukan menyangkut sesuatu yang besar maka Joo Whal engga akan terus berada di sekitar Arang.


Selalu ada bahaya yang mengancam, dan jangan lagi membuat Eun Oh merasa khawatir, Eun oh benar-benar memiliki perasaan yang engga enak terhadap niat Joo Whal pada Arang. Ada hal busuk yang terselubung yang perlahan baunya tercium oleh Eun Oh. Arang engga ingin dikekang seperti itu, ia akan melakukan apapun yang menurutnya benar. Dan saat ini, berbicara dengan Joo Whal mengenai Lee Seo Rim adalah hal yang benar yang harus ia lakukan.



Arang hanya ingin mengetahui, alasan kenapa Joo Whal melakukan pertuangan dengan Lee Seo Rim bila engga dilandasi dengan rasa apapun. Kenapa Joo Whal sama sekali engga mengingat wajah Lee Seo Rim, apa hubungan diantara mereka memang janggal seperti itu. Dan juga, benarkah Joo Whal engga mengetahui apapun tentang Lee Seo Rim, atau ia menyembunyikan sesuatu. Arang akan tetap pergi, apapun yang terjadi. Arang meninggalkan Eun Oh begitu saja.



Eun Oh mencoba mengejar Arang, tapi langkahnya terhenti. Bukan hanya karena omelan dari Dol Swi, tapi karena seorang anak kecil yang tiba-tiba datang dan memohon padanya. Dengan menangis, Anak kecil itu  memohon pada Eun oh untuk menyelamatkan ayahnya, ayahnya akan segera mati dibunuh oleh Officer Choi bila Eun Oh engga segera membantunya.



Ada banyak hal yang harus Eun Oh lakukan, ia engga bisa lagi mengesampingkan permasalahan Arang. Bila Arang menanyakan hal-hal seperti itu, maka Joo Whal akan curiga dan hal-hal yang buruk lainnya akan banyak terjadi. Tapi, di sisi lain, hati Eun Oh mulai  menyadari permasalahan masyarakat Miryang. Ia engga bisa lagi menutup mata terhadap permasalahan penduduk Miryang dan kekikiran Officer Choi yang merupakan Bangsawan terpandang di Miryang.

Apa yang harus Eun Oh lakukan? Membantu anak kecil itu dengan cara menyelamatkan ayahnya dari kekejaman Officer Choi? Atau haruskan Eun Oh mengejar Arang dan mencegahnya untuk menemui Joo Whal?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar