Kamis, 09 Mei 2013

Sinopsis Flower Boy Next Door Episode 8 (Bagian 2)

shot0493


Kenapa Enrique histeris? Ia tidak ingin Dok Mi salah paham dengan berpikir ia sengaja menyebarkan foto-foto itu karena masih memiliki perasaan pada Seo Young. Apalagi setelah tadi Dok Mi menegurnya agar tidak lagi mengkhawatirkan Seo Young.
“Aaaa..apa yang harus kulakukan?” rengek Enrique di bahu Tae Joon. Hahaha…heboh banget deh ;D
Tiba-tiba Enrique teringat. Topi panda!! Ia akan pura-pura mengambil topinya lalu menjelaskan apa yang terjadi pada Dok Mi. Ia langsung melompat pergi meninggalkan Tae Joon yang kebingungan.
shot0313 shot0317
Dok Mi bersiap pergi. Hmmm….menjemput Do Hwi? Ia menerima sms yang sama dengan Tae Joon. Dok Mi melihat foto-foto Enrique bersama Seo Young dan mengira Enrique sengaja mengirim sms itu padanya.
shot0320 shot0321
Sementara itu Jin Rak sedang berusaha mengubah tokoh Enrique dalam webtoonnya menjadi karakter yang menyebalkan. Ia mengeluh ia benar-benar benci menggambarnya. Ia juga mendapat sms yang sama (karena nomor ponsel Jin Rak ada dalam ponsel Enrique). Jin Rak teringat Enrique memeluk seorang gadis yang menangis, lalu Dok Mi menarik Enrique, lalu pria lain muncul membawa pergi gadis yang menangis itu.
“Mengapa semuanya begitu rumit?” keluhnya. Ia bertanya-tanya bagaimana Dok Mi bisa terlibat dalam kerumitan itu.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Do Hwi yang meneleponnya. Jin Rak mengomel mengapa Do Hwi terus menerus meneleponnya.
shot0324 shot0330
Setelah melihat foto-foto itu, Dok Mi tidak jadi pergi. Bel apartemen berbunyi. Dok Mi meraih topi panda Enrique lalu membuka pintu dengan kesal. Enrique tersenyum polos menanyakan barangnya yang tertinggal dan ingin masuk untuk mencarinya.
Dok Mi melempar topi panda ke wajah Enrique lalu hendak menutup pintu. Enrique menahan pintu dengan kakinya dan menatap Dok Mi dengan pandangan menantang. Dok Mi balas menatapnya. Buk! Ia menendang kaki Enrique kuat-kuat. Dok Mi menutup pintu dan terlihat puas. Cemburu?
shot0349 shot0353
Tapi itu semua hanya angan-angannya saja. Dok Mi memang tak jadi pergi dan bel apartemen berbunyi. Tapi yang datang bukan Enrique, melainkan Jin Rak. Jin Rak berkata Do Hwi sepertinya sangat mabuk. Karena Dok Mi tidak tahu di mana Do Hwi sedangkan ia tahu, maka Do Hwi ingin Jin Rak dan Dok Mi menjemputnya bersama. Jin Rak beralasan itu keinginan Do Hwi.
Dok Mi meminta maaf, ia meminta Jin Rak menjemput Do Hwi dan mengantarnya ke kantor di seberang jalan. Ia merasa tidak nyaman menemui Do Hwi dalam keadaan mabuk. Jin Rak kecewa tapi ia mengerti keadaan sedang tidak berjalan baik di antara Dok Mi dan Do Hwi.
“Jangan khawatir, aku hanya akan menjemputnya kembali dan melemparnya…eh aku akan menjaganya dan mengantarnya dengan selamat. Tidak usah khawatir,” kata Jin Rak. Dok Mi sepertinya tidak enak juga menyuruh Jin Rak menjemput Do Hwi sendirian.
shot0372 shot0375
Di jalan, Jin Rak memarahi dirinya sendiri yang tidak berani mengajak Dok Mi terang-terangan. Ia berpapasan dengan ahjumma 404 yang mabuk juga. Ahjummma 404 berceloteh kalau ia tidak biasa tinggal di tempat seperti ini tapi ia terlalu menyukai para tetangganya. Ia mengaku baru minum champagne.
Jin Rak pamit hendak pergi. Satpam menghampiri mereka dan memberi isyarat agar Jin Rak pergi. Ia lalu mengawal ahjumma 404 dengan khawatir.
shot0379 shot0381
“Satpam, apa kau memiliki kesulitan hidup?” tanya ahjumma.
“Nyonya, apa Anda sedang menghadapi kesulitan? Kau pasti baru minum-minum.”
Ahjumma 404 menutup mulut satpam dengan tangannya. Ia berbisik ia baru saja minum champagne. Satpam berkata baunya seperti makgulli. Ahjumma mengubek-ubek tasnya dan hendak memberi bonus pada Satpam. Ia memberi sekaleng bir pada Satpam. Itu bonusnya.
Ia berharap Satpam terus menjaga para penghuni dengan baik. Satpam mengiyakan dengan senang hati dan terus memegangi kaleng bir itu.
shot0386 shot0394
Jin Rak berjalan keluar, tak lama kemudian Enrique berjalan masuk. Keduanya tidak saling melihat.
Enrique bersiap menekan bel apartemen Dok Mi ketika pintu terbuka. Keduanya terkejut. Enrique kaget kenapa pintunya terbuka dengan mudah. Maka Enrique pun mengucapkan kata-kata yang sama seperti dalam angan-angan Dok Mi. Ia ingin masuk untuk mengambil barang yang tertinggal. Dok Mi cepat-cepat menutup pintunya.
shot0396 shot0399
“Sudah kuduga kenapa ia membuka pintu semudah itu,” gerutu Enrique. “Rasakan.”
Enrique menekan bel Dok Mi berkali-kali. Dok Mi membuka pintu dan menyerahkan tapi panda Enrique. Ia lalu keluar dan menutup pintu. Dengan segera Enrique mengikutinya.
shot0408 shot0410
Jin Rak tiba di bar. Ia melihat Do Hwi baik-baik saja. Do Hwi berkata ia terlalu polos untuk mabuk walau ia ingin mabuk. Jin Rak menghela nafas kesal dan ingin pergi sekarang juga.
Do Hwi berjalan sempoyongan sambil sesekali mengambil kesempatan menyenggol Jin Rak. Jin Rak tak mempedulikannya. Do Hwi tiba-tiba memegang tangan Jin Rak.
“Aku mabuk…tapi aku tidak mengatakan ini karena aku mabuk. Jae Won-sshi…sejak pertama kali aku melihatmu, aku jatuh cinta pada pandangan pertama,” kata Do Hwi tersipu malu.
shot0415 shot0417
Jin Rak terdiam sesaat dan memutuskan Do Hwi benar-benar mabuk.
“Jae Won-sshi sangat baik padaku dan juga menjagaku. Kau juga memastikan aku ikut kursus memasak bersamamu. Aku senang bukan hanya aku yang merasa seperti itu.”
“Bukan, aku tidak…jangan senang. Mengapa kau senang sesuka hatimu?” kata Jin Rak bingung.
shot0420shot0422
Do Hwi menatap Jin Rak  penuh arti lalu mencium Jin Rak dengan paksa. Jin Rak berusaha melepaskan diri tapi Do Hwi malah semakin kuat mencium Jin Rak. Begitu lepas, Jin Rak bergidik ngeri dan menggosok-gosok bibirnya dengan keras sementara Do Hwi tersenyum malu-malu.
shot0430 shot0440
Enrique mengikuti Dok Mi dan bertanya Dok Mi hendak pergi ke mana. Dok Mi bertanya mengapa Enrique tidak pergi setelah mendapatkan topinya kembali.
“Ahjumma, apa kau mendapat sms aneh? Aku sedang diteror antifans. Ponselku dicuri dan pencuri itu menyebarkan semua kehidupan pribadiku.”
“Kenapa?” tanya Dok Mi. Enrique berkata sepertinya orang itu membencinya. Ia memperlihatkan luka di tangannya. Dok Mi terlihat khawatir.
shot0452 shot0454
“Kau pasti tidak berpikir aku sengaja mengirim sms itu padamu, bukan?” tanya Enrique. “Kau tidak berpikir aku sebrengsek itu, bukan?”
Dok Mi tidak menjawab.
“Kau benar-benar berpikir aku orang brengsek! Wah…sebenarnya seberapa rendah penilaianmu padaku? Apa aku begitu buruk bagimu? Aku benar-benar ingin marah sekarang,” celoteh Enrique.
Dok Mi merasa tak enak tapi tak meladeni ucapannya. Ia melihat Do Hwi berlari-lari menyusul Jin Rak yang masih sibuk menggosok bibirnya. O-ow….apakah Jin Rak salah paham melihat Dok Mi bersama Enrique?
Do Hwi berusaha memancing di air keruh. Ia menyapa Dok Mi dan berkata tadinya ia pikir Dok Mi tidak akan menjemputnya. Ia berdiri dekat-dekat dengan Jin Rak hingga Jin Rak tak tahan lagi.
shot0461 shot0462
“Cha Do Hwi –sshi, aku minta maaf jika telah membuatmu salah paham. Tapi aku menyukai orang lain, aku pergi sekarang.” Jin Rak berjalan melewati Enrique dan Dok Mi tanpa berkata apapun. Enrique jadi merasa tak enak hati pada Jin Rak.
shot0470 shot0474
Do Hwi bertanya pada Dok Mi dengan nada menuduh, apakah Dok Mi orang yang disukai Jin Rak?
“Apa kau senang seluruh perasaanmu diketahui oleh banyak orang?” tanya Dok Mi.
“Itu lebih baik daripada diam-diam di belakang orang,” sahut Do Hwi. Hmmm…apa Do Hwi mengira Dok Mi dulu diam-diam merebut guru mereka darinya?
Dok Mi berkata Do Hwi sejak dulu seperti itu. Kapan ia akan bisa memahami Do Hwi? Enrique mendengar percakapan mereka dalam diam.
shot0478 shot0481
Jin Rak berjalan kembali ke apartemen. Tiba-tiba sesuatu mengganggu pikiranya. Do Hwi berkali-kali memanggilnya dengan nama lamanya, Jae Won.
Jurnal Dok Mi:
“Bagi beberapa orang, cinta seperti tanda kemenangan. Seperti makanan atau piala yang bisa mereka banggakan. Bagi beberapa orang,cinta adalah proses penantian tanpa akhir dengan sepenuh hati mereka. Bagi wanita itu, cinta adalah rahasia yang tidak bisa diungkapkan pada orang lain…bahkan pada dirinya sendiri.”
shot0484 shot0487
Dok Mi melihat ke langit-langit. Melihat hasil gambar Enrique, dua burung terbang bebas di atas pepohonan.
shot0496 shot0500
Keesokan harinya, Tae Joon berkemas siap untuk berangkat. Enrique berusaha menghubungi Seo Young tapi tidak berhasil. Enrique menghibur Tae Joon, jika Seo Young berpikir untuk mengakhiri semuanya maka ia akan datang. Tapi karena Seo Young tidak muncul, artinya Seo Young bertekad untuk terus membuat Tae Joon menderita di masa yang akan datang. Tae Joon hanya tersenyum.
Enrique berpamitan pada Hippo. Tiba-tiba ia mendapat ide.
shot0504 shot0522
Dok Mi terbangun karena ada pesan masuk. Ia terkejut saat membaca pesan itu dari Tae Joon: Ini sepupu Enrique, Han Tae Joon. Bisakah kau turun sebentar?
Dok Mi mengintip ke apartemen seberang, tidak ada orang di sana. Ia kebingungan. Kembali ada pesan masuk: aku menunggu.
shot0529 shot0532
Dok Mi bergegas ke luar. Ia melihat kotak susunya kembali ditempeli post-it. Sekarang ia sudah tahu Jin Rak yang menempelnya. Ia memasukkan kotak susu itu ke kantungnya lalu berlari turun.
shot0539 shot0541
Di bawah, ia mencari-cari Tae Joon tapi tidak ada siapa-siapa. Ia berbalik hendak kembali ke apartemennya.
“Ahjumma!!” seru Enrique muncul dari balik tembok. Dok Mi terlonjak kaget. Enrique tertawa terbahak-bahak. Ia mengaku ia yang ingin bertemu dengan Dok Mi tapi Tae Joon yang benar-benar mengetik sms-nya sesuai permintaannya. Jika ia yang memanggil, ia yakin Dok Mi tidak akan datang.
shot0548 shot0550
Dok Mi merasa kesal dan hendak pergi tapi Enrique mengeluarkan jurus rahasianya. Hippo^^
Dok Mi serta merta menghampiri Hippo dan mengelus-elusnya dengan sayang. Enrique berkata ekspresi Dok Mi seperti itu belum pernah ia lihat sebelumnya.
shot0562 shot0564
“Tapi apa daya, ini saat terakhirmu bersama Hippo. Tae Joon akan berangkat ke pulau. Ia akan memindahkan Hippo ke tempat berudara segar dan berpemandangan indah. Bagus juga, ia bisa berlarian dengan bebas dan mungkin bertemu teman wanita.”
“Baiklah..selamat tinggal dan hiduplah dengan sehat,” kata Dok Mi pada Hippo.
Enrique merasa bangga atas perbuatannya. Ia telah bersikap “mendukung”. Sekalinya ia mempelajari kata baru, ia tidak akan pernah melupakannya. Ia terus memuji dirinya sendiri dan Dok Mi mengabaikannya.
shot0570 shot0577
Tae Joon datang dengan mobilnya. Ia turun dan berpamitan pada Dok Mi. Enrique melihat Seo Young menghampiri mereka. Enrique tersenyum.
Seo Young berkata ia datang untuk mengucapkan selamat tinggalnya yang terakhir. Tae Joon sedikit kaget. Seo Young berkata selama ini ia telah melakukan banyak hal demi Tae Joon.
shot0578 shot0585
“Maafkan aku,” kata Tae Joon.
“Minta maaf adalah hal yang tidak tepat untuk dikatakan saat ini,” kata Seo Young, bersikap seolah tidak ada apa-apa.
Kata-kata itu membuat Enrique teringat saat Seo Young meminta padanya karena tidak bisa membalas perasaan Enrique. Dan Enrique mengatakan hal yang sama persis seperti yang dikatakan Seo Young pada Tae Joon sekarang. Sama seperti ketika itu Enrique memutuskan untuk melepas Seo Young, artinya Seo Young memutuskan untuk melepas Tae Joon.
shot0590 shot0593
“Kak, apa kau sungguh-sungguh? Apa kau tahu arti permintaan maaf dalam situasi seperti ini? Artinya kau berkata semuanya telah berakhir. Bahwa kau ingin ia berhenti mendatangimu,” kata Enrique tak percaya.
“Benar, itulah artinya,” sahut Tae Joon.
Seo Young meminta Enrique tidak ikut campur. Ia meminta maaf pada Tae Joon karena telah menyusahkan selama setahun ini. Ia tidak memiliki penyesalan.
“Aku akan kembali ke Spanyol…dengan Kkae Geum.”
Tae Joon terlihat risau. Enrique menegur Seo Young agar tidak berbicara sembarangan dan berpikir lebih dulu sebelum bicara.
shot0598 shot0606
“Aku melihat foto-foto itu. Aku bahkan tidak tahu kau memiliki foto-foto itu. Mengapa kau menyimpannya? Sekarang setelah aku terluka…aku akhirnya mengerti penderitaan yang telah kaualami.”
shot0610 shot0613
Seo Young menyodorkan dua tiket pesawat pada Enrique. Ia ingin pergi sekarang juga dan ia ingin Enrique ikut dengannya. Pelan-pelan Enrique menatap Dok Mi. Dok Mi menatapnya dengan sedih.
shot0618 shot0619

Tidak ada komentar:

Posting Komentar