Selasa, 21 Mei 2013

Sinopsis Gu Family Book episode 12 bagian 1



Di kediaman Biksu So Jung, Guru Dam bertanya apakah aman jika Kang Chi berada di sekitar manusia? Biksu So Jung tahu apa yang sebenarnya dikhawatirkan Guru Dam, “Aku tahu kau pasti mengkhawatirkan putrimu. Aku sudah memintanya untuk menghindar jika memungkinkan. Salah satu dari mereka mungkin akan mati, jadi ia harus menghindari takdir mereka.”
“Tapi tak mungkin jika membatalkan takdir. Ketika takdir itu terjadi, tak seorang pun dapat membatalkannya,” kata Biksu So Jung, “Ini adalah sesuatu yang tak dapat dihentikan.”
Guru Dam terkejut mendengar akibat dari takdir ini, “Salah satu dari mereka mungkin akan mati?”


Kang Chi menatap panik saat Tae Soo menarik gelangnya, “Jangan Tae Soo-ya.. Kumohon.. Jangannn!!”
Namun terlambat karena Tae Soo sudah menarik gelang tersebut. Dan Bong Chul pun memukul perut Kang Chi hingga terjatuh. Angin mulai bertiup kencang.
Di bagian hutan yang lain, Yeo Wool merasa mendengar sesuatu walau Gon tak mendengarnya.
Setelah beberapa saat, angin pun mereda namun digantikan dengan suara auman dan rantai yang mengikat Kang Chi tiba-tiba patah. Bong Chul dan kroninya menatap sosok Kang Chi sekarang dengan ketakutan.
Tae Soo dan Cung Jo pun tersentak saat melihat mata hijau kang Chi dan wujud Kang Chi yang baru.
Bong Chul mencoba menyerang Kang Chi dari belakang, begitu pula Tae Soo. Namun dengan mudah Kang Chi menangkap tombak Bong Chul dan menahan pedang Tae Soo dengan menggunakan cakarnya. Dan cakar itu melukai dada Tae Soo. Tae Soo pun terjatuh.
Melihat Tae Soo tersungkur, Kang Chi seakan tersadar. Ia menatap cakarnya dan mencoba mendekati Tae Soo. Tapi Chung Jo yang sudah ketakutan malah melemparinya dengan batu dan berteriak memintanya untuk tidak mendekat. Semakin panik, Chung Jo pun pingsan.
Kang Chi mendekati Chung Jo tapi tak berani menyentuh karena cakar yang dimiliknya. Ia mengaum dan  meluapkan emosinya pada gerombolan Bong Chul yang menyerangnya.
Yeo Wool dan Gon mendengar auman Kang Chi. Begitu pula dengan kelompok Pengawal Seo. Mereka pun segera menuju arah suara itu.Dan Yeo Wool menemukan komplotan Bong Chul sudah terkapar dan berdarah. Gon menemukan gelang Kang Chi dan menyimpulkan kalau Kang Chi pasti menjadi buas lagi dan Chung Jo pun menghilang.
Mereka tak mengetahui kalau Tae Soo juga berada di tempat kejadian karena Tae Soo sudah melarikan diri walau dadanya berdarah.
Laksmana Lee Soon Shin menemui Guru Dam dan bertanya mengapa Kang Chi pergi. Guru Dam menjawab kalau ia tak mampu menjaga Kang Chi. Komandan Lee tak percaya pada ucapan Guru Dam, “Bukannya kau tak mampu, tapi kau memang tak mau. Apa kau tak tahu apa yang kurasakan pada Kang Chi?”
Guru Dam mengalihkan pandangannya, tak menjawab pertanyaan Komandan Lee. Tiba-tiba salah satu murid muncul dan memberitahu laporan terbaru yaitu para pengawal Jo Gwan Woong sedang menuju Bukit Neung Gok.
Komandan Lee Soon Shin kaget karena tahu kalau Kang Chi pun melewati bukit itu. Guru Dam pun menyuruh muridnya untuk mencari Gon, tapi murid itu menjawab kalau Gon juga tak ada di tempat.
Saat melakukan pencarian, Yeo Wool dan Gon hampir saja berpapasan dengan rombongan Pengawal Seo. Untung mereka sempat bersembunyi. Namun kecurigaan mereka pun muncul. Darimana Pengawal Seo tahu kalau Kang Chi melewati bukit Neung Gok ini?
Yeo Wool menatap gelang yang ia pegang dan memutuskan kalau mereka segera menemukan Kang Chi (dan memasangkan gelang itu sehingga Kang Chi menjadi manusia lagi). Dan ia bisa menduga kemana Kang Chi pergi.
Dugaan Yeo Wool benar karena Kang Chi pergi ke Taman Cahaya Bulan dengan membawa Chung Jo yang pingsan. Chung Jo yang sadar dari pingsannya, terkejut melihat tempat asing itu. Melihat Kang Chi yang masih berubah wujud, Chung Jo pun bertanya apakah Kang Chi bukan manusia?
Kang Chi meminta maaf karena menunjukkan wujud lainnya pada Chung Jo. Chung Jo menatap Kang Chi tak percaya dan bertanya bagaimana dengan Tae Soo? Dimanakah kakaknya? Kang Chi tak dapat menjawab, membuat Chung Jo terbata-bata bertanya apakah Kang Chi membunuh kakaknya?
Chung Jo shock melihat Kang Chi tak dapat menjawab pertanyaannya. Melihat Kang Chi malah mendekatinya, ia malah semakin ketakutan. Ia pun berlari meninggalkan goa, meninggalkan Kang Chi yang masih termangu.
Setibanya di luar, Chung Jo terkejut melihat tempat asing itu. Namun ia lebih takut lagi saat mendengar teriakan Kang Chi yang membahana dari dalam goa. Tanpa pikir panjang, Chung Jo pun berlari meninggalkan tempat itu.
Yeo Wool berlari menuju taman cahaya bulan, sementara Chung Jo berlari meninggalkan tempat itu. Rombongan Pengawal Seo juga berlari mencari-cari.
Yeo Wool bingung mencari taman yang dulu pernah ia singgahi saat ia mengikuti Kang Chi yang berubah wujud pertama kali. Tapi ia tak dapat menemukannya. Gon mengatakan kalau mereka hanya berputar-putar di tempat yang sama.
Chung Jo terjatuh dan terkesiap ketakutan melihat Pengawal Seo yang menemukannya. Ia mencoba melarikan diri, tapi para pengawal itu mengepungnya.
Soo Ryun memutuskan kalau mereka harus segera menemukan Chung Jo karena semakin lama Chung Jo menghilang akan semakin berbahaya bagi gadis itu. Dan ia semakin khawatir mendengar para pengawal Jo Gwan Woong pergi ke gunung.
Ternyata tak hanya para pengawalnya, Jo Gwan Woong sendiri juga pergi ke gunung dan terkejut melihat luka yang diderita Bong Chul dan anak buahnya karena Kang Chi. Apalagi Bong Chul juga memberitahu kalau mata Kang Chi berubah menjadi hewan saat gelangnya dicopot oleh Tae Soo.
Jo Gwan Woong langsung teringat pada Wol Ryung dan Seo Hwa yang muntah. Ciri-ciri Wol Ryung pun juga sama seperti penjelasan Bong Chul. Sangat kuat dan tak tergoyahkan walau diserang banyak orang.
Pengawal Seo pun menduga hal yang sama, karena waktu kejadian itu hampir bersamaan dengan umur Kang Chi, 20 tahun yang lalu.
Mengetahui hal ini, Jo Gwan Woong pun sangat geram. Ia pun bertanya pada Chung Jo untuk memberitahukan keberadaan Kang Chi. Chung Jo tak tahu dimana Kang Chi, dan hal itu dibenarkan oleh pengawal Seo karena ia menemukan Chung Jo tersesat di hutan.
Pengawal Jo Gwan Woong membawa seseorang yang sangat mengagetkan Chung Jo. Kakaknya, Tae Soo. Ia mencoba menghampiri kakaknya, tapi para pengawal itu memeganginya juga memegangi Tae Soo.
Tae Soo memohon pada Jo Gwan Woong agar ia melepaskan Chung Jo. Tapi Jo Gwan Woong malah menendangnya, “Aku tak membutuhkanmu! Serahkan dia kepada polisi!”
Chung Jo meminta agar kakaknya dilepaskan. Jo Gwan Woong mau asal Chung Jo memberitahukan letak persembunyian Kang Chi. Tapi Chung Jo memang benar-benar tak tahu karena semua tempat di dalam hutan itu kelihatan sama.
Maka keputusan Jo Gwan Woong sudah final. Ia menyuruh Pengawal Seo untuk menyerahkan Tae Soo pada aparat polisi  dan ia akan pergi ke suatu tempat. Pengawal Seo bertanya tentang nasib Chung Jo. Jo Gwang Woong menyuruh untuk membawa gadis itu ke penginapan.
Sedangkan Bong Chul dan kroninya? Chung Jo menatap horror saat melihat para pengawal Jo Gwan Woong mulai membunuhi mereka satu per satu.
Jo Gwan Woong ternyata pergi ke Moo Hyung Do dan mengamati patung naga yang mengigit tombak . Guru Dam datang dan mereka pun bertukar sapa atau lebih tepatnya sindiran. Guru Dam bertanya apa yang keperluan Jo Gwan Woong kemari.
Jo Gwan Woong mendekat dan bertanya alasan Guru Dam yang tak membunuh Seo Hwa 20 tahun yang lalu, “Bukannya membunuhnya, mengapa kau malah membiarkannya melahirkkan?”
“Aku tak akan pernah melakukan kekerasan pada orang yang lemah,” jawab Guru Dam.
“Jadi itukah alasanmu yang membiarkan seorang monster lahir?” tanya Jo Gwan Woong lagi, “Aku sedang membicarakan Choi Kang Chi.”
Melihat Guru Dam terdiam saja sudah menguatkan Jo Gwan Woong kalau dugaannya benar, Kang Chi adalah anak Seo Hwa. Guru Dam tak mau menjawab dan meminta Jo Gwan Woong pergi.
Tapi Jo Gwan Woong malah menahan bahu Guru Dam, “Mengapa kau malah menjaganya? Kau yang telah membunuh ayahnya. Apa rencanamu?”
Guru Dam tetap tak menjawab. Para murid langsung mencabut pedangnya, menyuruh Jo Gwan Woong untuk menyingkirkan tangannya. Tapi pihak lawan juga mencabut pedangnya. Guru Dam meminta murid-muridnya untuk menurunkan pedangnya dan berbalik pada Jo Gwan Woong, “Pergilah sekarang!”
“Aku tahu kalau kau sedang merencanakan sesuatu dengan Laksamana. Buktinya kau mengambil semua perak dan menaruh orang untuk mengawasi di pegunungan. Mencurigakan. Jika kau berkomplot dengan Laksamana untuk melakukan sesuatu, aku tak akan duduk diam saja,” ancam Jo Gwan Woong.
Menanggapi ancaman itu, Guru Dam malah menyuruh muridnya, “Jin Sung, segera lemparkan garam!”
Ha. Jo Gwan Woong kesal dikatai seperti itu, yang artinya adalah mengusir hal-hal yang jahat. Jadi yang makhluk jahat bukannya Kang Chi tapi dirinya? Ia segera maju untuk mengejar Guru Dam, tapi kali ini para murid tak membiarkan. Mereka segera menghunus pedang ke arah lawan. Jo Gwan Woong geram dan berjanji akan membalas Guru Dam yang memperlakukannya seperti ini.
Ternyata Laksamana Lee masih berada di Moo Hyung Do dan Guru Dam memintanya untuk menginap mala mini karena khawatir kalau ada orang Jo Gwan Woong yang mengawasi sekolah ini.
Yeo Wool memandangi gelang Kang Chi dan berkata pada Gon kalau ia mengkhawatirkan Kang Chi yang mungkin sekarang mengalami kesulitan karena kehilangan gelang.
Di dalam goa, Kang Chi duduk terpekur, mengingat reaksi Chung Jo saat melihat wujud aslinya. Ia pun segera bangkit dan teringat akan gelangnya yang hilang.
Ia pun pergi ke hutan, ke tempat yang tadi ia tinggalkan. Hanya ada Bong Chul dan komplotannya yang terkapar. Ia mulai mencari-cari gelang itu tapi tak ketemu. Ia pun mengendus-endus dan menyimpulkan, “Yeo Woo!”
Ia pun segera berlari meninggalkan tempat itu. Tapi langkahnya terhenti saat mendengar rintihan orang minta tolong. Bong Chul.
Ternyata Bong Chul masih hidup walau nyawanya sudah di ujung dan memohon pada Kang Chi agar menyelamatkannya. Kang Chi menggeram, tak mau, “Kau tadi ingin membunuhku. Kenapa juga aku harus menyelamatkanmu?” Bong Chul meminta maaf, tapi Kang Chi tak tergerak, “Kau sering mengambil uang dari orang kecil. Jadi lebih baik kalau kau mati saja.”
Bong Chul merintih dan memohon lagi untuk menyelamatkannya kali ini saja. Kang Chi terdiam dan ia pun berbalik. Ia menghunus belati di pinggang Bong Chul membuat Bong Chul berteriak ketakutan.
Di dalam ruangan, Laksamana Lee mengisi waktu dengan menulis sebuah puisi.
Kang Chi mengendap-endap masuk ke halaman Moo Hyung Do. Tapi sayang, sebelum ia sampai ke dalam bangunan, salah satu murid memergokinya. Kang Chi buru-buru membungkuk, menyembunyikan wajahnya. Tapi para murid sudah mengepungnya dan meminta ia menunjukkan identitas dirinya.
Kang Chi terdiam, namun karena tak ada cara lain, maka perlahan-lahan ia pun mendongak. Semuanya terkesiap kaget dan ketakutan melihat wujud Kang Chi yang sekarang.
Guru Dam muncul mendengar suara keributan itu. Melihat wujud Kang Chi sekarang, ia teringat pada wujud asli Wol Ryung.  Ia mendekati Kang Chi dan menyapanya, “Kau kelihatan sedang tak baik. Kenapa kau datang kemari dengan kelihatan sangat menakutkan?”
Kang Chi meminta bertemu dengan Yeo Wool. Tapi Guru Dam tak mengijinkannya pergi menemui Yeo Wool dengan wujudnya sekarang. Kang Chi berteriak marah, “Aku butuh untuk bertemu dengannya sekarang!”
Salah satu murid tiba-tiba menyerang Kang Chi yang dengan mudah langsung dijatuhkan. Ia mencekik leher murid itu dan menyuruh yang lainnya untuk mundur, “Jika ada yang mencoba untuk membunuhku, aku akan membunuh kalian juga!”
Guru Dam meminta Kang Chi untuk melepaskan orang itu, tapi Kang Chi tak mau karena orang itu mencoba melukainya terlebih dulu dan ia tak memiliki pilihan lain.
Guru Dam pun menghela nafas, “Aku juga tak memiliki pilihan lain, dan aku harus membunuhmu.” Ia pun menggenggam gagang pedangnya, berniat menghunusnya hingga terdengar suara, “Jangan, ayah!”
Yeo Wool berlari menghampiri ayahnya, memohon agar tak melukai Kang Chi. Tapi Guru Dam menyuruh Yeo Wool untuk tak ikut campur, “Dia bukanlah manusia sekarang. Minggirlah!”
“Aku tak mau!” ujar Yeo Wool keras, mengagetkan Kang Chi apalagi ayahnya. “Ayah sendiri yang mengatakan kalau tak ada orang jahat di dunia ini, yang ada hanyalah situasi yang buruk. Kang Chi juga seperti itu. Ia berubah seperti ini bukan karena ia jahat. Ia sedang berada di situasi yang buruk. Ayah sendiri juga mengetahuinya.”
Guru Dam mencoba menyela, tapi Yeo Wool tetap melanjutkan, “Jadi kumohon, turunkan pedang ayah kembali. Kang Chi tak bersalah. Ini bukan salahnya!”
Kang Chi terpana melihat sikap Yeo Wool. Perlahan-lahan tangannya melepaskan leher yang ia cekik.
Tapi Guru Dam tetap memegang gagang pedang, bersiap mencabutnya, “Ini adalah perintah dari gurumu! Aku menyuruhmu untuk  menyingkir!”
Yeo Wool menatap ayahnya lama. Dan ia pun telah mengambil keputusan.
Ia berbalik dan berdiri di samping Kang Chi.
Dan memegang tangan itu. Tanpa menoleh dan tetap memandang ayahnya, ia menggenggam tangan Kang Chi yang bercakar.
Semua terkejut, bahkan Kang Chi pun tak dapat menyembunyikan rasa kagetnya. Namun Yeo Wool tetap menatap ayahnya dan menggenggam tangan Kang Chi semakin erat sambil berkata, “Tidak. Aku tak akan pernah menyingkir.”
Kang Chi menatap Yeo Wool. Berbagai perasaan berkecamuk dalam hatinya, tapi perasaan itu bukanlah marah ataupun benci. Karena perlahan-lahan wujud Kang Chi pun berubah dan cakarnya menghilang.
Para murid berteriak kaget melihat perubahan Kang Chi. Gon pun melihat perubahan itu. Ayahnya menghela nafas melihat Yeo Wool mengalihkan pandangan darinya ke arah Kang Chi yang tersenyum pada putrinya.
Dan terngiang kembali ucapan Biksu So Jung malam itu. Ketika takdir itu terjadi, tak ada seorang pun yang dapat membatalkan takdir itu Ini bukanlah sesuatu yang dapat dihentikan.”


Guru Dam melepaskan tangan dari gagang pedangnya. Dan hanya bisa menghela nafas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar