Kamis, 23 Mei 2013

Sinopsis Gu Family Book Episode 13 (Bagian 2)

shot0531
Pihak berwajib mengamankan mayat-mayat yang mereka temukan di hutan. Para warga berkerumun. So Jung berada di antara mereka. Melihat kondisi mayat yang mereput dan mulai membusuk, So Jung nampak shock.
shot0241 shot0243
Jo Gwan Woong juga mendengar kabar mengenai mayat-mayat aneh tersebut. Ia mengira semua ini perbuatan Kang Chi. Ninja Seo bertanya kapan Jo Gwan Woong akan melaporkan siapa Kang Chi sesungguhnya pada polisi. Jo Gwan Woong berkata sekarang belum saatnya.
Ia menyuruh Ninja Seo menyebarkan gosip yang dilebih-lebihkan agar masyarakat takut. Semakin takut rakyat maka ia akan semakin mudah menyerang Lee Soon Shin. Jadi Jo Gwan Woong ingin menggunakan gosip ini untuk menjatuhkan Lee Soon Shin (karena Lee Soon Shin melindungi Kang Chi yang ia yakini sebagai pelakunya). 
shot0245 shot0246
Sementara itu Lee Soon Shin memerintahkan anak buahnya pergi ke kantor polisi untuk meminta laporan mengenai peristiwa ini sekaligus menawarkan bantuan untuk mengungkap kasus ini. Ia juga mewanti-wanti akan menindak tegas siapapun yang melebih-lebihkan kasus ini dan membuat takut rakyat.
shot0248 shot0249
Para murid di sekolah mendatangi Kang Chi.
Yeo Wool meminta ayahnya menghentikan para murid itu. Tapi Guru Dam berkata walau ia membela Kang Chi, akan bertahan berapa lama. Kang Chi harus menghadapi mereka sendiri dan meraih sendiri kepercayaan mereka. Ini bukan sesuatu yang bisa ia atau Yeo Wool lakukan untuk Kang Chi.
shot0251 shot0254
Senior bertanya ke mana Kang Chi pergi selama dua malam terakhir. Kang Chi bertanya untuk apa ia menjawab pertanyaan itu.
“Apa kau tidak dengar? Mereka menemukan 3 mayat di hutan.”
“Jadi?”
“Keadaan mayat-mayat itu sangat aneh, mereka pikir ini bukan perbuatan manusia. Bagaimana menurutmu?”
“Apa Senior pikir aku yang melakukannya?”
Senior menyangkalnya tapi Kang Chi berkata memang itu alasannya mereka semua berkumpul untuk menanyainya. Senior berkata mereka hanya ingin tahu di mana Kang Chi setiap malam.
shot0255 shot0257
“Aku tidak akan mengatakannya. Kalian memang sudah mencurigai aku pelakunya. Apa gunanya aku menyangkal? Hanya akan terdengar seperti sebuah alasan dan kalian tidak akan mempercayai alasan itu.”
“Jika kau tidak mengatakan apapun maka kecurigaan akan semakin besar,” kata Senior.
Kang Chi berkata ia tidak peduli. Ia sudah terbiasa menghadapi sikap seperti ini (difitnah membunuh Tuan Park).
“Sekelompok orang maju bersama-sama untuk menyerang satu orang. Aku sudah sering mengalaminya sejak aku kecil. Jika kalian ingin mencurigaiku, silakan.”
Semior nampak ragu. Tapi Senior Kim berkata dia bilang juga apa, Kang Chi tidak akan mendengar mereka. Senior lain maju dan berkata sungguh menjijikkan Kang Chi bersikap seperti manusia padahal bukan manusia.
Kemarahan Kang Chi meluap. Ia mencengkeram baju senior itu.
“Aku juga merasa jijik setiap kali melihat manusia sepertimu,” ujar Kang Chi.
shot0258 shot0260
Senior Kim menyuruh Kang Chi melepaskan senior itu sambil mengeluarkan pedangnya. Murid yang lain mengeluarkan pedang mereka.
“Ada apa di sini!!” seru Guru Gong Dal. Ia menghampiri mereka dan bertanya mengapa mereka menghunus senjata pada sesama murid.
“Apa Guru Dam mengajari kalian seperti itu? Apa aku yang mengajarinya?!”
“Tapi, guru…”
“Sekarang! Taruh senjata kalian sekarang!” 
Terpaksa para murid menurunkan pedang mereka. Guru Gong juga menyuruh Kang Chi berhenti. Kang Chi melepaskan senior itu.
“Jin Sung, sebagai pemimpin, kau harus mengendalikan yang lain agar hal seperti ini tidak terjadi,” tegur Guru Gong pada murid paling senior. “Mengapa bisa terjadi hal seperti ini?”
Jin Sung (senior yang merawat luka Kang Chi setelah ditusuk Tae Soo) menunduk mengerti.
Senior Kim berkata ini bukan salah Senior Jin Sung, mereka memiliki perasaan yang kuat mengenai hal ini. Senior satu lagi berkata sejak awal mereka seharusnya tidak tinggal dalam satu tempat bersama yang bukan manusia. Senior Kim berkata tidak adil jiak mereka harus merasa tidak nyaman karena kehadiran Kang Chi. Murid yang lain mendukung.
“Kalau begitu, berikan aku buktinya. Bukti bahwa Choi Kang Chi mencelakai kalian. Juga bukti bahwa Choi Kang Chi yang bertanggung jawab atas mayat-mayat yang ditemukan di hutan. Jika kalian membawa buktinya bahwa Kang Chi bertanggung jawab, aku sendiri yang akan mengusirnya dari sini,” Guru Gong menepuk pundak Kang Chi.
shot0265shot0273
“benarkah? Guru benar-benar berjanji?” tanya Senior Kim. Ia sangat yakin Kang Chi pelakunya.
“Tapi jika tuduhan kalian salah, kalian harus berlutut dan meminta maaf pada Kang Chi. Bagaimana? Dalam sebuah taruhan, kedua pihak harus mempertaruhkan sesuatu. Bagaimana?” tantang Guru Gong.
shot0277 shot0279
Kang Chi mengikuti Guru Gong ke dapur. Ia bertanya mengapa Guru Gong bertaruh seperti tadi.
“Kenapa? Apa kau memang bersalah?”
“Tentu saja tidak.”
“Kalau begitu mengapa kau khawatir?”
“Aku tidak ingin diganggu. Sekarang mereka akan mengikuti setiap gerak-gerikku seperti burung elang mencari mangsa.”
“Jika kau tidak ingin diganggu maka katakan padaku ke mana saja kau selama 2 malam terakhir.”
Kang Chi tadinya hendak menjawab tdapi tidak jadi. Ia pamit pada Guru Gong.
“Apa kau ingin tinggal lama di sini bersama Yeo Wool?” tanya Guru Gong. Kang Chi menoleh.
“Jika begitu, kau harus belajar untuk berteman dengan yang lainnya di sini,” Guru Gong menasihati.
shot0281 shot0284
Kang Chi berjalan keluar. Gon sudah menunggunya. Ia bertanya mengapa Kang Chi tidak mengatakan saja yang sebenarnya.
“Kau tidak membocorkannya pada Yeo Wool, kan?” kata Kang Chi khawatir.
“Kau ingin aku merahasiakannya?”
“Ya, ini rahasia. Sampai aku memperbolehkannya, jangan katakan pada siapapun. Mengerti? Kalau begitu, sampai nanti.” Hmm…ini duaan kok main rahasia-rahasiaan >,<
shot0290 shot0291
Kang Chi dan Gon berjalan ke arah berlawanan. Malang bagi Gon karena Yeo Wool ternyata telah menunggunya dan ia telah mendengar percakapan mereka tadi. Dan Gon benar-benar mati kutu di depan Yeo Wool.
“Ada apa?” tanya Yeo Wool penuh selidik. Gon langsung terlihat gelisah seperti anak kecil yang baru ketahuan menyontek.
shot0293shot0297
“Apa maksud Nona?”
“Rahasia apa yang kau bicarakan dengan Kang Chi?” 
“Tidak ada rahasia,” kata Gon tanpa berani menatap Yeo Wool. Ia buru-buru pergi tapi Yeo Wool menghalanginya.
“Lihat, matamu bergerak gelisah. Katakan padaku yang sebenarnya selama aku masih bicara baik-baik. Rahasia apa?”
Gon menatap Yeo Wool dan menghela nafas menyerah. Hehehe^^
shot0299   shot0305
Gisaeng Chun pergi ke Penginapan Seratus Tahun atas perintah Jo Gwan Woong. Jo Gwan Woong menatap sulaman bunga pada hiasan yang tergantung di hanbok Gisaeng Chun.
“Sulaman itu dijahit dengan sangat baik. Anggrek itu terlihat seperti sungguhan,” ujarnya.
Gisaeng Chun meminggirkan hiasan itu dengan tenang. Ia bertanya mengapa Jo Gwan Woong ingin menemuinya. JO Gwan Woong berkata ia ingin mendiskusikan sesuatu mengenai Festival Lentera yang akan datang.
shot0307 shot0309
“Aku mendapat kunjungan tamu penting. Aku ingin menjamunya dengan pesta pada festival itu.”
“Kudengar ada pedagang asing yang baru tiba. Apa mereka tang Tuan maksud?”
Jo Gwan Woong menyindir kemampuan Gisaeng Chun begitu cepat mendapatkan berita. Gisaeng Chun berkata banyak orang yang datang ke Chunhwagwan, tentu saja banyak hal yang ia dengar dari percakapan orang-orang itu.
Jo Gwan Woong bertanya apakah mungkin Gisaeng Chun memainkan tarian 5 tambur pada kamuan itu. Gisaeng Chun agak kaget. Sudah 10 tahun ia tidak menarikannya. Jo Gwan Woong berkata ini adalah permintaan dari tamunya.
Gisaeng Chun bingung, orang asing ingin melihat tariannya? Jo Gwan Woong berkata dengan nada mengancam, ia harap Gisaeng Chun tidak merusak nama baiknya dengan menolak permintaan kecil ini. Tamu itu adalah tamu penting baginya.
shot0313shot0314 
Malam itu Kang Chi kembali ke luar sekolah. Kedua senior yang sangat mencurigainya diam-diam mengikutinya. Senior Kim mengikuti Kang Chi hingga ke hutan. Kang Chi merasa diikuti dan menoleh. Ia tidak melihat siapapun karena senior Kim bersembunyi di balik semak.
shot0318 shot0320
Senior Kim keluar dari persembunyiannya dan kehilangan jejak Kang Chi. Tiba-tiba ia mendengar suara langkah berkelebat di sekelilingnya. Senior Kim melihat sesosok gelap di balik pepohonan. Wol Ryung.
“Siapa di sana?” tanyanya takut-takut.
Wol Ryung menggeram dan matanya bersinar merah. Senior Kim berteriak ketakutan dan lari sekencang-kencangnya.
shot0325 shot0327
Ia terjatuh. Seseorang mendekatinya dari belakang dan memegang pundaknya. Senior Kim berteriak keras.
“Ssssttt…” Kang Chi menyuruhnya diam. “Jangan ribut.”
shot0336 shot0337
Wol Ryung muncul di hadapan mereka. Senior Kim memegang pedangnya. Kang Chi maju untuk melindungi Senior Kim.
“Siapa kau?” tanyanya. “Keluar sekarang juga!”
Wol Ryung menggeram. Kang Chi mengerahkan kekuatannya. Gelangnya bersinar.
Melihat gelang itu, Wol Ryung pergi dari hadapan mereka.
shot0341 shot0344
Kang Chi dan Senior Kim bingung, mengapa makhluk itu tiba-tiba pergi.
Kang Chi menoleh pada Senior Kim yang terlihat malu.
“Mengapa kau mengikutiku?”
“Habis setiap malam kau bertindak aneh,” senior Kim membela diri.
“Tidak ada yang aneh,” Yeo Wool dan Gon menghampiri mereka. “Kang Chi merasa ada yang aneh dengan suasana hutan. Jadi ia pergi bersama Gon malam itu.”
 shot0352 shot0353 
“Dasar ember (ini istilahku saja, abis lucu^^)…” gumam Kang Chi pada Gon. “Mengapa tidak kuceritakan saja pada seluruh desa?”
“Aku bukan ember…” sahut Gon sedikit malu.
LOL^^
shot0356 shot0358
Yeo Wool berkata ia yang pintar mencari informasi. Yah, kalau sumbernya Gon sih….
“Dan lagi mengapa kau merahasiakannya hingga semua orang mencurigaimu?” tanya Yeo Wool.
“Aku tidak ingin mereka khawatir saat aku bahkan belum tahu makhluk apa ini. Padaku saja mereka sudah setakut ini. Bayangkan perasaan mereka jika tahu ada makhluk aneh berkeliaran bebas di hutan. Akibatnya tidak akan baik bagi sekolah.”
Yeo Wool menatap Senior Kim. “Apa kau sudah mengerti sekarang?”
Senior Kim menoleh pada Kang Chi.
Yeo Wool berkata mereka harus merahasiakan hal ini hingga mengetahui identitas makhluk ini. Senior Kim mengerti. Ia nampak tak enak hati pada Kang Chi.
shot0361 shot0363
So Jung sedang membaca ketika tiba-tiba angin bertiup. Ia pergi ke ruang buku. Dari kegelapan, sosok Wol Ryung muncul.
“Ini aku, So Jung.”
So Jung kaget. “Wol Ryung, kaukah itu?”
“Ya, ini aku,” kata Wol Ryung dengan suaranya yang rendah.
So Jung tidak terlihat senang melihat kemunculan sahabatnya ini. Ia tahu betul apa arti kemunculan Wol Ryung sekarang. Wol Ryung tersenyum dingin.
shot0378 shot0380
Kang Chi masih dijauhi murid-murid lain. Saat makan, ia diberi meja yang terpisah sendirian. Bahkan ketika ia sudah duduk, murid lain menggeser meja mereka sejauh mungkin seakan jijik berdekatan dengan Kang Chi. Senior yang kemarin sangat menentang Kang Chi mogok makan dan keluar dari ruang makan. Tappi Kang Chi masih mengucapkan selamat makan pada semuanya.
shot0382 shot0385
Senior Kim tidak tahan. Ia mengangkat meja makannya dan menaruhnya berhadapan dengan Kang Chi. Tanpa berkata apapun, ia makan di hadapan Kang Chi. Kang Chi tersenyum. Senior Kim ikut tersenyum. Murid yang lain kebingungan.
shot0389 shot0390
Guru Gong Dal: “Awalnya mungkin terlihat ribuan…bahkan puluhan ribu….Tapi saat semuanya disatukan, sebenarnya hanya ada satu.”
Entah apa maksudnya? Kacang? Atau kepercayaan dari para murid? Ilmunya belum nyampe nih >,<
shot0393 shot0395
Yeo Wool membuka sebuah kotak. Isinya sebuah hanbok yang cantik. Ia tersenyum malu membayangkan dirinya mengenakan hanbok itu.
shot0398 shot0400
Lalu ia mengajak Kang Chi pergi ke Festival Lentera. Ia ingin menggantung harapannya pada lentera harapan. Kang Chi mau peri bersama Yeo Wool. Yeo Wool mengajak bertemu di depan restoran di desa.
“Tunggu! Kita tidak pergi bersama?” tanya Kang Chi.
Yeo Wool beralasan ia harus mengurus sesuatu lebih dulu di desa. Yeo Wool meraih bungkusannya lalu pergi dengan gembira. Hehe…mau berdandan ria dulu sepertinya^^
shot0407 shot0408
Tapi begitu Yeo Wool pergi, Kang Chi kedatangan tamu. Gob Dan.
Para gisaeng membicarakan kalau Chung Jo terpilih sebagai Gisaeng Bunga untuk festival lentera. Dan saat ini sedang disahkan sebagai gisaeng negara. Wol Sun nampak marah mendengarnya.
Chung Jo didandani sebagai seorang gisaeng.
“Namaku Chung, berarti jernih. Jo, artinya fajar. Chung Jo. Dan sekarang namaku sebagai gisaeng adalah…Chung, berarti biru. Dan Jo, artinya baru. Chung Jo.”
Sekarang Chung Jo resmi seorang gisaeng negara. Sesuai namanya, ini adalah hidup baru bagi Chung Jo.
shot0419 shot0426
Kang Chi terpukul saat mendengar berita ini dari Gob Dan. Gob Dan berkata Chung Jo melarangnya memberitahu Kang Chi tapi ia merasa Kang Chi harus tahu.
“Saat Festival Lentera malam ini, ia akan menghadiri pesta di Penginapan Seratus Tahun. Kau harus menemuinya setidaknya sekali saja.”
Kang Chi langsung berlari pergi. Aaaa…gimana dengan Yeo Wool??
shot0427 shot0428
Iring-iringan para Gisaeng berjalan menuju Penginapan Seratus Tahun. Sebagai Gisaeng Bunga, Chung Jo diarak mengendarai keledai. Para pelayan Penginapan Seratus Tahun menangisi nona mereka yang sekarang sudah menjadi seorang gisaeng.
shot0429shot0436
Chung Jo menatap papan nama penginapan yang dulu menjadi milik dan kebanggan keluarganya. Hantinya terguncang. Gisaeng Chun mengingatkannya agar tidak memperlihatkan emosi.
“Singkirkan ekspresi yang lain, selain senyuman di wajahmu.”
 shot0443shot0445 
Gisaeng Chun berjalan masuk ke dalam penginapan. Chung Jo menguatkan hatinya untuk melangkah.
“Chung Jo.”
Chung Jo terpaku mendengar suara Kang Chi. Ia menoleh mencari-cari Kang Chi. Namun saat ia melihat Kang Chi, ia memalingkan wajahnya.
shot0448 shot0449
Kang Chi menghampiri Chung Jo.
“Chung Jo-ya…”
Chung Jo menahan tangisnya. Dengan wajah dingin ia berbalik.
shot0455shot0456
“Ada urusan apa kau memanggilku? Jika kau ingin menemuiku, datanglah ke Chunhwagwan.”
Kang Chi terkejut. Chung Jo berjalan masuk ke penginapan.
shot0461 shot0462
Sementara Yeo Wool telah menunggu Kang Chi di tempat yang sudah disepakati. Ia mengenakan hanboknya.
Kang Chi malah merenung sendirian di depan penginapan hingga matahari tenggelam. Setelah melihat anak-anak berlarian membawa lentera barulah ia ingat janjinya dengan Yeo Wool. Ia segera berlari ke arah restoran. Kang Chi bodoh >,<
shot0468 shot0467
Yeo Wool mulai kesal menunggu begitu lama. Ia menendang sesuatu hingga mengenai orang. Haha…Yeo Wool tetap Yeo Wool^^
shot0483 shot0486
Ia berjongkok kesal. Saat ia melihat ke depan ia berseru senang. Ia melihat Kang Chi sedang mencarinya. Tapi Kang Chi malah berjalan melewatinya dan tak sengaja menyenggolnya.
 shot0496 shot0502
“Maaf,” kata Kang Chi tanpa menyadari siapa yang disenggolnya.
“Kang Chi-ah,” panggil Yeo Wool.
Kang Chi berhenti. Ia berbalik dan terpana melihat Yeo Wool.
shot0510 shot0512
“Kau terlambat,” kata Yeo Wool sambil tersenyum manis.
Kang Chi tak mampu berkata-kata.
shot0522 shot0530
“Bagaimana kau bisa menghentikan perasaan terhadap satu sama lain? Bagaimana kau bisa menghentikan angin yang bertiup?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar