Ternyata
Jo Gwan Woong tidak mengenal Lee Soon Shin. Lee Soon Shin pura-pura
tak mengenal siapa Jo Gwan Woong. Ia bertanya pengapa pejabat yang sudah
pensiun seperti Jo Gwan Woong masih ikut campur urusan pemerintah.
Jawaban Jo Gwan Woong malah menjadi senjata makan tuan. Ia berkata ia
hendak menangkap pembunuh yang membunuh pemberontak /pengkhianat negara.
Dengan cerdik Lee Soon Shin berkata jika Tuan Park benar-benar
pengkhianat negara, berarti Kang Chi sudah melakukan jasa besar dong
dengan membunuhnya. Atau Tuan Park hanya difitnah? Jo Gwan Woong mati
kutu.
(Iya sih logikanya, masa tuduhannya kontradiksi banget.
Membunuh Tuan Park dan menerobos penjara untuk menyelamatkan Tae Soo
alias putera Tuan Park @_@)
Jo
Gwan Woon melepaskan Kang Chi asalkan Lee Soon Shin berjanji akan
bertanggung jawab jika Kang Chi melakukan kesalahan. Kang Chi akhirnya
dibebaskan.
Bukannya senang dibebaskan, Kang Chi malah berharap
mati daripada dicap sebagai pembunuh orang yang dianggap ayahnya
sendiri. Ia bahkan terang-terangan mengatakan ia bukan manusia juga
bukan roh hewan. Ia bukanlah apa-apa. Lee Soon Shin memberi 3 nyang
(koin uang) pada Kang Chi lalu memberinya tugas satu hari ini untuk
memberikan uang itu pada 3 orang yang ingin ia ucapkan selamat tinggal
sebelum mati, lalu kembali padanya.
Kang
Chi keluar dari penjara. Ia sama sekali tidak tahu kalau Lee Soon Shin
telah membuat perjanjian dengan Jo Gwan Woon dengan materai darahnya
sendiri. Ia berjanji bertanggung jawab dengan melepaskan kedudukannya
sebagai gubernur jika Kang Chi melakukan kesalahan. Guru Dam juga cemas
dengan keputusan yang dibuat Lee Soon Shin. Tapi Lee Soon Shin berkata
ini adalah hal terbaik yang bisa dilakukannya.
Sementara
itu Tae Soo rupanya telah dicuci otak oleh ninja tangan kanan Jo Gwan
Woong. Ia dibuat percaya kalau Kang Chi yang telah membunuh ayahnya. Ia
juga diperintahkan untuk membunuh Kang Chi jika melihatnya.
Rakyat
desa melempari Kang Chi karena mengira Kang Chi yang membunuh Tuan
Park. Yeo Wool membelanya tapi ia juga kena lempar. Kang Chi sangat
marah karena ia dituduh melakukan kesalahan yang tidak ia lakukan. Yeo
Wool mengalihkan kemarahannya dengan mengingatkan Kang Chi tentang Chung
Jo. Ia memberitahu di mana Chung Jo sekarang berada.
Chung
Jo di-bully para seniornya. Tapi ia bertahan walau menerima hukuman
dari Kepala Gisaeng Chun. Melihat itu, Kang Chi hendak membawa Chung Jo
pergi dari sana. Gisaeng Chun mengingatkan jika Chung Jo pergi sekarang,
maka ia akan penjadi buronan seumur hidupnya. Dan jika keduanya
tertangkap, pasti keduanya mati.
Aku tidak heran Chung Jo
melepaskan tangannya dari genggaman Kang Chi. Ia menolak melarikan diri.
Ia menyuruh Kang Chi kembali menjemputnya jika sudah membersihkan nama
ayahnya. (Ia tahu jika ia pergi melarikan diri sekarang maka ia dan
Kang Chi akan menjadi buronan seumur hidup, dan tidak berkesempatan
membersihkan nama ayahnya. Hmmm...hal inilah yang seharusnya Seo Hwa
pikirkan 20 tahun lalu.)
Yeo
Wool mendapat perintah dari ayahnya untuk membunuh Kang Chi jika Kang
Chi melakukan kesalahan. Hal ini untuk melindungi Gubernur Lee Soon
Shin. Tapi Yeo Wool kehilangan jejak Kang Chi. Gon melihat Kang Chi
menuju Penginapan Seratus Tahun. Mengira Kang Chi akan melakukan sesuatu
yang buruk, ia mengangkat panahnya hendak memanah Kang Chi. Yeo Wool
yang melihat itu sempat bimbang tapi ia memutuskan memanah panah Gon,
bukan Kang Chi.
Kang
Chi menemui Jo Gwan Woong. Ia menghancurkan meja Jo Gwan Woong dengan
sebuah tongkat. Ia berkata suatu saat ia akan mengambil kembali
penginapan ini dan membunuh Jo Gwan Woong dengan tangannya.
Jo
Gwan Woong langsung memanggil Lee Soon Shin dan memperlihatkan
ruangannya yang berantakan karena Kang Chi. Lee Soon Shin meminta bukti
Kang Chi pelakunya. Jo Gwan Woong memanggil seluruh pelayan yang melihat
kedatangan Kang Chi. Tapi Choi dan semua pelayan lain menyangkal telah
melihat Kang Chi. Tidak ada bukti. Lee Soon Shin-Jo Gwan Woong = 2-0.
Jo
Gwan Woong mengamuk dan memerintahkan semua pelayan disiksa dan tak
diberi makan. Tapi para pelayan tetap melindungi Kang Chi.
Kang
Chi kembali pada Lee Soon Shin dan mengembalikan 3 nyang utuh. Ia tidak
lagi berpikir untuk mati sekarang. Sekarang tujuan hidupnya ada 3:
membersihkan nama Tuan Park Mu Sol, mengembalikan penginapan pada Tae
Soo dan Chung Jo, dan menjadi manusia. Ia sudah mendengar tentang Buku
Keluarga Gu dari So Jung.
Anehnya syarat yang diberikan pada Kang
Chi berbeda dengan syarat yang diberitahukan So Jung pada Wol Ryung. So
Jung memberitahu Kang Chi bahwa untuk mendapatkan buku itu, Kang Chi
harus berusaha tetap dalam bentuk manusia walau tidak mengenakan gelang.
Juga jangan berdekatan dengan wanita, baik itu karena simpati atau
cinta. So Jung menambahkan hal itu mungkin sulit karena orang yang sudah
ditakdirkan dan tidak bisa dihindari sudah berada di samping Kang Chi
(hehe...Yeo Wool pastinya).
Lee
Soon Shin membawa Kang Chi ke tempat Dam Pyung Joon. Kang Chi berlutut
di hadapan Guru Dam dan meminta diajarkan kesabaran, pengendalian diri,
dan kekuatan pikiran. Tentu saja Yeo Wool sangat senang. Ia sekarang
bisa melihat Kang Chi setiap hari. Keduanya segera berteman
baik...eh...setidaknya Kang Chi menganggapnya demikian.
Chung
Jo mulai menunjukkan ketegarannya. Ia bahkan berani menantang seniornya
yang telah membullynya. Gisaeng Chun senang melihat perubahan ini.
Kang Chi memulai pelatihannya di sekolah Guru Dam. Ia terkesan karena para murid tampaknya menghormati Yeo Wool.
Selama
ini Tae Soo tinggal di sekolah Guru Dam untuk memulihkan kesehatannya.
Tapi saat ini ia telah dicuci otak. Ia mengambil pedang lalu mencari
Kang Chi. Kang Chi sangat senang melihat Tae Soo. Ia terkejut saat Tae
Soo menusuknya dengan pedang. Hingga menembus tubuhnya. Noooo.....Kang
Chi!!
Selasa, 30 April 2013
Gu Family Book : Preview Episode 8
Spoiler Gu Family Book Episode 7
Semoga Kang Chi bisa mengeluarkan Chung Jo dari Chunhwagwan. Saya gak rela.. benar-benar gak rela kalau Chung Jo jadi gisaeng. Titik. Apalagi untuk ugh... si Jo Gwan Woong di sini berarti udah aki-aki bukan kalau dibandingkan dengan Chung Jo? Kan waktu dia suka dengan Seo Hwa aja beda umurnya udah jauh banget, kan?
Sudahlah.. kita lihat apa yang terjadi berikutnya di episode 8 ini aja, ya.. Preview tertulis ep 8 ada di tempat Fanny, ya..
http://www.dailymotion.com/video/xzfz7g_new-20130430-kang-chi-the-beginning-ep8-preview_shortfilms#.UX-mG0r-mWY
Preview :
Kang Chi : "Aku akan mengambil penginapan ini kembali dengan tanganku sendiri. Aku akan mengambil nyawaku dengan tangan ini juga."
Dam Pyung Joon : "Jika kau melihat sesuatu yang aneh, segera akhiri hidupnya."
Yeo Wool : "Aku yang akan melakukannya."
Kang Chi : "Ayo kita pergi. Aku tak akan meninggalkanmu sendiri lebih lama lagi. Percayalah padaku."
Seseorang pada Tae Soo : "Orang yang membunuh ayahmu adalah Kang Chi. Jika kau melihatnya, bunuh dia."
Gu Family Book : Spoiler Episode 7
Yeo Wool terbelalak kaget melihat Kang Chi yang berubah menjadi monster
dan reaksi pertama yang ia lakukan adalah lari. Di tengah jalan, ia
bertemu dengan Gon dan menceritakan kejadian yang ia lihat.
Seluruh pengawal yang tadi mengerubungi Kang Chi sekarang tewas.
Terhuyung-hyung Kang Chi pergi dari tempat itu, namun ia jatuh pingsan.
Yeo Wool menemui ayahnya dan menceritakan tentang yang baru saja ia
lihat tadi. Dam Pyung Joon langsung menghubungkan dengan kejadian 20
tahun yang lalu dan menduga Kang Chi adalah anak Wol Ryung. Lee Soon
Shin ingin menemukan Kang Chi terlebih dulu sebelum Gwan Woong
menemukannya.
Sementara Gon yang khawatir dengan keselamatan Yeo Wool, mengatakan
kalau ia akan membawa pasukan untuk mencari Kang Chi dan membunuhnya.
Tentu saja Yeo Wool marah mendengarnya dan menganggap Gon tak
berperasaan. Kang Chi adalah orang yang pernah menyelamatkan hidupnya.
Kepala pengawal melaporkan hilangnya seluruh anak buahnya pada Jo Gwan
Woong. Ia juga melaporkan Tae Soo dan Kang Chi juga lenyap. Bukannya
khawatir, Jo Gwan Woong malah merasa hal ini menarik karena ketujuh
orangnya bisa lenyap karena Kang Chi. Ia menginginkan Kang Chi.
Biksu So Jung menemukan Kang Chi dan akhirnya menceritakan jati diri
Kang Chi sebenarnya. Kang Chi kaget dan marah mengetahui ia adalah
turunan siluman dan manusia. Begitu ia marah, matanya berubah menjadi
hijau lagi dan ia pun mulai berubah.
Ia berlutut dan memohon pada Biksu So Jung agar mengubahnya kembali
menjadi manusia lagi karena ia tak bisa menemui Chung Jo atau yang
lainnya jika dalam kondisi seperti ini.
Yeo Wool mendengar semuanya, dan kembali shock.
Sementara itu Chung Jo ternyata di bawa ke rumah gisaeng Chunhwagwan.
Tentu saja Chung Jo menolak menjadi gisaeng. Pemimpin Gisaeng masih Soo
Ryun, dan Soo Ryun pun mengikat Chung Jo di pohon aib, sama seperti ia
dulu pernah mengikat Seo Hwa 20 tahun yang lalu. Chung Jo pun terikat di
sana kehujanan, dan ditonton oleh para warga sekitar. Kedinginan dan
malu, ia berseru dalam hati, memanggil kakaknya dan Kang Chi.
Beberapa hari telah berlalu. Karena kelelahan, Chung Jo pun pingsan.
Saat sadar, Chung Jo sudah tak terikat di pohon lagi. Dan saat melihat makanan, ia langsung melahapnya.
Soo Ryun yang ternyata ada di ruangan itu bertanya padanya, apakah Chung
Jo mau memegang kehormatan kebangsawanannya? Jika memang iya, Soo Ryun
akan mengikatnya kembali. Jadi apakah Chung Jo mau kembali terikat ke
pohon atau makan bubur itu?
Chung Jo gemetar memegang sendok itu, dan menangis saat ia mengangkat sendok dan mulai memakan bubur itu.
Biksu So Jung membawa Kang Chi ke Taman Cahaya Bulan, namun Kang Chi
mogok makan. Yeo Wool yang terus mengikutinya, akhirnya turun tangan. Ia
muncul dan memukul kepala Kang Chi, menyuruhnya makan.
Kang Chi kaget melihat Yeo Wool dan heran melihat Yeo Wool tak
menganggapnya aneh. Yeo Wool menjawab kalau tentu saja Kang Chi terlihat
aneh. Tapi sebelumnya pun Kang Chi juga sudah aneh. Yang berubah
darinya hanyalah warna matanya saja. Dunia tak akan berakhir karenanya.
Maka dariitu, Yeo Wool menyuruh Kang Chi makan.
Kang Chi tetap tak mau dan masih mogok makan, membuat Yeo Wool kesal. Ia
memukul kepala Kang Chi lagi. Mereka pun bertengkar tentang takdir baru
Kang Chi. Biksu So Jung melihat mereka berdua dan teringat akan
ramalannya tentang Yeo Wool dan jodohnya. Ia pun bertanya-tanya, "Tak
mungkin kan kalau gadis itu adalah.."
Jo Gwan Woong akhirnya menjadi pemilik Penginapan Seratus Tahun. Hmm..
dimiliki si Jo Gwan Woong ini bisa-bisa jadi Penginapan Seratus Hari,
deh..
Dan semakin menambah luka, Nyonya Yoon dan para pelayan dibawa kembali
ke penginapan untuk dijadikan budak. Tapi Nyonya Yoon tak mau tunduk dan
malah berkata kalau Jo Gwan Woong memang menjadi pemilik penginapan
ini, tapi Jo Gwan Woong tak akan pernah memiliki penginapan ini.
Jo Gwan Woong marah dan mencabut pedangnya, mengancam Nyonya Yoon. Tapi
Nyonya Yoon malah mengutuk kalau penginapan ini akan menjadi kuburan Jo
Gwan Woong.
Dan Jo Gwan Woong pun membunuh Nyonya Yoon. Para pelayan menangisi
kematian nyonya-nya. Sementara Jo Gwan Woong bertanya-tanya apa maksud
Nyonya Yoon sebenarnya?
Ruang harta itu masih belum terusik. Tak ada yang tahu mengenai hal ini.
Yeo Wool tersentak kaget mendengar auman dari dalam goa. Ia ingin masuk
tapi dicegah oleh Biksu So Jung yang mengatakan dua pribadi Kang Chi
sekarang sedang berperang di tubuh itu dan takdirnya yang menentukan
apakah Kang Chi akan menjadi manusia atau tidak. Yeo Wool berseru
menguatkan Kang Chi, "Jangan menyerah! Kau adalah Choi Kang Chi, dan
jangan pernah lupakan nama itu!"
Kang Chi mendengar teriakan Yeo Wool dan sesaat matanya kembali normal,
tapi saat itu juga amarahnya muncul dan ia pun mengaum lagi.
Biksu So Jung merasa manusia Kang Chi kalah dan menyarankan agar Yeo
Wool pergi. Saat terdengar auman lagi, Yeo Wool pun mengikuti saran
biksu So Jung. Yeo Wool kembali menemui ayahnya dan memohon agar ayahnya
menolong Kang Chi.
Wol Sun, salah satu gisaeng, menyuruh Chung Jo untuk menemui tamu. Dan
tamu itu ternyata adalah Jo Gwan Woong. Chung Jo menolak untuk bertemu
Jo Gwan Woong, membuat Wol Sun menamparnya karena tak patuh pada senior.
Untung Soo Ryun datang dan menyelamatkan Chung Jo dan berkata kalau
Chung Jo belum siap menjadi gisaeng.
Jo Gwan Woong mengatakan kalau Soo Ryun tak boleh mengulang kesalahan
dua kali. Dan ia juga mengatakan kalau Soo Ryun sekarang sudah semakin
tua, membuat Wol Sun tersenyum. Sepertinya ada yang ingin menggeser Soo
Ryun dan menjadi pemimpin Chunhwagwan, deh.
Masih dengan wujud keduanya, Kang Chi kembali ke kota, dan dicegat oleh
Gon. Mereka pun bertempur. Gon berhasil melukai Kang Chi, tapi luka itu
langsung sembuh.
Kang Chi hampir mengalahkan Gon, namun tiba-tiba muncul Biksu So Jung
yang melingkarkan gelang ke tangan Kang Chi. Kang Chi mencoba untuk
melepaskannya. Tapi Biksu So Jung memperingatkan kalau Kang Chi melepas
gelang itu lagi, maka Kang Chi tak akan pernah jadi manusia selamanya.
Kang Chi pun akhirnya menyerah dan tetap memakai gelang itu.
Kang Chi diikat dan Dam Pyung Joon akan menyerahkan pada pemerintah.
Saat Yeo Wool protes, Dam Pyung Joon mengatakan kalau ini adalah rencana
Lee Soon Shin.
Maka Kang Chi pun sekarang berlutut di hadapan Jo Gwan Woong yang
menuduhnya sebagai pembunuh Tuan Park. Hukumannya adalah hukuman mati,
kecuali Kang Chi mau menjadi orangnya. Tentu saja Kang Chi menolak, dan
mengatakan kalau ia siap mati asal diperbolehkan membunuh satu orang
lagi, yaitu Jo Gwan Woong, pembunuh Tuan Park sebenarnya.
Hukuman mati pun diturunkan. Kang Chi sudah bersiap untuk melepas
gelangnya, namun ada suara yang menghentikannya. Lee Soon Shin, yang
memperkenalkan diri sebagai Komandan Perang Provinsi Jeolla. Jo Gwan
Woong terkejut, lebih terkejut lagi saat mendengar Lee Soon Shin berkata
kalau ada orangnya yang ditahan di sini, dan orang itu bernama Choi
Kang Chi.
Jo Gwan Woong kaget, apalagi Kang Chi. Ia terpaku melihat Lee Soon Shin
menghampirinya dan dengan hangat menyapanya, "Apakah kau baik-baik saja?
Aku datang untuk menjemputmu."
Menunggu.
Menggu lama nih aku untuk menonton fil Jang Ok Jung dan Gu Family Booknya episode 7. Soanya sama-sama lagi loding untuk aku nontonnya.
Minggu, 28 April 2013
Sinopsis Gu Family Book Episode 6 - 2
Tae Soo dijebloskan kembali ke
penjara, berkumpul bersama keluarganya. Kondisinya sangat menyedihkan. Untung
ibu masih pingsan, jadi tak tahu betapa menderitanya Tae Soo. Chung Jo bertanya kondisi kakaknya. Tapi Tae Soo malah
menanyakan Kang Chi, “Bagaimana dengan Kang Chi? Apa yang terjadi
padanya?”
Tak mendapat kabar sedikitpun
tentang Kang Chi, membuat para pelayan pria mengira Kang Chi telah meninggalkan
mereka dan melarikan diri. Dan mereka juga menyalahkan Kang Chi atas kematian
Tuan mereka.
Tae Soo hanya mendengar ucapan
para pelayan dengan tatapan kosong.
Sementara di kota, Bong Chul
menunjukkan gambar Kang Chi pada orang-orang yang berjualan dan memberitahukan kalau wajah
di kertas itu adalah pembunuh Tuan Park. Sepertinya Bong Chul ingin mencari
informasi gratis dengan menggunakan tuduhan Jo Gwan Woong. Karena, begitu
mereka tahu kalau Kang Chi yang membunuh Tuan Park, maka orang-orang pun emosi
dan berkata kalau tanpa hadiah uangpun mereka akan memberitahukan kalau melihat
orang seperti Kang Chi.
Yeo Wool dan Gon melihat tindakan Bong Chul dan anak
buahnya. Yeo Wool menduga Kang Chi pasti melarikan diri ke gunung. Gon merasa
sulit untuk mencari Kang Chi, seperti mencari jarum di dalam jerami. Yeo Wool
tersenyum, “Kang Chi itu lebih besar dan lebih
ribut daripada jarum. Dia itu
ceroboh, jadi kukira ia pasti meninggalkan beberapa petunjuk.”
Gon menatap pasrah pada Yeo Wool,
“Bagaimana aku dapat merubah kekeraskepalaanmu?”
“Tak tahu. Mungkin dengan aku
mati?” tanya Yeo Wool polos. Dan Yeo Wool terkekeh melihat Gon yang mematung
mendengar jawabannya, “Bahkan kalau aku sudah tua pun kau tak akan dapat
mengubah keraskepala-ku ini.”
Yeo Wool pun mengajak Gon untuk
mulai pergi mencari.
Dan ternyata Bong Chul berada di
balik tembok dan mendengarkan percakapan mereka. Ia dan anak buahnya pun
mengikuti Yeo Wool dan Gon hingga ke gunung.
Tapi anak buahnya mulai ribut dan
mengeluh, sehingga Bong Chul harus menutup mulutnya dan diam. Tetap saja anak
buahnya itu terus mengeluh sampai Bong Chul harus mengancamnya agar diam.
Namun jantung mereka hampir copot
saat menyadari Gon berdiri di samping mereka dan bertanya apa yang mereka
inginkan. Bong Chul tergagap-gagap mencoba berbohong, tapi Gon melihat kertas
pencarian Kang Chi. Setelah melihat isinya, Gon pun menyobek-nyobek kertas itu,
membuat Bong Chul berteriak panik.
Dari kejauhan Yeo Wool tersenyum
melihat kekesalan Bong Chul. Ia melihat ada seseorang bersembunyi darinya. Pengawal
Jo Gwan Woong.
Gon menyuruh mereka untuk
meninggalkan gunung ini dan beranjak meninggalkan Bong Chul. Tapi Bong Chul
berteriak menghentikannya. Gon berbalik dan pandangannya seperti berkata, ‘Ape
lagii ini…””
“50/50,” kata Bong Chul sok
bergaya pebisnis, “Siapapun yang menemukannya pertama kali, ayo kita bagi
uangnya sama rata. Dua lebih baikdaripada satu. Dan empat itu lebih baik
daripada dua, kan?”
Gon tersenyum menahan sabar dan tetap menyuruhnya
untuk pergi. Tapi Bong Chul masih belum mau menyerah. “Jadi 60/40?” Bong Chul
tertawa, “60/40? Kau ambil 60-nya dan aku 40. Aku sekarang sedang bermurah
hati.”
Tapi tawa Bong Chul berhenti saat
Gon menunjukkan pedangnya. Bong Chul pun langsung mengkeret dan berbalik
menatap anak buahnya, “Kenapa kau hanya diam? Ayo pergi!”
Gon berbalik dan kaget melihat
Yeo Wool sudah menghilang. Ia pun mulai khawatir dan memanggil-manggil Yeo
Wool. Tenyata Bong Chul masih belum
pergi, ia mengintai Gon di balik pohon.
Yeo Wool mengikuti orang itu.
Namun ia merasa kalau ini adalah jebakan dan menyadari kalau jumlah lawan lebih
banyak darinya, maka ia pun melarikan diri. Para pengawal Jo Gwan Woon pun
mulai mengejarnya. Ia pun semakin cepat
berlari.
Namun tiba-tiba ia ditarik dan
mulutnya dibekap oleh seseorang. Pedang Yeo Wool terlepas. Namun Yeo Wol segera
menelikung orang itu, membantingnya ke tanah, dan medudukinya.
Yeo Wool mencabut pisau kecilnya,
hendak membunuh orang itu. Tapi matanya melebar melihat siapa orang yang
ditelikungnya, “Choi Kang Chi?”
Suara langkah para pengawal itu
terdengar mendekat ke arah mereka, dan Kang Chi ganti mendorong Yeo Wool dan tubuhnya menutupi tubuh Yeo Wool agar tak
terlihat. Yeo Wool merasa canggung dengan kedekatan fisik mereka, tapi Kang Chi
tak menyadarinya.
Para pengawal itu mulai
mencari-cari dan salah satu kaki Kang Chi tersembul di balik gundukan tempat
mereka bersembunyi. Namun pengawal itu tak melihat kaki Kang Chi karena secara
ajaib, muncul tanaman merambat yang
menutupi kaki Kang Chi dari pandangan.
Hmm.. kekuatan Kang Chi kan? Atau
kekuatan Gunung Jiri yang mengetahui keturunan siapa Kang Chi ini sebenarnya?
Kang Chi pun menghela nafas lega
melihat para pengawal itu mulai pergi. Masih memeluk Yeo Wool, Kang Chi menoleh
padanya dan mematung. Yeo Wool bertanya kemana Kang Chi menghilang selama ini?
“Apa kau bersembunyi?”
Tapi Kang Chi seolah tak
mendengarkat pertanyaan Yeo Wool dan malah bertanya, “Apa-apaan ini? Kau kok
kelihatan cantik kalau dilihat dari dekat seperti ini? Kalau aku tak
mengenalmu, aku pikir kau itu adalah seorang gadis.”
Yeo Wool mengerutkan kening,
merasa perlu mengkoreksi. Tapi ada yang lebih mendesak untuk dikoreksi, “Di
desa, mereka mencari-carimu. Mereka menginginkanmu hingga menyebar poster dan
bahkan imbalan uang. Apa kau tak tahu?”
“Apa kau sibuk belajar bela diri
sehingga tak pernah belajar tata karma?” tanya Kang Chi. “Aku selalu
menyelamatkanmu, tapi kau tak pernah berterima kasih padaku.”
“Choi Kang Chi!” bentak Yeo Wool.
“Kalau kau selalu melakukan hal
itu, nanti akan jadi kebiasaan,” kata Kang Chi menasehati.
Belum sempat Yeo Wool menjawab,
kerah baju Kang Chi ditarik oleh seseorang,. Belum sempat Kang Chi bereaksi, ia
pun ditonjok keras. Oleh Gun yang berkata marah, “Kau yang harusnya tahu kalau
ngelanturmu itu bisa menjadi kebiasaan.”
Kang Chi marah dan mereka pun
hampir berkelahi. Tapi Yeo Wool menghentikan mereka karena sekarang bukan saat
yang tepat untuk berkelahi apalagi bagi Kang Chi, “Kau seharusnya tak ada
disini. Sudah dua hari jasad Tuan Park dipajang di luar. Keluarganya dipenjara
dan disiksa setiap saat. Semua orang menganggapmu sebagai pembunuhnya. Semua
orang sedang mencarimu dan ingin menangkapmu.”
Mata Kang Chi berkaca-kaca mendengar ucapan Yeo Wool, dan
ia pun berteriak meluapkan rasa marahnya. Ia berbalik agar mereka tak melihat
air matanya. Yeo Wool menyarankan agar mereka bersembunyi dan memikirkan cara
untuk membuktikan kalau ia tak bersalah.
Untuk menutupi perasaannya, Kang
Chi mengabaikan ucapan Yeo Wool dan malah berkata pada Gon kalau Gon sedang
beruntung karena ia ada urusan dan harus pergi ke suatu tempat. Dan Kang Chi
pun beranjak meninggalkan mereka.
Yeo Wool merentangkan tangannya,
menuntut untuk tahu kemana Kang Chi akan pergi. Tentu saja tempat satu-satunya
bagi Kang Chi, yaitu penginapan. Yeo Wool kesal dan mengingatkan Kang Chi kalau
ia itu sekarang sedang buron karena tuduhan pembunuhan. Tapi Kang Chi tak
takut, “Bagus. Aku memang berencana untuk membunuh seseorang setelah turun
gunung ini.”
“Apakah kau mau menyerah seperti
ini?” tanya Yeo Wool heran. Dan kata-kata itu mengingatkannya pada anjuran Biksu So Jung, Hanya 10 hari. Tinggallah 10 hari di sini dan aku akan menceritakan
semuanya. Siapa orang tuamu sebenarnya dan mengapa kau dibuang di sungai.
Tapi saat itu Kang Chi berkata
kalau ia tak mau tahu alasan orang tuanya meninggalkannya, “Mereka
meninggalkanku 20 tahun yang lalu. Demi orang tua seperti mereka, aku harus
meninggalkan Tuan Park dan keluarganya yang telah membesarkanku selama 20
tahun?”
Biksu So Jung berkilah kalau
orang tua Kang Chi memiliki alasan tersendiri dan takdirnya berhubungan dengan
alasan itu. Tapi Kang Chi tak peduli dengan alasan itu. Ia tak peduli dengan
takdirnya karena ia hanyalah anak yang dibuang di sungai, “Jadi pergilah dan
jangan ganggu aku.”
“Kang Chi-ah!”
“Aku memiliki keluarga yang harus
kulindungi!!” seru Kang Chi marah dan pergi meninggalkan Biksu So Jung.
Pada Yeo Wool, Kang Chi berterimakasih sebelum mereka berpisah.
Yeo Wool mencoba menghentikan Kang Chi, tapi Gon menghentikannya. Yeo Wool
sudah melakukan apa yang ia bisa. Yeo Wool menghela nafas khawatir.
Dan Biksu So Jung yang mengawasi
mereka dari jauh pun juga menghela nafas khawatir. Ia melihat Kang Chi berjalan
menuruni gunung.
Begitu pula Bong Chul. Tapi ia
tak menunjukkan wajah khawatir. Malah mungkin terdengar suara Cring.. Cring..Cring.. di kepalanya dan
ia mulai sibuk menghitungnya.
Kang Chi menyelinap masuk ke
dalam penginapan. Matanya berkaca-kaca melihat betapa berbedanya kondisi
penginapan sebelum kejadian malam itu. Penginapan yang selalu ramai dan meriah,
penuh senyum dan tawa, sekarang sepi terabaikan.
“Apakah itu kau, Kang Chi?” terdengar suara Oh
Man tak percaya. Oh Man pun segera menghambur memeluknya, “Kau kemana saja?
Semua orang dipenjara. Dan kami di sini juga dikungkung di sini selama 2 hari
ini.
Kang Chi terkejut mendengar penjelasan
temannya yang sama dengan ucapan Yeo Wool.Kang Chi menenangkan Oh Man dan
berkata kalau ia sudah kembali dan yang pertama yang akan ia lakukan adalah
menyelamatkan orang-orang yang ada di penjara. Oh Man.
Sebelum pergi, Oh Man mengatakan
kalau semua yang terjadi ini bukanlah karena Kang Chi, “Meninggalnya Tuan Park
bukanlah kesalahanmu.”
Kang Chi mengepalkan tangannya,
namun tak ada jawaban keluar dari mulutnya.
Tak dinyana, Chung Jo dikeluarkan
dari penjara. Chung Jo menuntut untuk tahu kemana ia akan pergi. Petugas itu menjawab
kalau keluarga Park terbukti bersalah dan penerus keluarga (Tae Soo) akan
dihukum mati besok pagi dan wanita Park, satu menjadi pelayan dan satu akan
dijadikan gisaeng. Sedangkan seluruh pelayan Keluarga Park akan mejadi budak
para pejabat pemerintah.
Chung Jo tak mau mengakui putusan
itu, karena tak ada bukti yang membuktikan ayahnya adalah pengkhianat, “Kami
ingin naik banding. Kirimkan kasus kami ini ke Han Yang dan kami akan buktikan
kalau ayah tak bersalah.”
Petugas itu mengingatkan kalau
mereka menemukan surat bukti mereka memberontak. Tae Soo pun menyela, “Sungguh
keterlaluan! Keadilan macam apa yang bisa menghancurkan sebuah keluarga karena sebuah surat?"
Petugas itu bertanya sinis, “Apa
kau masih belum tahu? Hukum ada di tangan penguasa. Jadi karena itulah banyak
hal yang berlawanan dengan kenyataan.” Sebelum pergi petugas itu berkata, “Kau
akan dihukum mati saat matahari terbit. Bawa gadis itu pergi!”
Tae Soo dan para pelayan
berteriak mencegahnya. Tapi sia-sia. Perlahan ibu membuka mata, tapi tatapan
matanya kosong. Tae Soo jatuh pingsan setelah memanggil nama adiknya sekali
lagi. Para pelayan panik dan mencoba membangunkan tuannya.
Kepala polisi melaporkan kalau ia
sudah melakukan apa yang telah Jo Gwan Woong perintahkan. Jo Gwan Woong puas
mendengarnya dan mengatakan kalau ia akan menangani sisanya. Ia yakin kalau
Choi Kang Chi akan muncul malam ini.
Ternyata keyakinan Jo Gwan Woong
ini karena Bong Chul datang menemuinya.
Ugghhh… rasanya pengen ikut
ngelempar Bong Chul ke pulau terpencil itu, deh, bareng-bareng 2 orang yang ada
di depannya. Apa kamar itu dikunci terus panggil Genie untuk mengecilkan
ruangan itu, dan dilemparkan ke laut, ya?
Chung Jo dibawa masuk ke kurungan
di atas gerobak, tapi petugas yang membawanya tiba-tiba sakit perut dan berkata
kalau ia akan ke toilet sebentar.
Sendirian, ketegaran Chung Jo lenyap. Ia
berbisik penuh harap, “Tolong aku. Kang Chi-ah.. tolonglah aku..”
Dan Chung Jo tersentak merasakan
ada tangan yang menggenggam kedua tangannya. Ia mendongak dan berseru lega,
“Kang Chi ah..”
Kang Chi meminta maaf karena
Chung Jo lama menunggu dan pasti sangat ketakutan. Tapi ia akan segera
membebaskan Chung Jo sekarang. Kang Chi hendak membuka gembok kurungan itu,
tapi Chung Jo menghentikannya. Ia meminta Kang Chi menolong Tae Soo lebih dulu,
jika tidak Tae Soo akan meninggal di penjara.
Mulanya Kang Chi tak mau, tapi
Chung Jo meyakinkan Kang Chi kalau sudah tak ada waktu lagi bagi Tae Soo,
karena saat matahari terbit, Tae Soo akan dieksekusi, “Jika kau tertangkap di
sini, kau akan tak akan dapat membantu Tae Soo. Jika kau tertangkap, kita tak
akan punya harapan lagi. Jadi.. kumohon tolonglah kak Tae Soo dulu.”
“Chung Jo-ya..”
“Kumohon..” pinta Chung Jo,
“jangan biarkan ada yang terluka ataupun terbunuh lagi. Ya?”
Sesaat Kang Chi berperang batin.
Tapi setelah itu ia telah memutuskan dan ia menggenggam tangan Chung Jo,
“Tunggulah aku. Aku akan segera kembali.”
“Terima kasih, Kang Chi..”
“Apapun yang terjadi,” janji Kang
Chi, “Aku akan kembali padamu.”
Chung Jo mengangguk, tegar. Kang
Chi pun berbalik pergi. Namun mendadak Chung Jo meraih lengan baju Kang Chi dan
menggenggamnya erat.
Kang Chi menatap tangan yang
gemetar dan memegang lengan bajunya erat. Ia menyadari kalau Chung Jo
sebenarnya sangat ketakutan karena Kang Chi akan meninggalkannya walaupun untuk
sementara.
Ia pun mencium kening Chung Jo
untuk menguatkan gadis itu. Diusapnya pipi Chung Jo dan ia pun segera pergi.
Chung Jo menatap kepergian Kang
Chi dan berkata sendiri, “Cepatlah kembali. Aku akan menunggumu.”
Ternyata ada pengawal Jo Gwan
Woong yang mengintai mereka dari atap.
Para pelayan terkejut namun
gembira saat melihat kedatangan Kang Chi. Kang Chi sudah memegang kunci sel dan
membuka sel penjara pria. Yang pertama kali dilakukan Pelayan Choi adalah
menangis bahagia dan memeluk putra angkatnya,
Kang Chi meminta maaf pada ayah
angkatnya yang sangat khawatir padanya. Namun betapa terkejutnya ia melihat Tae
Soo yang terkapar pingsan. Han No mengatakan kalau mereka tak punya banyak
waktu lagi karena racun akibat penyiksaan, telah menyebar di tubuh Tae Soo.
Kabar itu membuat Kang Chi bergerak cepat.
Namun seakan baru sadar, ia
menghampiri sel kurungan wanita dan membuka gemboknya. Ia menghormat pada
Nyonya Yoon dan memintanya untuk naik ke punggungnya. Ia sendiri yang akan menggendong Nyonya Yoon.
Tapi Nyonya Yoon malah memintanya untuk pergi tanpa membawa drinya, “Jikapun
aku mengikutimu, maka aku akan menjadi beban bagimu. Dengan kondisiku yang
seperti ini, lebih baik aku menjadi tawanan daripada aku menjadi buronan.”
Semua pelayan yang tadinya
bangkit dan berniat untuk melarikan diri
bersama Kang Chi, satu per satu duduk dan mengikuti tindakan Nyonya
Yoon. Tinggal di penjara dan menjadi tawanan. Nyonya Yoon meminta untuk tak
mengkhawatirkannya, “Larilah dan perg ke tempat yang aman. Kumohon hiduplah dan
buktikan kalau ayahmu tak bersalah. Buatlah ayahmu beristirahat tenang di sana.”
Kang Chi berlutut di depan Nyonya
Yoon dan berkata, “Saya akan melindungi Tae Seo dan Chung Jo dengan sepenuh
jiwa saya. Saya berjanji.”
Nyonya Yoon menatap Kang Chi. Tak
disangka ia mendengar kata janji itu dari mulut Kang ChiTerngiang kembali Kang
Chi yang dahulu pernah berjanji padanya, namun ia remehkan karena ia tak tahu
janji itu keluar dari mulut manusia atau bukan. Dan sekarang ibu menatap Kang
Chi hampir menangis, “Aku sangat memohon padamu, kumohon lindungilah Tae Soo
dan Chung Joku.”
Kang Chi pun berjanji. Menyadari
sekarang saatnya berpisah, Ibu pun mengalihkan tatapannya ke samping dan
menyuruh Kang Chi untuk segera pergi.
Kang Chi pun bersiap. Pelayan
Choi memutuskan untuk tetap tinggal untuk menjaga Nyonya Yoon. Walau berat,
Kang Chi juga tahu prioritas mana yang dipilih ayah angkatnya.
Han No dan salah satu pelayan
membawa Tae Soo yang pingsan, sementara Kang Chi berjalan di depan. Namun di
depan mereka dicegat oleh pengawal Jo Gwan Woong yang sudah menunggu mereka. Kang
Chi dan Han No pun bertempur, tapi kekuatan mereka tidaklah seimbang.
Kang Chi meminta Han No untuk membawa
Tae Soo pergi dan ia akan menahan mereka. Tapi Han No menyarankan yang
sebaliknya, Ia yang akan menahan mereka. Kang Chi melihat luka menganga di kaki Han No. Han No juga masih ingin melakukan
perhitungan dengan para pengawal itu, “Apapun yang terjadi, jagalah Tuan Muda
dengan baik. Hanya dengan itulah kita menghormati almarhum Tuan Park.”
Kang Chi menatap temannya dan
berkata, “Mari kita bertemu lagi nanti.” Han No menoleh dan tersenyum pada Kang
Chi. Ia pun menghadang para pengawal itu sementara Kang Chi dan pelayan itu
membawa Tae Soo.
Kepala pengawal menyuruh anak
buahnya untuk mengejar Kang Chi dan ia akan menangani Han No sendiri di sini.
Anak buahnya pun mengikuti perintah itu.
Dengan mudah mereka keluar dari
tempat itu, menginggalkan Han No dan pemimpinnya untuk berperang. Sementara
Kang Chi melarikan Tae Soo, Chung Jo menunggu di kurungan dengan cemas.
Han No
melawan namun tombaknya berhasil dipatahkan. Ia mencoba bertahan tapi kepala pengawal
itu berhasil menebas dadanya.
Para pengawal itu kehilangan
jejak Kang Chi. Mereka pun memutuskan untuk menyebar. Kang Chi bersembunyi di
balik tembok, hampir hilang akal tak tahu apa yang harus ia lakukan. Dan ada suara
seseorang menyapanya dan bertanya apakah mereka butuh tempat bersembunyi? Ia
akan membantu mereka karena ia sangat berhutang budi pada Tuan Park.
Kang Chi ingat wajah orang itu.
Orang itu adalah pencuri yang diberi 2 karung beras oleh Tuan Park. Kang Chi
tersenyum, mendapat harapan lebih besar.
Namun mendadak muncul salah satu
pengawal, bersiap membunuh Kang Chi. Kang Chi terbelalak melihatnya. Tapi
tiba-tiba pengawal itu tersungkur dan mati.
Dan di belakangnya, muncul Yeo
Wool yang ternyata memanah orang itu. Yeo Wool meminta mantan pencuri beras itu
untuk menyembunyikan Tae Soo sementara ia dan Kang Chi akan menarik perhatian
para pengawal itu. Ia berjanji akan menyuruh orang untuk menjemput Tae Soo
nanti.
Mantan pencuri beras itu mengerti.
Bersama pelayan Tae Soo, ia mulai membawa pergi Tae Soo yang pingsan.
Kang Chi menatap Yeo Wool. Ia
ingin mengucapkan terima kasih tapi tak bisa berkata-kata. Kali ini ia
memanggil Yeo Wool dengan lebih sopan, yaitu Tuan Muda Dam. Tapi Yeo Wool hanya
nyengir dan berkata kalau Kang Chi tak perlu berterima kasih, “Kadang kau tak
perlu mengucapkan terima kasih itu dengan kata-kata.”
Mereka pun berpisah dengan
kelompok Tae Soo. Dan memang benar. Para pengawal itu mengejar Kang Chi dan Yeo
Wool yang lari ke hutan. Di tengah jalan, mereka berpisah dan para pengawal itu
mengejar Kang Chi.
Di dalam kurungan, Chung Jo masih
menunggu dengan cemas. Dan matanya terbelalak ketakutan melihat petugas itu
muncul dan menyuruh lembu itu untuk mulai berjalan. Di dalam kurungan yang
mulai bergerak, Chung Jo memohon dalam hati, “Kang Chi-ah.. segerala datang.
Kang Chi-ah..!”
Tapi Kang Chi yang Chung Jo
harapkan masih berada di gunung dan sekarang dikepung oleh para pengawal itu.
Ia mulai bersiap. Dan pengawal itu melihat gelang yang dipakai Kang Chi dan
teringat kata-kata atasannya, Ada sesuatu
dengan gelangnya. Jika kau inginmengalahkannya, musnahkan dulu gelang itu.
Pertempuran pun terjadi. Dan
target utama pengawal itu adalah gelang Kang Chi yang akhirnya ia berhasil
memutuskan gelang itu. Biji-biji gelang itu jatuh berserakan di tanah.
Dan seakan biji-biji itu menghantam
bumi, air danau di Taman Cahaya Bulan mulai bergelombang. Burung-burungpun
beterbangan, menyadari perubahan alam. Biksu So Jung yang sedang meditasi pun
merasakannya. Begitu pula Yeo Wool.
Angin mulai bertiup sangat
kencang, jauh lebih kencang daripada saat Tuan Park meninggal. Petir
bersahut-sahutan. Bahkan bulan pun berani menutupi matahari, sehingga terjadi
gerhana. Siang menjadi malam. Merasakan
perubahan alam yang sangat mendadak itu, Biksu So Jung berpaling cemas.
Para pengawal mulai menebas badan
Kang Chi. Punggung, kaki, lengan Kang Chi, semua itu ditebas dengan mudah
karena Kang Chi tak bergerak.
Kang Chi tersungkur dalam hatinya
memohon, “Berhentilah.. berhentilah.! Chung Jo masih menungguku,” tapi bukan pedihnya
luka tebasan pedang itu yang ia rasakan, “Sakit sekali. Tubuhku terasa panas
seperti terbakar. “
Yeo Wool kembali ke dalam hutan, mencari
jejak Kang Chi. Ia akhirnya menemukannya, dan hendak turun membantunya. Tapi ia
terhenyak melihat butiran cahaya biru yang muncul, semakin lama semakin banyak.
Butiran cahaya itu sekarang
mengelilingi Kang Chi, membuat para pengawal itu juga keheranan dan sedikit
gentar.
Mata Kang Chi bersinar kehijauan.
Satu persatu lukanya pulih, dan tangannya berubah menjadi cakar. Para pengawal
itu mulai mundur perlahan-lahan saat Kang Chi mulai berdiri.
Semua terkesiap kaget dan ketakutan pada sosok Kang Chi. Di hadapan mereka telah berdiri seorang monster
yang matanya bersinar kehijauan..
Yeo Wool terbelalak melihatnya
dan terhenyak, “Choi Kang Chi..” . Dan monster itu mengaum keras saat ia mulai
menyerang.
Langganan:
Postingan (Atom)