Kamis, 28 November 2013

Sinopsis Gu Family Book Episode 17 (Bagian 1)


shot0245
Yeo Wool: Seperti yang kukira, ia orang yang terpenting bagimu, kan? Itu tidak akan berubah, kan? Maksudku Nona Chung Jo.
Kang Chi: Mengapa waktu itu aku tidak dapat menjawabnya?
Yeo Wool: Aku hanya ingin melakukan apapun yang bisa kulakukan untukmu. Itulah kata hatiku saat ini.
Kang Chi: Mengapa waktu itu aku tidak bisa mengatakannya padamu? Sebenarnya….sebenarnya, Yeo Wool-ah…
shot0004 shot0006
Kang Chi menduga Wol Ryung yang menculik Yeo Wool. Sementara Wol Ryung berdiri sendirian di dalam gua. Ia sepertinya merasakan sesuatu.
Yeo Wool dipanggul oleh dua orang berpakaian hitam-hitam menuju hutan. Mulut dan matanya diikat.
shot0012 shot0015
Kang Chi memberitahu Guru Dam mengenai Wol Ryung. Wol Ryung adalah ayahnya dan telah kembali menjadi Iblis Seribu Tahun. Ia mengetahui hal itu dari So Jung.
Guru Dam bertanya apakah Wol Ryung yang telah menyerang Guru Gong. Kang Chi membenarkan. Guru Dam bertanya mengapa Kang Chi tidak memberitahunya sejak awal. Kang Chi menunduk.
“Bagaimanapun juga itu adalah ayahnya. Ia ingin melindunginya,” kata Guru Gong bijak.
shot0017 shot0022
Kang Chi melepas gelangnya dan menaruhnya di atas meja Guru Dam. Matanya berubah menjadi hijau.
“Aku akan membawa kembali Yeo Wool dengan selamat bagaimanapun caranya. Jika aku tidak bisa membawanya kembali, aku juga tidak akan kembali.”
“Kang Chi…”
“Aku akan kembali.”
Kang Chi pergi. Guru Dam dan Guru Gong menghela nafas panjang.
shot0028 shot0025
Gon memberi pengarahan kepada para murid untuk menyebar mencari Yeo Wool. Ia melihat Kang Chi keluar dengan wujud silumannya. Kang Chi berkata ia hendak mencari Yeo Wool. Gon khawatir Kang Chi membuat masalah lagi tapi Kang Chi berkata ia tidak akan kembali sebelum menemukan Yeo Wool.
Yeo Wool dikepung beberapa orang berpakaian hitam. Melalui gemerisik langkah mereka, Yeo Wool bisa memperkirakan mereka lebih dari satu. Rupanya pemimpin mereka adalah Ninja Seo.
Penutup mulut Yeo Wool dibuka tapi matanya masih ditutup. Ninja Seo bertanya apakah Yeo Wool anak Dam Pyung Joon. Yeo Wool balik bertanya siapa penculiknya.
“Mengapa kau melakukan ini?!”
“Salahkan ayahmu. Semua ini karena ayahmu.”
shot0037shot0041
Rupanya Jo Gwan Woong sakit hati karena Guru Dam berkali -kali mempermalukannya. Ia memerintahkan Ninja Seo untuk menyingkirkan hal yang paling disayangi Dam Pyung Joon untuk memberinya pelajaran.
“Penggal dia dan tinggalkan kepalanya di halaman Moo Hyung Do Gwan (sekolah Guru Dam). Tinggalkan tubuhnya di hutan agar dimakan binatang,” perintah Ninja Seo pada anak buahnya. Sadis >,<
shot0047 shot0048
Ninja Seo pergi bersama anak buahnya hingga tersisa 3 orang yang menghunus pedang mereka ke arah Yeo Wool. Dengan mengandalkan nalurinya dan indera pendengarannya, Yeo Wool melawan mereka sekuat tenaga
Tapi ia bukan lawan mereka. Yeo Wool terjatuh. Tepat saat seorang dari mereka hendak menebas Yeo Wool, muncul seseorang yang membunuh ketiga orang tadi. Yeo Wool hanya mendengar suara jeritan dan suara orang terjatuh ke tanah.
shot0067 shot0075
“Siapa di sana?’” tanya Yeo Wool.
Wol Ryung berjongkok di hadapan Yeo Wool. Ia membuka tali yang mengikat tangan Yeo Wool dan penutup matanya. Yeo Wool terkejut.
“Sudah kuduga…memang kau,” ujar Wol Ryung dengan senyum sinisnya. Yeo Wool melihat ke sekelilingnya, para penculiknya telah mati.
shot0081 shot0083
Ninja Seo yang bersembunyi terkejut melihat Wol Ryung. Dan ketakutan. Ia mencegah anak buahnya menyerang Wol Ryung karena Wol Ryung bukan lawan mereka. Mereka hendak melarikan diri.
Tiba-tiba Wol Ryung berdiri di hadapan mereka. Tak lama terdengar jeritan. Yeo Wool mempergunakan kesempatan ini untuk lari. Sementara Kang Chi berlari dari arah berlawanan.
shot0087 shot0090
Yeo Wool terpekik kaget saat Wol Ryung tiba-tiba muncul di hadapannya.
“Pergi…” kata Yeo Wool.
“Apa kau baru saja melarikan diri dariku?” ujar Wol Ryung, nampak sakit hati karena Yeo Wool lari darinya.
“Pergi!!” seru Yeo Wool.
“Kau tidak akan bisa lari dariku. Kecuali aku yang membiarkannya.”
Yeo Wool terus mundur ke belakang. Wol Ryung mendekatinya. Terdengar suara geraman di belakang Yeo Wool. Wol Ryung berhenti. Yeo Wool menoleh.
shot0097 shot0100
Kang Chi telah menemukannya. Yeo Wool hendak menghampiri Kang Chi tapi Wol Ryung tiba-tiba mencekiknya.
“Lepaskan Yeo Wool.”
“Hanya ada 1 cara untuk menyelamatkan wanita ini. Menyerahlah menjadi manusia. Bukankah aku sudah memberitahumu siapa aku? Aku adalah ayah Choi Kang Chi.”
Yeo Wool terkejut.
“Menyingkirlah dari Yeo Wool!” seru Kang Chi.
shot0101 shot0105
Wol Ryung mengetatkan tangannya di leher Yeo Wool.
“Putuskan lebih dulu,” ancam Wol Ryung.
“Jangan, Kang Chi. Jangan menyerah,” ujar Yeo Wool.
Wol Ryung menghadapkan Yeo Wool padanya. Ia menyuruh Yeo Wool diam.
“Jangan ganggu Kang Chi lagi. Walau kau tidak mendesaknya seperti ini, ia sudah mengalami kehidupan yang sulit. Jadi tolong hentikan. Jika kau memang ayah Kang Chi, jangan lukai dia lagi. Apa kau mengerti?”
shot0119 shot0122
Wol Ryung untuk sesaat seakan tersentuh dengan perkataan Yeo Wool. Tapi Ia kembali mencekik lebih kencang dan menyuruh Yeo Wool diam. Kang Chi menyerang ayahnya agar melepaskan Yeo Wool.
Kang Chi bertanya apakah Yeo Wool tidak apa-apa. Wol Ryung marah karena Kang Chi berani menyerangnya. Matanya berubah merah. Ia menggeram marah. Kang Chi menyerangnya. Tapi Kang Chi sama sekali bukan tandingan ayahnya. Ia babak belur dipukuli ayahnya. Yeo Wool hanya bisa menangis melihat Kang Chi terluka.
shot0135 shot0152
Kang Chi kesulitan untuk berdiri.
“Kau tidak akan menang melawanku. Menyerahlah,” kata Wol Ryung. Ia berbalik menghampiri Yeo Wool.
“Tidaaak!” seru Kang Chi. Walau tubuhnya terluka, ia berdiri di depan Yeo Wool untuk menghalangi ayahnya. “Jangan dekati Yeo Wool.”
Wol Ryung memukul Kang Chi.
“Menyingkirlah dari Yeo Wool!” Kang Chi bertahan.
Bukk! Wol Ryung kembali memukul Kang Chi. Kang Chi tetap menghalangi. Wol Ryung hendak mengayunkan pukulannya kembali.
“Yeo Wool adalah orangku! Jangan sentuh wanitaku..” seru Kang Chi.
 shot0168 shot0178
Ucapan Kang Chi memicu ingatan Wol Ryung akan kata-kata yang sama yang pernah ia ucapkan lebih dari 20 tahun lalu.
“Kau seharusnya menjadi ayahku,” kata Kang Chi sedih.
Wol Ryung teringat saat ia diikat dengan rantai dan dipisahkan dari Seo Hwa.
shot0187 shot0188
“Jangan lukai wanitaku!” seru Kang Chi sambil meneteskan air mata.
Tangisan Seo Hwa memanggil namanya terngiang di hati Wol Ryung. Cahaya biru mulai bermunculan. Wol Ryung menangis. Tangannya diturunkan.
shot0195 shot0207
Angin bertiup kencang. Wol Ryung menatap puteranya. Kang Chi memeluk Yeo Wool untuk melindunginya. Pelan-pelan Wol Ryung menghilang. Saat Kang Chi dan Yeo Wool berbalik, Wol Ryung sudah tidak ada.
shot0197 shot0208
Kang Chi menanyakan keadaan Yeo Wool. Yeo Wool menangis dan menanyakan keadaan Kang Chi. Kang Chi merengkuh wajah Yeo Wool.
“Kukira aku akan kehilanganmu. Itu…sangat menakutkan.”
“Kang Chi-ah…” Yeo Wool memeluk Kang Chi erat-erat.
“Sebenarnya Yeo Wool-ah , kaulah orang terpenting bagiku. Tanpamu….aku tidak ada artinya,” kata Kang Chi dalam hatinya.
Kang Chi mencium Yeo Wool.
shot0224 shot0242
Yeo Wool menatap Kang Chi. Mata Kang Chi kembali menjadi hitam walau tanpa memakai gelang. Kang Chi menjadi manusia walau tak memakai gelang. Yeo Wool sangat terharu dan kembali mencium Kang Chi. (hmmm…Jadi mereka sudah berciuman saat Kang Chi jadi siluman, juga saat Kang Chi menjadi manusia. Dirapel sekaligus ;p)
shot0238 shot0240
So Jung pergi ke ruang bukunya. Ia menemukan Wol Ryung duduk di lantai dengan tubuh terluka. Ia bingung mengapa luka Wol Ryung tidak sembuh dengan sendirinya seperti biasanya.
“Aku tidak lagi mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan diriku sendiri. Hanya kemarahan, kebencian, kehancuran, kematian dan kehilangan yang kumiliki sekarang.”
shot0253 shot0256
Wol Ryung bertanya-tanya kapan dan mengapa ia mengatakan kata-kata yang sama dengan kata-kata Kang Chi. “Jangan sentuh wanitaku.” Ia bahkan tidak ingat  kepada siapa ia mengucapkan kata-kata itu. Tapi kok dia inget Guru Dam yang bunuh dia ya??
“Wol Ryung…”
“Jika sedikit kenangan yang kumiliki ini pergi…saat itu aku benar-benar telah menjadi Iblis. Aku ingin mati sebelum itu terjadi. Hanya anak itu yang bisa membunuhku.”
“Maksudmu Kang Chi?” tanya So Jung.
“Aku ingin mati dan pergi ke mana Seo Hwa berada…” Wol Ryung menangis.
shot0263shot0264
Seo Hwa menatap Jo Gwan Woong. Jo Gwan Woong bertanya ada apa Seo Hwa mencarinya. Seo Hwa berkata ia ingin membeli sesuatu dari Jo Gwan Woong. Apa itu, tanya Jo Gwan Woong.
Seo Hwa memberi isyarat pada asistennya. Asistennya membuka pintu. Tae Soo masuk ke dalam. Jo Gwan Woong terkejut. Apa Seo Hwa hendak memberi Tae Soo?
Seo Hwa membenarkan. Tae Soo adalah putera Park Mu Sol dan mengetahui bagaimana menjalankan penginapan. Ia bersedia membayar banyak untuk membebaskan Tae Soo dan menempatkan Tae Soo untuk bertanggung jawab di penginapan.
shot0267 shot0270
Jo Gwan Woong tidak percaya dengan apa yang baru saja Seo Hwa katakan. Seo Hwa berkata ia sudah melihat bagaimana penginapan ini dijalankan. Jika terus menerus seperti ini, penginapan ini akan segera bangkrut.
“Sebentar, kau pasti salah paham…akulah pemilik penginapan ini. Entah aku bangkrut atau tidak, entah aku mengubah siapa pengurus penginapan ini, semua terserah padaku.”
“Pasti kau yang salah paham,” ujar Seo Hwa. “Siapa yang mendanaimu untuk membeli penginapan ini? Bukankah kami? Dana untuk membeli kapal pedagang Lee Gab Soo di Nam Hae, dana untuk membeli bisnis Choi Joong Mok di Jin Joo, dan dana untuk membeli kediaman Nam Gil Man di Choon Chun, semua dari kami. Apa kau lupa?”
Pasti nama-nama yang disebutkan tadi adalah nama-nama orang yang terbunuh secara misterius pada kasus di episode-episode awal saat Jo Gwan Woong baru datang ke Penginapan Seratus Tahun.
Jo Gwan Woong meradang. Semua itu bukan untuk kepentingannnya. Semua itu untuk menaklukkan bisnis di sana sini dan mengumpulkan bahan makanan yang cukup untuk….
 shot0278 shot0279
Asisten Seo Hwa berdehem. Ia tidak ingin Jo Gwan Woong mengungkapkan lebih banyak di depan Tae Soo.
Seo Hwa berkata ia akan membeli Tae Soo dengan harga bagus. Jo Gwan Woong bertanya bagaimana jika ia tidak mau. Apa yang akan Seo Hwa lakukan?
“Kau sebaiknya tidak menolak tawaranku,” kata Seo Hwa.
“Apa itu ancaman.”
“Anggap saja desakan.”
Jo Gwan Woong menatap Seo Hwa dengan marah. Asisten Seo Hwa menasihati agar Jo Gwan Woong segera pergi. Tapi Jo Gwan Woong bangkit berdiri dan membuka tirai pemisah. Seo Hwa memalingkan wajahnya.
Samurai bodyguard Seo Hwa menghalangi Jo Gwan Woong. Ia memerintahkan Jo Gwan Woong mundur. Tanpa Ninja Seo, sebenarnya Jo Gwan Woong kehilangan giginya.
shot0287 shot0289
“Tidak akan baik bagimu memperlakukanku seperti ini,” katanya pada Seo Hwa.
“Itu yang ingin kukatakan padamu,” kata Seo Hwa tenang.























































Jo Gwan Woong pergi dengan marah. Seo Hwa mencengkeram pakaiannya erat-erat untuk mengendalikan kemarahannya.
Jo Gwan Woong mencari Ninja Seo tapi Ninja Seo belum juga kembali. Ninja Seo dalam keadaan sekarat di hutan. Tapi ia tidak mati.
shot0295 shot0297
Yeo Wool dan Kang Chi telah kembali ke sekolah. Guru Dam menanyakan siapa pelakunya. Yeo Wool tidak mau ayahnya merasa bersalah (Ninja Seo berkata Yeo Wool diculik karena kesalahan Guru Dam) karena itu ia berkata ia tidak melihat penculiknya. Memang ngga liat sih…
“Apa kau yakin pelakunya bukan Wol Ryung?” tanya Guru Dam.
“Bukan,” jawab Kang Chi dan Yeo Wool berbarengan.
shot0298 shot0302
Gon menduga Jo Gwan Woong yang berada di balik semua ini. Yeo Wool meminta ayahnya berhenti mengurungnya. Jika ia memegang pedang, mereka tidak akan bisa melakukan apa-apa padanya.
“Tidak, aku sama sekali tidak setuju. Kurasa Guru harus mengikat kakinya dengan rantai,” ujar Kang Chi.
“Rantai? Apa kau pikir itu tidak keterlaluan?” sahut Yeo Wool.
“Itu karena kau tidak menurut. Bagaimana bisa wanita tidak punya rasa takut berkeliaran malam-malam? Jika kau pria aku pasti sudah menghajarmu.” Heh? Apa-apaan ini? Mungkin begitu pikir Guru Dam dan Gon.
“Apa? Karena aku bersikap longgar dan ramah, kau pikir kau bisa bicara seenaknya?” sergah Yeo Wool.
“Siapa yang bersikap longgar dan ramah?” sahut Kang Chi.
Yeo Wool memukul Kang Chi dengan kesal. Kang Chi berteriak kesakitan.
shot0313 shot0318
“Jangan over akting…kau ini lebay sekali,” gerutu Yeo Wool.
“Aku tidak over akting. Tangan ini senjatamu (bukan pedang),” Kang Chi memegangi tangan Yeo Wool.
“Hei, Choi Kang Chi!!” Yeo Wool menepis tangan Kang Chi.
“Hentikan, kalian berdua!” tegur Guru Dam.
“Maaf Ayah, aku tidak tahan berada di dekatnya. Aku akan kembali ke kamarku.” Brakkk! Yeo Wool menggebrak meja lalu pergi.
“Aku juga tidak tahan lagi di sini. Aku permisi.” Brak!!! Kang Chi menggebrak meja lalu pergi.
Guru Dam bertanya pada Gon apa yang terjadi pada Kang Chi dan Yeo Wool. Gon juga bingung.
 shot0334 shot0337
Yeo Wool dan Kang Chi pergi keluar. Keduanya saling melempar pandangan kesal.
shot0339 shot0341
Senyum Yeo Wool merekah. “Tadi seperti betulan, kan?”
“Tentu saja seperti betulan,” kata Kang Chi tertawa.
shot0344 shot0345
Tapi ingatan akan semalam membuat keduanya malu-malu. So cute^^
shot0350 shot0352
Gon tiba-tiba keluar. Fighting mode: on^^
“Apa? Senjata tangan?!” seru Yeo Wool
“Lebay?!” seru Kang Chi.
Keduanya bubar jalan ke arah berlawanan. Pfft....
shot0361 shot0363
Yeo Wool kembali ke kamarnya.
Kilas balik saat ia dan Kang Chi bergandengan tangan kembali ke sekolah. Yeo Wool mengusulkan agar mereka pura-pura bertengkar sampai ayahnya berhenti mengurungnya. Jika ia membawa pedang, hal semalam tidak akan terjadi.
“Tapi…”
“Juga, mari kita rahasiakan pertemuan kita dengan Wol Ryung di hutan dari ayahku untuk sementara.”
“Kenapa?” tanya Kang Chi bingung.
“Maaf Kang Chi, aku belum bisa memberitahumu. Bahwa ayahku yang membuat ayahmu seperti itu,” kata Yeo Wool dalam hatinya.
“Aku tidak ingin ia khawatir. Dan lagi Wol Ryung adalah ayahmu,” Yeo Wool beralasan.
“Seorang ayah yang mendesakku seperti itu. Aku tidak benar-benar ingin melindunginya,” ujar Kang Chi. Tapi ia menyetujui permintaan Yeo Wool.
shot0365 shot0368
Kang Chi senyum-senyum di dapur. Saat ia berbalik ia terlonjak kaget melihat Guru Gong Dal.
“Guru membuatku kaget! Jantungku….”
“Ada apa denganmu? Apa kau memikirkan gadis?”
“Tidak. Aku bertengkar dengan Yeo Wool. Ia menyebutku lebay. Aku bertengkar hebat dengannya. Betulan.”
“Memangnya aku menanyakan Yeo Wool?”
“Heh?”
shot0370 shot0382
“Aku bisa melihatnya dengan jelas,” kata Guru Gong Dal tertawa. Ia terbatuk-batuk.
Kang Chi jadi khawatir. Guru Gong meminta Kang Chi menuangkan obat spesialnya.
“Bertambah lanjut itu menyusahkan,” seloroh Guru Gong Dal. “Walau ini tubuhku, aku tidak bisa mengendalikannya sesuka hatiku.”
“Maaf,” kata Kang Chi sedih. “Bagaimanapun juga ia ayahku. Aku berada di sana tapi tidak bisa melindungi Guru.”
“Itu bukan salahmu. Jangan merasa bersalah, tidak baik bagi jantungmu,” Guru Gong menghibur Kang Chi. Ia bertanya apa yang akan Kang Chi lakukan selanjutnya. Kang Chi tak mengerti.
Guru Gong Dal berkata Kang Chi sudah bisa mengendalikan perubahan wujudnya walau tanpa gelang. Bukankah Kang Chi pernah berkata jika ia berhasil melakukan itu maka sudah waktunya bagi Kang Chi untuk pergi dan mencari Buku Keluarga Gu?
Kang Chi termenung.
shot0391 shot0393

Tidak ada komentar:

Posting Komentar