Malam itu, Enrique sibuk membuat sesuatu. Ia menggunting banyak gambar dan foto. Dok Mi berusaha berkonsentrasi pada pekerjaannya, tapi sesekali ia melihat gambar yang dibuat Enrique di langit-langit apartemennya.
Enrique terkekeh-kekeh memandangi foto dirinya. Ia lalu melihat foto Dok Mi sedang minum wine. Senyumnya perlahan-lahan lenyap. “Ahjumma, hari ini kau benar-benar rminum banyak,” gumamnya sambil menghela nafas panjang.
Jin Rak berkutat dengan webtoonnya. “Untuk seorang wanita yang hidup di dalam kastil bagai Rapunzel, ia memutuskan untuk mulai meninggalkan jejak kecil dirinya di sekitarnya.”
Jin Rak membuat gambar kantor pos satpam, lengkap dengan jejak topi yang membekas di dinding.
Keesokan harinya, Enrique mengadakan rapat dengan perusahaan game. Enrique tidak nampak gembira. Perwakilan perusahaan itu meminta Enrique tidak khawatir dengan pemasaran game terbaru Enrique di Korea karena hasil uji cobanya berhasil baik.
“Benar, uji coba! Masih ada beberapa hal yang perlu kuawasi. Astaga, aku hampir saja lupa! Aku harus tinggal, kan? Aaahh..benar-benar menyebalkan. Kurasa aku tidak punya pilihan lain selain menunda kepulanganku ke Spanyol,” Enrique tertawa senang.
Seorang dari mereka mengatakan mereka bisa menangani masalah kecil itu (jadi Enrique tidak perlu tinggal). Mereka yakin tidak akan ada masalah hingga hari peluncuran game tersebut. Perfect!
“Perfect!” Enrique tersenyum. Dengan segera senyumnya berubah menjadi cemberut.
Enrique lalu menemui manager teater 4D. Manger itu menyayangkan kepulangan Enrique yang begitu cepat karena ia benar-benar ingin bekerja dengan Enrique.
“Mengecewakan, bukan? Apa Anda tidak marah? Aku benar-benar mengacaukan semuanya setelah membuat Anda percaya aku akan melakukannya. Itu bisa dibilang sebuah kontrak walau hanya berdasarkan pembicaraan. Bukankah akan buruk untukku jika aku kembali ke Spanyol dalam situasi seperti ini? Apa Anda benar-benar tidak apa-apa? Benarkah?”
Manager itu tidak apa-apa Enrique kembali ke Spanyol asalkan Enrique berjanji untuk bekerja dengannya di kemudian hari. Enrique mengangguk dengan kecewa dan kembali cemberut.
Monster bulu menyuruh trio bulu mempersiapkan pesta dengan sebaik-baiknya. Pada hari itu ia akan memastikan Dok Mi disingkirkan.
Seo Young tiba-tiba muncul. Do Hwi serta merta berubah menjadi gadis ramah dan menyambut Seo Young.
Enrique menggantungkan tas di pintu Dok Mi lalu memasukkan kertas yang dilipat berbentuk pesawat ke dalam apartemen Dok Mi melalui lubang surat. Ia berteriak-teriak memanggil Jae Won: “Kak, ini aku Enrique! Aku datang untuk mengucapkan selamat tinggal sebelum pergi! Enrique! Enrique! Kaaak!!
Padahal tujuannya adalah agar Dok Mi mendengar suaranya dan keluar. Dok Mi mendengarnya tapi ia hanya menghela nafas panjang.
Jin Rak keluar karena mendengar teriakan Enrique. Enrique hendak menerobos masuk ke apartemen Jin Rak tapi Jin Rak lagi-lagi menahannya. Enrique kesal karena usahanya tak berhasil. Jin Rak berkata memasuki rumah orang lain tanpa diundang dianggap tidak sopan di Korea.
“Kau menyimpan rahasia di rumahmu, kan? Dari yang kulihat, kau tidak seperti yang terlihat. Apa dia mulai mirip dengannya karena menyukainya (Dok Mi)?” gerutu Enrique.
“Kau tidak akan mengucapkan selamat tinggal pada Dok Mi-sshi?” tanya Jin Rak. Enrique bergumam kalau Dok Mi sudah mengucapkan selamat tinggal lebih dari yang lainnya.
“Benarkah?” tanya Jin Rak, berusaha menyembunyikan rasa senangnya.
“Aku lapar!” keluh Enrique.
Jin Rak mengajak Enrique pergi makan ke restoran yang enak.
Dan di mana lagi tempatnya kalau bukan restoran tempat Ryu bekerja. Jin Rak menyuruh Enrique memilih makanan sesukanya. Dong Hoon bergabung dengan mereka.
“Kau bilang kau tidak akan makan dan menyuruhku makan sendirian,” bisik Dong Hoon pada Jin Rak.
“Dia bilang dia datang untuk perpisahan terakhir,” Jin Rak balas berbisik.
Ryu bertanya Enrique hendak topping apa untuk nasinya. Enrique sedang hendak memilih ketika tiba-tiba ada suara wanita berceloteh.
“Nasi hitam dengan saus lemon dan topping daging bakar!”
Semua menoleh. Seorang gadis menyembunyikan diri di balik papan makanan. Menyadari ia sudah tertangkap basah, ia mengintip ke arah Enrique. Enrique berjalan ke arahnya. Gadis itu mengenakan topi panda yang sama dengan Enrique. Dan tebak siapa lagi yang punya topi panda?
Ternyata topi panda sedang trend^^ Enrique berkata ia memang hendak memesan makanan itu. Gadis itu tersenyum senang. Fans rupanya…
Enrique memuji topi dan pakaian gadis itu yang seperti fashionista cute. Ya iyalah memangnya niru siapa??
Tiba-tiba ponsel Dong Hoon, Jin Rak, dan Ryu berbunyi bersamaan. Astaga, ada pesan video dari para bulu >,<
Do Hwi mengundang ketiganya ke pesta yang ia adakan. Dok Mi juga menerima undangan itu. Sepertinya ia akan mengabaikan undangan itu. Do Hwi mengirim pesan sms.
“Kurasa hati kita mulai terbuka satu sama lain. Aku ingin membicarakannya. Apakah kau akan mendengar apa yang ingin kukatakan mengenai mengapa aku melakukan apa yang kulakukan waktu itu? Aku akan menunggu. Do Hwi.”
Dok Mi mau tak mau jadi memikirkan Do Hwi yang berulang kali berusaha mendekatinya untuk berteman lagi. Sepertinya hati Dok Mi mulai melembut.
Enrique memberi saran berpakaian pada Jin Rak untuk pesta nanti. Ia menunjukkan foto Tae Joon. Jin Rak mengenali Tae Joon sebagai tetangga apartemen seberang. Dong Hoon berkata Tae Joon jelas-jelas berbeda dari Jin Rak. Sekali lihat kita bisa langsung tahu kalau Tae Joon orang yang hangat dan perhatian.
“Aku juga perhatian,” protes Jin Rak. Ha.
Enrique memberi semangat pada Jin Rak. Jin Rak mencoba tersenyum seperti Tae Joon. Hehe…kok malah jadi kaya orang ngga waras…Dong Hoon sampe nyengir-nyengir ;p
“Apa lagi?” tanya Jin Rak.
“Mmm…Freestyle.”
“Freestyle?” tanya Dong Hoon dan Jin Rak bersamaan.
“Sesekali biarkan dia, lalu suatu hari ketuk pintunya dan ajak dia pergi keluar bersama untuk menikmati pemandangan indah. Sehingga dia akan mulai berpikir dunia ini layak ditinggali dan hatinya mulai sembuh. Dan juga kau akan membebaskannya. Sesekali berikan sinyal: ‘aku tahu kepedihanmu” “aku tidak akan pernah mengabaikanmu karena aku tahu hatimu lebih dari yang lainnya’ ‘jadi bisakah kau melangkah lebih dekat padaku?’.”
Dong Hoon mengomel mengapa Enrique begitu cerewet padahal sebentar lagi akan pergi. “Cukup katakan goobye dan see you again. Itu saja sudah cukup. Bahkan perpisahanmu begitu gaya Enrique.”
Enrique berkata kalau perpisahan juga harus dilakukan dengan benar. Jin Rak menengahi mereka dan memberikan USB pada Enrique. Enrique harus menunggu hingga tiba di Spanyol sebelum membuka USB itu.
Malam itu Dok Mi menulis jurnalnya:
“Ada saatnya ketika orang yang kaukira hanya sebentar melewatimu, tertinggal di hatimu setelah mereka pergi. Arti pertemuan mereka baru benar-benar dimengerti setelah mereka berpisah. Wanita itu percaya bahwa hidup adalah pengulangan dari penyesalan yang terlambat.”
Enrique memandangi foto-foto di hadapannya. Ia tersenyum hangat saat melihat foto Dok Mi. Namun melihat tirai jendela Dok Mi yang tertutup, wajahnya menjadi sedih.
Keesokan paginya, Jin Rak kembali menempel post-it di kotak susu Dok Mi. Gambarnya sama dengan yang terakhir, seorang pria membawa sebuket bunga mendekati seorang gadis yang duduk di bangku taman. Namun kali ini tanda hatinya bertambah besar. Tulisannya berbunyi: “Hari pesta! Aku akan menunggumu jam 5 sore.”
Tapi Dok Mi sama sekali tidak melangkah mendekati pintu. Bahkan surat Enrique pun belum dibacanya. Ia terus berkutat dengan pekerjaannya semalaman. Enrique melihat jamnya. Jam sembilan pagi. Ia menanti Dok Mi membuka tirai. Jin Rak bolak balik melongok ke lorong untuk melihat apakah Dok Mi sudah mengambil kotak susunya atau belum.
Dok Mi tertidur di meja. Enrique mulai mengemasi semua barangnya. Ia masih menanti Dok Mi. Jin Rak membalikkan post-it di kotak susunya menghadap ke tembok agar tidak terlihat orang lain.
Dok Mi malah berpindah ke kantung tidurnya di lantai. Seo Young mengajak Enrique pergi karena sudah waktunya. Enrique akhirnya pergi dengan kecewa karena Dok Mi belum juga membuka tirainya.
Dok Mi tidak bisa tidur. Ia akhirnya berjalan ke pintu untuk mengambil susunya. Barulah ia melihat surat Enrique.
“Ahjumma…aku ada di jendela jam 9. Aku ingin mengucapkan selamat tinggal padamu sambil tersenyum dan melambaikan tangan. Aku membuat permainan dadu dan meninggalkannya di luar pintu. Lakukan apa yang dikatakan dadu itu^^”
Dok Mi terkejut. Ia segera membuka tirainya. Ia kecewa melihat apartemen itu kosong.
Enrique berjalan menuju taksi. Ia sempat berhenti dan menoleh ke apartemen Dok Mi. Dok Mi terpaku di jendela. Ia teringat Enrique pernah berkata akan memperlihatkan dunia pada Dok Mi sebelum kembali ke Spanyol.
Lalu ia ingat Enrique merasa seperti Armstrong ketika pertama kali menginjakkan kaki di apartemennya. Enrique yang meminta Dok Mi tidak menganggapnya sebagai pria. Juga kata-kata pedasnya ketika ia mengusir Enrique. Pelukan Enrique saat mengucapkan perpisahan padanya.
Enrique akhirnya masuk ke dalam taksi.
Dok Mi membuka pintu dan mengambil tas pemberian Enrique serta kotak susunya. Di dalam tas itu ia menemukan permainan dadu semacam monopoli. Permainan itu dipenuhi foto dirinya dan Enrique. Dok Mi mengeluarkan dadu dan menggulingkannya. Ia mulai menjalankan pionnya.
- Start!
- Mengendarai sepeda ke Sungai Han (no…please not that river >,< - adegan sedih Kdrama seringkali di tempat ini).
- Berjalan sejauh mungkin.
- Melihat daun-daun berubah warna.
- Naik bis berkeliling kota (kalo di kita adanya naik delman tuktiktaktiktuk ;p)
- Berteriak dari puncak gunung
- Ikut aku dan berteriak “Yahoooo…!”
- Melihat mataharit erbit
- Pergi ke pesta bersama teman-temanmu (ada foto Dok Mi, Enrique, Do Hwi, dan Jin Rak)
Dok Mi terdiam. Ia melihat post-it Jin Rak yang ditempel di kotak susunya. “Hari pesta. Aku akan menunggumu jam 5 sore.”
Enrique dan Seo Young tiba di bandara. Langkah Enrique nampak berat dan wajahnya menunjukkan keengganannya untuk pergi.
Jin Rak mengikuti saran Enrique dengan mengenakan jaket formalnya. Ia meminta pendapat Dong Hoon, apakah ia sudah mirip dengan Tae Joon. Apakah ia sudah terlihat hangat dan perhatian.
“Tentu saja kau nampak sangat hangat (kepanasan maksudnya hihi^^).”
“Tapi kenapa aku merasa seperti orang aneh,” gerutu Jin Rak sambil mengamati foto Tae Joon. Tiba-tiba ponsel yang dipegangnya berbunyi.
Jin Rak langsung berteriak-teriak seakan-akan ponsel itu berubah jadi besi panas. “Masalah! Masalah! Itu manager webtoon kita (ternyata manager, bukan editor ;p)!!”
Jin Rak dengan panik memberikan ponselnya pada Dong Hoon. Dong Hoon serta merta mengangkatnya.
“Ya, ini ponsel Oh Jin Rak!” Mwahahahaha :D
“Apa ponsel bisa bicara! Bagaimana bisa ponsel bicara! Kau seharusnya bilang : di sini Yoo Dong Hoon menjawab ponsel Oh Jin Rak. Apa kalian tidak tahu penggunaan tata bahasa yang betul?!”
“Tapi kenapa kau menelepon?” tanya Dong Hoon cuek.
“Kalian begitu hebat menerobos ke sini saat aku tak memanggil kalian. Ke sini sekarang juga! RIGHT NOW!!!” Astaga… inilah akibat kurang tidur sodara-sodara ;D
Dong Hoon memberitahu Jin Rak kalau manager mata panda ingin bertemu dengan mereka sekarang juga. Jin Rak langsung panik. Ia menyuruh Dong Hoon menelepon balik manager dan memberitahunya kalau mereka tidak bisa datang.
Mana berani? Akhirnya ia terpaksa pergi juga. Ia melihat kotak susu Dok Mi telah diambil dan semakin panik. Ia bertanya pada Dong Hoon kalau mereka pasti sempat kembali tepat waktu. Dong Hoon menenangkannya, manager itu paling marah dan memukul meja beberapa kali lalu berteriak mengusir mereka (haha…suara Dong Hoon mirip lho sama suara manajer). Ia berkata manager itu memiliki kepribadian aneh, moodnya berubah-ubah dengan sangat cepat.
Enrique dan Seo Young duduk menunggu di bandara. Wajah Enrique nampak serius. Ia berkata ada hal yang ia ingin katakan sejak pagi.
“Apa-apaan ini?” ia menunjuk mantel bulu Seo Young.
“Kenapa? Aku pergi ke shopping mall itu (mall Do Hwi). Aku suka kekacauan mantel ini. Oya, apa pemilik shopping mall itu teman Dok Mi?”
“Mereka dulu berteman….bukan, aku yakin mereka sekarang berteman.”
“Dia berkata dia akan melepaskan Dok Mi di pesta. Tapi caranya mengatakan itu terdengar aneh. Apa kau ingat ketika kita melepaskan si brengsek dari sekolah kita saat pesta kelulusan? Kita bahkan melemparnya ke kolam. Tiba-tiba aku ingat hal itu.Tapi kurasa Dok Mi juga bisa sedikit menyebalkan. Dia tidak bicara banyak dan bisa membuat frustrasi.”
Mendengar itu Enrique jadi teringat Do Hwi berkata akan memikirkan cara lain jika berdamai dengan Dok Mi terlalu sulit. Ia meminta Seo Young menceritakan dengan detil apa yang sebenarnya tadi dikatakan Do Hwi.
Jin Rak dan Dong Hoon menemui manager mata panda. Sang manager dengan tenangnya meminum teh pelan-pelan. Jin Rak yang tak sabar berulang kali mengecek jam di ponselnya. Tentu saja hal ini tidak lepas dari pengawasan sang manager.
“Kau pasti senang. Rating webtoonmu turun setengah lagi hingga tersisa sati bintang sekarang. Tapi kalian mendapat ribuan komentar. Wow…congratulations!!” Manager melemparkan kertas-kertas di tangannya. “Setelah memplagiat karya Enrique, sekarang kau memasangnya menjadi salah satu karakter webtoonmu di episode 4? Apa kau menyimpan dendam padanya setelah tuduhan plagiat itu? Mengapa…mengapa kau melakukan ini padaku? Mengapa kalian melakukan ini padaku di saat aku tak memiliki waktu untuk istirahat? Mengapa dunia ini begitu kejam??!! Haaah??!!”
Dong Hoon mengkerut di kursinya sementara Jin Rak malah asyik memperhatikan jam di ponselnya.
Gadis bertopi panda membuntuti Enrique ke bandara dan mengejutkannya. Ia senang saat Enrique masih mengingatnya sebagai gadis di restoran tadi. Ia mengaku ia adalah fans berat Enrique.
Enrique kaget dan dengan malu-malu berkaya seharusnya gadis itu memberitahunya sejak awal. Gadis itu memuji Enrique dan Seo Young yang nampak serasi. Ia lalu menyodorkan sebuah koper pada Enrique.
“Aku diberitahu kalau orang-orang merindukan rumput laut panggang saat mereka di luar negeri,” katanya. Ia meminta Seo Young memastikan makanan Enrique diberi rumput laut saat Seo Young memasaknya. Seo Young mengangguk kecil.
Gadis itu pamit dan beranjak pergi. Enrique menahannya dan menanyakan nama gadis itu. Namanya Bae Bok.
Bae Bok bertanya apakah Enrique tahu webtoon berjudul Flower Boy Next Door. Ia berkata penulis manhwa yang dituduh memplagiat karya Enrique telah menghina Enrique dalam webtoonnya dengan menjadikan Enrique manusia sampah. Para netizen juga berkata kalau penulis ini memiliki sejarah melakukan perbuatan curang. O-ow….
Dong Hoon mencoba meyakinkan manager kalau mereka akan memperbaiki webtoon mereka. Tokoh itu bukan dari Spanyol tapi dari Papua Nugini.
“Papua Nugini? Katakan sekali lagi.”
“Papua Nu…gini..”
“Sekali lagi…”
“Papua Nu…..gini.”
“Sekali lagi. Berikan penekanan pada kata Nu….”
Hehe...manager senang melihat Dong Hoon memonyongkan mulutnya. Wah, jangan-jangan manager suka sama Dong Hoon nih ;)
Dok Mi melihat jamnya. Jam 5.
Seo Young mengajak Enrique naik ke pesawat. Enrique nampak bimbang.
Dok Mi membawa sebuket bunga ke tempat Do Hwi. Ia pergi karena ia ingin tahu apa alasan Do Hwi dulu berbuat seperti itu padanya.
Do Hwi mendengar suara bel pintu. Ia tersenyum licik.
Jin Rak dan Dong Hoon keluar dari kantor manager. Tiba-tiba Jin Rak berlari dengan kencang.
Dok Mi masuk ke apartemen Do Hwi. Ia hendak memberikan buket bunga pada Do Hwi ketika melihat sesosok pria berdiri di ruang tengah. Guru bahasa mereka.
Dok Mi tertegun. Bunga di tangannya terjatuh ke lantai.
“Sudah lama aku ingin bertemu lagi denganmu, Dok Mi,” kata guru itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar