This is not what I intended
I always swore to you I'd never fall apart
You always thought that I was stronger
I may have failed
But I have loved you from the start
Ruangan kecil penuh misteri di sudut belakang halaman kediaman Joo Whal
memberikan berjuta pertanyaan bagi Eun Oh. Tempat seperti apa itu, penuh
dengan banyak jimat. Kedatangan Joo Whal yang tergesa-gesa untuk
menghentikan langkah Eun Oh agar engga lebih jauh mengusik ruangan itu,
semakin membuat Eun Oh penasaran.
Apa yang sedang Eun Oh lakukan di ruang kediaman pribadi milik orang
lain? Ada urusan apa? Joo Whal dan Eun Oh saling menatap satu sama lain.
Pembicaraan mereka berakhir pada Arang. Joo Whal yang berusaha
menyampaikan rasa simpatinya kepada Arang, dan Eun Oh yang lalu
mempertegas segalanya, OH-HOI-WHO-ARE-YOU-DON'T-EVER-THINK-ABOUT-HER pada Joo Whal.
Di waktu berikutnya, Shaman tertinggi memarahi Officer Choi perihal
rencana milik Officer Choi yang gagal dalam membunuh Arang. Rencana
yang benar-benar membuat Shaman tertinggi marah besar. Dengan alasan apa
Officer Choi mengambil tindakan seperti itu, Arang bukan hal yang
seenaknya dapat disentuh oleh orang bodoh seperti Officer Choi. Jangan
pernah berpikir untuk menyingkirkan Arang, tanpa sepengetahuan Shaman
tertinggi, atau nyawa Officer Choi yang akan jadi taruhannya.
Joo Whal. Engga ada lagi yang bisa ia lakukan. Seluruh kehidupannya di
tentukan oleh seberapa besar kepatuhannya pada semua perintah yang
diberikan oleh Shaman tertinggi. Oh yeah. Bunuh Arang untuk yang
kesekian kalinya, bunuh ia hanya sekedar untuk mempertegas bahwa Joo
Whal memang benar-benar ada dipihak Shaman tertinggi. Bila, Joo Whal
engga berhasil melakukan hal itu, maka nyawa Joo Whal yang harus di
pertaruhkan.
Hei... Seseorang menunggu dengan cemas kedatangan Eun Oh. Arang sedari
tadi cemas dan gusar mengetahui Eun Oh yang juga kembali dari kediaman
Officer Choi. Semua hal buruk mulai menghantui Arang. Apa Eun Oh mati
saat bertemu dengan Officer Choi, atau Eun Oh mengalami kesulitan, pikir
Arang. Engga lama kemudian, kecemasannya hilang seketika melihat
kedatangan Eun Oh.
Mereka harus merencanakan strategi yang briliant untuk dapat memecahkan
masalah mereka. Mengenai kemisteriusan ruangan yang penuh dengan jimat
di kediaman Joo Whal dan kaitan keluarga Joo Whal dengan jimat-jimat
yang mereka temukan di hutan.
Eun Oh dan Arang engga bisa melakukan semuanya dengan kekuatan mereka.
Mereka membutuhkan bantuan dari yang lain. Bantuan untuk memantau
keadaan keluarga Joo Whal. Arang melirik ke arah Eun Oh, memastikannya
bahwa ia tahu orang-orang tepat yang dapat dijadikan mata-mata di
kediaman Officer Choi.
Taraaa.. Sekumpulan orang-orang mati berkumpul di meja bundar.
Orang-orang yang tepat yang dimaksud oleh Arang adalah para hantu yang
ia kenal. Loh, bukankah para hantu itu adalah pilihan yang tepat, mereka
bisa masuk dan keluar dari kediaman Officer Choi dengan sesuka hati
mereka, mereka juga dapat mendengarkan semua hal yang Officer Choi
katakan, mereka juga bisa memantau dan mengetahui trik apalagi yang akan
dilakukan oleh Officer Choi, pikir Arang. Eun Oh dibuat ternganga
dengan ide Arang ini.
Eun oh harus mengambil tindakan terlebih dahulu. Mendatangi Officer Choi
di kediamannya sama artinya dengan menggretak Officer Choi dengan cara
yang resmi. Eun Oh memperlihatkan jimat yang ia temukan di hutan dan
menunjukkannya kepada Officer Choi. Kenapa ia bisa menemukan jimat ini
di kubangan bekas mayat di hutan Miryang. Dan anehnya, jimat ini sama
persis dengan jimat-jimat yang tertempel di kediaman Officer Choi.
Ada hubungan apa, antara keluarga Choi dan tulangbelulang mayat yang
ditemukan di hutan Miryang. Joo Whal yang mendengar kedatangan Eun Oh,
langsung bergegas menemui Eun Oh. Ia engga ingin semuanya berjalan lebih
buruk. Joo Whal datang untuk berkilah, setiap rumah memiliki jimatnya
masing-masing. Mungkin saja secara kebetulan jimat yang ditemukan di
hutan itu sama dengan jimat yang terdapat di kediaman Officer Choi.
Hal itu, engga lagi penting buat Eun Oh. Yang ingin Eun Oh ketahui
adalah siapa pembuatan jimat-jimat ini. Joo Whal menggeleng, dan
menutup-nutupi kebenaran yang ia ketahui. Joo Whal mengalihkan
kebohongannya, bahwa jimat itu sudah ada sebelum Joo Whal lahir. jadi
mana mungkin Joo Whal mengetahui siapa yang membuatnya.
Walaupun permasalahan belum terselesaikan, tapi Eun Oh melakukan semua
ide yang diberikan oleh Arang. Sepulangnya dari kediaman Officer Choi,
Eun Oh memberi instruksi kepada para hantu untuk segera masuk ke dalam
kediaman Officer Choi. Tapi.. Seketika para hantu hendak menembus
dinding, mereka terpental. Segel dengan mantra yang kuat engga
membiarkan mereka bisa masuk ke kediaman Officer Choi.
Eun Oh dan Arang mengaitkan semuanya. Sebenarnya, tempat semacam apa
kediaman Officer Choi tersebut hingga membuat para hantu engga bisa
memasukinya. Dan penyangkal segel jimat seperti apa yang digunakan oleh
keluarga mereka, hingga menyulitkan para hantu untuk melakukan tugas
mereka.
Arang dan Eun Oh sama-sama mengingat bahwa ada dua tempat yang sama
sekali engga berhantu. Satu, kediaman keluarga Officer Choi dan daerah
kubangan tulang belulang di hutan Miryang. Semua itu berkaitan satu sama
lain. Tapi benar merah seperti apa yang mengaitkan kedua tempat seperti
itu?
Akhirnya Eun Oh dan Arang pergi menemui Bang Wool. Bertanya padanya
mengenai jimat yang mereka temukan di hutan. Jimat apa ini dan apakah
ada penangkal untuk dapat mematahkan mantra penolak hantu? Tanya Arang
dan Eun Oh. Bang Wool membutuhkan banyak buku untuk dibaca, lebih
tepatnya untuk dapat mencari jimat penangkal seperti apa yang tepat
untuk kasus mereka kali ini. Bang Wool berjanji untuk membantu mereka,
karena Arang sudah menyelamatkannya beberapa waktu lalu.
Eun Oh membiar Arang membaca buku harian milik Lee Seo Rim, buku harian
yang ditulis oleh dirinya di masa lampau. Buku harian yang membuat Eun
Oh mengetahui bahwa Lee Seo Rim adalah pusat permasalahan.
Arang, dengan ragu ia mulai membaca lembar demi lembar dari buku harian
tersebut. Dan ingatannya kembali. Tulisan-tulisan tangan yang terdapat
di buku harian itu menuntunya kembali ke masa lalu, melihat kembali
dirinya dalam cermin masa lalu. Lee Seo Rim, seorang gadis cantik yang
memiliki hati lembut daan...
Joo Whal.
Yep. Lee Seo Rim yang menutup dirinya dari lingkungan, ternyata
membiarkan hatinya jatuh pada Joo Whal. Pandangan pertama milik Lee Seo
Rim membuatnya benar-benar mengharapkan Joo Whal. Dan Lee Seo Rim
sendiri yang meminta Ayahnya untuk melakukan pertunangan dengan Joo
Whal. Lee Seo Rim juga lah yang membiarkan dirinya masuk ke dalam jurang
permasalahan yang dalam. Bukan hanya melibatkan politik, tapi magic
juga.
Arang menceritakan segalanya pada Eun Oh. Bahwa sedikit ingatannya sudah
kembali. Ingatan mengenai diri Lee Seo Rim dan cinta pertamanya. Entah
kenapa, sampai saat ini, Arang masih bisa merasakan debaran jantung yang
sama saat ia pertama kali melihat Joo Whal.
Mendengar hal itu, Eun Oh tau bahwa lambat laun ia akan kehilangan
Arang. Tapi, ia engga ingin kehilangan kesempatan untuk mengungkapkan
perasaannya pada Arang. Saat itu juga, Eun Oh mencoba mengatakan
mengenai perasaannya, tentang rasa sukanya. Tapi, Arang mengalihkan
semuanya. Ia engga ingin berharap lebih mengenai hidupnya, engga ingin
harapannya melambung tinggi, Arang mengalihkan pembicaraan hingga Eun Oh
kembali terdiam.
Ini sudah menjadi kegiatan rutin untuk Dol Swi, mengunjungi Bang Wool
dan menyediakan daging special untuk Bang Wool. Tapi, pagi itu, Dol Swi
mendapatkan berita besar. Tanpa sengaja Bang Wool menceritakan mengenai
siapa Arang sebenarnya. Ia mengatakan bahwa Arang adalah seorang hantu,
mendengar hal itu, Dol Swi terkejut dan marah. Ia langsung berlari
kencang untuk menemui Arang.
Dol Swi datang memarahi Arang, mempertanyakan status Arang sebagai
manusia atau hantu. Pertanyaan itu benar-benar menyakitkan Arang, saat
ini, detik ini, ia adalah manusia. Arang adalah manusia, engga ada yang
menyangkalnya dan engga boleh ada yang menyangkalnya, karena nantinya
status Arang sebagai manusia akan musnah dan berakhir, jadi kenapa ia
harus mendapat pertanyaan seperti itu. Arang menunduk dalam, dan berlari
menjauhi Dol Swi dan Eun Oh. Kali ini Eun Oh yang membentak Dol Swi,
karena sikap buruknya tadi pada Arang.
Bulan purnama.. Di kamarnya, dalam tidur lelap, Arang engga menyadari bahwa sosok bayangan hitam tengah mendekatinya.
That's Joo Whal. Malam ini, ia membiarkan dirinya terkena kecaman Shaman
tertinggi. Keputusan untuk engga membunuh Arang benar-benar mendorong
Joo Whal pada kematian. Joo Whal memang benar-benar engga bisa melakukan
hal itu, engga sanggup menancapkan pisau di jantung Arang. Ia malah
menatap Arang dalam-dalam. Wajah polos Arang, benar-benar sudah
membutakan Joo Whal.
Joo Whal menemui Shaman tertinggi. Ia mengatakan segalanya. Entah apa
yang membuat hatinya enggan untuk membunuh Arang, Joo Whal pun enggan
untuk menyebutnya sebagai benih-benih cinta yang tumbuh. Untuk
memperjelas, Shaman tertinggi mengatakan bahwa, Joo Whal telah dirasuki
oleh hal bodoh yang manusia lemah menanamainya sebagai cinta.
Cinta? Ini kali pertama Joo Whal merasakan hal itu. Rasa yang
benar-benar membunuhnya dan mengakhiri hidupnya. Apa yang selanjutnya
Shaman tertinggi lakukan pada Joo Whal? Apakah Joo Whal akan dibunuh
oleh Shaman tertinggi..
Malam itu, keduanya untuk terlelap tidur. Arang dan Eun Oh saling berpapasan. Melihat kedatangan Eun Oh, Arang mencoba menghindar. Tapi, Eun Oh menghentikan langkahnya.
Eun Oh : Arang, aku sama sekali tidak mengerti dengan perasaan yang aku rasakan. Tapi.. Kau sudah memperingatkanku untuk tidak menyukaimu. Aku...
Arang : Jangan mengatakan apapun..
Eun Oh : I am going to like you. Kau pernah mengatakan bahwa kau akan membiarkan semuanya berjalan apa adanya. Hal itu..
Arang : What use is that to us now?
Arang : Apa kau ingin benar-benar mengetahui apa yang aku rasakan saat ini? Aku.. Aku sama sekali tidak merasakan hal yang sama seperti yang kau rasakan. So, don't be like that.
Eun Oh : This is the last time, Arang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar