Kamis, 09 Mei 2013

Sinopsis Flower Boy Next Door Episode 10 (Bagian 2)

shot0420
Malam itu Dok Mi menulis jurnalnya:
“Pintu wanita itu tidak pernah dibuka untuk waktu yang lama. Di depan pintunya yang berdebu, ada 2-3 kartu undangan. Dia yang datang seperti hembusan segar (Enrique). Dia yang seperti perisai dalam menghadapi angin badai (Jin Rak). Wanita itu takut dengan keinginannya untuk membuka pintu untuk pertama kalinya….”
shot0245 shot0246
Enrique membuka USB pemberian Jin Rak. Di sana tertera jurnal Jin Rak saat membuat Zombie Soccer dan waktu yang tertera adalah tahun 2000 (sepertinya sebelum Enrique membuat Zombie Soccer). Jin Rak sepertinya terlibat hutang (atau benarkah Oh Jin Rak yang sebenarnya adalah kakaknya dan Jin Rak yang menanggung hutang itu?). Jangan-jangan Jin Rak malah hanya jujur pada Enrique >,<
Dok Mi melipat kartu permainan dadu dari Enrique dan membereskannya.
shot0248 shot0253
Dong Hoon seperti biasa menjadi supir para wanita mabuk. Sayangnya kali ini ia tidak berhati-hati dan tidak sengaja menabrak mobil lain di tempat parkir klub.
Manager mata panda datang ke klub. Ia melewati barisan antrian pengunjung yang hendak masuk. Penjaga pintu melarangnya masuk karena tidak semua orang bisa masuk.
shot0259 shot0262
JRENG!! Manager menatap penjaga pintu itu. “Jangan sentuh aku! JANGAN SENTUH AKU!!” Manager mengeluarkan jurus ampuhnya. Dengan tenang ia berjalan masuk. Si penjaga pintu terus mengikuti manager yang asyik bergoyang tak keruan. Manager hendak masuk ke ruang VIP. Lagi-lagi penjaga pintu melarangnya masuk.
“Tidak, aku tidak akan masuk,” ujar Manager. Tapi begitu penjaga itu lengah, ia langsung hendak menerobos. Penjaga itu memeganginya. Manager meronta-ronta sambil berteriak-teriak hingga terbatuk-batuk. Penjaga itu terpaksa melepas Manager.
 shot0263  shot0271
Dong Hoon lega melihat Manager. Dengan wajah cemas ia meminta maaf pada Mangaer. “Aku minta maaf. Seharusnya aku menghubungi Oh Jin Rak tapi ia tidak tahu apapun mengenai kehidupan pribadiku. Jika ia tahu, aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Dan aku tidak memiliki seorangpun yang menjalani hidup normal dengan asuransi dan pekerjaan tetap. Itulah sebabnya aku meneleponmua. Jadi kesimpulannya….kurasa aku akan jadi gila,” Dong Hoon menyerocos tanpa henti.
Manager diminta menandatangani surat persetujuan membayar perbaikan mobil yang ditabrak Dong Hoon. Manager kesal karena biayanya sangat besar (hampir 6 juta won) hingga bisa menutupi harga sewa kamar selama 2 tahun. Ia bersumpah serapah mengomeli Dong Hoon.
shot0278 shot0281
“Mengapa harus aku? Mengapa harus aku yang menjamin pembayaran seperti ini untukmu?!”
Dong Hoon yang lagi frustrasi malah balik marah-marah pada Manager. “Jika kau tidak mau, sudah lupakan saja. Apa kau pikir aku senang dengan kejadian ini? Walau aku mmbayar 50 ribu won sehari, aku tetap harus bekerja lebih dari 100 hari untuk melunasinya. Aku juga minyak bunga matahari (yang diperas habis-habisan)!” Dong Hoon hampir menangis.
Manager minta waktu untuk memikirkannya. Jika ia salah menandatangani, bisa-bisa ia kehilangan ginjalnya atau dijual ke pulau terpencil untuk kerja paksa dan mati. Dong Hoon mengangguk. Pemilik mobil mulai bosan karena sudah lama menunggu.
shot0285 shot0289
Beberapa saat kemudian…..
shot0295
Mereka terbangun karena alarm yang sama. Waktu kereta pertama tiba. Keduanya tersenyum penuh arti. Hahaha…ternyata dua-duanya banyak persamaan ;D
Pemilik mobil berkata klub sudah hampir tutup, apakah mereka akan menandatangani surat itu? Manager menatap Dong Hoon. Dong Hoon menatapnya dengan tatapan memelas. Manager meraih tasnya lalu berjalan pergi.
  shot0305shot0306
Buyar sudah harapan Dong Hoon. Tapi sejurus kemudian Manager kembali dan menandatangi surat itu besar-besar. Tanpa bicara ia meninggalkan tempat itu. Dong Hoon tersenyum.
shot0309 shot0310
Dok Mi tersenyum kecil melihat post-it di kotak susunya. Ia tersadar kalau ia hendak pindah dan menaruh kotak susu itu. Tulisannya: Hari ini tidak melihat ke belakang (dengan tanda hati yang semakin besar).
Dok Mi berjalan menuju kantor satpam. Satpam Hong menyapa ahjumma 404 yang baru pulang berolahraga. Ahjumma terpeleset. Satpam buru-buru menahanya agar tidak terjatuh. Satpam Hong tersenyum melihat ahjumma berada dalam pelukannya.
shot0319 shot0322
Dok Mi terkejut dan membalikkan badan saat melihat kejadian itu. Satpam menyadari kehadiran Dok Mi dan buru-buru menegakkan ahjumma. Dok Mi menyerahkan sebuah amplop pada satpam Hong.
shot0324 shot0327
Dok Mi pergi ke bank dan menarik semua simpanannya. Padahal simpanannya jatuh tempo dua bulan lagi.
Enrique menyaksikan pertandingan sepak bola sendirian. Ia kesal melihat komentar-komentar netizen mengenai batalnya ia kembali ke Spanyol.
“Enrique akan mendapat kewarganegaraan Korea karena putranya.”
“Enrique dipecat Sola Studio.”
“Ini perusahaan penerbit. Kau tidak mengangkat teleponmu.”
Kekesalannya memuncak ketika tim yang dijagokannya melakukan bol bunuh diri. Ia mencak-mencak.
“Apa-apaan ini? Apa kau mata-mata? Tidak ada yang bisa dipercaya di dunia ini. Kau orang tanpa kejujuran!” Marah sama Jin Rak rupanya…
shot0330shot0333 
Ia lalu menggambar sesuatu (ih…gambarnya cute^^).
“Jika strategi Oh Jin Rak adalah : aku sudah memperhatikanmu untuk waktu lama, maka aku akan menggunakan strategi sebaliknya. ‘Ahjumma, kau melakukan segalanya untuk pertama kalinya denganku.’ Contohnya pergi ke pantai dan masuk ke apartemenmu.”
Enrique sadar kalau itu sangat kekanak-kanakkan. Ia melampiaskan kekesalannya dengan memeluk bantal erat-erat.
shot0338 shot0347
Bel pintu berbunyi. Sambil mengomel ia membuka pintu. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat Dok Mi berdiri di hadapannya.
Dok Mi menyerahkan amplop berisi uang untuk mengembalikan uang Enrique (biaya klinik). Enrique hendak mengambilnya tapi tidak jadi karena ia tahu jika ia mengambil uang itu maka Dok Mi akan pergi.
“Bolehkah aku masuk?” tanya Dok Mi.
Enrique bengong. Ia mengangguk kuat-kuat.
shot0356 shot0357
Dong Hoon mengigau uang 5 juta won. Bel pintu berbunyi. Jin Rak membuka pintu. Satpam Hong dan Ahjumma 404 yang datang.
“Aku tidak tahu harus mengatakannya atau tidak,” kata Satpam.
“Tentu saja harus, nona no. 402 akan pindah!” kata ahjumma.
shot0363 shot0364
Jin Rak tertegun. Satpam menunjukkan uang kompensasi yang dikembalikan Dok Mi karena tak enak akan pindah.
“Kenapa kalian memberitahu kami kalau ia akan pindah?” tanya Dong Hoon.
“Semua orang di sini tahu kalau pria ini suka pada Nona no. 402,” ujar ahjumma 404.
Jin Rak mengangguk permisi dan masuk ke dalam dengan wajah sedih. Ahjumma berkata Jin Rak pasti patah hati. Jin Rak termenung, teringat ia meminta Dok Mi untuk tetap seperti sekarang dan saat itu Dok Mi tersenyum.
shot0372 shot0375
Enrique bercerita pada Dok Mi kalau ia pergi ke restoran Cina setelah tiba di airport. Ia memesan Jjamjangmyun (perpaduan jampong dan jjajangmyun) tapi rasanya tidak seperti yang ia harapkan. Padahal itu restoran yang sama dan membuat makanan yang sama. Mengapa rasanya tidak sama?
“Jadi aku mulai memikirkan alasannya. Kenapa? Karena aku pria keras kepala. Di antara dua makanan ini, aku memikirkan mana yang akan dimakan, juga rasanya. Memilih rasa yang satu dan meninggalkan yang lain. Tapi kau akan merindukan rasa itu. Apakah hal yang hilang itu menyebabkan perubahan pada rasanya? Jadi sekarang aku akan memilih jampong atau jjajangmyun saja (tidak akan mencampurnya) untuk waktu yang lama. Jadi aku tidak menyesal kembali sendirian ke tempat ini. Karena inilah pilihanku setelah memikirkannya masak-masak.”
shot0376shot0377 
Dok Mi diam saja mendengar ocehan Enrique. Enrique minum teh karena lelah berceloteh. Ia tersadar lalu menuangkan teh untuk Dok Mi.
“Terima kasih,” kata Dok Mi.
“Kau berterima kasih karena aku kembali, ya kan?”
“Untuk semua yang telah kaulakukan untukku akhir-akhir ini, dan untuk semuanya. Seperti laut yang kita lihat, kadang-kadang aku akan memikirkannya. Pikiran itu akan menjadi kekuatanku dan tawaku. Aku belum melakukan apapun untukmu. Aku banyak menerima darimu. Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah mengucapkan terima kasih. Aku minta maaf.”
Enrique berkata ia hanya akan mendengar bagian terima kasih tapi tidak bagian minta maaf. Ia benci mendengar orang meminta maaf. “’Maaf aku belum melakukan apapun untukmu,’ kata-kata itu terdengar pengecut,” kata Enrique.
shot0390 shot0395
Dok Mi diam-diam menatap Enrique. Enrique dengan ceria mengusulkan agar Dok Mi mulai melakukan beberapa hal untuknya, tergantung dari seberapa besar rasa terima kasih Dok Mi. Ia mendapat ide, ia meminta Dok Mi menemaninya ke acara penandatanganan buku mulai lusa.
“Kau harus mengenakan gaun ‘red carpet’ dan berjalan seperti ini,” Enrique tertawa geli membayangkanya. “Kau pikir itu terlalu berlebihan? Cukup datang denganku.”
“Pria baik.”
“Aaah hentikan…kau tidak perlu mengatakan itu,” kata Enrique malu-malu.
shot0399 shot0406
“Oh Jin Rak-sshi.”
Senyum Enrique lenyap.
Dok Mi berkata ia bisa berbicara mengenai masa lalunya untuk pertama kali pada Jin Rak. Dia pria yang baik dan membuatku nyaman.”
Oooofff….pukulan telak bagi Enrique. Ia berkata Dok Mi sepertinya telah memutuskan memilih yang mana antara jjajangmyun dan jampong.
“Kau membuat pilihan setelah memikirkannya masak-masak, kan?” tanyanya.
shot0408 shot0413
Dok Mi tidak menjawab. Ia menaruh amplop uang dan berjalan ke pintu. Enrique membantunya membuka pintu dan berdiri sangat dekat dengan Dok Mi.
Dok Mi menatapnya. Pelan-pelan Enrique menaruh jarinya di dahi Dok Mi.
“Ketika aku melihatmu, ahjumma, ini aneh tapi kurasa aku bisa mendengar suaramu (pikiran Dok Mi). Tapi sekarang aku tidak bisa mendengar apapun. Aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak tahu,” katanya sedih.
Dok Mi diam terpaku. Enrique akhirnya membukakan pintu untuknya. Dok Mi berjalan keluar. Enrique menutup pintu dan bersandar di pintu. Pria patah hati kedua.
shot0426 shot0435
Dong Hoon melihat rating webtoon mereka naik setengah menjadi satu setengah bintang. Dan pemilihnya hanya 11 orang, itu termasuk Jin Rak dan Dong Hoon. Dong Hoon berkata webtoon mereka mendekati kepunahan.
Tapi pikiran Jin Rak sama sekali tidak tertuju pada webtoonnya. Dong Hoon mengajak Jin Rak makan ke restoran Ryu. Tiba-tiba Manager mengirimnya sms, menanyakan Dong Hoon sudah mengembalikan uanganya seberapa banyak dari 5,8 juta won. Dong Hoon berteriak frustrasi.
shot0442 shot0448
Terdengar bunyi bel di pintu. Dong Hoon bertanya siapa yang akan membuka pintu, khawatir orang-orang itu kembali mencari Jin Rak.
“Memangnya aku seorang penjahat!!” bentak Jin Rak. Dong Hoon menepuk-nepuk wajahnya yang terkena hujan lokan Jin Rak. Eeewww…
Jin Rak membuka pintu dengan kesal hingga Dok Mi hampir terjatuh. Jin Rak segera menangkapnya dan bertanya apakah Dok Mi baik-baik saja. Dok Mi hendak mengatakan sesuatu. Jin Rak menanti dengan putus asa.
shot0456 shot0460
“Apa kau mau mengunjungi pameran lukisan Van Gogh bersamaku?” tanya Dok Mi. “Pameran itu akan segera berakhir dan aku ingin memperlihatkannya padamu. Apa kau suka?”
“A….a…aku suka (padamu). Aku cinta (padamu),” jawab Jin Rak tanpa sadar.
Dok Mi menatap Jin Rak bingung.
“Tidak, aa…bukankau Dok Mi-ssshi tapi Van Dok Mi-sshi…aaaa Van Gogh, aku suka Van Gogh.”
Dok Mi mau tak mau tersenyum.
shot0466 shot0475
Di balik tembok, Enrique ternyata mendengar percakapan mereka. “Dia bilang dia belum melakukan apapun untukku. Dia bilang merasa bersalah. Aku lebih suka Van Gogh,” gumamnya kecewa.
shot0479  shot0483
Ahjumma ninja mencari berita terbaru Enrique. Ia mencari hari pertama penandatanganan buku Enrique. Hmmm…apa lagi yang akan ia lakukan kali ini?
Seorang wanita, sepertinya Seo Young, berjalan ke gedung apartemen Tae Joon. Tapi ia bersembunyi begitu melihat Enrique.
shot0486shot0487
Enrique mengadakan acara penandatanganan bukunya. Para fans berbaris meminta tandatangan. Enrique bersikap ramah dan ceria pada mereka. Tapi senyumnya sempat lenyap saat melihat poster pameran Van Gogh.
Ahjumma ninja ternyata mengikuti Enrique dan diam-diam mengawasinya.
shot0499 shot0503
Enrique berkeliling-keliling kota kota sendirian. Ia kembali sedih saat melihat iklan pameran Van Gogh. Wanita seperti Seo Young diam-diam mengamatinya, tapi ia bersembunyi begitu Enrique menoleh. Jika itu Seo Young mengapa ia sembunyi-sembunyi? Kurasa Seo Young tipe blak-blakkan, dan lagi untuk apa ia sembunyi di depan Enrique, sahabatnya sendiri? Perkiraanku dia gadis panda yang berdandan ala Seo Young, lengkap dengan gitarnya.
Jin Rak dan Dok Mi tiba di tempat pameran.
shot0514 shot0519
Enrique menyusuri jalan. Gadis bergitar mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba ahjumma ninja muncul dan mendorong Enrique kuat-kuat ke jalan. Gadis bergitar itu melihat semuanya.
Enrique terkapar di jalan. Sebuah mobil melaju ke arahnya.
shot0521 shot0527
Dok Mi sedang menanti Jin Rak sambil membuka-buka buklet pameran. Tiba-tiba jarinya tersayat lembaran buklet hingga berdarah. Firasat buruk?
shot0529 shot0530
Enrique masih terbaring di jalan. Sepertinya mobil itu berhasil mengerem sebelum menbrak Enrique. Orang-orang berkerumun di sekeliling Enrique. Dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar, Enrique melihat Dok Mi menerobos kerumunan dan melihatnya dengan cemas.
Enrique tersenyum. “Kurasa aku telah jatuh cinta,” ujarnya dalam hati.
shot0540 shot0543

Tidak ada komentar:

Posting Komentar