Kamis, 28 November 2013

Sinopsis Gu Family Book Episode 21 (Bagian 1)


shot0450
“Siapa wanita itu? Mengapa hanya dengan melihatnya saja membuat hatiku sakit?” batin Wol Ryung saat ia melihat Seo Hwa.
“Wol Ryung….Wol Ryung…” kilasan Seo Hwa tersenyum memanggil namanya di masa lalu berkelebat di ingatan Wol Ryung. Sejenak ia terpaku.
shot0004 shot0005
“Wol Ryung?” panggil Seo Hwa di hadapannya. “Wol Ryung…apakah ini kau?”
“Siapa kau?” tanya Wol Ryung. “Apa kau mengenalku?”
Seo Hwa menangis melihat wujud Wol Ryung saat ini dan kenyataan Wol Ryung tidak bisa mengingatnya.
Kang Chi muncul dan berdiri di antara mereka untuk melindungi ibunya.
shot0014shot0021
“Tidak boleh.”
“Kang Chi-ah,” panggil ibunya.
“Kau tidak boleh melakukannya lagi. Jangan bunuh siapapun lagi. Aku tidak akan membiarkanmu membunuh. Aku akan menghentikanmu, Wol Ryung,” kata Kang Chi walau dengan berat hati.
Wol Ryung menatapnya. Kang Chi menyerang Wol Ryung dengan mencekiknya, tapi dalam sekejap posisi mereka berbalik. Wol Ryung mencekik Kang Chi.
shot0025 shot0034
“Hentikan. Aku tahu kau menderita dan aku tahu ini bukan wujudmu yang sesungguhnya. Juga, selain aku tidak ada yang bisa menghentikanmu. Aku tahu itu juga,” ujar Kang Chi.
Wol Ryung menatap Kang Chi dengan matanya yang merah. Kang Chi berkata ia akan menghentikan Wol Ryung.Ia memukul Wol Ryung di perut. Wol Ryung marah. Ia balik menyerang Kang Chi dan kembali mencekiknya. Saat ia hendak meluncurkan pukulan maut, Seo Hwa menjerit.
“Jangan, Wol Ryung! “
Wol Ryung tersentak. Sejenak ada kebimbangan dalam matanya.
“Jangan,” Seo Hwa memohon sambil menangis. “Jangan…dia anakmu. Dia putera kita. Jadi jangan seperti itu.”
shot0066 shot0068
Saat Wol Ryung ragu, Kang Chi mempergunakan kesempatan itu untuk melepaskan diri. Keduanya kembali bertarung. Masing-masing bertahan dan tidak mau mengalah. Seo Hwa khawatir melihat keduanya.
Tiba-tiba terdengar sesuatu. Kang Chi melihat ada beberapa pengawal Jo Gwan Woong bersiap menembakkan panah ke arah Wol Ryung.
“Tidak!” teriaknya. Ia bergerak memutar hingga tubuhnya yang menjadi sasaran panah. Panah-panah itu ditembakkan.
shot0087 shot0088
DoooRRR!! Jo Gwan Woong menembak guci sasarannya. Pil Mok memuji keahlian Jo Gwan Woong menembak. Jo Gwan Woong sangat senang dengan senjata barunya ini.
Kang Chi mengernyit kesakitan. Wol Ryung dan Seo Hwa terpana. Di punggung Kang Chi tertancap 4 anak panah. Para pengawal Jo Gwan Woong kebingungan. Mereka kembali bersiap memanah.
Tapi kali ini Wol Ryung yang menghentikan mereka. Dengan penuh kemarahan ia menghabisi para pengawal itu.
shot0102 shot0114
Kang Chi jatuh berlutut kesakitan. Seo Hwa menghambur ke hadapan puteranya. Saat ia melihat ke arah Wol Ryung, Wol Ryung sudah menghilang.
Gon, Tae Soo, dan Yeo Wool akhirnya melarikan diri karena para ninja terus berdatangan tak ada habisnya. Untunglah para ninja itu tidak diperintahkan mengejar mereka.
Mereka pergi ke tempat Kang Chi dan Seo Hwa. Yeo Wool terkejut saat melihat keadaan Kang Chi. Dengan segera ia memeluk Kang Chi erat-erat dan menyuruh Gon melakukan sesuatu.
 shot0141 shot0143
Kang Chi berpegangan erat pada Yeo Wool. Tae Soo ikut memegangi Kang Chi. Sementara Gon….mencabut panah di punggung Kang Chi.
Setiap kali satu panah tercabut, Kang Chi berteriak kesakitan. Seo Hwa menangis melihat puteranya harus mengalami penderitaan itu. Sementara Yeo Wool terus menyemangati Kang Chi dan memeluknya erat-erat.
shot0155 shot0158
Akhirnya semua panah tercabut. Butir-butir cahaya bermunculan. Luka di punggung Kang Chi sembuh. Walau begitu Yeo Wool tidak melepaskan pelukannya pada Kang Chi. Seo Hwa melihat mereka dan memikirkan sesuatu.
Dari jauh, Wol Ryung memperhatikan mereka. Ia terlihat bingung dan seakan berusaha mengingat sesuatu. Seo Hwa merasakan kehadirannya. Ia menoleh, tapi Wol Ryung tidak ada.
shot0176 shot0182
Kelimanya kembali ke sekolah Guru Dam. Guru Dam, Guru Gong, dan para murid telah menanti mereka. Ini adalah pertemuan kembali Guru Dam dan Seo Hwa sejak 20 tahun lalu. Keduanya mengangguk saling memberi hormat.
Yeo Wool dan Kang Chi berpandangan lalu saling tersenyum.
shot0196 shot0199
Ninja Seo melihat mayat para pengawalnya yang hitam karena dihisap jiwanya oleh Wol Ryung. Ia melaporkan hal itu pada Jo Gwan Woong. Jo Gwan Woong sangat marah.
Tapi itu belum seberapa dibandingkan saat ia tahu Seo Hwa juga berhasil meloloskan diri. Pil Mok melaporkan Seo Hwa ditolong oleh Kang Chi. Ninja Seo menduga mereka membawa Seo Hwa ke Moo Hyung Do Gwan.
Tapi bukan sekolah itu yang membuat Jo Gwan Woong gelisah. Melainkan Lee Soon Shin. Apa artinya jika Seo Hwa bertemu Lee Soon Shin?
shot0205 shot0215
Lee Soon Shin pergi ke Moo Hyung Do. Ia masuk menemui Seo Hwa, Kang Chi, dan Guru Dam. Kang Chi memperkenalkan ibunya. Seo Hwa memperkenalkan diri sebagai Ja Hong Myeong, pemimpin Goon Bon. Ternyata Seo Hwa yang ingin menemui Lee Soon Shin. Lee Soon Shin bertanya apa yang hendak dibicarakan Seo Hwa dengannya.
Seo Hwa meminta Kang Chi keluar dari ruangan itu. Kang Chi nampak enggan berpisah dengan ibunya walau sedetik. Tapi akhirnya ia menurut.
shot0229 shot0232
Gon, Tae Soo, dan Yeo Wool sudah menanti di luar. Yeo Wool bertanya apakah mereka sudah selesai berbicara, mengapa Kang Chi keluar sendirian. Kang Chi berkata sepertinya ibunya hendak mengatakan sesuatu pada Laksamana.
Tiba-tiba terdengar suara aneh. Semua menoleh ke arah Yeo Wool. Yeo Wool melongo lalu menunduk malu. Ketiga pemuda di hadapannya masih menatapnya.
shot0239 shot0241
“Bukan aku!” katanya.
“Kalau bukan kau, lalu….”
“Itu….perutku…yang melakukannya,” Yeo Wool memotong ucapan Kang Chi sambil memegangi perutnya.
Kang Chi tertawa diikuti Gon dan Tae Soo. Yeo Wool ikut tertawa tapi malu banget pastinya^^
shot0255 shot0265
Untunglah mereka memiliki Guru Gong yang selalu siap sedia dengan makanan lezat. Ia menghidangkan ayam untuk mereka berempat. Keempatnya sangat gembira. Guru Gong berkata mereka harus makan banyak setelah bekerja keras.
Kang Chi mengambil paha ayam lalu menyerahkannya pada Yeo Wool, orang yang paling kelaparan. Yeo Wool balik menyerahkan ayam itu untuk Kang Chi karena tadi telah terluka. Ia bahkan menambahkan ginseng.
Tae Soo dan Gon menyaksikan dengan wajah asem. Bagaimana tidak? Kang Chi dan Yeo Wool malah dorong-dorongan paha ayam.
shot0276 shot0280
Tae Soo tak tahan lagi. Ia mengambil piring di hadapan Yeo Wool dan Kang Chi yang berisi paha ayam.
“Jika kalian tidak mau memakannya, aku yang akan memakannya,” Tae Soo pun makan dengan lahapnya.
Yeo Wool dan Kang Chi terbengong-bengong melihat paha ayam mereka disantap. Gon nyengir di sebelah Tae Soo. Dengan cueknya ia mengambil paha ayam sebelah lagi lalu menyantapnya.
shot0281 shot0295
Yeo Wool mengambil sayap. Tapi Kang Chi malah merebutnya kali ini. Gadis apaan yang makan sayap ayam? Eh, memangnya kenapa sih dengan sayap?
Yeo Wool protes, dia akan makan bagian apa saja yang ia mau. Ia menyuruh Kang Chi makan ginseng saja dan ia akan makan ayamnya. Mwahahaha….lenyap sudah kemesraan barusan. Dan sekarang keduanya rebutan sayap ayam. Gon dan Tae Soo tertawa geli melihat keduanya.
“Ah…muda itu menyenangkan,” ujar Guru Gong yang memperhatikan mereka di ujung dapur. Ia tersenyum melihat keributan di dapurnya.
shot0313 shot0314
Seo Hwa berkata Jepang yang dipimpin Toyotomi HideYoshi akan memulai perang pada Joseon. Lee Soon Shin sudah bisa menduganya. Tapi yang ia khawatirkan adalah serangan dari dalam, bukan dari luar.
“Selama 20 tahun terakhir, Jo Gwan Woong didanai oleh Goon Bon untuk melebarkan jaringan politiknya di sepanjang Joseon. Dana itu merambah ke tokoh-tokoh penting dalam dewan dan juga bangsawan lainnya. Jaringannya lebih lebar dan lebih dalam dari yang Tuan perkirakan.”
“Jadi apa yang ingin kaukatakan padaku?”
“Ada 11 pejabat dari propinsi Selatan yang menerima dana bantuan dari Goon Bon. Aku mengetahui semua nama mereka. Aku akan memberikan nama mereka semua tapi sebagai gantinya aku memiliki sebuah permintaan.”
Apa permintaan Seo Hwa?
shot0330 shot0332
Tae Soo menemui Kang Chi. Ia akan kembali ke Penginapan. Kang Chi khawatir Tae Soo akan mengalami bahaya tinggal sendirian di Penginapan. Tae Soo berkata ia harus mengawasi Goon Bon. Kang Chi meminta Tae Soo mengirim ayahnya (Choi) untuk memberitahunya jika ada yang mulai membahayakan. Ia akan datang membantu tak peduli bagaiamanapun juga. Tae Soo tersenyum.
“Apa yang sedang kaulakukan?” tanyanya.
shot0336 shot0342
“Ah ini? Ini tugas yang diberikan kepala gisaeng padaku,” Kang Chi memperlihatkan kertas pemberian Gisaeng Chun pada Tae Soo. “Aku seharusnya memotong pohon ini dan membangun rumah dengannya. Mungkin kau tahu apa artinya?”
Tae Soo berkata untuk mengubah “pohon” menjadi rumah, kita harus memotong pohon dari bawah. Ia mengeluarkan pedangnya dan menebas kertas itu.
“Apa yang kaulihat?” tanyanya.
“ Huruf bon (=akar)? Apa ini lagi-lagi tentang dasar?”
“Tanpa mengetahui asal usulnya, seseorang tidak bisa mengenal dirinya seutuhnya. Begitu kau mengetahuinya, kau juga akan menhargai siapa dirimu sebenarnya. Kupikir itulah tujuan utama tugas ini.”
shot0348 shot0352
Seo Hwa tersenyum melihat puteranya menyiapkan tempat tidur untuknya.
“Ibu bisa beristirahat di sini. Mulai sekarang jangan tidur dalam posisi duduk. Berbaringlah dengan nyaman di malam hari.”
Seo Hwa menanyakan keadaan luka Kang Chi. Kang Chi berkata lukanya cepat sembuh berkat darah gaib yang mengaliri tubuhnya.
Seo Hwa meraih tangan Kang Chi dan menggenggamnya dengan hangat.
“Walau orang yang kaupanggil ibu ini tidak menjalani hidup dengan baik, kau tumbuh dengan baik.”
“Apakah Ibu melihatnya seperti itu?”
Seo Hwa mengangguk sambil tersenyum haru. “Aku sangat bangga padamu. Dan aku sangat bersyukur.”
Kang Chi merasa lega mendapat pujian dari ibunya.
shot0366 shot0374
“Sebenarnya, aku mencarimu. Begitu aku sadarkan diri, aku kembali ke Taman Cahaya Bulan tempat aku meninggalkanmu di sana. Tapi gunung tidak mau membuka jalannya. Selama lebih dari sebulan aku berusaha mencari jalan terus menerus, tapi aku tidak bisa menemukan jalan untuk menemukanmu. Aku tidak bermaksud membuangmu, Kang Chi-ah. Selama aku hidup hingga saat ini, tidak satu haripun hatiku melupakanmu,” Seo Hwa bercerita sambil menangis.
“Iya, Ibu,” Kang Chi menggenggam tangan ibunya dan tersenyum dengan mata berkaca-kaca.
Yeo Wool tersenyum mendengar mereka dari luar. “Ternyata memiliki ibu adalah hal yang baik,” katanya dalam hati.
shot0403 shot0405
Yeo Wool dan Gon mengobrol. Yeo Wool berkata hubungan orangtua dan anak benar-benar aneh. Tidak ada yang lebih bisa menyakiti hati orang tua daripada anak, dan begitu juga sebaliknya.
“Apa Guru pernah melukai hatimu?” tanya Gon.
“Setiap kali ia bersikap tidak baik pada Kang Chi, rasanya sakit. Karena ia hanya bersikap seperti itu pada Kang Chi.”
“Aku mengerti perasaan Guru. Beliau mendengar kalian berdua seharusnya tidak bersama. Karena takdir akan membunuh salah satu dari kalian berdua. Tidaklah mengejutkan jika beliau takut.”
Walau cukup terkejut dengan apa yang dikatakan Gon, Yeo Wool berkata ia tidak takut akan masa depan yang belum terjadi.
“Sebenarnya masa depan itu apa? Bukankah masa depan adalah kelanjutan dari masa sekarang? Jika aku berubah sekarang karena masa depanku, apa artinya hidup di masa sekarang?”
Gon tersenyum mendengar kata-kata Yeo Wool.
shot0419 shot0420
Yeo Wool meregangkan tubuhnya lalu merangkul pundak Gon seperti seorang sahabat. Saat ini ia sedang ingin berlatih dan ia mengajak Gon berlatih bersama.
shot0425 shot0429
Lee Soon Shin menerima laporan bahwa telah terjadi pembunuhan besar-besaran di beberapa daerah. Semakin lama, alur pembunuhan itu semakin mendekati Penginapan Seratus Tahun.
Wol Ryung membunuh setiap orang yang dilihatnya. Jo Gwan Woong dan Lee Soon Shin menyadari tempat berikut yang akan dilewati Wol Ryung adalah Penginapan Seratus Tahun.
Lee Soon Shin memberi perintah untuk mengungsikan warga desa di sekitar penginapan serta memberitahu sekolah mengenai hal ini.
“Seseorang hentikan aku! Rasa hausku tidak juga terpuaskan. Aku hanya ingin membunuh semuanya. Seseorang tolong hentikan aku!” jerit batin Wol Ryung.
Wol Ryung meraung penuh kepedihan dan kemarahan. Ia sangat menderita.
shot0436 shot0447
Malam itu, untuk pertama kalinya dalam hidupnya Kang Chi tidur di pangkuan ibunya. Seo Hwa tersenyum sambil membelai lembut rambut puteranya. Tapi senyum Seo Hwa berubah menjadi kesedihan. Ia mengeluarkan pisau kayu yang selama ini menemaninya.
 shot0454 shot0456
Yeo Wool dan Gon berlatih hingga larut malam. Yeo Wool menuduh Gon tidak mengeluarkan seluruh kemampuannya. Gon berkata jika ia bertempur sungguh-sungguh, Yeo Wool akan kalah dan Yeo Wool benci kekalahan.
“Aku lebih benci lagi menang bohongan. Lakukan dengan serius,” ujar Yeo Wool.
“Bagaimana jika Nona terluka?”
“Apa kau meremehkanku?” sindir Yeo Wool.
shot0468 shot0469
Keduanya bertarung lebih serius. Dan kali ini Yeo Wool dengan mudah dikalahkan. Yeo Wool tidak mudah menyerah. Tapi ia berkali-kali dikalahkan. Yeo Wool tidak marah. Kalau saja ia lebih cepat ia akan bisa mengalahkan Gon.
Gon baru sadar kalau ia memegangi tangan Yeo Wool. Ia langsung menunduk dan menghibur kalau Yeo Wool sudah lama tidak berlatih karena dikurung selama beberapa hari ini. Yeo Wool membenarkan, sama sekali tidak menyadari sikap gugup Gon. Ia berkata ia harus berlatih lebih banyak besok.
Keduanya heran saat melihat Seo Hwa. Seo Hwa tersenyum pada Yeo Wool.
shot0492 shot0498
Utusan Lee Soon Shin membawa surat untuk Guru Dam. Guru Dam membaca surat itu lalu melihat pada Seo Hwa. Seo Hwa mengangguk mengerti.
Yeo Wool masuk ke kamar Kang Chi. Ia duduk di samping Kang Chi yang tertidur lelap. Pelan-pelan ia membelai rambut Kang Chi dan teringat pada pertemuannya dengan Seo Hwa tadi.
shot0502 shot0507
“Tolong jaga anakku. Kumohon jagai dan sayangi dia.”
Yeo Wool bertanya mengapa Seo Hwa mendadak berkata seperti itu. Seakan mereka hendak berpisah.
“Aku akan pergi menghentikannya. Sebagai seorang ibu, aku tidak bisa menaruh beban seperti itu pada anakku (beban membunuh ayah kandungnya, alias Wol Ryung). Aku yang akan menghentikannya (Wol Ryung).”
Yeo Wool khawatir. Ia dengar Wol Ryung kehilangan ingatannya. Tidak ingat pada siapapun juga dan hanya ingin memusnahkan semuanya. Apalagi Kang Chi baru bertemu ibunya. Kang Chi begitu gembira. Bagaimana bisa Seo Hwa meninggalkannya lagi seperti ini?
Seo Hwa berkata saat ia melihat Yeo Wool di samping Kang Chi, ia menyadari Yeo Wool bisa memberi lebih banyak kebahagiaan pada Kang Chi dibanding dirinya. Karena itu ia mengambil keputusan ini.
shot0512 shot0519
Seo Hwa berkata setiap anak suatu saat akan meninggalkan orang tua mereka. Kang Chi telah menjadi pria yang hebat dan telah bertemu dengan seorang wanita cantik. Ia tidak memiliki harapan lain.
Ia meraih tangan Yeo Wool dan menggenggamnya seperti ia menggenggam tangan Kang Chi.
“Kuharap kalian melindungi cinta kalian, cinta yang pernah tidak bisa kulindungi karena kebodohanku,” kata Seo Hwa.
shot0524 shot0528
Yeo Wool membangunkan Kang Chi. Kang Chi terkejut saat melihat Yeo Wool dan langsung mencari ibunya.
“Beliau pergi ke desa. Untuk menghentikan Wol Ryung.”
“Apa?”
“Ia memintaku merahasiakan ini padamu. Tapi aku merasa aku tidak seharusnya merahasiakannya. Kupikir kau harus tahu.”
Kang Chi terhenyak.
shot0537 shot0543
Di desa, keadaan kacau balau. Para warga sibuk mengungsi. Kecuali Jo Gwan Woong. Kepala polisi bingung kenapa Jo Gwan Woong tidak mengungsi. Jo Gwan Woong berkata ia tidak akan melarikan dari iblis sekalipun. Sekalipun iblis, pasti tidak akan bisa hidup tanpa kepala.
Kepala polisi melihat ninja Seo membawa senapan di belakang Jo Gwan Woong. Pil Mok memperhatikan dari jauh. Ia berkata pada kepala samurai kalau keadaan saat ini bisa menguntungkan mereka.
shot0544 shot0545
Ia dengar angkatan laut mengirimkan pasukan ke desa ini. Artinya saat ini pangkalan militer kosong. Kakeshima, sang kepala samurai, tersenyum mengerti. Malam ini adalah saat yang tepat untuk merebut peta mereka kembali dari pangkalan militer.
Tae Soo berpakaian hitam-hitam dan diam-diam menguping pembicaraan mereka. Celakanya, ia ketahuan oleh Pil Mok dan para samurai itu.
shot0551 shot0562
Kang Chi berjalan keluar. Gon telah berjaga di luar. Kang Chi ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
“Ia ibuku, Gon!” seru Kang Chi dengan nada memohon.
Akhirnya Gon memberitahu Kang Chi bahwa Wol Ryung telah membantai seluruh penduduk dari beberapa desa. Dan saat ini Seo Hwa pergi ke sana untuk menghentikan Wol Ryung sendirian.
“Apa?” Kang Chi terkejut.
shot0569 shot0576

Tidak ada komentar:

Posting Komentar