Kamis, 09 Mei 2013

Sinopsis Flower Boy Next Door Episode 11 (Bagian 1)

shot0021
Di akhir sesi penandatanganan bukunya, Enrique menawarkan pelukan untuk para fansnya. Ia melewati deretan fans dan memilih seorang dari mereka. Tapi para fans lain berebut hendak memeluk mereka. Enrique tersenyum. Tapi begitu matanya beradu pandang dengan poster Van Gogh, senyumnya sempat menghilang.
shot0003 shot0011
Dong Hoon menjadi penata rambut Jin Rak yang akan pergi berkencan dengan Dok Mi. Jin Rak tak henti-hentinya tertawa senang mengingat ajakan Dok Mi. Gosh, he’s so happy >,<
Dong Hoon melihat hasil “karya”nya dan memberi semangat pada Jin Rak. Ia lalu bergegas pergi. Ehem…karena memang ada perlu atau khawatir melihat ekspresi Jin Rak saat melihat rambutnya ;D
Jin Rak berbalik dan melihat rambutnya di cermin. Tak lama kemudian terdengar teriakan, “Yoon Dong HOOOOOON!!!” Hahaha…itu sih kaya Tintin yang poninya kepanjangan, bisa buat gantungan :D
shot0017 shot0023
Enrique berkeliling kota. Ia tak menyadari ada dua orang yang mengikutinya. Salah satunya adalah ahjumma ninja.
Sedangkan penguntit satunya lagi adalah Bae Bok (gadis bertopi panda fans berat Enrique). Ia melihat saat Enrique didorong oleh ahjumma ninja ke jalanan. Enrique shock saat melihat sebuah mobil melaju ke arahnya.
shot0028 shot0030
Orang-orang mengerumuni Enrique yang tergeletak di jalanan. Namun yang dilihat Enrique adalah Dok Mi yang terlihat khawatir.
“Ahjumma, kukira kau pergi ke pameran bersama Kak Jin Rak. Mengapa….kau di sini?” batinnya. Ia tersenyum saat menyadari sesuatu, ”Kurasa…aku telah jatuh cinta...” Enrique meneteskan air mata.
Bae Bok memanggili Enrique dan menanyakan keadaannya dengan khawatir. Enrique terbaring shock, tak bergerak.
shot0038 shot0039
Dok Mi dan Jin Rak melihat-lihat lukisan Van Gogh. Dok Mi terlihat sangat serius mengamati lukisan-lukisan itu. Jin Rak diam-diam meminta para pengunjung lain untuk tidak berisik dan tidak mendekati Dok Mi.
Tiba-tiba Dok Mi mendengar suara Enrique. Enrique berkata ia sangat menyukai Van Gogh dan tidak pernah tidak disebut dalam setiap seminarnya. Dok Mi bengong melihat Enrique ada di hadapannya.
shot0043 shot0048
“Aku bertanya-tanya mengapa dia melukis begitu banyak potret diri? Dalam salah satu suratnya yang ia tulis pada adiknya Theo, ia menulis begini: dalam satu pengertian, aku berusaha sekuatnya untuk bahagia. Aku selalu teringat kalimat itu setiap kali melihat lukisan dirinya. Ahjumma, mengapa kau tak mengatakannya juga?”
Dok Mi tak mempedulikan Enrique sementara Enrique terus mengikutinya sambil berceloteh. “Jika ada orang yang mengatakan lukisanku selesai terlalu cepat dan asal-asalan, itu artinya mereka hanya asal-asalan melihat lukisanku. Artinya Van Gogh ingin orang-orang memperhatikan karyanya dengan seksama.”
shot0050 shot0055
Dok Mi kesal juga karena Enrique terus mengikutinya. Ia menghela nafas kesal dan memalingkan wajahnya. Saat ia hendak membuka mulut menegur Enrique, ia malah melihat Jin Rak. Enrique tadi ternyata hanya imajinasi Dok Mi.
Dok Mi bertanya apakah ia terlalu lama (melihat lukisan). Tentu saja Jin Rak membantah, ia mempersilakan Dok Mi melihat-lihat dengan tenang. Dok Mi kembali mengamati lukisan.
shot0058 shot0059
Jin Rak sama sekali tak memperhatikan lukisan manapun. Ia melihat tangan Dok Mi dan ingin sekali menggenggamnya, tapi tak berani.
“Dalam surat Van Gogh pada adiknya Theo, apa kau tahu apa yang selalu ia tulis untuk menandai akhir suratnya?” tanya Dok Mi tanpa menoleh.
“Aku ingin memegang tanganmu,” ujar Jin Rak tanpa berpikir lagi. LOL..serta merta ia menutup mulutnya karena kebablasan bicara >,<
shot0063 shot0070
“Kau benar, jabatan tangan,” kata Dok Mi. “Teriring jabatan tangan, dari kakakmu. Dengan tangan yang sama yang ia gunakan untuk melukis, ia juga rindu untuk memegang hati adiknya yang sangat ia rindukan. Itulah yang kurasakan.”
Jin Rak merasa lega karena Dok Mi tidak menyadari niatnya tadi. Tapi benarkah Dok Mi tidak tahu? Karena lambat laun Dok Mi menyembunyikan tangannya di balik mantelnya. Merasa kikuk, Jin Rak beralasan ingin melihat lukisan lain dan pergi ke bagian lain.
shot0526 shot0529
Para reporter melihat seseorang dilarikan ke rumah sakit. Wajah orang itu tertutup kain dan banyak noda darah. Mereka melaporkan ke internet kalau Enrique ada di UGD dan terluka parah. Mereka juga memberitakan Enrique telah diserang teroris dan mungkin tidak sadarkan diri saat ini, Enrique banyak mengeluarkan darah dan terluka parah.
Berita itu dibaca oleh para bulu, Dong Hoon, dan Ryu. Do Hwi baru tahu kalau Enrique orang terkenal. Ia bertanya apakah Enrique yang seterkenal itu benar-benar menyukai Dok Mi. Dong Hoon menyadari Do Hwi belum pernah lagi bertemu atau menghubungi Dok Mi sejak pesta gagal itu.
shot0076 shot0079
Dong Hoon berkata ia akan memberitahu Jin Rak mengenai berita Enrique tapi ia tidak yakin Jin Rak akan mengatakannya pada Dok Mi. Do Hwi berkata ia sendiri merasa tidak enak untuk menghubungi Dok Mi setelah kejadian pesta itu. Ia yakin Jin Rak juga tak enak hati mengetuk pintu apartemen Dok Mi hanya untuk memberitahu kabar buruk ini.
“Ia tidak perlu mengetuk pintunya. Mereka sedang berkencan saat ini.”
“K..kencan? Mereka berdua sedang berkencan? Waaahh…ini sungguh konyol! Go Dok Mi itu benar-benar lelucon,” ujar Do hwi mencak-mencak. Trio bulu memberinya isyarat bahwa Dong hoon dan Ryu sedang mengawasi. Dengan segera Do Hwi pura-pura sedang kepanasan padahal yang panas adalah hatinya ~,~
shot0086 shot0091
Dok Mi bercerita pada Jin Rak kalau ia mengenal seorang teman yang sangat menyukai Van Gogh. Tapi temannya itu lebih menyukai Theo, adik Van Gogh. Theo membantu kakaknya agar kakaknya bisa melukis sehingga dunia bisa mengetahui lukisan-lukisan itu. Ketika Van Gogh meninggal, ia sangat berduka dan hancur. Temannya ingin Theo diingat untuk cintanya pada kakaknya.
“Kurasa aku tahu siapa orang itu…” kata Jin Rak. Dok Mi nampak terkejut.
shot0094 shot0095
Jin Rak mengajak Dok Mi duduk. Jin Rak berkata ini pertama kalinya ia keluar dari rumah untuk waktu yang lama dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya apartemen mereka aneh, begitu masuk tidak ingin keluar. Maksud perkataannya adalah Dok Mi tidak seaneh itu, bukan hanya Dok Mi yang senang tinggal di dalam rumah.
Dok Mi mengaku ia tidak pernah merasa tidak nyaman selama bertetangga dengan Jin Rak. Ia selama ini tidak tahu Jin Rak menggambar di kotak susunya setiap hari.
“Aku bisa terus menggambarnya selama kau suka. Jik aku kehabisan kata-kata: hari yang cerah, hari yang indah, hari yang menarik, aku bisa menggantinya dengan kata-kata: hari merah, hari hijau, hari kuning dan semacamnya. Kau bisa menantikan itu,” kata Jin Rak senang.
“Tidak, aku ingin kau menghentikannya mulai sekarang,” kata Dok Mi terbata-bata, ia tak ingin melukai hati Jin Rak. Ia berkata ia akan pindah.
shot0102 shot0103
“Aku tahu. Aku sudah mendengarnya dari Satpam Hong,” kata Jin Rak. Dok Mi semakin tak enak hati.
“Saat aku kecil, setiap kali aku mendapat hadiah yang bahkan tidak pernah kubayangkan, kejadian buruk selalu mengikuti. Karena itu setiap kali aku menerima hadiah besar, aku bertanya-tanya apa yang akan terjadi kali ini dan menjadi sedih. Karena itu ketika kau mengajakku melihat pameran bersama, walau sebagian dari diriku merasa senang, aku merasa : ’aaah…pasti ini hadiahmu… kau sedang mencoba untuk mengucapkan perpisahan terakhirmu padaku.’ Itulah yang terpikir di benakku,” Jin Rak menahan tangisnya. “Tapi jika ini akan membuat hatimu lebih merasa damai, maka aku tidak apa-apa.”
Dok Mi diam dengan sedih mendengar perkataan Jin Rak. Jin Rak bertanya apakah Dok Mi pindah karena dirinya. Jika begitu maka ia akan bersikap seperti selama tiga tahun ini, ia tidak akan mengganggu Dok Mi. Tak akan melakukan apapun dan membiarkan Dok Mi sendirian. Dok Mi tak menjawab.
 shot0110 shot0112
“Tapi apa mungkin….karena jejak yang tertinggal? Karena kau takut akan seberapa besar rasa sakitnya jika orang itu pergi? Karena kau takut akan teringat pada orang itu untuk waktu yang lama? Jadi kau ingin pergi ke tempat yang tak pernah kaudatangi bersamanya agar kau bisa bersembunyi?”
Sepertinya ada perkataan Jin Rak yang mengenai sasaran karena Dok Mi nampak gelisah. Namun ia menutupinya dengan mengatakan memang sudah menjadi impiannya sejak dulu untuk tidak melakukan apa-apa selama setahun dan hanya melakukan hal yang ia sukai. Rencana itu akan ia realisasikan lebih awal.
shot0119 shot0120
Jin Rak menghela nafas sedih. Ia mendapat sms dari Dong Hoon mengenai Enrique. “Kak, Enrique ada di pencarian teratas. Mereka bilang ia telah diserang. Kurasa ia dalam kondisi kritis.”
Jin Rak tertegun dan menoleh pada Dok Mi. Dok Mi bangkit berdiri dan bertanya apakah mereka sebaiknya menghabiskan waktu seharian di tempat ini. Apa Jin Rak ada waktu?
“Tidak,” jawab Jin Rak. Dok Mi agak kaget.
shot0123 shot0124
Jin Rak berdiri dan memberitahunya kalau Enrique telah diserang dan saat ini berada di rumah sakit. Berita itu telah tersebar di internet dan tampaknya kondisinya serius.
Dok Mi langsung gemetaran. Ia mengambil ponselnya, hendak mengecek kebenaran berita itu seakan tak percaya. Tapi Jin Rak memegang tangannya dengan lembut, mengisyaratkan berita itu benar. Dok Mi terduduk lemas di kursi.
shot0130 shot0136
Jin Rak dan Dok Mi mengendarai taksi. Dengan sedih Jin Rak menatap Dok Mi yang sepertinya terus menerus mendoakan keselamatan Enrique.
shot0139 shot0140
Para reporter berusaha mencaritahu berita terbaru mengenai keadaan Enrique pada dokter yang merawatnya. Dok Mi dan Jin Rak tiba di rumah sakit. Dokter melarang mereka masuk. Jin Rak mengaku kalau mereka dari perusahaan tempat Enrique bekerja. Dokter itu akhirnya memperbolehkan satu orang masuk. Jin Rak mengangguk pada Dok Mi. Dengan anggukan terima kasih, Dok Mi masuk ke dalam. Jin Rak is the hero today :’)
Dok Mi melihat para dokter dan perawat berlarian memanggil Enrique. Ia melihat seseorang dirawat dan mengeluarkan banyak darah. Wajah orang itu tidak terlihat. Apakah itu Enrique?
Dok Mi teringat Enrique berkata ia kembali (tidak jadi ke Spanyol) karena mengkhawatirkan Dok Mi tapi Dok Mi menanggapinya dengan dingin. Lalu kata-kata Enrique saat mereka terakhir bertemu, bahwa Enrique tak bisa lagi mendengar kata hati Dok Mi.
shot0146 shot0149
Dok Mi berjalan mendekat. Dokter memanggil Enrique untuk melakukan pemeriksaan CT scan dan lainnya. Ternyata Enrique bukanlah orang yang terbaring itu. Dok Mi melihat Enrique menghampiri orang yang terluka itu. Rasa lega memenuhi hati Dok Mi saat melihat Enrique baik-baik saja.
Enrique terlihat masih shock. “Mengapa? Mengapa kau melakukannya?” tanyanya pada orang yang terluka itu. Ternyata orang itu ahjumma ninja.
shot0152 shot0155
Bae Bok menghampiri Enrique dan dengan khawatir meminta Enrique diperiksa. Ia berkata pada dokter kalau tangan Enrique tidak boleh terluka karena itu ia harus dirawat sesegera mungkin. Seorang dokter membawa Enrique pergi. Karena Enrique terus menunduk, ia tidak melihat Dok Mi yang berdiri di dekat lorong.
shot0162 shot0163
Dok Mi menemui Jin Rak dan memberitahunya kalau Enrique tidak terluka parah. Jin Rak bertanya apakah Dok Mi berhasil menemui Enrique. Dok Mi tidak menjawab pertanyaan itu. Ia hanya berkata sungguh melegakan Enrique tidak apa-apa.
“Membalikkan badan dan meninggalkan Dok Mi-sshi hanya akan kulakukan sekali ini saja. Pergilah dan dampingi dia. Kau perlu melakukannya untuknya hari ini. Tapi lain kali tidak mungkin aku melakukannya lagi,” kata Jin Rak.
Dok Mi menunduk. Tanpa berkata apa-apa lagi Jin Rak pun pergi.
shot0164 shot0168
Dokter merawat luka di tangan Enrique. Ia menasihati Enrique untuk berhati-hati karena ada luka memar. Luka itu akan terasa sakit selama seminggu atau lebih. Enrique malah menanyakan keadaan ahjumma ninja. Dokter itu memberitahu kalau ahjumma ninja sudah sadar dan telah melewati masa kritis karena lukanya telah dirawat.
Enrique pergi ke kamar ahjumma ninja. Ahjumma ninja memalingkan wajah saat melihat Enrique. Enrique duduk di dekat tempat tidur. Ahjumma itu tetap memalingkan wajah. Enrique meminta ahjumma itu beristirahat untuk hari ini dan beranjak pergi.
shot0169 shot0172
“Sudah lima tahun….lima tahun. Lima tahun sejak aku memiliki percakapan yang baik dengan anakku. Dia memenuhi dindingnya dengan poster game yang kauciptakan. Wajahmu memenuhi poster itu. Itulah saat masalah dimulai! Kau setan jahat! Dunia ini akan hancur dan orang seperti kau seharusnya tidak tambah mengacaukannya! Hentikan sekarang juga! Sekarang juga!!” Ahjumma ninja jadi emosi dan mengguncang-guncang Enrique.
“Ibu, hentikan!! Apa Ibu sudah gila!!” tiba-tiba seorang pemuda masuk. Ia anak ahjumma ninja. Ahjumma ninja terkejut dan melepaskan pegangannya pada Enrique.
shot0178 shot0179
Enrique menyuruh pemuda itu mengikutinya dan menariknya keluar. Saat itulah ia melihat Dok Mi yang sejak tadi berdiri di depan kamar. Enrique menunduk saat melihat Dok Mi.
Ia berbicara berdua dengan pemuda itu. Pemuda itu berkata ia tadinya tidak percaya ketika ibunya memberitahu telah mencuri ponsel Enrique beberapa hari lalu. Ia minta maaf pada Enrique, seharusnya ia menghentikan ibunya saat itu. Ia bertanya apakah Enrique akan melaporkan ibunya. Ia bahkan menganjurkan Enrique melaporkan ibunya.
“Kau bermain game berapa jam sehari? Apa kau bermain diam-diam di belakang ibumu? Kau terjaga semalaman (bermain game)? Bermain tanpa makan? Kau tak punya teman, bukan?” tuduh Enrique.
Pemuda itu membela diri kalau ia bukan pecandu game. Ia hanya ingin membuat game seperti Enrique. Sama seperti orang yang terus menyanyi karena bercita-cita menjadi penyanyi atau penari, itu juga yang ia lakukan.
shot0185 shot0191
Ahjumma ninja mendengarkan perkataan anaknya. Dok Mi ada di dalam kamar bersama ahjumma itu.
“Jika kau tak bisa membuat orang yang paling kaucintai merasa bahagia, bagaimana bisa kau membuat game? Kau hanya bisa membuat game saat kau mencintai orang lain!” tegur Enrique. Pemuda itu terdiam.
shot0193 shot0196
DokMi bertanya apakah ahjumma ninja tahu kalau puteranya ingin menjadi pembuat game. “Kurasa alasan untuk rasa sakitmu, alasan kemarahanmu, alasan untuk penderitaanmu tidak bisa dicari dari orang lain. Kau harus mencarinya bersama-sama dengan puteramu. Enrique seorang yang baik. Ia orang yang selalu ingin membuat orang lain bahagia,” tutur Dok Mi.
“Tidak,” Enrique berjalan masuk diiringi pemuda itu. Enrique berkata ia tidak ingin menjadi orang baik bagi ahjumma ninja. Pekerjaannya adalah pekerjaan terhormat.
shot0199 shot0201
“Jika kau ingin tetap menderita, silakan teruskan salahkan aku. Tapi jika kau ingin bahagia, jika ada sedikit saja keinginan untuk itu, cobalah mainkan gameku sekali saja. Minta anakmu untuk mengajarimu. Aku tidak memintamu untuk menyukai gameku. Aku hanya memintamu untuk mencari tahu mengapa puteramu suka memainkan game-ku. Mencintai adalah…..mengenal orang itu.”
Ahjumma ninja meneteskan air mata.
shot0203 shot0211
Do Hwi menyiapkan makanan untuk Jin Rak. Dong Hoon bertanya apakah ini ada gunanya sementara Dok Mi sudah mengisi hati Jin Rak. “Lalu bagaimana lagi, Oh Jin Rak-sshi sudah memenuhi hatiku,” ujar Do Hwi. Ia meminta Dong Hoon memberikan makanan itu pada Jin Rak tapi Dong Hoon tidak boleh ikut memakannya. Dan juga ia minta Dong Hoon memberitahu Jin Rak kalau ia mengalami “ouch” (terluka) saat menyiapkan makanan ini.
Dong Hoon berkata ia telah meminta Jin Rak datang jadi Do Hwi bisa memberitahu sendiri mengenai “ouch” nya. Ia lalu menerima sms dari keluarganya yang meminta uang untuk biaya sewa, rumah sakit, dan lain-lain. Dong Hoon menghela nafas panjang.
shot0213 shot0217 
Ryu bertanya apakah Dong Hoon baru menerima kabar buruk. Dong Hoon membenarkan. Ia lalu meminta kenaikan gaji pada Do Hwi sebagai model. Belum sempat Do Hwi menjawab, terdengar suara pintu dibuka. Jin Rak.
Begitu melihat Do Hwi, tanpa berkata apapun Jin Rak kembali keluar. Do Hwi mengejar Jin Rak. Jin Rak tak mempedulikannya saaj Do Hwi terus memanggilnya Jin Rak-sshi.
“Yaa Oh Jin RAK!!” seru Do Hwi. Barulah Jin Rak berhenti dan menoleh karena Do Hwi tidak sopan. Do Hwi menghampirinya.
“Aku ingin bicara denganmu. Kenapa? Apa yang telah kulakukan? Aku…”
“Aku mengundang guru itu dengan maksud baik. Aku tidak tahu Dok Mi akan begitu shock. Aku juga ingin berdamai dengannya! Apa itu yang akan kaukatakan?” Jin Rak membeberkan alasan-alasan yang akan dikemukakan Do Hwi. Hmm…Jin Rak sudah bisa melihat siapa Do Hwi yang sebenarnya. Penuh kepura-puraan.
shot0224 shot0227
Do Hwi tertegun. Jin Rak berkata ada hal yang tidak bisa disembunyikan seseorang tak peduli bagaimanapun orang itu menutupinya.
“Cha Do Hwi-ssshi, dari depan dan belakang, dalam segala hal….kau bukanlah tipeku,” Jin Rak berbalik pergi.
Do Hwi menahan Jin Rak. Ia menangis dan bertanya apakah Jin Rak tidak terlalu kejam padanya. Jin Rak menghela nafas panjang.
“Baik, kembalilah saat kau bisa berkata jujur mengenai segalanya. Tanpa menyembunyikan apapun, tanpa membuat alasan apapun. Saat kau bisa sepenuhnya jujur padaku…saat itulah aku akan mendengarkanmu.”
Do Hwi melepaskan pegangan tangannya. Waeeee??? Apa karena ia tidak bisa jujur?
  shot0234 shot0238

Tidak ada komentar:

Posting Komentar