Rabu, 08 Mei 2013

Sinopsis Flower Boy Next Door Episode 2 (Bagian 2)

shot0473


Enrique menghampiri Dok Mi. Ia berkata ia ingat kemarin bertemu dengan Dok Mi di depan apartemen kakak sepupunya (Enrique menyebut Tae Joon dengan sebutan kakak tapi marga mereka berbeda jadi sepertinya mereka kakak sepupu). Dok Mi tersentak, tapi dengan segera ia menguasai dirinya. Ia mengingatkan dirinya dalam hati agar tidak menjawab apapun.
“Kau tidak akan menjawabku, bukan? Baiklah….” Enrique mengeluarkan ponselnya. Terdengar suara Dok Mi saat melaporkan anjing Tae Joon ke telepon darurat. Enrique tertawa, ia sudah memiliki buktinya kalau Dok Mi memang wanita yang ia lihat kemarin.
Ia bercerita kalau petugas datang ke rumah Tae Joon dan memutar rekaman itu, lalu menanyakan apakah mereka memelihara anjing di apartemen itu atau tidak. Awalnya ia tidak mengerti tapi ia mengerti setelah melihat Dok Mi. Itulah sebabnya ia menelepon panggilan darurat dan meminta rekaman suara Dok Mi.
shot0415 shot0417
“Baguslah…memangnya kau sedang menyelamatkan negara atau semacamnya? Untuk apa menelepon dan menyusahkan petugas darurat?” kata Dok Mi dengan kesal dalam hatinya.
“Aku tahu aku melewati batas seakan aku hendak menyelamatkan negara atau semacamnya,” ujar Enrique. Dok Mi terkejut, kok perkataan Enrique bisa nyambung dengan batinnya.
Enrique berkata ia tahu sekarang kalau Dok Mi bukan mengintipnya tapi mengintip Hippo. Ternyata nama anjing itu bukan Hitam atau Blackie tapi Hippo^^ Dok Mi tetap diam.
“Ahjumma!! Apa kau bisa berbicara?!” tanya Enrique keras-keras.
“Aku bukan ahjumma, aku baru berusia 20-an. Kenapa kau tidak pergi saja,” batin Dok Mi.
“Setidaknya katakan kalau kau bukan ahjumma atau suruh aku pergi. Alasanku ke sini adalah karena aku khawatir sikapku sedikit kasar pagi ini. Aku hanya ingin menjernihkan masalah itu. Jika kau melihat seseorang mengawasimu dengan teropong, bagaimana perasaanmu?”
shot0435 shot0441
“Jangan tanya apapun, teruskan saja berbicara. Aku merindukan kamarku.”
“Berhentilah berpikir untuk kembali ke tempatmu dan jawab aku!”
Dok Mi memandang Enrique dengan heran. “Apa kau bisa mendengar apa yang kupikirkan?
“Iya, betul,” kata Enrique, membuat Dok Mi terlompat kaget. “Saat seseorang berbicara padamu, kau harus menatap matanya seperti ini. Dan lagi aku cenderung bersikap dramatis mengenai berbagai hal. Jadi aku lari ke apartemenmu karena mengira kau seorang pemangsa. Ini beneran, aku tidak tahu kalau orang itu kau.”
shot0453shot0456
“Aku mengerti….tapi mengapa kau pikir aku seorang pria,” batin Dok Mi sambil cemberut.
“Tunggu sebentar…mengapa aku mengira kau seorang pria? Dilihat sekilas saja kau sudah pasti wanita. Sudahlah, pokoknya kau mengerti apa yang kukatakan, bukan?”
Dok Mi masih terkejut denggan perkataan-perkataan Enrique yang seakan merespon perkataan dalam hatinya. Ia mengangguk takut-takut. Dan terus mengangguk.
shot0461 shot0466
Enrique mengulurkan jarinya menyentuh kening Dok Mi (ayo inget drama apa? Hehehe^^). Dalam sekejap Dok Mi terdiam. Enrique tersenyum dan berkata satu anggukan saja sudah banyak. Dok Mi menatap Enrique. Dan terus menatap….wah terobosan baru nih, biasanya Dok Mi tak sanggup melihat orang lain lama-lama.
shot0480   shot0479
“Ahjumma, apa kau kedinginan? Hidungmu merah seperti bit. Kau seperti rusa sinterklas. Wah, benar-benar merah,” Enrique tertawa.
Dok Mi tersadar lalu memegangi hidungnya. Enrique mengusulkan agar mereka berbicara di dalam tenda pertemuan. Dok Mi mengangguk. Tapi begitu Enrique masuk dalam tenda, Dok Mi berlari ke arah berlawanan menuju apartemennya.
shot0486shot0488
Dok Mi buru-buru membuka pintu  apartemennya, namun Enrique lebih cepat. Dok Mi menunjukkan ekspresi bosan. Enrique tak peduli, ia bertanya posisi apa yang menjadi satu-satunya posisi unik dalam tim sepak bola.
“Benar sekali, penjaga gawang!” Enrique menjawab sendiri pertanyaannya, “Kau pasti merasa menjadi penjaga gawang itu enak karena hanya mereka yang boleh menggunakan tangan, bukan? Sebenarnya tidak begitu. Mereka selalu khawatir seseorang bisa membuat gol dan mereka harus menjaga gawang itu seorang diri. Kesepian dan sering kali sulit. Ahjumma, kau adalah penjaga gawang.”
Perkataan itu menarik perhatian Dok Mi. Enrique berkata ia tahu itu adalah posisi sangat sulit. “Tetap kuat! Semangat!!” Enrique memberi semangat, lalu pergi. Dok Mi terdiam lalu masuk ke dalam apartemennya.
shot0503 shot0505
“Namanya bukan Hitam tapi Hippo,” gumam Dok Mi. Ia tersenyum lalu memegang keningnya. Ia teringat saat Enrique menyentuh keningnya dan bergurau.
“Anak kecil berani-beraninya mengolok-olok ahjumma,” gerutunya, “Eh? Mengapa aku menyebut diriku sendiri ahjumma?”
Enrique berjalan keluar dari gedung apartemen Dok Mi. Ia menggerutu karena Dok Mi tidak mengatakan apapun. Tapi kenapa ia merasa telah bercakap-cakap dengannya?
shot0511 shot0519
Enrique pergi ke suatu tempat. Ada tiga orang paparazzi yang mengikutinya sejak kedatangannya dari bandara. Enrique merasa diikuti tapi tiga orang itu bersembunyi agar tidak tertangkap basah.
Enrique melakukan wawancara dengan beberapa wartawan. Berita kedatangannya langsung menyebar ke seluruh kantor. Wartawan berkomentar mengenai kefasihan Enrique berbahasa Korea. Heh…belum tahu dia istilah pria orang ;D
Wartawan berkata Enrique hendak memberikan ceramah tapi bukankah sesungguhnya hendak mempromosikan game terbarunya. Enrique menawarkan agar wartawan itu mengikuti ceramahnya. Ia tidak akan mempromosikan gamenya sama sekali. Ia hanya ingin menginspirasi orang lain.
shot0523 shot0530
Enrique melanjutkan perjalanannya dengan bis. Di bis ia melihat berita dan foto dirinya berseliweran di internet. Bahkan ada gosip anak yang diberi robot oleh Enrique di pesawat adalah anak Enrique. Ada juga yang menghina Enrique bukanlah apa-apa, hanya orang yang bermimpi berhasil di negeri lain. Enrique mendesah, Enrique mana yang sedang dibicarakan oleh orang-orang ini?
Ia mendapat sms dari Seo Young yang menginginkan banyak seafood untuk pasta Enrique nanti malam. Enrique terlihat sedih. Ia teringat percakapannya dengan Seo Young, saat ia bertanya apakah Tae Joon yang dicintai Seo Young dan Seo Young terlihat salah tingkah.
Enrique tersenyum dan bergumam ia berharap Seo Young tidak datang malam ini. Sementara itu Seo Young memberanikan diri untuk mengirip sms pada Tae Joon. Tae Joon sedang bertugas di rumah sakit. Ia melihat pesan Seo Young: Apakah aku akan melihatmu malam ini? Sudah setahun sejak aku melihatmu. Entah apa perasaan Tae Joon saat membaca sms itu.
shot0542 shot0557
Dok Mi membayar sewa apartemennya lalu pergi berbelanja. Ia tak menyadari Enrique juga sedang berbelanja di tempat yang sama. Enrique juga tidak menyadari Dok Mi ada di supermarket itu.
Barulah ketika Enrique berbicara pada penjaga minimarket untuk memilih seafood, Dok Mi mengenali suaranya. Ia menoleh tapi Enrique terhalang oleh orang lain hingga Dok Mi tak bisa melihatnya. Dok Mi pikir ia salah dengar.
shot0563 shot0569
Sebuah mobil terparkir di dekat apartemen Dok Mi. Di dalamnya duduk seorang wanita muda yang terlihat kaya. Wanita itu menerima laporan kalau orang yang dicarinya pindah ke apartemen ini sekitar 3 tahun lalu. Ia tersenyum puas.
Para penghuni apartemen telah berkumpul kembali untuk demo. Ahjumma genit menuangkan minuman panas untuk mereka. Satpam berterima kasih dan menyodorkan cangkirnya, tapi ahjumma malah menghampiri ryu dan tidak menghiraukan satpam. Poor satpam ahjusshi >,<
shot0576 shot0580
Jin Rak melihat Dok Mi berjalan pulang membawa barang belanjaan. Dok Mi pelan-pelanberkata kalau ia akan segera turun. Jin Rak tersenyum sambil melihat Dok Mi pergi. Lagi-lagi mata awas Dong Hoon tak melewatkan momen itu. Ia tersenyum penuh arti.
shot0586 shot0591
Kali ini Jin Rak memimpin demo dengan penuh semangat. Apalagi setelah melihat Dok Mi bergabung di belakang para pendemo. Dong Hoon sampai geleng-geleng melihat tingkah seniornya. “Bukannya jadi cerita Flower Boy Next Door, ini sih Scandal Next Door. Lihat dia begitu bersemangat,” gumam Dong Hoon geli.
shot0602 shot0603
Wanita kaya dari mobil turun dan melihat ke arah apartemen Dok Mi. “Kumuh betul, apa betul ini tempatnya?” keluhnya tak percaya.
shot0607 shot0612
Ia mendengar suara orang sedang berdemo dan berjalan ke sana. Melihat Jin Rak, wanita itu langsung terpesona. Tapi ada orang lain yang menarik perhatiannya. Dok Mi.
 shot0622 shot0634
Wanita itu terkejut melihat Dok Mi lalu berjalan menghampirinya.
“Dok Mi? Go Dok Mi?”
Pelan-pelan Dok Mi menoleh.
“Dok Mi, benar kau!”Wanita itu berteriak girang lalu memeluk Dok Mi. Sementara Dok Mi terpaku di tempat, tak terlihat senang sama sekali.
“Kau tak berubah sedikitpun,” kata wanita itu. Dok Mi hanya menatapnya. Wanita itu bernama Cha Do Hwi, teman sekolah Dok Mi.
shot0650 shot0656
Kilas balik:
Do Hwi sengaja menjatuhkan buku Dok Mi dari meja. Dok Mi bertanya mengapa Do Hwi bersikap seperti itu padanya. Tidak ada alasan. Do Hwi terlihat membenci Dok Mi.
shot0660 shot0661
Dok Mi terpana melihat Do Hwi berdiri di hadapannya saat ini. Do Hwi berceloteh menanyakan kabar Dok Mi dan bertanya apakah Dok Mi tinggal di apartemen itu. Ia bertanya mengenai apa yang sedang di-demo-kan para penghuni. Rupanya ada kebocoran dan para penyewa menuntut hak mereka. Dok Mi hanya diam tak menjawab. Tampaknya ia shock dengan kemunculan Do Hwi.
Di saat yang sama, Enrique juga sedang mencari tahu mengenai hak para penyewa. Ia melihat Dok Mi dan berlari menghampirinya untuk menyapa.
Do Hwi terus memperhatikan Jin Rak dan menanyakannya pada Dok Mi. Enrique baru tahu nama Dok Mi.
“Dok Mi, siapa pria ini?” tanya Do Hwi.
“Aku tetangganya yang ikut ambil bagian dalam demo ini. Biasanya kami bermusuhan seperti Romeo dan Juliet tapi sekarang kami sudah berbaikan,” Enrique menjelaskan.
shot0667 shot0678
Dok Mi berusaha menahan tangis. Do Hwi tertawa namun ia bergumam kalau Dok Mi selalu beruntung. Terjadi keributan di antara para pendemo. Do Hwi yang ingin tahu segera berjalan ke sana.
Enrique juga ingin tahu dan hendak ke sana. Tapi Dok Mi tiba-tiba menahan Enrique. Ia memegangi lengan Enrique dengan tangan gemetar.
shot0682 shot0687
“Aku….bisakah kau….” kata Dok Mi dengan suara gemetar. Enrique terkejut melihat air mata mengalir di pipi Dok Mi. Untunglah ia sigap menangkap Dok Mi yang jatuh pingsan.
shot0694 shot0698
“Mulut wanita itu seperti keran rusak di desa gunung. Tidak ada satupun yang terucap saat diperlukan. Seperti keran rusak yang hanya bekerja dalam keheningan malam. Setiap kata yang tak mampu ia ucapkan pada saat itu, tercurah keluar setelah waktu berlalu. Lain kali aku akan memastikan merespon seperti ini : wanita itu selalu mengatakan kalimat yang paling mengesankan saat ia sendirian di kamarnya,” ketik Dok Mi. Sepertinya ini hanya mimpi Dok Mi, karena ia terbangun di apartemen Tae Joon.
shot0710 shot0717
Dok Mi bisa melihat bayangan Tae Joon melakukan semua hal yang dilihatnya setiap hari melalui teropong. Sekarang ia bisa melihat apartemen itu dari dalam dan melihat apartemennya sendiri dari jendela.
Enrique memanggilnya. Ia sedang bersiap memasak untuk makan malam. Dok Mi bertanya mengapa ia ada di apartemen Tae Joon. Enrique memberitahu kalau Dok Mi tadi pingsan dan ia pikir Dok Mi perlu diperiksa. Kebetulan kakak sepupunya seorang dokter dan sebentar lagi datang.
shot0718 shot0720
Dok Mi kaget. Ia berkata ia harus segera pergi. Enrique mneghalanginya, Dok Mi bahkan tidak berterima kasih. Dok Mi berterima kasih atas bantuan Enrique tapi Enrique memegang lengannya.
“Bisakah kau….bisakah….,” kata Enrique bersungguh-sungguh. Dalam sekejap ia kembali ceria dan bertanya apakah Dok Mi bisa membantunya.
shot0724 shot0729
“Aku akan memulai sesuatu yang sangat sulit dan aku ingin kau di sini bersamaku,” kata Enrique. Dok Mi bengong. Terdengar suara kode pintu ditekan dan Tae Joon masuk.
Dok Mi melihat Tae Joon. Enrique tersenyum.
shot0731 shot0733

Tidak ada komentar:

Posting Komentar