Setelah mengajak Enrique kembali ke Spanyol, Seo Young melirik Tae Joon dengan sedih. Tae Joon mengucapkan selamat tinggal lalu membawa Hippo pergi. Enrique termangu hingga ia tak mengucapkan apapun pada Tae Joon.
Seo Young menguatkan hatinya dan melambaikan tangan pada Tae Joon dan Hippo. Tae Joon? Menoleh pun tidak >,<
Menurutku keduanya agak aneh. Jika dibandingkan dengan yang lain, tampaknya Tae Joon yang paling mirip Dok Mi. Ia kesepian tapi ia tidak mau memperlihatkannya pada siapapun. Apakah ia tidak menyukai Seo Young? Tapi mengapa ia begitu mengkhawatirkannya saat Seo Young keluar begitu saja tanpa jaket dan sepatu? Atau ia berharap Seo Young memintanya tinggal atau ikut dengannya? Saat Seo Young berkata akan kembali ke Spanyol bersama Enrique, rasanya aku malah melihat kemarahan di wajah Tae Joon.
“Yoon Seo Young, kau benar-benar jelas dalam mengakhiri sesuatu,” ujar Enrique.
“Sakit rasanya…mengucapkan selamat tinggal pada cinta pertamamu. Aku melakukan hal yang benar, bukan? Walau sangat berat tapi aku tidak memperlihatkannya, kan?” tanyanya pada Enrique. Enrique tidak menjawab, jelas ia tahu bagaimana rasanya.
Seo Young berbalik dan pergi. Dok Mi mengkhawatirkan Seo Young dan menyuruh Enrique mendampinginya.
“Lihatlah bahasa tubuhnya,” kata Enrique sambil memandangi Seo Young yang berjalan menjauh. “Jangan katakan apapun. Tinggalkan aku sendirian. Itulah yang dikatakannya.”
Enrique menghela nafas panjang, saat ini ia tidak bisa membantu apapun. Dok Mi mengingatkan kalau Seo Young mengajak Enrique kembali bersamanya, itu artinya Seo Young ingin Enrique berada di sisinya.
Enrique menatap Dok Mi.
“Ini berat untukku…tinggallah di sisiku… Apakah kau pernah mengatakan kata-kata seperti itu pada seseorang sebelumnya?” tanyanya pada Dok Mi.
Dok Mi menunduk, menandakan ia tidak pernah mengatakan hal-hal seperti itu.
Enrique berkata mengapa Dok Mi tidak mencobanya. Ia yakin ada seseorang yang akan senang jika Dok Mi mengucapkan hal itu padanya. Seseorang yang bahkan akan melompat hingga ke luar angkasa karena terlalu bahagia mendengar kata-kata itu. Hmmm…maksudnya Jin Rak atau dirinya sendiri?
Seperti biasa Dok Mi menghindari pembicaraan seperti itu. Ia berterima kasih pada Enrique karena telah memberinya kesempatan mengucapkan selamat tinggal pada Hippo. Dan sekarang ia mengucapkan selamat tinggal pada Enrique.
Mendengar itu Enrique nampak terluka.
“Kau selalu mengucapkan selamat tinggal padaku,” gumamnya kesal, “Bisakah kau sedikit merasa kecewa (dengan kepergianku)? ‘Sungguh mengecewakan melihatmu pergi karena akan menyenangkan jika kau bisa tinggal.’ ‘Walau aku menderita karena kau terus mencampuri, tapi sesekali kurasa aku akan memikirkanmu.’ Tidak bisakah kau mengatakan hal seperti itu? Aku tidak peduli kau hanya basa basi, tidak bisakah kau mengatakannya?”
Dok Mi menatap Enrique dengan sedih. “Sesekali kurasa aku akan memikirkanmu,” katanya. “Puas?”
Melihat Enrique yang biasanya ceria berwajah sangat sedih malah menambah kesedihan berkali-kali lipat :’(
Mereka kembali ke apartemen masing-masing. Dok Mi melihat Enrique masuk dengan lunglai ke apartemen Tae Joon. Tapi sebelum Enrique bisa melihatnya, Dok Mi cepat-cepat menutup tirai jendelanya.
Entah untuk mengusir dorongan untuk membuka tirai itu dan melihat Enrique lagi atau untuk memastikan Enrique tidak bisa melihatnya, Dok Mi memasangkan peniti pada tirai itu dengan tergesa-gesa. Ia mengaduh kesakitan ketika jarinya tertusuk peniti. Dan kali ini Dok Mi membiarkan dirinya menangis.
Enrique berdiri memandangi apartemen Dok Mi. Seo Young menghampirinya. Ia bertanya apakah gadis yang disebut Enrique mengubah kata kunci pencariannya menjadi sampah adalah Dok Mi. Ia bisa merasa ada udara yang ganjil di antara Dok Mi dan Enrique.
Enrique mengendus-endus udara di sekitarnya dan bajunya. Ia beralasan udara di Seoul memang terasa aneh karena banyak polusi. Tapi Enrique bukan tipe tertutup, ia curhat pada Seo Young kalau Dok Mi sepertinya tak peduli Enrique akan pergi.
Seo Young bertanya apakah Enrique bisa pergi. Jika hanya karena dirinya….Enrique memotong perkataan Seo Young. Sebaiknya mereka pergi secepatnya. Mungkin itu yang terbaik.
Dok Mi berusaha menonton acara TV traveling favoritnya, tapi perkataan Enrique tadi terus terngiang di kepalanya.
Kursus memasak Ryu kembali diadakan. Tapi yang hadir hanya satpam Hong (akhirnya tau namanya), ahjumma 404, dan Do Hwi. Selain Ryu tentunya.
Jin Rak sedang memeriksa hasil gambar Dong Hoon. Ia mengakui gambar Dong Hoon lebih bagus darinya, tapi tetap ia yang bertanggungjawab mengenai jalan ceritanya.
Satpam Hong berteriak memanggil Jin Rak dan Dong Hoon dari lorong agar ikut kursus memasak. Ia menekan bel apartemen Dok Mi. Belum sempat Dok Mi mengatakan ia tidak bisa ikut, Satpam Hong sudah menyanggahnya. Dok Mi harus ikut karena semua bahannya sudah disiapkan. Dok Mi tak punya pilihan lain selain menurut.
Menu kali ini adalah fondue keju. Hmmm…yummy^^
Do Hwi menghampiri Dok Mi. Ia berkata apakah hal ini tidak mengingatkan Dok Mi pada pelajaran PKK saat mereka sekolah dulu (ehem…memangnya masih ada pelajaran PKK?). Dok Mi mengangguk kecil.
Ahjumma 404 menanyakan Enrique yang tidak nampak batang hidungnya. Menurutnya tidak menyenangkan jika Enrique tidak ada. Dok Mi terdiam. Tanpa sadar ia menoleh ke pintu. Jin Rak memperhatikan reaksi Dok Mi.
Enrique muncul^^ Ia mengagetkan semuanya dengan berseru: Hallo Hallo!! Ia membawa wine yang menurutnya cocok untuk dimakan bersama cheese fondue.
Enrique memasak wine tersebut dengan jeruk dan kayu manis. Entah rasanya seperti apa, yang penting gayanya itu lho :D Enrique tersenyum menatap Dok Mi. Dok Mi cepat-cepat menunduk.
Mereka semua tos dan minum bersama, kecuali Dok Mi. Enrique memberitahu kalau ia akan kembali ke Spanyol dan ia senang bisa minum bersama mereka semua sebelum ia pergi beberapa jam lagi.
Satpam Hong dan Ahjumma 404 menyayangkan mengapa Enrique begitu cepat pergi. Sedangkan Jin Rak tidak bisa menutup rasa senangnya walau ia bertanya dengan simpatik mengapa Enrique mendadak kembali secepat itu. Enrique hanya tersenyum dan melirik Dok Mi.
“Ini minuman perpisahan kita….tidak bisakah kau minum segelas saja? Cepatlah minum…cepat, cepat,” rengeknya. “Cepat-cepat-cepat-cepat-cepat…”
Dok Mi akhirnya menyesap minumannya dan mengernyit kepanasan. Jin Rak khawatir tapi Enrique tersenyum dan menyuruh Dok Mi minum dengan hati-hati karena masih panas.
Enrique meminta semuanya berkumpul dan memfoto mereka. Ia menyuruh Dok Mi dan Jin Rak berdiri lebih dekat lagi. Jin Rak tersenyum malu-malu. Enrique lalu bergabung bersama mereka dan berfoto bersama.
Enrique memeluk mereka satu per satu sebagai ungkapan perpisahan sementara Dok Mi terus menerus minum. Ryu, Dong Hoon, Jin Rak…
“Ahjumma!!” panggil Enrique sambil menghampiri Dok Mi. Jin Rak buru-buru menarik Enrique dan memeluknya lagi. LOL^^
Enrique melepaskan pelukan Jin Rak lalu memeluk Dok Mi. Dok Mi tertegun.
“Aku ingin kau bahagia. Berjanjilah padaku kau akan keluar pada dunia, ya?” ujarnya dengan hangat.
Jin Rak menarik Enrique dari Dok Mi dengan alasan mengajaknya minum lagi. Tapi alangkah kagetnya mereka saat melihat panci minuman sudah kosong. Dok Mi menghabiskan semuanya!
Akibatnya Dok Mi menjadi sedikit mabuk. Ia bahkan tidak keberatan ketika Do Hwi merangkulnya. Jin Rak dan Enrique bertepuk tangan.
Ryu berkata persamaan keju dan wine adalah keduanya semakin enak dengan bertambahnya usia. Ahjumma berharap persahabatan mereka semua semua juga semakin erat dengan berjalannya waktu. Enrique mengeluh bagaimana dengan dirinya. Kalau begitu jangan pergi, kata ahjumma 44.
Satpam Hong teringat ia pernah salah paham pada Enrique dan mengira ia laki-laki hidung belang. Sebagai permintaan maaf ia akan menraktir semuanya ke noraebang (karaoke). Enrique senang sekali.
“Ahjumma kita akan pergi ke noraebang..noraebang… nyanyi…nyanyi..nyanyi… bernyanyilah untukku,” celotehnya. Dok Mi menatapnya dengan pandangan aneh karena sedang mabuk. Hihi…Dok Mi is so sute^^
Mereka bersama-sama pergi ke noraebang. Jin Rak dan Enrique mengikuti Dok Mi dari belakang karena Dok Mi berjalan sempoyongan.
Satpam Hong bernyanyi untuk ahjumma sementara Ryu dan Dong Hoon menjadi penari latarnya. Gaya balet ;D Enrique tersenyum geli melihat Dok Mi yang mabuk bertepuk tangan mengiringi satpam Hong.
Di mana Jin Rak dan Do Hwi? Mereka berbicara di ruang tunggu. Ia bertanya bagaimana Do Hwi tahu kalau ia Oh Jae Won. Do Hwi pasti mengenalnya. Do Hwi beralasan ia mendengarnya saat ada kurir pengadilan datang mencari Oh Jae Won.
Jin Rak tak percaya, bagaimana Do Hwi bisa langsung ingat nama itu jika baru sekali dengar. Hehe…emangnya semua kaya Jin Rak, ingat nama Do Hwi saja sampai berkali-kali >,<
“Kau terus memanggilku Oh Jae Won. Apakah kau melakukan operasi plastik pada seluruh wajahmu? Atau kau diet ketat?”
Do Hwi jadi kesal. Jin Rak berkata ia orang yang mudah mengingat dan tiba-tiba ia ingat pernah mendengar suara Do Hwi di suatu tempat. Ia bertanya bagaimana Do Hwi bisa terdampar di apartemen mereka.
“Jika ini takdir, kita mungkin pernah bertemu di masa lalu. Aku mungkin membuatmu bingung dengan menyatakan perasaanku,” kata Do Hwi.
Jin Rak frustrasi karena Do Hwi selalu bicara hal tak berguna dan lagi bukankah ia sudah jelas menyatakan kalau ada orang lain yang ia sukai. Do Hwi tiba-tiba maju hendak mencium Jin Rak. Jin Rak serta merta menutup mulut dengan kedua tangannya.
Enrique muncul dan melihat mereka dari belakang. Bagi Enrique, Jin Rak dan Do Hwi seperti sedang berciuman. Do Hwi terkejut melihat Enrique. Jin Rak juga. Enrique shock.
Dong Hoon menyanyi lagu Gee (SNSD) diiringi Ryu. Ahjumma 404 bertepuk tangan untuk mereka dengan gembira. Satpam Hong jadi kesal dan mematikan lagunya.
Enrique berbicara empat mata dengan Jin Rak. Ia memarahi Jin Rak karena mengira Jin Rak telah mendua hati. Setelah menyatakan perasaan pada Dok Mi, mengapa malah mencium Do Hwi?
“Itu bukan kiss, apa kau tidak lihat? Aku menutupi kedua mulutku!”
Enrique bergidik ngeri. Ia mengingatkan Jin Rak kalau Dok Mi dan Do Hwi tidak boleh lagi terlibat cinta segitiga.
“ini bukan cinta segitiga!! Dok Mi-sshi adalah satu-satunya untukku!!” seru Jin Rak frustrasi.
“Kalau begitu akhiri semuanya dengan Do Hwi sekarang!”
Jin Rak berteriak apanya yang harus diakhiri sedangkan ia tidak pernah memulai apapun. Ia tidak ingin tahu dan tidak tahu apapun mengenai Do Hwi. Ia tidak tertarik sama sekali pada Do Hwi.
“Jika tidak tertarik, mengapa kau meng-kiss-nya! Kenapa?!”
Jin Rak kebingungan menjelaskan. Ia berkata itu sama sekali bukan kiss, ia bahkan tidak membuka mulutnya sama sekali. He.
Jin Rak berkata untuk apa ia menjelaskan semua ini pada Enrique, bukankah Enrique akan segera kembali ke Spanyol.
“Karena itu, kau harus menjaga Dok Mi-sshi. Kaulihat sendiri, dia telah berubah banyak. Walau ia datang karena terlalu mabuk dan tidak berpikiran jernih, ia tetap datang ke noraebang dan bahkan ikut kursus memasak. Seret ia keluar ke dunia. Kau harus menjaganya. Aku mohon padamu.”
Jin Rak nampak kesal tapi ia menahannya. Ia berkata ia akan membiarkan Enrique mengatakan itu karena Enrique akan kembali ke Spanyol.
“Tapi kau benar-benar melewati batas sekarang. Orang yang menantikan Dok Mi-sshi selama bertahun-tahun adalah aku. Bukan karena permintaanmu, tapi dengan hatiku. Aku akan menjaganya karena perasaanku yang tulus padanya. Aku tidak tahu kapan kau akan kembali ke Spanyol, tapi jangan lagi memperlihatkan dirimu di hadapan Dok Mi-sshi.”
Enrique menatap Jin Rak dengan kesal karena tidak bisa membantah kata-katanya.
“Pertempuran” berlanjut di dalam ruang karaoke. Jin Rak menyanyikan lagu untuk Dok Mi. Enrique bergabung dan keduanya menyanyi bersahut-sahutan. Lebih tepatnya, Enrique mengambil alih lagu Jin Rak.
Jin Rak tak mau kalah dan menyanyi lebih keras lagi. Do Hwi terpesona melihatnya. Tapi saat menyadari keduanya menyanyi untuk Dok Mi, ia langsung kesal.
Alhasil keduanya bertarung siapa suara paling keras, paling panjang, paling tinggi. Duel ayam berkokok. Kasian telinga orang-orang di sana >,<
Dok Mi berjalan terhuyung-huyung kembali ke apartemen. Jin Rak menjaganya dari belakang, sekaligus menjaga agar Do Hwi tidak mengganggu mereka. Ia berkata apakah Do hwi tidak ingat dengan guru bahasa mereka. Bukankah Do Hwi berkata guru itu lebih menyukai Do Hwi dibandingkan Dok Mi. Dan sekarang sebaliknya, jadi sebaiknya Do Hwi menyerah.
“Bukankah kau ingin berbaikan dengan temanmu, jadi kau seharusnya tidak terlibat. Dan lagi ia telah menyukai Dok Mi-sshi selama bertahun-tahun. Jadi anggap saja kau datang terlambat dan menyerahlah.”
“Apanya yang terlambat? Apa perasaan manusia ada waktu tutup seperti jam kerja? Shopping malku buka 24 jam sehari. Dan juga, Go Dok Mi…Do Dok Mi…suka padamu! Apa kau tahu?”
Enrique kesal karena lagi-lagi Do Hwi bicara sembarangan. Jika ia memang mirip guru bahasa mereka, artinya Do Hwi juga akan menyukainya. Do Hwi bersikeras Dok Mi mengaku padanya kalau ia menyukai Enrique. Enrique terpaku.
Dok Mi hampir terjatuh. Jin Rak cepat-cepat menangkapnya. Keduanya sangat dekat. Dok Mi nampak tersadar dari mabuknya.
Do Hwi yang melihat kedekatan mereka, buru-buru hendak menghampiri. Tapi Enrique menariknya.
“Menyerahlah. Karena aku juga sudah berjanji untuk tidak terlibat lagi,” katanya dengan serius. Tiba-tiba ia kembali ceria dan mendorong Do Hwi melewati Jin Rak dan Dok Mi.
Dok Mi memandang mereka dengan sedih. Hal ini tak lepas dari pengamatan Jin Rak.
Sambil berjalan Enrique terus menasihati Do Hwi agar tidak ikut campur dalam hubungan Jin Rak dan Dok Mi. Bukankah Do Hwi ingin berbaikan?
“Jika berbaikan terlalu sulit, maka aku harus memikirkan cara lain.”
“Aaah…kau bisa membuatkan pesta untuknya!” seru Enrique. Do Hwi berpikir sejenak dan menyukai ide itu, karena Jin Rak juga akan datang. Tiba-tiba Seo Young datang menegur Enrique yang tidak memberi kabar padahal ia sendirian.
Ia melihat Do Hwi dan dengan segera keduanya mengagumi pakaian satu sama lain. Bulu ketemu bulu ya nempel >,< Do Hwi mengajak Seo Young menjadi modelnya dan memberi kartu namanya.
Enrique tersenyum geli memikirkan Dok Mi akan terlihat lucu dengan pakaian-pakaian seperti itu. Ia membayangkannya dan terkejut saat menyadari Dok Mi akan terlihat cantik dalam pakaian-pakaian itu. Enrique menggelengkan kepala untuk mengenyahkan bayangan itu. Oh no…tolong jangan ada Dok Mi berbulu >,<
Dok Mi telah sadar dari mabuknya. Jin Rak menyarankan agar Dok Mi minum banyak air hangat setibanya di rumah.
Dok Mi bertanya apakah Jin Rak pernah masuk ke kantor satpam. Jin rak tak pernah masuk. Dok Mi bercerita saat ia pertama ke sini ia menunggu di kantor satpam. Di dinding ada jejak bekas topi ditaruh, lalu satpam Hong datang dan menaruh topinya tepat di atas jejak itu.
“Ia pasti telah berada di sini untuk waktu yang sangat lama. Ia melindungi gedung ini cukup lama hingga meninggalkan jejak di dinding. Aku berpikir, di sinilah aku ingin tinggal,” kata Dok Mi.
Mereka berhenti berjalan. Jin Rak berkata mereka juga bisa meninggalkan jejak di lingkungan ini, di jalan ini, di sini. Dok Mi menoleh memandang jalanan yang baru saja mereka lewati.
Keduanya tiba di apartemen. Sebelum Dok Mi masuk, tiba-tiba Jin Rak berkata ia membenci musim dingin.
“Di musim semi, musim panas, dan musim gugur, kau selalu membiarkan jendelamu terbuka. Dan aku bisa mencium aroma dari apartemenmu...”
Ehem…agak aneh, aroma apaan ya ;p Dok Mi juga merasa aneh dengan kata-kata itu dan hendak masuk.
“Itu benar,” Jin Rak buru-buru menymabung ucapannya, “aku bisa mencium aroma tanaman, aroma nasi yang baru dimasak pada sore hari, dan juga aku bisa melihat tiraimu tertiup angin. Pada musim hujan, aku bisa melihatmu mengulurkan tangan keluar jendela untuk merasakan rintik air hujan. Serasa kau berada di sampingku. Aku hanya ingin berada di sisimu untuk waktu yang lama. Dan setelah beberapa waktu mungkin aku bisa meninggalkan jejak seperti topi itu, iya kan? Yang perlu kaulakukan hanyalah tetaplah berada di tempatmu seperti sekarang…”
Dok Mi tersenyum penuh haru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar