Rabu, 12 September 2012

Sinopsis Arang and the Magistrate episode 8 part 2

Perlahan dan secara menyiput, misteri semakin terungkap dan masalah semakin berkembang, membutuhkan banyak usaha dari Eun Oh untuk mengatasi segalanya. Ini bukan lagi tentang Eun Oh yang ingin menemukan ibunya, tapi entah Eun Oh sadari atau engga, semua usahanya kali ini hanya untuk membantu Arang. Ehm, cupid menembakkan panah mereka secara perlahan, melalui kecemburuan, pertengkaran dan kekaguman.


Eun Oh kembali ke hutan Miryang yang angker dan menemukan bahwa kubangan berisi tulang belulang manusia itu sudah kembali rata dengan tanah. Engga ada lagi kubangan besar di hutan itu. Pihak Officer Choi berada di balik trick ini. Agar pembicaraan mengenai ditemukannya tulang-belulang di hutan Miryang mereda, maka mereka menghilangkan jejak dengan menghilangkan kubangan bekas ditemukannya tulang belulang. Jadi, siapapun warga yang nantinya kembali membicarakan permasalahan ini, tanpa adanya bukti, pembicaraan mereka akan terkesan sebagai bualan.

Di sisi sungai, dalam ketenangan ilalang (galau mbah bro penulisnya!!) Arang menenangkan diri, setiap kali figure Joo Whal berkelebat di otaknya, jantung Arang kembali berdetak saaangat cepat. Entah karena apa, Arang masih belum bisa menyadarinya. Ia memastikan diri bahwa banyangan mengenai 'batalnya pertemuan Arang dengan Joo Whal saat Arang masih menjadi hantu' itu benar-benar nyata.


Joo whal yang sedari tadi mengikuti Arang, menampakkan dirinya. Kenapa Arang datang ke tempat seperti ini, bukankah Arang ingin kembali ke kantor pemerintahan? tanya Joo Whal dan kenapa Arang menangis. Joo Whal mengakui bahwa sedari tadi ia mengikuti kepergian Arang, bukan hanya merasa khawatir tapi ia juga merasa bersalah karena Arang meninggalkannya dengan tingkah yang aneh.

Sampai akhirnya, Joo Whal mengantarkan Arang ke kediaman hakim. Joo Whal membiarkan Arang berjalan di depannya, ia bertekad bahwa ia engga  akan menyerahkan Arang kepada Shaman tertinggi sebelum Joo Whal mengetahui dengan pasti apa niat dan alasan Shaman tertinggi mengistimewakan Arang yang pada dasarnya adalah mangsa di malam kabisatnya beberapa waktu yang lalu. Mangsa yang lepas dan kali ini Shaman tertinggi ingin menjadikan mangsa itu sebagai peliharaannya, dengan alasan apa?

Arang juga tengah dalam keterkejutannya, saat ia mengetahui bahwa Joo Whal mengenal Eun Oh. Selama ini, Arang engga mengetahui bahwa Eun Oh dan Joo Whal saling mengenal satu sama lain. Awal pertemuan keduanya adalah saat mayat Lee Seo Rim di temukan, Hakim Kim Eun Oh dan Joo Whal berada di tempat kejadian. Jadi, selama ini Eun Oh menyembunyikan hal ini dari Arang? Menyembunyikan fakta bahwa Joo Whal sebenarnya adalah tunangan dari Lee Seo Rim dan menyembunyikan perihal Eun Oh dan Joo Whal yang saling mengenal satu sama lain.


Kegeraman Eun Oh membuatnya ia membentak Arang, saat melihat kebersamaan Arang dan Joo Whal. Ia membiarkan tubuhnya kesakitan hanya untuk mencari Arang, tapi Arang malah bersama dengan Joo Whal. Arang memandang Eun Oh dengan tatapan marah, Eun Oh mengetahui bahwa pada akhirnya Arang akan menemukan sendiri mengenai hubungan lampau antara Joo Whal dan Arang.


Malam harinya, Shaman tertinggi menunggu kepulangan Joo Whal. Dan di malam itu juga, segala rasa penasaran yang dirasakan Joo Whal terjawab, karena shaman tertinggi menceritakan niatnya terhadap Arang. Shaman tertinggi mengatakan bahwa Arang adalah satu-satunya manusia yang abadi, karena ia engga akan mati apapun yang terjadi. Arang adalah manusia yang memiliki jiwa mati yang berada di dalam tubuh manusia. Bila Shaman tertinggi bisa menggunakan tubuh Arang, bila ia berhasil merasuki tubuh Arang maka kekuatan keabadiannya akan sempurna.

Jadi, apa yang harus Joo Whal lakukan, haruskan Joo Whal menculik Arang dan membawanya ke hadapan Shaman tertinggi saat ini juga? Joo Whal engga harus melakukan hal itu, karena Arang akan datang dengan sendirinya ke hadapan Joo Whal bila Joo Whal berhasil memainkan taktik yang baik dan rapi. Mendapatkan hati Arang dan buat ia jatuh cinta pada Joo Whal. Semuanya akan berjalan sempurna dengan satu syarat, Joo Whal harus mengesampingkan perasaannya sendiri. Aww! Shaman exactly knows what will happened. 

Bila Joo Whal berhasil mendapatkan kepercayaan Arang maka tanpa Joo Whal minta, Arang akan menceritakan segalanya. Semua yang berkaitan mengenai dirinya yang bangkit dari kubur. Dan bila Shaman tertinggi sudah mendapatkan apa yang ia inginkan, bagaimana kalau Joo Whal memanggilnya dengan panggilan "ibu". uuuuwaaatss??


Pagi harinya, Joo Whal mengunjungi Arang. Ini langkah awal yang ia ambil untuk mendapatkan hati Arang, mengajaknya mencari pakaian baru, Arang harus mengganti pakaian usang penuh darah miliknya dengan yang baru. Ini bukan cara ampuh untuk mendapatkan hati Arang, Arang engga bisa diklasifikasian sebagai perempuan normal yang jatuh hati hanya karena seorang pria tampan mengajaknya dan memperlakukannya layaknya putri.


Tapi, Arang mengiyakan permintaan Joo Whal hanya karena Eun Oh sedari tadi memperhatikan pembicaraan Arang dan Joo Whal. Arang seolah ingin membuktikan pada Eun Oh, bahwa ada orang lain yang akan membantunya dan itu bukan lagi Eun Oh.

Eun Oh kesal, atau lebih tepatnya cemburu. "Aku merinding mendengarnya, mengencani seorang hantu??" gerutu Eun oh pada dirinya sendiri.

Hari ini adalah hari dimana Eun Oh mengambil keputusan dengan konsukuensi bahaya besar yang nantinya akan ia terima. Menantang Officer Choi sama seperti membiarkan harimau datang menerkamnya, tapi bukan Eun Oh kalau ia engga berani mengambil beban tersebut. Eun Oh secara pribadi memanggil Officer Choi untuk datang ke kantor pemerintahan. Untuk apa? Untuk  memberi peringatan pada Officer Choi.

"Jadi permintaan bantuan seperti apa yang kau inginkan dariku?" tanya Officer Choi pada Eun Oh. Eun Oh menjawab dengan pasti, "Hal ini bukan sebuah permintaan, tapi surat perintah panggilan pengadilan resmi untukmu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar