Kamis, 09 Mei 2013

Sinopsis Flower Boy Next Door Episode 11 (Bagian 2)

shot0315


Dok Mi dan Enrique pulang dengan taksi. Enrique terus berdiam diri dengan wajah muram. Dok Mi bertanya apakah Enrique tidak merasa sakit.
“Tidak apa-apa. Tapi hatiku terasa sangat sakit. Aku rasa ia menyesal setelah mendorongku. Ketika mobil itu melaju ke arahku, dia melompat dan menghalangiku. Karena itu ia terluka lebih parah daripada aku. Hal itulah yang paling menyakitkan hatiku.”
shot0244 shot0245
Mereka sudah sampai. Enrique mengucapkan terima kasih pada Dok Mi karena telah datang ke rumah sakit. Ia mengucapkan selamat tinggal dan berjalan ke apartemen Tae Joon. Dok Mi nampak bingung dan cemas melihat Enrique yang tidak seperti biasanya apalagi saat ini Enrique sendirian tanpa siapapun.
shot0249 shot0250
Karena itu ia mengajak Enrique ke apartemennya. Bila dulu Enrique melompat ke sana kemari tak bisa diam, sekarang Enrique terus duduk dengan kepala tertunduk. Dok Mi menyodorkan remote TV padanya dan menyarankan agar Enrique menonton sepakbola.
Enrique mengambil remote itu. Dok Mi mulai menyiapkan makan malam. Ia melihat Enrique tetap diam, bahkan tidak menyalakan TV.
shot0253 shot0254
“Ada lebih banyak orang yang bahagia dan bisa tersenyum karena game buatanmu,” Dok Mi menghibur. “Wanita itu tidak seperti itu karena membencimu. Ketika seseorang sangat terluka dan tidak tahu bagaimana menanganinya, mereka mencari alasan penyebab rasa sakit itu dari orang lain (menyalahkan orang lain) karena lebih mudah. Walau hal itu tidak menyelesaikan apapun. Manusia memang lemah.”
Ponsel Enrique berbunyi. Enrique mengangkat teleponnya sambil berjalan menjauh dari Dok Mi. Seo Young yang menelepon. Enrique berkata ia sudah menelepon orang tuanya dan ia akan tinggal sedikit lebih lama lagi. Ia juga meminta Seo Young mengunjungi orangtuanya agar mereka tidak terlalu khawatir. Ia meyakinkan kalau ia baik-baik saja.
shot0257 shot0267
Dok Mi sebenarnya mnedengarkan semua perkataan Enrique di telepon tapi ketika Enrique berbalik, ia pura-pura sedang mengocok telur. Enrique melihat tumpukan buku Dok Mi yang telah dikeluarkan dari rak.
“Apa ini? Mengapa kau berkemas?” tanyanya.
“Aku hanya sedang menyusun ulang buku-buku itu,” Dok Mi berbohong. Sepertinya ia tak tega membuat Enrique tambah sedih.
shot0269 shot0271
“Jika kau kembali ke Spanyol, kau tidak perlu melalui hal ini. Aku merasa ini semua salahku. Aku minta maaf.”
“Apa kau benar-benar berpikir kalau aku orang baik? Aku sendiri tidak yakin,” Enrique kembali duduk dengan manis. Ia berkata ia sepertinya mulai mengerti mengapa Dok Mi tidak meninggalkan ruangan ini. Apakah ia juga harus menutup hidupnya, agar ia tidak melalui kejadian seperti ini lagi?
Dok Mi tidak bisa menjawab.
shot0276 shot0277
Dong Hoon memberikan makanan yang telah disediakan Do Hwi pada Jin Rak. Melihat Jin Rak yang tak ceria, Dong Hoon menanyakan kencannya. Apakah kencannya tidak berjalan baik karena apa yang terjadi pada Enrique? Bukankah lukanya tidak serius?
Jin Rak tidak menjawab, ia menjauhkan kotak makanan Do Hwi dari hadapannya. Dong Hoon kembali menaruh kotak itu ke dekat Jin Rak.
“Perasaanmu terluka karena 402, bukan? Kalau begitu mengapa kau tidak lebih memikirkan perasaan wanita yang telah membuatkan makanan ini untukmu?” Melihat Jin Rak diam saja, Dong Hoon jadi kesal. Ia bertanya apakah Jin Rak akan terus duduk bermuram durja seperti sekarang ini. Itu sangat mengganggunya. Ia menghela nafas panjang kalau sekarang bukan saatnya untuk mengkhawatirkan orang lain. Ia duduk dan mengumpulkan keberanian untuk berbicara.
shot0280 shot0283
“Kak, kurasa aku harus berhenti bekerja membuat webtoon. Tidak, aku memang berhenti. Aku benar-benar berharap aku hanyalah anak orang kaya yang melarikan diri untuk mengejar impian, tapi bukan itu kenyataannya. Aku akan berkonsentrasi mencari uang selama 3 tahun ke depan. Jika aku terus seperti ini kurasa aku tidak akan menjadi apa-apa.’
Mendengar itu, Jin Rak meletakkan pinsilnya dan mengajak Dong Hoon keluar. Dong Hoon jadi ketakutan, mengapa Jin Rak mendadak serius. Apa ia akan dibawa ke atap dan dipukuli? Ia meminta Jin Rak berpikir jernih.
Jin Rak menarik kerah Dong Hoon dan menariknya pergi. Sementara itu Satpam Hong dan ahjumma 404 sedang berada di lorong. Satpam Hong memuji ahjumma yang nampaknya mempunyai banyak urusan (urusan = affair = perselingkuhan). Ahjumma jadi kesal. Satpam Hong hendak menjelaskan saat mereka melihat Jin Rak menarik Dong Hoon pergi.
shot0286 shot0293
Enrique dan Dok Mi makan bersama. Enrique mencicipi makanan buatan Dok Mi. Dok Mi menanti reaksinya. Enrique tersenyum dan mengacungkan ibu jarinya. Dok Mi tersenyum melihat senyum pertama Enrique sejak kecelakaan tadi.
Ia lalu mengusulkan agar Enrique mengadakan seminar untuk orang-orang seperti ahjumma ninja dan puteranya. Enrique mengingatkan kalau ahjumma ninja membenci gamenya, sama saja dengan membencinya. Mana mau orang seperti itu datang ke seminarnya?
“Tapi itu membantu… untukku. Aku membaca beberapa kali saat mengerjakan naskahmu. Walau itu sebuah kisah mengenai dunia yang sangat berbeda dengan duniaku, tapi tidak terasa berbeda. Kurasa hidup ini semua sama,” kata Dok Mi. Ia yakin orang-orang akan merasa kalau Enrique bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Ia yakin orang-orang itu akan merasa terbantu dan merasa tenang walau sudah berkali-kali mendengarnya.
shot0306 shot0310
Enrique terus menatap Dok Mi. Dk Mi jadi salah tingkah dan cepat-cepat memakan makanannya sambil menunduk. Enrique tersenyum. Ia menaruh jarinya di dahi Dok Mi hingga Dok Mi mengangkat kepalanya.
“Makanlah pelan-pelan, kau akan tersedak. Angkat kepalamu. Tegakkan punggungmu.”
shot0311 shot0314
Dok Mi menuruti semua kata-kata Enrique.
“Nikmati makan malammu pelan-pelan,” Enrique kembali memakan makanannya. Dok Mi tersenyum. So cute^^
 shot0324 shot0325
Jurnal Dok Mi:
“Karena manusia bukan mesin atau mainan yang dibuat di pabrik, mereka spesial dan rumit (anak ahjumma ninja menemani ibunya di rumah sakit, walau keduanya nampak canggung tapi sepertinya mereka akan berdamai). Apa tujuan hidup kita kita, keinginan hati kita (Do Hwi merenungkan perkataan Jin Rak), dan kelemahan kita, menunjukkan kita unik dan memiliki kualitas berbeda-beda. Kau harus mengamati cukup lama hanya untuk melihat garis luar mereka (Bae Bok mengamati foto-foto Enrique). Itulah sebabnya wanita itu tidak percaya dengan takdir cinta. Dan ia masih tidak mempercayainya….”
shot0328shot0332
Dok Mi melihat Enrique yang sedang menonton game buatannya. Ia masih nampak murung.
 shot0337shot0336 
Dong Hoon diam-diam pergi saat Jin Rak tak melihat. Rupanya mereka pergi ke kantor editor mata panda (lebih enak dipanggil editor ya, manager kesannya terlalu classy hehe…aku balik lagi sebut editor aja ya ;p).
Editor baru saja menghabiskan ramyun makan malamnya. Ia menoleh dan siap memarahi Jin Rak lagi. Tapi Jin Rak menutup mulut editor itu dengan jarinya.
“Aku tahu kau tidak suka kunjungan tanpa pemberitahuan lebih dulu tapi ada hal penting yang harus kudiskusikan langsung denganmu. Itulah sebabnya aku datang untuk mencarimu.”
shot0344 shot0342
“Tidak apa-apa,” kata si editor dengan tenang, “Good timing. But…5 menit lalu, saat aku membuat ramyunku, apa yang akan terjadi jika kau muncul saat aku akan memakannya. Siapapun yang meminta satu suap saja atau sedikit kuahnya harus dilenyapkan dari dunia ini.”
Memangnya siapa yang mau minta, gitu kali ya pikir Jin Rak. Tapi ia hanya mengangguk.
“And….aku akan memberitahumu karena kau sudah datang ke sini. Walau ratingmu rendah tapi para wanita memberi respon. Mereka menanyakan ribuan pertanyaan mengenai cinta. Pa-da-ku. Mengapa mereka melakukan ini padaku? Apa aku terlihat mengerti tentang cinta?! Berikan aku rating lebih sebelum menanyakan pertanyaan apapun! Aku ingin rating 5, BAM!!”
Orang-orang sampai berdiri mendengar suara editor yang keras.
“Walau aku tidak tahu banyak tentang cinta, bisakah aku memberimu tips berkencan?” kata Jin Rak.
shot0360 shot0367
Editor nampak tertarik. Ia mendekati Jin Rak.
“Turunkan suaramu,” kata Jin Rak setengah berbisik. Karena tak jelas, editor itu semakin mendekati Jin Rak.
“Kubilang turunkan suaramu. Dengan begitu orang lain akan mendekatimu seperti ini, karena mereka ingin mendengar perkataanmu. Maka saat itu kau harus memancarkan aroma bunga yang manis. Suara lembut dari suara yang kecil dan aroma yang lembut. *sniff sniff* Sepertinya kau belum mencuci rambutmu. Aroma rambutmu juga sangat penting,” kata Jin Rak dengan serius.
shot0374 shot0381
Editor buru-buru menuliskan tips itu dalam agendanya. Tiba-tiba Dong Hoon muncul membawakan sesuatu untuk editor. Ia berkata mereka harus membawakan sesuatu saat berkunjung agar tidak diteriaki.
“Ah..kau tidak perlu membawakan apa-apa,” kata editor dengan suara lembut. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah Dong Hoon melakukan itu karena ia menandatangani surat perbaikan mobil itu.
“Apa yang kaukatakan?” tanya Dong Hoon sambil mendekatkan wajahnya. Editor itu sangat senang karena tips Jin Rak berhasil.
shot0400 shot0405
Rupanya Jin Rak membawa Dong Hoon menemui editor karena ingin nama Dong Hoon dicantumkan dalam webtoon mereka. Ia mengaku Dong Hoon menggambar lebih banyak dari dirinya. Dong Hoon bukan lagi asistennya jadi ia anggap pantas jika nama Dong Hoon dicantumkan.
Dong Hoon menatap Jin Rak dengan terharu. “Ini hal yang tepat untuk dilakukan, dasar berandal,” ujar Jin Rak. “Kita seharusnya melakukan ini sejak awal.”
“Kak, jangaaaan..” Dong Hoon mulai menangis.”Aku tidak bisa.”
“Kau harus bisa!!” kata Jin Rak dengan tegas. Hahaha…ini mau cantumin nama atau mau berkorban nyawa sih :D *dramatisbanget*
shot0415 shot0417
Bak bak bak!! Editor memukul meja melihat keduanya. “Apa kalian sedang membuat film dokumenter atau semacamnya?!” Ia meminta Dong Hoon dan Jin Rak membicarakannya lebih dulu baru menemuinya untuk memberitahu keputusan mereka.
“Kalian boleh pergi sekarang,” ujarnya pelan.
“Apa yang kaukatakan?” tanya Dong Hoon dan Jin Rak berbarengan sambil mendekati editor. Editor langsung sumringah. Ia memberi isyarat agar Jin Rak pergi tapi ia ingin berbicara dengan Dong Hoon berdua. Jin Rak kebingungan sementara Dong Hoon mulai ketakutan.
shot0420 shot0428
Editor memanggil Dong Hoon bicara dekat jendela. Ia bertanya apakah Jin Rak sudah tahu mengenai ia menandatangani surat itu. Dong Hoon berkata Jin Rak tidak tahu sama sekali dan ia sudah berhutang banyak pada Jin Rak.
“Lalu bagaimana denganku? Aku sudah kurang tidur dan aku tidak bisa tidur karenamu. Aku mimpi buruk setiap malam. Para lintah darat klub itu mengejarku karena kau melarikan diri tanpa membayar mereka dan tak peduli aku berlari dan terus berlari, mereka terus menangkapku. Aku selalu tertangkap. Lihat..lihat…lingkaran hitam di mataku bertambah 5 cm. Lihat ini,” Editor memperlihatkan matanya.
Dong Hoon berkata walau ia tidak punya uang tapi ia punya hati nurani. Asalkan ia membayar, para lintah darat itu tidak akan menemui editor. Ia berharap editor menaruh sedikit kepercayaan padanya.
shot0430 shot0438
Editor itu mencak-mencak, ia tidak mengharapkan jawaban rasional seperti itu.
“Kalau begitu apa yang kauinginkan dariku? Apa yang bisa kulakukan agar kau lebih tenang? Aku kan tidak bisa muncul di mimpimu. Katakan saja, aku akan melakukan apapun yang kauinginkan.”
“Lupakan saja, melihat wajahmu malah semakin mengingatkanku pada uang itu. Pergi! Pergi sana!”
Dong Hoon bergumam kalau ia cuma bercanda. Editor masih merasa kesal. Dong Hoon menggenggam tangan editor.
“Kalau begitu…telepon aku setiap kali kau mengalami mimpi buruk. Baik di tengah malam, pagi, siang, atau malam…kapan saja. Mengerti?” tanya Dong Hoon sambil tersenyum.
Editor tertegun. “Aku mengerti,” bisiknya pelan.
“Apa yang kaukatakan?” tanya Dong Hoon mendekatkan dirinya. Wkwkwk...mati deh si editor >,<
 shot0448 shot0449
Dok Mi sedang memperhatikan Enrique yang tertidur saat ponselnya berbunyi. Dok Mi mengangkat teleponnya sambil menjauh dari Enrique (takut Enrique terbangun). Telepon itu dari agen perumahan. Dok Mi berkata tempat yang jauh tak apa-apa baginya. Gyeonggido juga tidak apa-apa. Ia lalu menanyakan harga sewanya.
Setelah menutup telepon Dok Mi berbalik. Enrique sedang menatapnya dengan marah. Ia telah mendengar semuanya.
shot0457 shot0458
Tanpa berkata apapun, Enrique mengambil jaketnya. Tapi ia menaruhnya kembali dan berbalik menghadapi Dok Mi.
“Apa Oh Jin Rak juga tahu? Mengenai kepindahanmu?”
“Aku memberitahunya.”
“Jadi itu sebabnya kau mengajaknya melihat pameran bersamamu, iya kan? Agar kau bisa membuat dirimu lebih baik sebelu pindah? Sama seperti kau datang untuk berterima kasih padaku dan mengucapkan selamat tinggal. Apakah kau pikir hati seseorang seperti hutang yang bisa kaubayar dan bisa kauselesaikan begitu saja? Kau sendiri yang mengatakannya di rumah sakit, alasan rasa sakit, kemarahan dan penderitaan seharusnya tidak dicari pada orang lain. Kau pikir itu tidak berlaku untukmu hingga kau hidup bersembunyi? Tidak, hal itu juga berlaku untukmu. Karena orang lain membuatmu menderita dan terluka, kau melarikan diri dari mereka. Kau bilang seminarku membantumu? Jangan bohong, kau tidak berubah sedikitpun!”
Dok Mi terdiam menghadapi kemarahan Enrique.
shot0469 shot0474
“Saat aku mengalami kecelakaan, di sana…kau berdiri di sana. Aku pikir kau mulai menyukaiku juga, walau sedikit. Tapi aku salah,” kata Enrique dengan perasaan terluka.
Dok Mi nampak hendak membantah tapi tidak bisa berkata-kata.
“Aku akan berhenti di sini. Aku akan menghilang dari hidupmu. Jadi, jangan bersembunyi dan juga jangan melarikan diri. Sepertinya aku tidak meninggalkan apa-apa untukmu, hanya ketidakbahagiaan. Aku tidak tahu apakah aku bisa kembali pada diriku yang lama. Aku minta maaf untuk semuanya dan…..selamat tinggal.” Enrique berbalik hendak mengambil jaketnya.
shot0482 shot0484
“Tidak boleh, kembalilah,“ Dok Mi menghampiri Enrique. “Berbicara sepanjang waktu, mudah tersenyum, jujur dan selalu percaya pada dirimu sendiri. Kembalilah menjadi Kkae Geum yang berhati hangat. Aku sangat terluka. Ketika kau tiba-tiba memberitahuku kau akan kembali ke Spanyol, hatiku sangat sakit,” Dok Mi mulai menangis. “Kupikir aku tidak akan bisa terluka lagi. Kupikir kau hanya gangguan dan berharap kau membiarkan aku sendiri, aku menyembunyikan perasaanku seperti itu. Tapi aku menyukaimu. Aku sangat menyukaimu.”
Enrique membalikkan tubuhnya dan menatap Dok Mi. Matanya merah karena air mata.
shot0495 shot0498
“Kembalikah menjadi Kkae Geum yang dulu dan jalanilah jalanmu. Lupakan semua yang terjadi di sini. Kau hanya perlu membuka pintu dan keluar dari sini. Aku akan melakukan hal yang sama,” Dok Mi berusaha tersenyum di tengah tangisnya. “Aku akan membuka pintu itu dan berjalan keluar. Aku akan baik-baik saja.”
Walau begitu Dok Mi tak nampak baik-baik saja. Air mata terus mengalir di pipinya. Enrique menghampirinya. Ia menatap Dok Mi.
shot0505 shot0508
“Aku bisa mendengarnya lagi. Aku bisa mendengar kata hatimu.”
Dok Mi menatap Enrique. Enrique menciumnya. Keduanya meneteskan air mata.
shot0519 shot0521

Tidak ada komentar:

Posting Komentar