Kamis, 28 November 2013

Sinopsis Gu Family Book Episode 24 - 2




Semua tahu kalau malam ini adalah malam terakhir Yeo Wool. Gon hanya bisa berdiri mematung di halaman, menangis menatap pintu gerbang yang terbuka, “Yeo Wool-ssi..”



Kang Chi duduk termenung di kamar Yeo Wool. Bunga pemberiannya sudah layu. Tae Soo muncul dan berkata kalau tebakannya benar, “Kau pasti ada di sini.”


Kang Chi menatap kosong pada bunga layu itu dan berkata kalau ia tak percaya Yeo Wool sudah tiada, “Orang itu, yang selalu tersenyum dan menangis di depanku beberapa saat yang lalu, telah hilang,” ia menghela nafas.”Aku tak dapat menemukannya atau menemuinya lagi. Aku bertanya-tanya, jika aku tak bertemu dengannya, apakah ia akan lebih baik lagi? Mungkinkah ia lebih berbahagia?”


Tae Soo pun mengatakan kalau jika ia disuruh memilih antara hidup 100 tahun sendiri atau 100 hari bersama orang yang ia cintai, maka ia akan memilih yang kedua, “Yeo Wool merasa lebih berbahagia karenamu. Bukankah itu sudah cukup?”


Kang Chi tersenyum mendengar kata-kata Tae Soo yang menghibur. Tapi ia tak dapat menyembunyikan kesedihannya saat melihat bunga itu lagi.

Tae Soo pun mengajak Kang Chi keluar karena saatnya telah tiba.

Saatnya telah tiba? Untuk apa?


Ternyata Kang Chi berniat untuk meninggalkan Moo Hyung Do. Ia berpamitan dengan seluruh penghuni Moo Hyung Do. Guru Dam bertanya apakah Kang Chi akan memulai pencarian Buku Keluarga Gu?


Kang Chi menggeleng, “Saya berpikir untuk hidup di dunia ini sebagai makhluk abadi untuk sementara waktu. Sampai saya bertemu dengan seseorang yang membuat saya ingin menjadi manusia lagi, saya  berencana untuk menunda pencarian itu.”


Guru Gong Dal menyerahkan sebungkus obat pada Kang Chi, “Kau melakukan perjalanan jauh dan jika kau merasa tubuhmu kurang sehat, makanlah obat ini. Ini obat khusus racikan Gong Dal.”


Ia juga memberikan cincin yang selalu ada di ibu jarinya pada Kang Chi, sebagai tanda ia telah menerima Kang Chi sebagai muridnya. Kang Chi berterima kasih.


Pelayan Choi maju ke depan dan memeluk Kang Chi. Ia tak dapat menutupi kesedihannya namun ia mengerti perasaan putranya, “Jagalah dirimu baik-baik.” Eok Man bertanya apakah Kang Chi akan sering mampir? “Ya, aku akan sering datang kemari.” Pelayan Choi mengusap air matanya, begitu pula Eok Man.


Sebelum Kang Chi benar-benar pergi, Guru Dam memberikan sesuatu pada Kang Chi. Pedang Yeo Wool, “Jagalah pedang ini baik-baik. Kali ini jangan patahkan lagi.”


Kang Chi menatap pedang itu dan sontak kerinduan dan kesedihan itu datang kembali. Matanya berkaca-kaca saat ia mengangguk pada Guru Dam. Sung menangis karena harus melepas hyung-nya. Tae Soo lebih tabah. Ia mengangguk, menenangkan Kang Chi, “Sampai bertemu lagi.”


Kang Chi pun membungkuk, menghormat untuk yang terakhir kali pada semua dan berjalan pergi meninggalkan gerbang Moo Hyung Do.


Gon yang selama perpisahan itu menghilang, ternyata diam-diam mengantar kepergian Kang Chi. Ia menatap punggung Kang Chi dan berkata dalam hati, “Jaga dirimu baik-baik.”


Kang Chi merasakan kehadiran Gon. Tanpa menoleh ke belakang, ia pun melambaikan tangan yang membawa pedang Yeo Wool dan berkata dalam hati, “Hiduplah dengan baik, temanku.”


Chung Jo mendapat kiriman. Rompi yang khusus ia jahit untuk Kang Chi. Ia tersenyum sedih melihat isinya dan berkata, “Cho Ryeon Soo In, Jin Yeon Wan In.”


Gob Dan bingung mendengar ucapan Chung Jo, maka Chung Jo pun menjelaskan isi peribahasa itu, “Cinta pertama membantu seseorang untuk tumbuh dewasa, sedangkan cinta terakhir yang menyempurnakan orang itu. Sepertinya hati Kang Chi sekarang  sudah sempurna.”


Chung Jo mendatangi penjara dan menyuap penjaga agar bisa masuk ke dalam dan menemui Jo Gwan Woong. Jo Gwan Woong sekarang hanya terpekur diam. Tangan kanannya sekarang hanya menyisakan tangan tanpa tangan.


Chung Jo menyapa Jo Gwan Woong yang kelihatannya sudah tanpa semangat hidup. Hmm.. karena kehilangan tangannya atau kehilangan soulmate-nya?


Kedatangan Chung Jo kali ini untuk menemani Jo Gwan Woong minum untuk terakhir kalinya sebelum Jo Gwan Woong diasingkan. Hal yang sangat jarang terjadi. Jo Gwan Woong pun enggan menerimanya, hingga Chung Jo harus menaruh gelas itu ke dalam tangan pria itu.


Jo Gwan Woong menerima gelas itu dengan tatapan hampa. Chung Jo meminta Jo Gwan Woong untuk meminum air di gelas itu, “Sekarang .. ini adalah saatnya kau mengakhiri kehidupanmu yang menjijikkan.”

Jo Gwan Woong heran melihat Chung Jo yang sangat baik padanya. Tapi Chung Jo tak berniat baik, “Aku hanya ingin mengakhiri hidupmu dengan tanganku sendiri.”


Tetap tersenyum, Jo Gwan Woong meminum racun itu dan meminta, “Terus tuangkan.” Chung Jo pun menuangkannya lagi, mendengarkan Jo Gwan Woong yang mengeluh kalau kehidupannya sangat hambar dan membosankan, “Aku tidak serakah, aku hanya ingin merasakan kalau aku hidup.”

Whaa… filosofi hidup yang aneh. Gini kali ya pikiran para koruptor?


Racun itu mulai bekerja. Jo Gwan Woong pun memuntahkan darah. Terus memuntahkan darah.. walau Chung Jo sudah pergi meninggalkannya.


Dan Jo Gwan Woong pun mati sendirian dalam penjara.


Kang Ch berjalan sendiri dalam gelap. Dan ia terkejut melihat Lee Soon Shin berdiri menunggunya seakan tahu kalau ia akan datang. Mereka pun berjalan berdua dengan dikawal beberapa prajurit. 


Lee Soon Shin berkata setelah kejadian di penginapan, anak buahnya tak mau meninggalkannya walau hanya sejenak. Kang Chi  tersenyum, “Jika saya jadi mereka, saya pun juga akan melakukan hal yang sama.”


Lee Soon Shin bertanya kemana Kang Chi akan pergi. Kang Chi sendiri tak tahu, membuat Lee Soon shin bertanya lagi, “Apakah kau akan pergi tanpa tujuan?” Kang Chi mengiyakan.


Maka Lee Soon Shin pun memberi nasehatnya untuk yang terakhir kali, “Tak ada jawaban yang benar untuk menjawab bagaimana kita hidup sebagai manusia, Kang Chi. Tapi untuk menjadi manusia yang lebih baik, kau harus mengerahkan seluruh usahamu.

“Jangan pernah tunduk pada ketakutanmu.  Semakin kau berusaha, kau akan semakin kuat.” Kang Chi mengangguk, memasukkan nasehat itu dalam hati. Lee Soon Shin pun melanjutkan, “Dari sekian banyak orang yang pernah aku temui, kau adalah orang yang paling baik.”


Kang Chi berkata jika Lee Soon Shin membutuhkan bantuannya dalam peperangan nanti, ia akan datang membantunya. Namun ada pertanyaan yang masih mengganjal di hatinya dan ia ingin tanyakan pada Lee Soon Shin, “Menurut Anda, apakah Buku Keluarga Gu benar-benar ada?


Sejenak Lee Soon Shin terdiam, dan kemudian ia berkata, “Kalau kau percaya bisa menjadi manusia, maka buku itu mungkin ada.”


Kang Chi tersenyum, membungkuk pada Lee Soon Shin dan ia pun berjalan pergi di bawah bulan sabit.


Kamar Yeo Wool kosong, tanpa penghuni. Hanya bunga ungu yang telah layu saja yang menghuni kamar itu. Dan hanya cahaya bulan yang menerobos jendela, yang menerangi ruangan itu.


Mendadak muncul butiran cahaya biru yang bertebaran, mengecup bunga itu hingga mekar kembali.


Dan inilah lompatan waktu terbesar di kdramaland. 422 tahun kemudian di Seoul. Tahun 2013. Di sebuah penthouse yang tampak modern, terpajang beberapa barang kuno.


Guci obat yang mirip guci obat milik Guru Gong Dal. Pedang yang terpajang di dalam kotak kaca dengan tiga bunga seperti pedang Gon. Selempang bergambar bunga anggrek milik Soo Ryun dan kotak kayu yang saya tebak adalah milik Tae Soo. Dan di atas semua itu, ada sebuah pedang berwarna kebiruan, yang tak pelak lagi adalah milik Yeo Wool. 


Di atas meja di dalam sebuah vas ada terpajang bunga ungu, mirip dengan bunga yang pernah mekar kembali 422 tahun yang lalu.


Di dalam kamar mandi ada seorang pria yang sedang bersantai, berendam di bathtub sambil membaca majalah yang menampilkan seorang pria yang mirip Guru Gong Dal menerima penghargaan atas penemuan obatnya. Kotak obat berwarna kuning yang mirip dengan guci yang tadi kita lihat di lemari kaca.


Handphone pria itu berbunyi, namun pria itu tak mendengarnya karena asyik mandi, mengeringkan rambut dan memilih baju. Di ibu jarinya, tersemat cincin yang dulu pernah diberikan Guru Gong Dal pada Kang Chi. 


Dan di dalam lemarinya tergantung rompi merah milik Kang Chi.


Ia akhirnya mengangkat handphone yang tak berhenti berdering. Dari Yoo Yeon Seuk (Nama asli Tae Soo). Dan Yeun Seuk pun langsung ngomel karena pria itu belum datang juga, padahal pria itu adalah bintang dalam pesta yang sedang berlangsung.

Kang Chi-kah itu? Atau keturunannya? Atau reinkarnasinya?


Pria itu adalah Kang Chi, karena dari jendela penthousenya, ia menatap bulan sabit dan berkata dalam hati, “Itu adalah bulan sabit yang ke-5221 yang kujalani sendirian.”


Sementara di bawah ada seorang wanita yang berlari terburu-buru, pria itu memandang pedang Yeo Wool dan berkata dalam hati, “Dan ini adalah tahun ke-422..”


Seorang pria memanggilnya, sehingga ia menoleh. Dan benar, itu adalah Kang Chi.


Kang Chi menoleh  dan tersenyum pada Pelayan Choi, yang setelah 422 tahun pun tetap menjadi pelayan.


Kang Chi turun dan disambut dengan Eok Man yang juga tetap menjadi pelayan. Mungkin di jaman dulu Eok Man ini adalah yang mengurusi kuda, karena sekarang ia menjadi petugas valet service. Dan Kang Chi pun sekarang memanggilnya dengan Eok Man.

Dan, eih.. si Eok Man ini memanggil kang Chi dengan panggilan Sajang-nim? Berarti Kang Chi punya perusahaan, dong.


Eok Man yang sekarang tak mau dipanggil dengan nama itu karena nama sebenarnya adalah Ki Bang. Tapi Kang Chi tertawa dan mengatakan kalau ia selalu mengatakan hal itu karena ia sudah tua. Ki Bang ikut tertawa, tapi setelah Kang Chi pergi dengan mobil putihnya, Ki Bang pun ngomel, “Becanda, ya.. Dia kan lebih muda dariku.”


Kang Chi menikmati suasana Seoul dan berkata dalam hati, “Kehidupan berlalu dengan cepat. Dan cara manusia hidup pun juga sangat berubah,” ia melewati patung Lee Soon Shin dan tersenyum, “Begitu pula sejarah yang ada.”


Mobil Kang Chi berhenti karena lampu merah, dan saat itu ia melihat ada seorang wanita yang berlari melintas di depannya. Mirip, mirip sekali dengan Yeo Wool, dan itu membuat Kang Chi tertegun. Namun ia tak sempat berpikir panjang karena lampu sudah berganti hijau dan mobil di belakang sudah memburunya dengan klakson.


Kemampuan Kang Chi sepertinya semakin terasah, karena sekarang ia bisa mendengar dari jauh teriakan orang minta tolong. Kang Chi yang baru saja turun dari mobil, mendesah kesal dan mencoba mengabaikan teriakan itu. Tapi teriakan itu terus bergaung di telinganya.


Ternyata yang berteriak adalah Gonita yang sedang ditagih hutang. Bukan hutangnya  sendiri, melainkan hutang kakaknya. Oleh siapa? Tak lain dan tak bukan oleh Ma Bong Chul yang sekarang juga menjadi preman plus rentenir.


Eh, ngomong-ngomong sekarang kriting spiral lagi ngetrend, ya? Rambut Gonita itu sekarang dikeriting spiral dan kemudian baru diikat.


Bong Chul merampas tas Gonita, namun tas itu tak bertahan lama ia pegang karena ada seseorang mengambil tas itu. Bong Chul berbalik kesal, dan menantang pria itu.


Kang Chi yang mengambil tas itu. Ia terbelalak kaget namun senang saat melihat Bong Chul dan Guru Yeo Joo ada di hadapannya, “Dan kau masih suka memalak? Bahkan setelah kau lahir kembali pun, bagaimana mungkin..”


Bong Chul tak tahu apa yang Kang Chi bicarakan. Ia tak tahu siapa Bong Chul, ia hanya ingin ta situ. Maka Kang Chi pun berkata, “Pergilah sebelum hitungan ketiga. Satu, dua…. tiga.”

Eih.. bahkan setelah 422 tahun pun Kang Chi pun masih suka menghitung?


Mata Kang Chi berkilat kehijauan sebelum ia melawan Bong Chul cs. Dan seperti 422 tahun yang lalu, ia pun dengan mudah mengalahkan mereka.


Kang Chi mengembalikan tas pada Gonita yang malu-malu menerimanya. Namun terdengar teriakan, “Diam di tempat! Angkat tanganmu!”


Bong Chul pun reflek mengangkat tangannya, tapi sesaat kemudian ia dan kroninya kabur dengan merampas tas Gonita. Gonita pun ikut lari mengejarnya, begitu pula Kang Chi.


Tapi suara itu tetap menyuruhnya untuk diam di tempat atau ia akan menembak Kang Chi. Kang Chi yang akhirnya mengangatkat tangannya lagi, walau dengan menghela nafas, berbalik dan berkata, “Maaf, kau pasti salah sangka. Aku hanya..”


Dan ucapannya berhenti karena ia melihatnya.


Ia melihat bayangan seorang gadis menghampirinya dengan pistol di tangan. Semakin dekat, wajah itu semakin jelas. Wajah milik seseorang yang ia tunggu selama 5221 bulan.



Yeo Wool.


Dan tak sadar, nama itu terlontar dari mulut Kang Chi, membuat gadis itu terkejut, “Bagaimana .. kau tahu namaku?”


Kang Chi tetap diam terpana, dan Yeo Wool pun menurunkan pistolnya dan bertanya lagi, “Bagaimana kau tahu namaku?”

“Jika aku bertemu denganmu lagi, maka saat itu aku akan mengenalimu lebih dulu. Jika aku bertemu denganmu lagi,maka saat itu aku akan mencintaimu lebih dulu.”


“Apakah kau mengenalku?” tanya Yeo Wool ragu.


Mata Kang Chi berkaca-kaca, larut dalam kebahagiaan dan menjawab, “Mungkin aku mengenalmu. Mungkin juga tidak.”


Dan ia menyadari kalau ia menemukan Yeo Wool di sebuah tempat dengan pohon sakura yang berdiri di bawah bulan sabit.

“Dan waktuku yang berhenti itu, sekarang berjalan kembali.”


Ia pun tersenyum.  Tanpa keraguan, tanpa ketakutan.

Komentar :

Err… Saya tak tahu harus komentar apa, karena banyak sekali yang ingin saya komentari. Kalau boleh jujur, saya tak begitu puas dengan endingnya. Ending di 10 menit terakhir.


Bagaimana mungkin seorang makhluk gaib, atau mungkin disebut makhluk abadi, bisa hidup di dunia manusia yang bisa tumbuh dewasa, menua dan mati? Wol Ryung bisa survive selama 1000 tahun karena ia hidup sendiri di gunung.

Jawaban yang mungkin memuaskan saya adalah karena mungkin Kang Chi hidup seperti highlander. Tahu kan Highlander? Manusia abadi yang hidup sudah ada dari jaman Sebelum Masehi. Dan highlander pun hidup berpindah-pindah.

Mungkin begitulah Kang Chi hidup selama 422 tahun. Berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan mungkin tinggal suatu tempat, maksimal 10 tahun. Karena jika tidak, orang akan curiga dengan wajahnya yang selalu imut. Kan jaman dulu botox belum ditemukan.

Dan berkat penemuan botox dan facelift, Kang Chi bisa lebih lama tinggal di Seoul. Dua puluh tahun mungkin bisa. Lebih dari itu, mungkin Kang Chi akan dikejar-kejar oleh para wanita dan dokter bedah plastik, untuk ditanyai dimana Kang Chi melakukan plastic surgery-nya.   


Lalau bagaimana Kang Chi bisa kaya? Helloww.. 422 tahun gitu lohh.. Selama itu ia hidup, ia pasti juga bekerja. Yang pasti, Kang Chi masih tetap berhubungan dengan Gon, Tae Soo, Soo Ryun, Guru Gong Dal dan Guru Dam. Barang-barang kenangan itulah yang membuktikan. Dan mungkin bunga ungu itulah yang meyakinkan Kang Chi ia dapat bertemu dengan Yeo Wool. Bunga berumur 422 tahun. Whhoa..

Pasti rasanya menyakitkan bagi Kang Chi saat melihat semua orang menua dan meninggalkan dirinya hanya dengan benda kenangan itu. 

Mungkin ia berpetualang dari satu daerah ke daerah lain, satu negara ke negara lain. Mungkin juga ia sempat berlayar ke tanah Jawa yang katanya dulu gemah ripah loh jinawi. Siapa tahu? Mungkin ia adalah salah satu awak kapal Jenderal Cheng Ho yang sempat bermukim di Semarang.

Dan jika Kang Chi cukup pintar, ia akan menyimpan emas. Logam, yang 422 tahun yang lalu dengan sekeping emas hanya bisa dipakai membeli beras puluhan karung, sekarang bisa dipakau untuk membeli beras berjuta-juta karung. *kumat lebaynya*

Hhh… walaupun dengan premis yang sedikit tak masuk akal, tapi saya memutuskan untuk menerimanya. Seperti kata Biksu So Jung pada Kang Chi, “Bagaimana jika itu adalah takdirmu juga? Kau tak punya pilihan lain selain menerimanya. Pergi dan temanilah Nona Yeo Wool. Hanya itulah yang bisa kau lakukan.”

“Bagaimana jika itu adalah takdirmu juga? Kau tak punya pilihan lain selain menerimanya. Pergi dan buatlah komentar yang menyesuaikan drama ini. Hanya itulah yang bisa kau lakukan.”
Tapi tetap saja.. kenapa semua orang yang mengenal Kang Chi lahir di jaman yang sama? Kemunculan semua orang itu malah  membuat Yeo Wool tidak spesial. 


Tekhnologi Informasi sekarang berbeda dengan TI 422 tahun yang lalu. Bahkan 20 tahun yang lalu pun juga sudah berbeda. Sekarang semuanya berbasis data. Dan bagaimana mungkin seorang makhluk abadi mempunyai data kelahiran, orang tua, tempat tinggal. Akte kelahiran? Mana sempat Papa Gu dan Mama Gu buat akte.

Tapi seperti di Indonesia di tahun 1980-an, punya KTP ganda aja gampang, apalagi memalsu sesuatu. Di Korea pun pasti mengalami jaman itu. Dari tak ada menjadi ada. Kang Chi pun pasti bisa membuat identitas palsu di jaman itu.


Namun sayangnya, sekarang di Korea, data pribadi sangatlah detail. Kita bisa melacak siapakah leluhur kita. Identitas Kang Chi mungkin mencurigakan, sehingga ada pegawai pemerintah yang menemuinya. Kedua orang ini muncul di akhir drama. Setelah ending title.


Kang Chi kaget campur senang melihat Gon datang dan menunjukkan kartu identitasnya, Bang Sung Joon. (Nama asli Gon. Jadi jangan panggil dia Mas Sung Joon, ya..) 


Dan ada Lee Soon Shin di sebelahnya.


Untuk apa? Mungkin untuk menyelidiki identitasnya. Atau untuk memberi petunjuk kalau akan ada Season 2? Bukankah ternyata judul resmi drama ini adalah Kang Chi The Beginning? 


Dan menurut saya, drama ini tidak berakhir dengan open ending, tapi happy ending. Karena, walau ada pohon sakura dan bulan sabit di pertemuan mereka ini, kali ini Kang Chi tak takut lagi dengan ramalan Biksu So Jung. Saya rasa ucapan Lee Soon Shin lebih membekas di hatinya dibanding ucapan Biksu Sojung. Jika kau percaya kalau kau bisa menjadi manusia, maka buku itu memang ada.

Jika Kang Chi takut kalau ramalan itu benar, maka ramalan itu akan terbukti.


Maka Kang Chi sekarang tak akan takut lagi. Ia memilih untuk tak takut dan tak peduli apakah ramalan itu masih berlaku atau tidak dengan reinkarnasi Yeo Wool sekarang. 


Pada saat Kang Chi melamar sesaat sebelum Yeo Wool meninggal, saya langsung terpikir, “Jangan-jangan lagu Lee Seung Gi yang akan muncul, nih.” Lagu Will You Marry Me-nya Lee Seung Gi ini rekor loh. Pernah diputar di 4 drama populer. Shining Inheritance, Prosecutor Princess, A Gentleman’s Dignity dan Big. Hanya drama Big yang belum saya tonton. Adakah lagu itu?

Karena lagu itulah yang akan dinyanyikan Kang Chi saat melamar Yeo Wool versi modern nanti, caranya seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar