Di kediaman Biksu So Jung, Guru
Dam bertanya apakah aman jika Kang Chi berada di sekitar manusia? Biksu So Jung
tahu apa yang sebenarnya dikhawatirkan Guru Dam, “Aku tahu kau pasti
mengkhawatirkan putrimu. Aku sudah memintanya untuk menghindar jika memungkinkan.
Salah satu dari mereka mungkin akan mati, jadi ia harus menghindari takdir
mereka.”
“Tapi tak mungkin jika membatalkan takdir.
Ketika takdir itu terjadi, tak seorang pun dapat membatalkannya,” kata Biksu So
Jung, “Ini adalah sesuatu yang tak dapat dihentikan.”
Guru Dam terkejut mendengar
akibat dari takdir ini, “Salah satu dari mereka mungkin akan mati?”
Kang Chi menatap panik saat Tae
Soo menarik gelangnya, “Jangan Tae Soo-ya.. Kumohon.. Jangannn!!”
Namun terlambat karena Tae Soo
sudah menarik gelang tersebut. Dan Bong Chul pun memukul perut Kang Chi hingga
terjatuh. Angin mulai bertiup kencang.
Di bagian hutan yang lain, Yeo
Wool merasa mendengar sesuatu walau Gon tak mendengarnya.
Setelah beberapa saat, angin pun
mereda namun digantikan dengan suara auman dan rantai yang mengikat Kang Chi
tiba-tiba patah. Bong Chul dan kroninya menatap sosok Kang Chi sekarang dengan
ketakutan.
Bong Chul mencoba menyerang Kang
Chi dari belakang, begitu pula Tae Soo. Namun dengan mudah Kang Chi menangkap
tombak Bong Chul dan menahan pedang Tae Soo dengan menggunakan cakarnya. Dan
cakar itu melukai dada Tae Soo. Tae Soo pun terjatuh.
Melihat Tae Soo tersungkur, Kang
Chi seakan tersadar. Ia menatap cakarnya dan mencoba mendekati Tae Soo. Tapi
Chung Jo yang sudah ketakutan malah melemparinya dengan batu dan berteriak memintanya
untuk tidak mendekat. Semakin panik, Chung Jo pun pingsan.
Kang Chi mendekati Chung Jo tapi
tak berani menyentuh karena cakar yang dimiliknya. Ia mengaum dan meluapkan emosinya pada gerombolan Bong Chul
yang menyerangnya.
Yeo Wool dan Gon mendengar auman
Kang Chi. Begitu pula dengan kelompok Pengawal Seo. Mereka pun segera menuju
arah suara itu.Dan Yeo Wool menemukan komplotan Bong Chul sudah terkapar dan
berdarah. Gon menemukan gelang Kang Chi dan menyimpulkan kalau Kang Chi pasti
menjadi buas lagi dan Chung Jo pun menghilang.
Mereka tak mengetahui kalau Tae
Soo juga berada di tempat kejadian karena Tae Soo sudah melarikan diri walau
dadanya berdarah.
Laksmana Lee Soon Shin menemui
Guru Dam dan bertanya mengapa Kang Chi pergi. Guru Dam menjawab kalau ia tak
mampu menjaga Kang Chi. Komandan Lee tak percaya pada ucapan Guru Dam, “Bukannya
kau tak mampu, tapi kau memang tak mau. Apa kau tak tahu apa yang kurasakan pada
Kang Chi?”
Guru Dam mengalihkan
pandangannya, tak menjawab pertanyaan Komandan Lee. Tiba-tiba salah satu murid
muncul dan memberitahu laporan terbaru yaitu para pengawal Jo Gwan Woong sedang
menuju Bukit Neung Gok.
Komandan Lee Soon Shin kaget
karena tahu kalau Kang Chi pun melewati bukit itu. Guru Dam pun menyuruh
muridnya untuk mencari Gon, tapi murid itu menjawab kalau Gon juga tak ada di
tempat.
Saat melakukan pencarian, Yeo
Wool dan Gon hampir saja berpapasan dengan rombongan Pengawal Seo. Untung
mereka sempat bersembunyi. Namun kecurigaan mereka pun muncul. Darimana Pengawal
Seo tahu kalau Kang Chi melewati bukit Neung Gok ini?
Yeo Wool menatap gelang yang ia
pegang dan memutuskan kalau mereka segera menemukan Kang Chi (dan memasangkan
gelang itu sehingga Kang Chi menjadi manusia lagi). Dan ia bisa menduga kemana
Kang Chi pergi.
Dugaan Yeo Wool benar karena Kang
Chi pergi ke Taman Cahaya Bulan dengan membawa Chung Jo yang pingsan. Chung Jo
yang sadar dari pingsannya, terkejut melihat tempat asing itu. Melihat Kang Chi
yang masih berubah wujud, Chung Jo pun bertanya apakah Kang Chi bukan manusia?
Kang Chi meminta maaf karena
menunjukkan wujud lainnya pada Chung Jo. Chung Jo menatap Kang Chi tak percaya
dan bertanya bagaimana dengan Tae Soo? Dimanakah kakaknya? Kang Chi tak dapat
menjawab, membuat Chung Jo terbata-bata bertanya apakah Kang Chi membunuh
kakaknya?
Chung Jo shock melihat Kang Chi
tak dapat menjawab pertanyaannya. Melihat Kang Chi malah mendekatinya, ia malah
semakin ketakutan. Ia pun berlari meninggalkan goa, meninggalkan Kang Chi yang
masih termangu.
Setibanya di luar, Chung Jo
terkejut melihat tempat asing itu. Namun ia lebih takut lagi saat mendengar teriakan
Kang Chi yang membahana dari dalam goa. Tanpa pikir panjang, Chung Jo pun
berlari meninggalkan tempat itu.
Yeo Wool berlari menuju taman
cahaya bulan, sementara Chung Jo berlari meninggalkan tempat itu. Rombongan Pengawal
Seo juga berlari mencari-cari.
Yeo Wool bingung mencari taman
yang dulu pernah ia singgahi saat ia mengikuti Kang Chi yang berubah wujud
pertama kali. Tapi ia tak dapat menemukannya. Gon mengatakan kalau mereka hanya
berputar-putar di tempat yang sama.
Chung Jo terjatuh dan terkesiap ketakutan
melihat Pengawal Seo yang menemukannya. Ia mencoba melarikan diri, tapi para
pengawal itu mengepungnya.
Soo Ryun memutuskan kalau mereka
harus segera menemukan Chung Jo karena semakin lama Chung Jo menghilang akan
semakin berbahaya bagi gadis itu. Dan ia semakin khawatir mendengar para
pengawal Jo Gwan Woong pergi ke gunung.
Ternyata tak hanya para
pengawalnya, Jo Gwan Woong sendiri juga pergi ke gunung dan terkejut melihat
luka yang diderita Bong Chul dan anak buahnya karena Kang Chi. Apalagi Bong
Chul juga memberitahu kalau mata Kang Chi berubah menjadi hewan saat gelangnya
dicopot oleh Tae Soo.
Jo Gwan Woong langsung teringat
pada Wol Ryung dan Seo Hwa yang muntah. Ciri-ciri Wol Ryung pun juga sama
seperti penjelasan Bong Chul. Sangat kuat dan tak tergoyahkan walau diserang
banyak orang.
Pengawal Seo pun menduga hal yang
sama, karena waktu kejadian itu hampir bersamaan dengan umur Kang Chi, 20 tahun
yang lalu.
Mengetahui hal ini, Jo Gwan Woong
pun sangat geram. Ia pun bertanya pada Chung Jo untuk memberitahukan keberadaan
Kang Chi. Chung Jo tak tahu dimana Kang Chi, dan hal itu dibenarkan oleh
pengawal Seo karena ia menemukan Chung Jo tersesat di hutan.
Pengawal Jo Gwan Woong membawa
seseorang yang sangat mengagetkan Chung Jo. Kakaknya, Tae Soo. Ia mencoba
menghampiri kakaknya, tapi para pengawal itu memeganginya juga memegangi Tae Soo.
Tae Soo memohon pada Jo Gwan
Woong agar ia melepaskan Chung Jo. Tapi Jo Gwan Woong malah menendangnya, “Aku
tak membutuhkanmu! Serahkan dia kepada polisi!”
Chung Jo meminta agar kakaknya
dilepaskan. Jo Gwan Woong mau asal Chung Jo memberitahukan letak persembunyian
Kang Chi. Tapi Chung Jo memang benar-benar tak tahu karena semua tempat di
dalam hutan itu kelihatan sama.
Maka keputusan Jo Gwan Woong
sudah final. Ia menyuruh Pengawal Seo untuk menyerahkan Tae Soo pada aparat
polisi dan ia akan pergi ke suatu tempat.
Pengawal Seo bertanya tentang nasib Chung Jo. Jo Gwang Woong menyuruh untuk
membawa gadis itu ke penginapan.
Sedangkan Bong Chul dan kroninya?
Chung Jo menatap horror saat melihat para pengawal Jo Gwan Woong mulai
membunuhi mereka satu per satu.
Jo Gwan Woong ternyata pergi ke Moo
Hyung Do dan mengamati patung naga yang mengigit tombak . Guru Dam datang dan
mereka pun bertukar sapa atau lebih tepatnya sindiran. Guru Dam bertanya apa
yang keperluan Jo Gwan Woong kemari.
Jo Gwan Woong mendekat dan
bertanya alasan Guru Dam yang tak membunuh Seo Hwa 20 tahun yang lalu, “Bukannya
membunuhnya, mengapa kau malah membiarkannya melahirkkan?”
“Aku tak akan pernah melakukan kekerasan
pada orang yang lemah,” jawab Guru Dam.
“Jadi itukah alasanmu yang
membiarkan seorang monster lahir?” tanya Jo Gwan Woong lagi, “Aku sedang
membicarakan Choi Kang Chi.”
Melihat Guru Dam terdiam saja
sudah menguatkan Jo Gwan Woong kalau dugaannya benar, Kang Chi adalah anak Seo
Hwa. Guru Dam tak mau menjawab dan meminta Jo Gwan Woong pergi.
Tapi Jo Gwan Woong malah menahan
bahu Guru Dam, “Mengapa kau malah menjaganya? Kau yang telah membunuh ayahnya.
Apa rencanamu?”
Guru Dam tetap tak menjawab. Para
murid langsung mencabut pedangnya, menyuruh Jo Gwan Woong untuk menyingkirkan
tangannya. Tapi pihak lawan juga mencabut pedangnya. Guru Dam meminta
murid-muridnya untuk menurunkan pedangnya dan berbalik pada Jo Gwan Woong, “Pergilah
sekarang!”
“Aku tahu kalau kau sedang
merencanakan sesuatu dengan Laksamana. Buktinya kau mengambil semua perak dan
menaruh orang untuk mengawasi di pegunungan. Mencurigakan. Jika kau berkomplot
dengan Laksamana untuk melakukan sesuatu, aku tak akan duduk diam saja,” ancam
Jo Gwan Woong.
Menanggapi ancaman itu, Guru Dam
malah menyuruh muridnya, “Jin Sung, segera lemparkan garam!”
Ha. Jo Gwan Woong kesal dikatai
seperti itu, yang artinya adalah mengusir hal-hal yang jahat. Jadi yang makhluk
jahat bukannya Kang Chi tapi dirinya? Ia segera maju untuk mengejar Guru Dam,
tapi kali ini para murid tak membiarkan. Mereka segera menghunus pedang ke arah
lawan. Jo Gwan Woong geram dan berjanji akan membalas Guru Dam yang
memperlakukannya seperti ini.
Ternyata Laksamana Lee masih
berada di Moo Hyung Do dan Guru Dam memintanya untuk menginap mala mini karena
khawatir kalau ada orang Jo Gwan Woong yang mengawasi sekolah ini.
Yeo Wool memandangi gelang Kang
Chi dan berkata pada Gon kalau ia mengkhawatirkan Kang Chi yang mungkin
sekarang mengalami kesulitan karena kehilangan gelang.
Di dalam goa, Kang Chi duduk
terpekur, mengingat reaksi Chung Jo saat melihat wujud aslinya. Ia pun segera
bangkit dan teringat akan gelangnya yang hilang.
Ia pun pergi ke hutan, ke tempat
yang tadi ia tinggalkan. Hanya ada Bong Chul dan komplotannya yang terkapar. Ia
mulai mencari-cari gelang itu tapi tak ketemu. Ia pun mengendus-endus dan
menyimpulkan, “Yeo Woo!”
Ia pun segera berlari
meninggalkan tempat itu. Tapi langkahnya terhenti saat mendengar rintihan orang
minta tolong. Bong Chul.
Ternyata Bong Chul masih hidup
walau nyawanya sudah di ujung dan memohon pada Kang Chi agar menyelamatkannya. Kang
Chi menggeram, tak mau, “Kau tadi ingin membunuhku. Kenapa juga aku harus
menyelamatkanmu?” Bong Chul meminta maaf, tapi Kang Chi tak tergerak, “Kau
sering mengambil uang dari orang kecil. Jadi lebih baik kalau kau mati saja.”
Bong Chul merintih dan memohon
lagi untuk menyelamatkannya kali ini saja. Kang Chi terdiam dan ia pun
berbalik. Ia menghunus belati di pinggang Bong Chul membuat Bong Chul berteriak
ketakutan.
Di dalam ruangan, Laksamana Lee
mengisi waktu dengan menulis sebuah puisi.
Kang Chi mengendap-endap masuk ke
halaman Moo Hyung Do. Tapi sayang, sebelum ia sampai ke dalam bangunan, salah
satu murid memergokinya. Kang Chi buru-buru membungkuk, menyembunyikan
wajahnya. Tapi para murid sudah mengepungnya dan meminta ia menunjukkan
identitas dirinya.
Kang Chi terdiam, namun karena tak
ada cara lain, maka perlahan-lahan ia pun mendongak. Semuanya terkesiap kaget
dan ketakutan melihat wujud Kang Chi yang sekarang.
Guru Dam muncul mendengar suara
keributan itu. Melihat wujud Kang Chi sekarang, ia teringat pada wujud asli Wol
Ryung. Ia mendekati Kang Chi dan
menyapanya, “Kau kelihatan sedang tak baik. Kenapa kau datang kemari dengan kelihatan
sangat menakutkan?”
Kang Chi meminta bertemu dengan
Yeo Wool. Tapi Guru Dam tak mengijinkannya pergi menemui Yeo Wool dengan wujudnya
sekarang. Kang Chi berteriak marah, “Aku butuh untuk bertemu dengannya
sekarang!”
Salah satu murid tiba-tiba
menyerang Kang Chi yang dengan mudah langsung dijatuhkan. Ia mencekik leher
murid itu dan menyuruh yang lainnya untuk mundur, “Jika ada yang mencoba untuk
membunuhku, aku akan membunuh kalian juga!”
Guru Dam meminta Kang Chi untuk
melepaskan orang itu, tapi Kang Chi tak mau karena orang itu mencoba melukainya
terlebih dulu dan ia tak memiliki pilihan lain.
Guru Dam pun menghela nafas, “Aku
juga tak memiliki pilihan lain, dan aku harus membunuhmu.” Ia pun menggenggam
gagang pedangnya, berniat menghunusnya hingga terdengar suara, “Jangan, ayah!”
Yeo Wool berlari menghampiri
ayahnya, memohon agar tak melukai Kang Chi. Tapi Guru Dam menyuruh Yeo Wool untuk
tak ikut campur, “Dia bukanlah manusia sekarang. Minggirlah!”
“Aku tak mau!” ujar Yeo Wool
keras, mengagetkan Kang Chi apalagi ayahnya. “Ayah sendiri yang mengatakan
kalau tak ada orang jahat di dunia ini, yang ada hanyalah situasi yang buruk.
Kang Chi juga seperti itu. Ia berubah seperti ini bukan karena ia jahat. Ia
sedang berada di situasi yang buruk. Ayah sendiri juga mengetahuinya.”
Guru Dam mencoba menyela, tapi
Yeo Wool tetap melanjutkan, “Jadi kumohon, turunkan pedang ayah kembali. Kang
Chi tak bersalah. Ini bukan salahnya!”
Kang Chi terpana melihat sikap
Yeo Wool. Perlahan-lahan tangannya melepaskan leher yang ia cekik.
Tapi Guru Dam tetap memegang
gagang pedang, bersiap mencabutnya, “Ini adalah perintah dari gurumu! Aku
menyuruhmu untuk menyingkir!”
Yeo Wool menatap ayahnya lama.
Dan ia pun telah mengambil keputusan.
Ia berbalik dan berdiri di
samping Kang Chi.
Dan memegang tangan itu. Tanpa
menoleh dan tetap memandang ayahnya, ia menggenggam tangan Kang Chi yang
bercakar.
Semua terkejut, bahkan Kang Chi
pun tak dapat menyembunyikan rasa kagetnya. Namun Yeo Wool tetap menatap
ayahnya dan menggenggam tangan Kang Chi semakin erat sambil berkata, “Tidak.
Aku tak akan pernah menyingkir.”
Kang Chi menatap Yeo Wool.
Berbagai perasaan berkecamuk dalam hatinya, tapi perasaan itu bukanlah marah
ataupun benci. Karena perlahan-lahan wujud Kang Chi pun berubah dan cakarnya
menghilang.
Para murid berteriak kaget
melihat perubahan Kang Chi. Gon pun melihat perubahan itu. Ayahnya menghela
nafas melihat Yeo Wool mengalihkan pandangan darinya ke arah Kang Chi yang
tersenyum pada putrinya.
Dan terngiang kembali ucapan
Biksu So Jung malam itu. Ketika takdir
itu terjadi, tak ada seorang pun yang dapat membatalkan takdir itu Ini bukanlah
sesuatu yang dapat dihentikan.”
Guru Dam melepaskan tangan dari
gagang pedangnya. Dan hanya bisa menghela nafas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar