Sinopsis Arang and the Magistrate episode 7 part 2
Moo Young pergi tanpa menjawab pertanyaan Arang. Apa yang akan terjadi selanjutnya dan kenapa pria pendaki yang dirasuki beberapa hantu itu mengatakan pada Arang bahwa Arang tengah dalam permasalahan besar dan sebenarnya apa yang terjadi?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut, Arang tanyakan pada Moo Young tanpa mendapat jawaban apapun. Moo Young menghilang sekejap mata tanpa mempedulikan pertanyaan Arang.
Itu semua engga penting bagi Arang, saat ini yang harus ia lakukan
adalah membantu Eun oh terlebih dahulu. Luka Eun Oh semakin parah dan
tubuhnya semakin melemah, untung saja Eun oh masih bernafas walau
perlahan nafasnya semakin melambat karena katup di paru-parunya
menyempit diakibatkan cuaca dingin dan sulitnya memompa oksigen ke
seluruh tubuh (Excuse me?!!)
Di tempat persembahayangannya, Joo Whal dan Shaman tertinggi saling
terdiam. Shaman mulai mengerti mengenai penyebab jiwanya yang mulai
terusik. Dalam diam mereka memikirkan banyak hal.
Dol Swi menanyakan pada para trio Ahjusshi mengenai dimana keberadaan
Eun Oh saat ini. Hujan yang semakin deras membuatnya sangat khawatir,
sang tuannya pasti tengah dalam keadaan buruk. Saat ditanya oleh Dol
Swi, trio ahjusshi itu menutupi apa yang baru saja mereka perbuat,
mereka mengatakan bahwa hujan deras seperti ini akan semakin menyulitkan
mereka untuk mencari Eun Oh, mereka akan mencoba mencari Eun Oh bila
hujan sudah reda, jawab trio ahjusshi tersebut.
Tapi, rasa kesetiaan yang mendalam terhadap Eun Oh membuat Dol Swi
bertekad untuk merelakan nyawanya hanya agar dapat menemukan Eun Oh. Dol
Swi menerobos derasnya hujan dan mulai mencari Eun Oh, mencari
keseluruh tempat yang mungkin Eun oh kunjungi. Engga peduli harus
memakan waktu berapa lama untuk mencari Eun oh, Dol Swi harus menemukan
Eun Oh, "Meskipun aku harus mati, aku akan mati bersama tuanku." ucap
Dol Swi bergegas mencari keberadaan Eun oh.
Di kayangan, Moo Young, Raja Neraka dan Kaisar langit tengah
mempermasalahkan mengenai kekuatan Shaman tertinggi. Shaman tertinggi
memiliki kekuatan yang cukup kuat, hal itu karena selama hidup di dunia
Shaman terus menerus melatih kemampuannya, ia engga hidup untuk
menikmati kehidupan tapi untuk meningkatkan kekuatan magic hitamnya,
itulah kenapa kekuatan Shaman semakin bertambah. Dan gua yang telah
disegel itu adalah perbuatan dari Shaman tertinggi.
Ini aneh, Raja Neraka dan Kaisar Langit masih belum bisa menentukan
seberapa kuat kekuatan yang dimiliki oleh Shaman tertinggi. Seberapa
besar kekuatan magic yang ia miliki akan berpengaruh pada seberapa cepat
kekuatan kayangan dapat menangkapnya dan menjatuhkannya ke dalam
neraka. Bila kekuatan kayangan masih dapat dikalahkan oleh shaman
tertinggi, maka shaman akan tetap bebas berkeliaran di bumi dengan
mengandalkan memakan jiwa-jiwa murni dari para gadis.
Tapi tenang saja, Raja Neraka dan Kaisar Langit masih memiliki Eun oh
dan Arang yang akan membantu mereka dalam memecahkan permasalahan ini.
Mereka adalah miniatur dari kayangan yang akan mengatasi permasalahan
yang melibatkan shaman tertinggi.
Arang menjaga Eun Oh yang tertidur di sampingnya. Api unggun kecil yang
sedikit menghangatkan menemani mereka. Arang mengomeli Eun Oh yang
tengah tertidur, "Kau ini bagaimana, apa jadinya kalau sampai aku tidak
datang menyelamatkanmu. Lihat saja nanti, kalau kau sampai
memperlakukanku dengan tidak baik, maka kau akan mendapatkan balasan
yang buruk. Aku ini penyelamatmu, kau tau itu." ucap Arang.
Eun Oh merintih, ia terbangun karena merasa terganggu dengan omelan
Arang. Eun Oh menjawab pertanyaan Arang, Eun Oh menanyakan luka tusuk di
dada Arang, apa luka itu sudah benar-benar sembuh. Luka itu sembuh tapi
luka dan dendam di hati Arang terhadap orang yang mencoba membunuhnya
masih terasa sangat menyakitkan. Arang harus menemukan pria yang hendak
membunuhnya itu, Eun oh mengiyakan, mereka harus menemukan pria itu.
Keduanya sama sekali engga mengetahui bahwa pria yang menusuk Arang
adalah Joo Whal, tunangan dari Arang sendiri.
Eun Oh kembali tertidur, melihat Eun Oh tertidur pulas, Arang merebahkan
diri tepat disamping Eun Oh. Matanya menerawang ke dinding gua yang
lembab. Arang mengatakan apa yang tengah ia pikirkan, ia engga peduli
apakah Eun Oh mendengarkannya atau tidak. Arang menceritakan mengenai
perbedaan antara mayat hidup dengan hantu. Apa Eun Oh tahu bahwa antara
hantu dan mayat hidup memiliki perbedaan, mungkin bagi manusia
kebanyakan umumnya berpikir bahwa mereka berada dalam jenis yang sama.
Tapi pada hakikantya mereka berbeda.
Mayat hidup bertahan hidup dengan memakan hati dan jiwa dari manusia
lain, mereka membunuh manusia dan memakan jasad mereka tanpa rasa
bersalah, hantu engga melakukan hal itu. Ungkap Arang berharap Eun oh
mengerti. Apapun yang terjadi, dan bila pada akhirnya Arang masuk ke
dalam neraka, ia engga ingin berakhir menjadi seorang mayat hidup yang
kehilangan dirinya sendiri.
Arang membalikkan badannya menghadap ke arah Eun Oh. Melihat siluet Eun
Oh yang tersinari api unggun, mengingatkannya pada kali pertama dirinya
dan Eun Oh bertemu. Sweet.
And Eun Oh? HE IS SOOO HOT. HIS LIPS!! :D "Tidurlah. Tidur yang nyenyak." ucap Arang. "Tapi jangan mati!!" LOL..
And Eun Oh? HE IS SOOO HOT. HIS LIPS!! :D "Tidurlah. Tidur yang nyenyak." ucap Arang. "Tapi jangan mati!!" LOL..
Pagi harinya. Betapa paniknya Arang saat mengetahui Eun Oh menghilang dari sisinya. Ia memanggil-manggil Eun Oh.
Eun Oh baru saja pergi ke ujung gua untuk mencari jalan keluar bagi mereka. Tapi sayangnya, sebagian dari gua itu perlahan mulai runtuh.
Mendengar runtuhan bebatuan dari gua, Arang bersembunyi di balik tubuh Eun Oh, ia lalu mendorong-dorong Eun Oh agar berjalan lebih cepat, mereka harus keluar dari gua itu sebelum seluruh gua benar-benar runtuh.
Eun Oh baru saja pergi ke ujung gua untuk mencari jalan keluar bagi mereka. Tapi sayangnya, sebagian dari gua itu perlahan mulai runtuh.
Mendengar runtuhan bebatuan dari gua, Arang bersembunyi di balik tubuh Eun Oh, ia lalu mendorong-dorong Eun Oh agar berjalan lebih cepat, mereka harus keluar dari gua itu sebelum seluruh gua benar-benar runtuh.
Engga ada jalan keluar lain selain melalui jalan utama yaitu menuju ke
sisi jurang. Arang terus menerus mengeluh tentang hidupnya, kenapa
hidupnya engga berjalan dengan baik. Dan Eun oh yang merasa risih
mendengar ucapan Arang mengatakan bahwa Arang memang benar-benar
pembual. Mengingat Eun oh yang tengah terluka, Arang menghentikan
kata-katanya tanpa membalas omelan Eun Oh.
Mereka hanya tinggal menunggu seseorang untuk menolong mereka. Dan yeap!
Pertolongan datang, sebuah juntain tali dilemparkan dari atas bukit dan
orang yang melemparkan tali itu adalah Dol Swi. Eun Oh dan Arang
langsung saja memanggil-manggil nama Dol Swi.
Dol Swi sudah mencari Eun Oh sehari semalam tanpa tertidur dan saat melihat Eun Oh tengah bersama Arang, jelas saja, Dol Swi merasa cemburu. Tuannya lebih mementingkan Arang dari pada dirinya, pikir Dol Swi.
Dol Swi sudah mencari Eun Oh sehari semalam tanpa tertidur dan saat melihat Eun Oh tengah bersama Arang, jelas saja, Dol Swi merasa cemburu. Tuannya lebih mementingkan Arang dari pada dirinya, pikir Dol Swi.
Dol Swi mengulurkan untaian tali itu hanya untuk Eun Oh, dan bukan untuk
Arang. Mendengar hal itu, Arang kesal dan mencoba menahan rasa
kesalnya. Dol Swi engga akan membantu mereka naik ke atas bukit, kalau
Eun Oh bukan orang pertama yang ia selamatkan. Agar masalah selesai,
Arang mengalah, ia membiarkan Eun Oh untuk memanjat tebing terlebih
dahulu.
Dol Swi mengikat kencang tambang miliknya di tubuh pohon besar, lalu Eun
Oh memegang erat-erat tali yang dijuntaikan oleh Dol Swi. Dinding bukit
yang curam membuat tambang itu semakin rapuh, gesekan-gesekan tali ke
dinding bukit membuat serat-serat tali semakin menipis. Eun Oh perlahan
demi perlahan memanjat tebing bukit dengan bantuan tali, ia dengan
sekuat tenaga menahan rasa sakit di lengannya. Semakin kuat Eun Oh
memegang tali itu, maka darah akan semakin bercucuran.
Melihat darah Eun oh yang terus menerus menetes, Arang dan Dol Swi
panik. Mereka berdua cemas dan berharap Eun oh dapat sampai di sisi
bukit dengan selamat. Engga berapa lama kemudian, Eun Oh berhasil sampai
di sisi bukit.
Dol Swi segera membantu Eun Oh, tapi Eun Oh menolak bantuan Dol Swi karena ia segera bangkit dan mencoba menolong Arang yang hendak mendaki bukit.
Dol Swi segera membantu Eun Oh, tapi Eun Oh menolak bantuan Dol Swi karena ia segera bangkit dan mencoba menolong Arang yang hendak mendaki bukit.
Arang menyembunyikan rasa takutnya, ia memegang erat-erat tali itu.
Setiap jejakkan kakinya di dinding bukit yang curam tersebut semakin
membuat tambang bertambah rapuh.
Eun Oh mengatakan,"kalau sampai tambang ini putus, hal pertama yang harus kau lakukan adalah menutup matamu dan bayangkan hal-hal yang dapat membuatmu tersenyum. Hal itu akan membuat semuanya menjadi lebih baik. Kau mengerti." ungkap Eun Oh cemas, ia mencoba menyemangati Arang.
Eun Oh mengatakan,"kalau sampai tambang ini putus, hal pertama yang harus kau lakukan adalah menutup matamu dan bayangkan hal-hal yang dapat membuatmu tersenyum. Hal itu akan membuat semuanya menjadi lebih baik. Kau mengerti." ungkap Eun Oh cemas, ia mencoba menyemangati Arang.
Tapi, takdir berkata lain. Tali tambang benar-benar putus dan Arang terjatuh dari ketinggian yang amat curam.
Arang terperosok jatuh dan Eun Oh menjeritkan nama Arang, "Araaaaaang!!"
Arang terperosok jatuh dan Eun Oh menjeritkan nama Arang, "Araaaaaang!!"
Tubuh Arang terbentur batu besar lalu terpental masuk ke dalam air. Darahnya melebur dengan derasnya air di sungai itu.
Kemana derasnya aliran sungai tersebut akan membawa Arang? Tanya Eun Oh pada Dol Swi. Ia harus segera menyelamatkan Arang, tapi malang, ia sendiri belum bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Eun Oh terjatuh engga sadarkan diri sebelum sempat menyelamatkan Arang.
Kemana derasnya aliran sungai tersebut akan membawa Arang? Tanya Eun Oh pada Dol Swi. Ia harus segera menyelamatkan Arang, tapi malang, ia sendiri belum bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Eun Oh terjatuh engga sadarkan diri sebelum sempat menyelamatkan Arang.
Di kayangan, Moo Young melaporkan apa yang terjadi di bumi. Mengenai gua
yang disegel itu, segel telah berhasil di hancurkan dan gua mulai
runtuh, hal itu dikarenakan banyaknya roh-roh yang keluar dari gua dalam
waktu yang bersamaan. Lalu apakah Moo Young berhasil menemukan siapa
dalang dibalik disegelnya gua itu? Moo Young engga berhasil menemukan
jejak apapun.
Orang yang menyegel gua dengan pemilik dari kubangan berisi
tulang-tulang adalah orang yang sama. Raja Neraka, Moo Young dan Kaisar
langit, engga mengetahui dengan pasti siapa orang yang tengah mereka
bicarakan. Mereka engga mengetahui keberadaan shaman tertinggi. Dan gua
itu bukanlah tempat persembunyian dari shaman. Shaman sudah
memperkirakan bahwa hal ini akan terjadi,maka ia mengambil tempat
persembunyian lain. Sebuah ruangan yang telah disegel dengan segel
berkekuatan besar, untuk menghindari dan mengacaukan pantauan dari
kayangan.
Paling engga dengan rusaknya segel di gua dan perginya para roh yang
terperangkap, maka engga akan ada lagi pembunuhan-pembunuhan yang
terjadi di Miryang. Tapi, tetap saja, pekerjaan Raja Neraka dan Kaisar
langit semakin berat. Raja Neraka menyalahkan Kaisar langit, karena
Kaisar langitlah yang mengadakan perubahan pada aturan yang telah
ditetapkan. Dengan membangkitkan Arang dari kematian maka sama saja
dengan memberikan kesempatan pada Shaman tertinggi untuk menang. Bisa?
Kenapa?
Shaman tertinggi merupakan mayat hidup yang memiliki kekuatan yang amat
besar. Rohnya membutuhkan tubuh manusia untuk dimanfaatkan saat ia
melakukan ritual-ritual yang dilakukan di dunia. Kali ini, tubuh Ibu Eun
Oh yang dirasuki oleh roh Shaman. Dengan adanya Arang yang bangkit dari
kubur, maka kekuatan shaman akan bertambah. Bila roh Shaman berhasil
merasuki tubuh Arang maka shaman akan menjadi abadi.
Di ruangan milik Shaman, Joo Whal diberikan tugas baru, bukan lagi untuk
membunuh Arang atau Eun Oh, tapi sebaliknya. Shaman mengetahui
kehidupan baru yang telah diberikan oleh kayangan pada Arang. Shaman
menyuruh Joo Whal untuk menjaga Arang dan membiarkannya hidup. Joo Whal
diharuskan untuk mendekati Arang dan menanyakan keinginan terbesar
Arang. Sementara itu mengenai Hakim Kim Eun Oh, karena Arang tinggal di
kementrian dibawah awasan Eun Oh, maka Hakim Kim Eun Oh pun harus tetap
hidup.
Joo Whal engga boleh mempertanyakan apapun, yang harus ia lakukan hanya
melaksanakan apa yang Shaman suruh. Engga perlu ada pertanyaan, bila
engga ingin terluka. Shaman melembutkan suaranya dan memanggil Joo Whal
untuk datang mendekatinya. Ia membelai wajah Joo Whal dan mengatakan
bahwa Joo Whal adalah satu-satunya putra yang ia miliki yang dapat
diandalkan. Engga perlu ada keraguan lakukan saja sebagaimana mestinya.
Shaman menganggap Joo Whal sebagai putranya, putra yang dapat ia peralat
demi kehidupan abadinya.
Joo Whal tahu dimana posisinya, melaksanakan tugas itu dengan baik maka
akan memperpanjang hidupnya di dunia, dan sebaliknya, kegagalan akan
menghilangkan nyawanya seketika. Yang Joo Whal hadapi adalah shaman
tertinggi yang memiliki kekuatan besar, Joo Whal harus tunduk. Dengan
ketakutan yang amat sangat, Joo Whal mengiyakan tugas itu.
Joo Whal keluar dari ruangan milik Shaman. Ia terus menerus berpikir
mengenai niat utama Shaman memberikan tugas seperti itu pada Joo Whal.
Kenapa ia harus menjaga Arang, tugas ini sangat bertentangan dengan niat
awal Shaman untuk membunuh dan memakan jiwa Arang. Pasti ada sesuatu
yang Shaman sembunyikan darinya, dan Joo Whal sangat penasaran mengenai
hal itu.
Shaman memasuki ruangan bawah tanah yang gelap dan kumuh. Ia menuju ke
sebuah pelataran dengan dua kendi keramat yang ditempatkan tepat di
tengah pelataran. Ini adalah tempat rahasia milik Shaman dan dua kendi
keramat itu adalah bagian dari hidupnya. Bagaimanapun juga, Shaman
merasa terancam dengan rusaknya segel di gua, karena lambat laun,
keberadaannya akan ditemukan oleh kayangan. Dan hal itu engga akan
pernah terjadi, karena Shaman memiliki dua roh yang memiliki kekuatan
besar.
Kendi keramat itu berisi dua roh hitam yang memiliki kekuatan besar.
Kekuatan kedua roh itu setara dengan kekuatan Moo Young, bisa dikatakan,
mereka adalah duplikat lain dari Moo Young. Kalau Moo Young bertugas
sebagai pelaksana perintah dari kayangan, sedangkan dua roh itu adalah
budak dari Shaman. Shaman membuka kendi tersebut dan dua roh hitam itu
muncul. Asap hitam menyelubungi mereka, dan munculnya roh itu disambut
dengan senyuman jahat dari Shaman.
Shaman engga lagi mempercayai manusia, mengandalkan manusia sama saja
dengan menambah kelemahannya. Dua roh hitam yang muncul itu ibarat
senjata terakhir yang dimiliki oleh Shaman. Keduanya akan menjaga
Shaman, agar kayangan engga dapat menemukan dimana keberadaan Shaman.
Pengawal pribadi dari Officer Choi memberitahukan Officer Choi mengenai
jati diri Eun Oh yang sebenarnya. Hakim Eun Oh bukanlah anak kandung
dari Bangsawan Kim, tapi ia adalah anak dari seorang budak. Ibu Eun Oh
adalah seorang budak yang memberontak, kedudukan ibu Eun Oh sangat
rendah dimata banyak orang.
Dan kali ini, setelah mendengar mengenai hal tersebut, Officer Choi semakin meremehkan Eun Oh, ia menganggap Eun Oh sebagai sampah, hanya karena Eun oh adalah anak dari seorang budak.Officer Choi menyuruh pengawal pribadinya untuk mengumpulkan para pemuda terkuat di Miryang. Untuk apa? Untuk membunuh Eun Oh.
Dan kali ini, setelah mendengar mengenai hal tersebut, Officer Choi semakin meremehkan Eun Oh, ia menganggap Eun Oh sebagai sampah, hanya karena Eun oh adalah anak dari seorang budak.Officer Choi menyuruh pengawal pribadinya untuk mengumpulkan para pemuda terkuat di Miryang. Untuk apa? Untuk membunuh Eun Oh.
Trio Ahjusshi menyambut kedatangan Joo Whal dengan memberikan informasi
bahwa Dol Swi dan Hakim Eun Oh sudah mati. Mendengar hal tersebut, Joo
Whal benar-benar terkejut. Bagaimana bisa mereka mati? Sampai pada
akhirnya, dua orang yang mereka sebut sudah mati itu muncul dihadapan
mereka.
Dol Swi menggendong Eun Oh seraya terburu-buru membawa Eun oh masuk ke
dalam kediaman hakim. Ia meminta trio ahjusshi untuk segera memanggilkan
dokter karena luka Eun Oh semakin parah.
Dol Swi merebahkan Eun Oh. Dalam rintih kesakitannya, Eun Oh menyebutkan nama Arang. Dalam kesakitannya ia masih mengingat Arang.
Dol Swi merebahkan Eun Oh. Dalam rintih kesakitannya, Eun Oh menyebutkan nama Arang. Dalam kesakitannya ia masih mengingat Arang.
Dan Arang? Derasnya sungai menghanyutkan tubuh Arang ke sisi tepi sungai
besar Miryang. Arang engga sadarkan diri, tapi ia masih bernafas. Dan,
siapa orang pertama yang menemukan Arang? Joo Whal. Ia menjaga Arang
dalam dekapannya.
Sampai pada akhirnya Arang terbangun. Arang mengenali wajah Joo Whal, saat Arang bertanya bagaimana Joo Whal bisa menemukannya di tempat ini, Joo Whal menjawab bahwa ia baru saja berjalan-jalan disekitar pegunungan dan tanpa sengaja menemukan Arang. Lying.
Engga ingin merepotkan Joo Whal, Arang bangun dari tidurnya dan mencoba berjalan perlahan meninggalkan Joo Whal.
Sampai pada akhirnya Arang terbangun. Arang mengenali wajah Joo Whal, saat Arang bertanya bagaimana Joo Whal bisa menemukannya di tempat ini, Joo Whal menjawab bahwa ia baru saja berjalan-jalan disekitar pegunungan dan tanpa sengaja menemukan Arang. Lying.
Engga ingin merepotkan Joo Whal, Arang bangun dari tidurnya dan mencoba berjalan perlahan meninggalkan Joo Whal.
Tapi, Arang masih sulit untuk melangkahkan kakinya, tanpa pikir panjang,
Joo Whal menggendong Arang dan membawa Arang dengan kudanya. Arang
meminta maaf karena sudah merepotkannya. Dalam perjalanan, Joo Whal
membiarkan Arang tertidur di bahunya. Aww~~ sweetest!
Bersambung Sinopsis Arang and the Magistrate episode 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar