Kamis, 09 Mei 2013

Sinopsis Flower Boy Next Door Episode 16 – Final (Bagian 1)

15_zps7400a2b8
Tahun 2014.
Dok Mi menghadiri rapat bersama para rekan kerjanya. Dok Mi telah berubah. Bukan hanya penampilannya (sekarang rambutnya lurus seperti waktu SMA), tapi juga pembawaannya. Ia tidak lagi tertunduk takut-takut dan berdiam diri.
Senior atasannya mengumumkan dua buku yang terpilih sebagai buku yang paling menyembuhkan tahun ini. Dok Mi melihat salah satunya adalah buku Enrique. Pandangannya melembut melihat sosok Enrique di sampul buku itu.
shot0011 shot0013
Jin Rak menanti di depan kantor Dok Mi. Dok Mi keluar dan tersenyum saat melihat Jin Rak. Jin Rak tersenyum.
“Sudah setahun. Apa yang sebaiknya kita lakukan untuk merayakannya?” tanya Jin Rak.
“Sudah setahun terlewati,” kata Dok Mi. Ingatannya kembali pada sebuah peristiwa 10 tahun lalu.
shot0027 shot0031
Ketika Enrique membawanya ke markas fans beratnya. Saat itu Bae Bok menuntut Enrique menjawab mengapa Enrique tidak membuat film animasi dan mengapa Enrique tidak kembali ke Sola Studio.
Enrique menoleh pada Dok Mi lalu mengumumkan kalau ia akan membuat film animasi. Ia akan kembali ke Spanyol.
Para fans bersorak. Dok Mi hanya terdiam dan menangis. Enrique menoleh padanya sekali lagi. Melihat wajah Dok Mi yang sedih, Enrique menguatkan dirinya.
“Tapi aku tidak kembali ke Spanyol untuk bekerja di Sola Studio. Suatu hari nanti aku akan mengerjakan animasi. Tapi tidak sekarang.”
 shot0034 shot0043
Dok Mi terpana mendengar kata-kata Enrique. Enrique menjelaskan kalau Sola Studio sudah mempekerjakan orang lain untuk animasi itu. Para fans kembali kecewa.
“Saat aku di Spanyol. Kalian bermain game denganku. Aku ingat kalian mengirimiku email dan pesan. Tapi impianku bukanlah impian kalian. Aku ingin kalian memiliki impian kalian sendiri dan memenuhi impian itu. Dan juga, aku tahu apa yang paling penting dalam hidupku saat ini.” Enrique menoleh menatap Dok Mi. “Saat ini, orang di hadapanku, cintaku adalah hal yang penting. Aku tidak ingin kehilangan dia.”
Dok Mi tersenyum penuh haru mendengar pernyataan Enrique.
shot0057 shot0058
“Apa aku harus menjelaskan hal lain?” tanya Enrique pada para fansnya.
“Kami tidak perlu mendengar hal seperti itu,” ujar Bae Bok marah. Ia menunjuk Dok Mi. “Kau membuang cintamu karena wanita yang berselingkuh dengan penulis webtoon itu! Sekarang apa kau akan membuang pekerjaanmu?” That’s none of your business, young lady ~,~
Enrique menatap Bae Bok dengan marah.
“Apa kau berusia 5 tahun?! Kau tidak mengerti apa yang baru saja kukatakan?! Mengapa menyia-nyiakan waktu berharga kalian di sini dengan menyebarkan gorip palsu. Mengapa menyia-nyiakan waktu kalian untuk menjelek-jelekkan orang lain?! Seseorang yang yang sangat berharga bagiku dicerca karena rumor palsu, karena diriku. Kalian pikir aku bisa pergi begitu saja? Jika aku pergi seperti itu dan memenuhi impianku, apa impian itu akan bersinar? Jadi, aku tidak bisa pergi sampai kalian berhenti.”
Enrique berbalik dan menggandeng Dok Mi keluar dari sana.
shot0065 shot0077
Dong Hoon sedang mematut diri di cermin sementara Jin Rak menungguinya. Dong Hoon berkata tidak masuk akal jika mereka menghentikan webtoon mereka. Editor akan membunuh mereka. Jin Rak berkata Enrique melakukan yang terbaik untuk melindungi Dok Mi. Bagaimana ia bisa terus menulis?
Dong Hoon menghela nafas pasrah. “Aku benci idealis yang tidak realistis,” gerutunya. Ia terus berkaca hingga Jin Rak tak sabar lagi dan meneriakinya agar segera berangkat.
“Baiklah. Aku harus menjadi pria tertampan di kota ini. Memangnya apa yang kautahu,” omel Dong Hoon.
shot0085 shot0088
Dok Mi dan Enrique menunggu bis di halte. Enrique masih nampak murung dan tak enak hati pada Dok Mi.
“Apa kau tak apa-apa?” tanyanya pada Dok Mi. “Walau kau membenciku karena membawamu ke sana, aku tak bisa apa-apa. Aku memang ingin membawamu ke sana. Orang menjadi kejam saat mereka membicarakan orang yang bahkan tidak mereka kenal. Karena tidak kenal, mereka tidak perlu memikirkan orang itu. Tapi, setelah mereka melihat sendiri orang itu dan melihat mata mereka, mereka akan sadar kalau orang itu sama dengan mereka dan bisa terluka seperti mereka. Jadi walau itu berat bagimu, aku membawamu ke sana.”
Dok Mi meminta Enrique tidak khawatir. Justru di tempat itu ia bisa memutus kenangan buruk masa lalu yang terus membebaninya.
“Aku tidak apa-apa.”
shot0092 shot0103
“Kau selalu berkata kau tidak apa-apa. Katakan berat saat terasa berat. Katakan kau marah saat kau marah. Katakan kau berang saat kau berang. Kau boleh melakukannya.
“Kita akan melakukan perjalanan. Perjalanan pertama diawali dengan kebohongan. Bagaimana jika perjalanan kedua kita melarikan diri?” tanya Dok Mi.
“Melarikan diri?”
“Mari kita melarikan diri sejenak dari kebisingan kehidupan nyata.”
“Ahjumma ini, aku masih tidak mengenalku. Aku tidak melarikan diri maupun bersembunyi. Aku akan berjuang melalui situasi ini.”
Dok Mi jadi kesal. “ Apa kau tahu betapa sulitnya bagi seorang gadis untuk mengajak bepergian lebih dulu? Kau bilang aku harus mengatakan apa yang ingin kukatakan. Aku ingin bepergian. Kau seharusnya bilang iya.”
shot0117 shot0119
Diam-diam Dok Mi tersenyum. Enrique tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan jalan-jalan dengan Dok Mi. Ia bertanya mereka akan pergi ke mana dengan perjalanan melarikan diri ini.
“Pulau? (supaya bisa berduaan ceritanya^^)” bisiknya. Dok Mi menatapnya dengan curiga.
“Sudahlah,” kata Enrique malu.
Dok Mi meraih lengan jaket Enrique.
shot0126 shot0127
“Aku akan menjadi guide-nya hari ini. Kau selalu mengajakku berkeliling. Hari ini aku yang akan mengajakmu,” kata Dok Mi.
Enrique mengangguk patuh. Dok Mi menariknya pergi. Enrique tersenyum senang. Sweeeeeettt ;D
shot0144 shot0145
“Sudah kubilang jangan muncul tanpa menelepon!” seru Editor. Walau kata-katanya keras tapi ia tersenyum pada Dong Hoon yang balas menggodanya dengan lirikan mata dan senyum. Sementara itu Jin Rak menunduk dan meminta maaf tanpa tahu ada percikan-percikan asmara berkelebat di sampingnya. LOL^^
shot0149 shot0151
“Aku ingin mengubah jalan ceritanya,” Jin Rak memejamkan mata. Siap untuk menerima amukan editor. Tapi kok adem ayem? Ya iyalah, Editor sedang asyik tersenyum pada Dong Hoon yang memperlihatkan tas barunya, hadiah dari sang editor.
Jin Rak pelan-pelan membuka matanya dan baru menyadari dua orang itu sedang asyik berdua. Hahaha…dunia milik berdua, yang lain cuma numpang :D
shot0168 shot0172
Editor akhirnya menyadari Jin Rak sedang memperhatikan mereka. Ia melihat Jin Rak seakan bertanya apa yang baru saja Jin Rak katakan.
“Ingatkah minggu kemarin saat kita tidak bisa menerbitkan episode baru? Kita mengadakan forum cinta tak berbalas sebagai gantinya. Bagaimana jika kita membuat episode mengenai cinta, misalnya cinta tetangga sebelah?”
“Flower Boy Next Door akhirnya berhasil. Berkat Enrique akhirnya webtoon berhasil. Dan sekarang kau mau mengubahnya?” Editor mulai kesal. “Sudah kubilang, kan? Aku ini profesional! Adalah tanggung jawabku untuk mengubah tema dan cerita. Mendiskusikan cinta dalam Flower Boy Next Door? Bohong. Kau tahu apa tentang cinta? Kau bahkan tak bisa menyatakannya. Apa yang kautahu tentang cinta di saat kau hanya diam dan memperhatikan? Kau harus tahu dulu baru bisa mendiskusikanya!”
shot0176 shot0186
Dong Hoon berusaha mendinginkan amarah editor. Ia bergeser ke sisi editor dan memberitahu kalau Jin Rak ingin menghentikan webtoon untuk melindungi Dok Mi. Ia berbisik pada editor untuk mengerti karena ada yang terjadi.
shot0197 shot0199
Jin Rak terdiam dengan sedih. Ia teringat saat pertama kali bertemu Dok Mi dan langsung terpesona padanya. Saat ia diam-diam memperhatikan Dok Mi hingga Dok Mi bahkan tidak menyadari keberadaannya. Ia selalu terlambat dalam memulai percakapan dengan Dok Mi. Ia juga ingat saat ia mengatakan pada Dok Mi kalau ia ingin meninggalkan jejak dalam kehidupan Dok Mi dan Dok Mi hanya perlu diam di sana.
shot0200 shot0204
“Aku tidak tahu apapun tentang cinta. Cinta adalah emosi manusia, bisa ditolak dan bisa salah. Tapi aku memikirkan cinta sebagai sesuatu yang jauh lebih tinggi hingga aku hanya melihat ke atas. Aku ingin mendorong orang lain untuk jujur para perasaannya sendiri agar tidak berakhir seperti aku. Aku ingin menghibur mereka yang terluka.”
Editor menerima penjelasan Jin Rak. Ia ingin mendengar cerita cinta pertama dari Jin Rak. Apakah ada cerita yang terpikirkan oleh Jin Rak saat ini?
“Ini cerita cinta mengenai seseorang miskin tapi muda dan ceria,” kata Jin Rak.
Editor dan Dong Hoon berpandangan sambil tersenyum.
“Okeyy..lanjutkan.”
shot0209 shot0214
“Ada seorang gadis yang hanya bisa tidur 4 jam sehari. Seorang pria yang harus bekerja tiap malam. Gadis itu hanya bisa tidur 4 jam setiap malam karena hidupnya melelahkan. Pria yang bekerja serabutan tiap malam, sangat realistis hingga ia ingin mempunyai wanita yang sangat realistis.”
Editor dan Dong Hoon terpaku mendengar cerita itu. Mmmm…sounds familiar, right? ^^
shot0227 shot0228
“Mereka bisa saling menjamin satu dengan yang lainnya dalam dunia yang menakutkan ini. Keduanya tahu betul cinta adalah hal yang realistis dan bukan seperti memetik bintang yang tidak bisa kaucapai. Cerita cinta ini benar-benar melodrama.”
Editor dan Dong Hoon berpandangan. Keduanya bergumam apakah mereka dilanda cinta. Keduanya tersenyum sambil berpandangan. Jin Rak ikut tersenyum melihat mereka.
shot0235 shot0238
Dok Mi mengajak Enrique berjalan-jalan ke lokasi penuh bangunan tua. Enrique melihat sebuah pahatan di bawah atas sebuah bangunan.
“Bukankah itu patung manusia?” tanyanya.
“Dia adalah patung istri dari tukang kayu yang membangun bangunan ini. Dulu tempat ini adalah sebuah pulau. Sang tukang kayu harus berpisah lama dengan istrinya untuk membuat bangunan ini. Sang istri lelah menunggu dan pergi meninggalkan tukang kayu ke tempat yang jauh. Tukang kayu mengutuk istrinya karena telah meninggalkannya dan membuatnya menanggung beban (atap) berat sepanjang hidupnya.”
Pahatan itu berbentuk manusia seakan-akan sedang memanggul atap bangunan itu.
shot0241 shot0242
“Cerita yang menyedihkan. Tapi bangunan ini terlalu indah untuk dikaitkan dengan cerita sedih seperti itu. Mungkin tukang pahat itu sedang memahat cintanya. Dia membuang sisi-sisi tajam dari hatinya dan memahat kebencian pada orang yang dicintainya. Mungkin orang-orang tidak tahu apa yang sebenarnya tukang kayu itu rasakan dan membuat kisah sedih itu. Cinta dan benci terlihat sangat berbeda. Tapi perbedaannya mungkin hanya setipis kertas. Kau mungkin sudah melihatnya, jika kau mundur selangkah dari membenci seseorang, kau bisa mencintai orang itu.”
Dok Mi tersenyum dan berharap cerita Enrique benar. Ia akan mempercayai cerita yang baru saja Enrique buat, daripada cerita sedih yang selama ini diketahuinya. Ia akan percaya tukang kayu itu memahat hatinya yang dipenuhi kebencian.
Enrique tersenyum. “Lihat, pada akhirnya aku juga yang menjadi guide-nya.”
shot0253 shot0262
Mereka melihat-lihat tempat lain.
“Matahari terbenam, matahari membara, matahari tenggelam, atau matahari meresap. Mana yang paling kausuka?” tanya Enrique.
“Hmm….matahari indah?” jawab Dok Mi. Tak ada di pilihan.
“Berusahalah lebih keras lagi. Ombak datang, ombak menerpa, ombak berdebur, ombak bergulung. Mana yang paling kausuka?”
“Ombak yang indah.”
shot0266 shot0273
Enrique mengomel karena Dok Mi menjawab sekenanya. Tapi ia mengakui ombak dan matahari terbenam memang indah. Dok Mi bertanya mengapa Enrique bertanya-tanya seperti itu. Enrique bercerita saat berusia 10 tahun ia pergi ke Spanyol. Ibunya tiap hari mengajaknya bermain permainan kata-kata itu untuk membuatnya tetap ingat bahasa Korea. Jika dibuat permainan maka akan lebih menyenangkan.
“Pertanyaan berikutnya.  Aku minta maaf, terima kasih, dan aku mencintaimu. Mana yang paling kausuka?”
Dok Mi berpikir.
Enrique bergumam: aku minta maaf, terima kasih… “Aku mencintaimu!!” serunya keras. Dok Mi terlonjak kaget sementara Enrique tersenyum polos. Haha…cara “nembak” Enrique lucu ^^
shot0281 shot0282
“Aku menyukai semuanya,” kata Dok Mi.
“Kalau begitu coba buat kalimat dari ketiga kata tersebut. Impianmu kan menjadi penulis cerita anak-anak. Akan seperti apa kalimatnya?”
“Aku minta maaf karena menyisihkan perasaanmu. Terima kasih untuk tidak menyerah dan menemukanku walau perjalanannya begitu jauh.”
Enrique tersenyum. Menanti-nanti kalimat terakhir. Ia memberi isyarat bahwa kata terakhir adalah “cinta”. Enrique sedang memancing pernyataan cinta dari Dok Mi ;D
“Berkat Kkae Geum-sshi, aku sekarang bisa mencintai diriku sendiri,” kata Dok Mi sambil tersenyum lebar.
Hahah…Enrique langsung cemberut.
shot0297 shot0305
“Aku sudah, sekarang giliranmu,” kata Dok Mi geli.
Enrique menatap Dok Mi.
“Aku minta maaf karena tidak menemukanmu lebih awal. Terima kasih telah mengijinkan aku mencintaimu. Ahjumma, aku mencintaimu.”
 shot0313 shot0316
Pelan-pelan Enrique mengecup kening Dok Mi lalu memeluknya. Mereka tersenyum bahagia.
shot0321shot0323
shot0325 shot0328
Aaaaaaaa…coba pegang pipi masing-masing deh pasti lagi pada senyum hihi ;)
Jin Rak dan Dong Hoon berjalan pulang. Dong Hoon bercerita Enrique telah pergi menemui para fansnya dan rumor itu tidak berkembang lebih jauh karena Enrique bukan selebritis. Ia meminta Jin Rak tidak khawatir, rating webtoon mereka akan tetap naik.
“Apa rating itu yang jadi masalahnya?” timpal Jin Rak.
Dong Hoon berkata ia mengetahui nama samaran Do Hwi karena sama dengan nama tokonya. Ia melihat Do Hwi banyak menulis mengenai Dok Mi dalam forum.
“Apa?!” seru Jin Rak.
“Bukan, ia menulis kalau cerita masa SMA itu tidak benar. Itu rumor palsu. Ia bahkan menyuruh orang-orang berhenti mencerca Dok Mi. Juga, dia yang memberi webtoon kita banyak bintang. Entah ia sengaja mendekatimu atau menyulitkan 402, ia hanya ingin kau tahu bahwa wanita yang pernah menyukaimu tidak sejahat itu.”
“Apakah dunia lebih bersinar bagimu setelah kau jatuh cinta?” sindir Jin Rak. Tak biasanya Dong Hoon banyak membela orang lain.
shot0339 shot0344
“Siapa? Siapa yang jatuh cinta? Aku belum jatuh. Jatuh apa?” sangkal Dong Hoon. “Tapi bukankah lingkaran hitam di mata editor sangat cute?”
Jin Rak menatapnya. “Tidak cute. Sama sekali. Itu menyedihkan. Tapi dibandingkan wanita kuat lainnya, hatinya paling bersinar bagimu.”
Dong Hoon tersenyum senang. Ia melihat Do Hwi berjalan ke arah mereka. Ia membungkuk lalu pergi meninggalkan Jin Rak dan Do Hwi. Do Hwi nampak canggung melihat Jin Rak. Ia hanya menganggukkan kepala lalu berjalan pergi.
Jin Rak bertanya di mana teman-teman Do Hwi. Do Hwi berkata teman-temannya sudah pulang kerja lebih dulu.
“Mereka menjadi temanmu sejak SMA, kan? Sepertinya mereka teman yang baik. Mereka selalu berada di sisimu saat kau mengalami masa sulit. Mereka bisa bahagia untukmu. Jangan kehilangan temanmu kali ini.”
Jin Rak mengangguk pamit. Lalu mereka berjalan ke arah yang berlawanan.
shot0366 shot0373

Tidak ada komentar:

Posting Komentar