Jumat, 26 April 2013

Sinopsis I Miss You Episode 3 Part 2



Jung Woo berusaha lari secepatnya, ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya karena tendangan si penculik.

Tiba-tiba langkah Jung Woo terhenti, ia melihat butir-butir salju turun. Salju pertama yang selalu ditunggu Soo Yeon.

Ia pun teringat ucapan Soo Yeon, “Han Jung Woo, apa yang akan kau lakukan saat salju pertama turun?”

“Aku akan menemuimu, karena kau satu-satunya temanku, Lee Soo Yeon.”

Jung Woo menangis merasakan sesak di dadanya. Ia sudah berjanji pada Soo Yeon bahwa ketika ia melihat salju pertama turun ia akan menemui Soo Yeon tapi ia bimbang kalau ia kembali berarti ia menyerahkan diri pada penculik. Ia hanya bisa menangis, ia ingin berteriak untuk menumpahkan segala kepiluannya. Turunnya salju pertama yang ia dan Soo Yeon lalui sungguh menyedihkan.

Jung Woo menoleh ke belakang tiba-tiba ada cahaya lampu mobil, penculik itu mengejarnya. Jung Woo sekuat tenaga berusaha untuk tak tertangkap.

Jung Woo melompati pagar untuk menghindari kejaran si penculik. Penculik 1 keluar dari mobil mengejar Jung Woo. Ia menyuruh temannya si penculik 2 untuk memakai mobil guna menghalangi Jung Woo yang berusaha kabur.

Jung Woo lari diantara rerimbunan pohon di hutan yang gelap. Penculik 1 terus mengejarnya. Jatuh bangun Jung Woo berusaha menghindar agar tak tertangkap. Penculik 2 menggunakan mobil untuk mencegat Jung Woo. Penculik 2 keluar dari mobilnya dan ikut mengejar Jung Woo.

Jung Woo sampai di sebuah stasiun kereta api, ia bersembunyi di bawah gerbong kereta. Kedua penculik itu berpencar, penculik 1 bersikap manis dengan mengatakan kalau ia bukan orang jahat jadi ia minta Jung Woo keluar dari persembunyian. Jung Woo mengintip tapi sesaat kemudian ia kembali bersembunyi. Si penculik meminta Jung Woo berhenti membuatnya marah dan lebih baik keluar dari persembunyian.

Jung Woo gemetaran dan ketakutan saat penculik 1 melewati tempatnya bersembunyi. “Kalau kau tertangkap kau benar-benar mati.” kata penculik 1 yang tak juga menemukan Jung Woo. Jung Woo berusaha menahan mulutnya agar tak bersuara. Penculik 1 celingukan mencari, “Jung Woo bukankah kau harus membawa kembali pacarmu?” Ketika dirasa cukup aman Jung Woo pun segera lari dari sana.

Soo Yeon masih tergeletak tak berdaya dengan luka di sekujur tubuhnya. Ia merasakan butir salju mendarat di wajahnya, ia melihat dengan jelas salju pertama yang ia nantikan turun. Tatapannya kosong menunggu kedatangan Jung Woo.

Jung Woo sampai di pemukiman penduduk tapi wilayah itu terlihat sangat sepi. Jung Woo menggedor tiap rumah mencari bantuan. Tapi tak ada sahutan dari tiap rumah.

(hmm bukan rumah deh kayaknya toko gitu n kalau malam pemilik tokonya ga ada jadi terlihat sepi)

Jung Woo menatap jalanan malam dengan bangunan yang sepi. Ia menoleh dan melihat ada telepon umum.

Dengan tangan gemetaran Jung Woo memasukan koin tapi naas koinnya terjatuh karena tangannya yang gemetaran (seperti Hae Joo nih) ia mengambil koinnya kembali dan mencoba memasukannya lagi. Ia menghubungi ayahnya.

Jung Hye Mi bicara di telepon dengan penculik itu dan berkata kalau ia akan segera tiba. Tapi sesaat kemudian ia terkejut karena mendengar Jung Woo kabur.

Direktur Nam menunggu perintah dari Han Tae Joon. Ia akan memeriksa ini dengan bantuan para detektif. Mereka harus menemukan Jung Woo secepatnya. Tapi Han Tae Joon meminta Direktur Nam menutup mulut jangan membesar-besarkan masalah. Kalau perawat Jung yang membawa Jung Woo, dia pasti akan menghubunginya.

Telepon di mobilnya berdering, Jung Woo yang menghubunginya. Jung Woo yang menangis ketakutan langsung memberi tahu ayahnya kalau Soo Yeon berada di dalam gudang, gudang yang ada di hutan. Han Tae Joon bertanya dimana lokasi Jung Woo sekarang. Jung Woo melihat sekeliling dan menemukan baliho yang ada tulisannya. Ia menjawab kalau ia berada di Soosung, ada sebuah stasiun kereta api.

Jung Woo ketakutan dan terus menangis karena disana tak ada orang sama sekali. “Ayah kita harus menyelamatkan Soo Yeon. Dia berada dalam gudang di hutan.” Han Tae Joon terlihat marah, ia memerintahkan anak buahnya untuk menangkap penjahat itu. Ia menyuruh anak buahnya untuk memanggil bantuan.

Dengan tangan yang masih gemetaran Jung woo menekan 112, ia mencoba menghubungi kepolisian. Jung Woo memohon meminta tolong, ia mengatakan kalau ia sedang tak bercanda dan bukan lelucon. “Tolong hubungi Detektif Kim di Gangnam. Kami diculik. Temanku sedang dalam bahaya.”

Mereka menanyakan keberadaan lokasi Jung Woo. Jung Woo menoleh dan terkejut melihat sesuatu, ia menjatuhkan gagang teleponnya. Ada tangan yang mengambil gagang telepon yang menggantung, ah penculik 1. Ia menutup teleponnya.

Penculik 1 dan 2 celingukan mencari keberadaan Jung Woo. Keduanya yakin kalau Jung Woo belum jauh dari sana. penculik 1 marah karena Jung Woo menelepon pihak kepolisian. Ia menyuruh temannya segara menemukan Jung Woo dan cepat pergi sebelum tertangkap. Penculik 2 kesal, tunggu saja sampai aku menangkapnya.

Keduanya mendengar sesuatu yang terjatuh. Jung Woo bersembunyi di balik tirai sebuah kedai. Lalu tiba-tiba brak.... tirainya dibuka Jung Woo terkejut melihat penculik menemukannya.

Detektif Kim mendatangi rumah Jung Woo untuk mencari tahu keberadaan Soo Yeon. Ia memohon ingin bertemu dengan Jung Woo karena anaknya belum sampai di rumah. Tapi pihak dari dalam rumah mengatakan kalau Jung Woo sedang tidur dan menyuruh Detektif Kim kembali besok.

Detektf Kim tak menyerah begitu saja, ia berteriak memanggil Jung Woo. Tiba-tiba teleponnya berdering. Detektif Kim bertanya apa ada yang menghubungimu. siapa? Detektif Kim terkejut. Ia pun bertanya apa benar kalau itu Han Jung Woo. Darimana dia menelepon. (hmmm saya nebak yang menghubungi ini petugas kepolisian yang diminta Jung Woo untuk menghubungi Detektif Kim)

Jung Woo dipukuli karena mencoba kabur. Penculik 2 sangat kesal dan berulang kali menendang Jung Woo. penculik 1 meminta rekannya membawa Jung Woo dan bereskan anak perempuan itu.

Jung Woo memohon agar kedua penculik ini tak melakukan hal yang buruk pada Soo Yeon. Ia menangis memohon agar membebaskannya bersama Soo Yeon. Penculik bertanya apa ia tadi mengatakan kalau ia akan membunuh Jung Woo kenapa memohon begitu karena mereka tak akan membunuh Jung Woo.

Jung Woo melihat kalau penculik 2 akan pergi, ia menarik kaki penculik 2 dan memohon. Si penculik 2 makin kesal dan beniat menendang Jung Woo lagi tapi penculik 1 mencegahnya dan berkata kalau keduanya harus menerima uangnya. Penculik 2 yang kesal segera pergi dengan langkah sempoyongan karena pengaruh narkoba deh kayaknya. Penculik 1 kesal karena temannya ini berani memukul anak-anak.

Penculik 1 mencoba membangunkan Jung Woo. Ia mengatakan kalau ia dan temannya tak sejahat itu kalau Jung Woo tetap diam Jung Woo akan selamat. Jung Woo memohon agar Soo Yeon dibebaskan. Penculik 1 lelah dengan ocehan Jung Woo. Ia hilang kesabaran dan mencengkeram baju Jung Woo. Tapi tiba-tiba ada beberapa mobil yang datang. Penculik 2 yang belum jauh dari sana terkejut dan bersembunyi. Tenyata itu rombongan ayah Jung Woo.

Penculik 1 panik dan menahan leher Jung Woo mengancam mereka semua jangan bergerak. Tapi dengan cepat anak buah Han Tae Joon melumpuhkan si penculik 1. Penculik 2 yang bersembunyi segera kabur menyelamatkan diri. Penculik 1 mengaku salah dan mengatakan kalau ia hanya melakukan apa yang disuruh kepadanya, ia bilang kalau ia tak tahu apa-apa.

Jung Woo menghampiri ayahnya, sambil menangis ia mengatakan kalau Soo Yeon berada dalam bahaya. Ia memohon ayahnya menyelamatkan Soo Yeon. Han Tae Joon menatap Direktur Nam. Direktur Mam mengangguk mengerti, ia membawa beberapa anak buahnya ke suatu tempat.

Melihat Diretur Nam pergi Jung Woo bilang kalau ia juga ingin ikut menolong Soo Yeon. Ia tahu dimana Soo Yeon berada. Tapi Han Tae Joon menahan putranya, “Kalau kau mau menemukan temanmu, dengarkan aku.”

Jung Woo memberi tahu kalau masih ada pelaku yang lain. Mereka harus menangkap pelaku yang kedua itu sebelum penjahat itu membawa pergi Soo Yeon. “Ayah aku tahu itu, aku harus pergi. Bajingan itu...” Jung Woo menangis tak sanggup melanjutkan kata-katanya. “Kubilang aku harus pergi.”

Plok.. Jung Woo mendapatkan tamparan dari ayahnya. Han Tae Joon berteriak memerintahkan anak buahnya agar membawa Jung Woo pulang. Jung Woo memohon pada ayahnya agara menyelamatkan Soo Yeon. Jung Woo dimasukan paksa ke dalam mobil.

Ponsel penculik 1 berdering si penculik cemas apalagi Han Tae Joon menatapnya tajam. Siapa yang menelepon? siapa lagi kalau bukan perawat Jung Hye Mi.

Perawat Jung kesal karena mereka tak mengangkat teleponnya. Tapi penculik itu menelepon balik. Hye Mi langsung bertanya apa mereka berhasil menangkap Jung Woo. penculik 1 menjawab ya dan bertanya apa Hye Mi sudah menyiapkan uangnya. Ia akan membawa Jung Woo ke hadapan Hye Mi sekarang.

Ternyata yang memegangi ponsel si penculik adalah anak buah Han Tae joon. Hye Mi masih belum percaya apa benar mereka sudah menangkap kembali Jung Woo. Tapi tiba-tiba terdengar oleh Hye Mi suara Jung Woo berteriak memanggil, Ayah ayah ayah. Sadarlah ia kalau Han Tae Joon sudah berada disana.

Tiba-tiba ada seseorang yang melintas di jalan tepat di depan mobil yang dikendarai Hye Mi melaju. Hye Mi ngerem mendadak dan hampir menabrak orang itu, siapa dia. Lee Soo Yeon.

Dengan tubuh lemas Soo Yeon berusaha mengangkat kepala meminta tolong. Hye Mi dan Hyung Joon terkejut kalau itu adalah Soo Yeon. Hye Mi pun teringat ucapan si penculik kalau ada anak lain yang mereka bawa, ia pun menyadari kalau yang dimaksud dengan anak yang lain adalah Soo Yeon.

Dengan kondisi tak berdaya Soo Yeon memohon Hye Mi menyelamatkannya. Tapi Hye Mi malah memundurkan mobilnya, ia menyuruh Hyung Joon mengenakan sabuk pengaman. Soo Yeon tergeletak di tanah dingin penuh salju. Hyung Joon jelas terkejut dengan tindakan yang akan dilakukan Hye Mi. Dengan sisa tenaga yang dimiliki Soo Yeon mencoba untuk berdiri.

Hye Mi memasukan gigi mobil. Hyung Joon ketakutan, apa yang akan Hye Mi lakukan? Kenapa mau melakukannya. Hye Mi berkata kalau Soo Yeon mengetahui wajah pelakunya, kalau mereka menyelamatkan Soo Yeon maka ia dan Hyung Joo pasti akan dibunuh. Hye Mi mamacu mobilnya, Soo Yeon yang mencoba berdiri dengan sisa tenaganya terkejut melihat mobil yang meluncur cepat ke arahnya.

Direktur Nam berada di gudang tempat anak-anak itu disekap. Ia menyalakan korek. Anak buahnya sudah mengumpulkan barang-barang yang bisa menjadi bukti. Mereka menyiram barang-barang itu menggunakan minyak tanah (solar kali ya) Terlihat jepit milik Soo Yeon tertindih.

Direktur Nam membungkus sweater milik Soo Yeon dan ponsel Jung Woo. Ia melemparkan korek ke tumpukan barang yang sudah diberi minyak. Api menjalar menghanguskan barang bukti, seperti tali dan jas hujan kuning milik Jung Woo.

Detektif Kim akan menuju tempat yang dimaksud petugas kepolisian, tapi lajunya terhambat karena ada kereta lewat. Ia menatap kejauhan dan melihat kepulan asap. Ia menatapnya heran. Detektif Kim keluar dari mobilnya ingin melihat lebih jelas kepulan asap apa itu.

Setelah kereta melintas ada beberapa mobil yang lewat, ya itu mobil yang membawa Han Tae Joon dan Jung Woo. Tapi sayangnya pandangan Detektif Kim tertuju pada kepulan asap, ia tak menyadari siapa yang berada di dalam mobil yang lewat. Tapi tidak dengan yang berada di dalam mobil. Han Tae Joon mengenali Detektif Kim, ia heran kenapa Detektif Kim bisa berada disini. Jung Woo melihat sekilas tapi ia tak bisa berbuat banyak.

Eun Joo yang sedang membaca buku harian Soo Yeon sambil menerima telapon dari ayahnya dan mengatakan kalau Jung Woo tak menelepon. Ia bertanya apa ada masalah. ia menanyakan keberadaan ayahnya.

Ibu Soo Yeon masuk Eun Joo langsung menutup teleponnya. Ibu melihat kalau Eun Joo baru saja menerima telepon, ia bertanya apa itu telepon dari Detektif Kim apa yang dikatakannya, apa Detektif Kim menemukan Soo Yeon. Eun Joo menjawab tidak, ia berbohong bilang kalau Soo Yeon tak ada di rumah sakit. Ia berfikir kalau yang dialami Soo Yeon bukanlah kecelakaan mobil. Ibu menarik nafas cemas, “Kalau begitu apa yang dilakukannya sampai larut begini?”

Ibu menyuruh Eun Joo menghubungi Jung Woo karena Soo Yeon bilang padanya akan menemui Jung Woo. Eun Joo menyembunyikan buku harian Soo Yeon dan bilang kalau ia tak tahu nomor Jung Woo padahal di dalam buku itu ada nomor ponsel Jung Woo.

Eun Joo berkata bukankah ayahnya mengatakan kalau dia akan menemukan Soo Yeon jadi tunggu saja. Ibu sangat yakin kalau Soo Yeon sedang bersama Jung Woo. Ia menilai putrinya sudah gila karena pemuda itu. Ibu melihat makanan yang ada di meja, ia tambah kesal tak tahu harus diapakan makanan yang banyak itu. Ibu mendesah kalau suami dan anakanya benar-benar membuatnya lelah.

Detektif Kim dan beberapa rekannya sampai di gudang tempat penyekapan Jung Woo dan Soo Yeon yang terbakar. Mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan. Detektif Kim memeriksa bagian dalam gudang terutama barang-barang yang sengaja di bakar. Teman Detektif Kim yang diam saja merasa kalau penjahatnya sudah melarikan diri.

Detektif Kim melihat sesuatu di bawah sana yang tertindih drum. Jepit jemuran milik Soo Yeon, ia memungutnya. Ada bagian dijepit itu yang meleleh karena kobaran api, tapi bentuknya masih terlihat jelas. Detektif Kim ingat kalau ia pernah mengambil jepit itu dari rambut Soo Yeon kemarin. Ia pun mengambil kesimpulan kalau Soo Yeon tadi berada disini.

Temannya tanya apa yang Detektif Kim temukan. Detektif Kim berkata kalau mereka harus segera memasang police line dan menyelidiki tempat ini. Ia bertanya kapan para penyelidik akan datang. Temannya tanya kenapa. Detektif Kim mengatakan kalau ia menemaukan sebuah jepit jemuran dan itu milik anaknya. Ia meminta temannya untuk mendukung penyelidikannya. Tapi temannya mencibir kalau ia juga memiliki benda itu lebih dari dua puluh buah di rumahnya.

Detektif Kim kesal ia mengatakan kalau seseorang sudah hilang. Kalau mereka membuang waktu hidup orang itu kemungkinan akan terancam. Temannya tahu kalau Detektif Kim ingin mencari anak itu tapi ia menilai kalau Detektif Kim ini terlalu berlebihan di daerah hukum orang lain. Lebih baik membuat laporan anak hilang dan serahkan berkasnya dan ikuti prosedur seperti biasa.

Detektif Kim melihat sekeliling lokasi untuk mencari sesuatu yang bisa dijadikan sebagai petunjuk. Ia menyusuri jalanan dan menemukan jejak kaki. Jejak kaki Jung Woo ketika kabur. Ia juga mengamati pagar yang tadi Jung Woo gunakan untuk memanjat.

Han Tae Joon membanting putranya hingga jatuh kesakitan di kamar. Hwang Mi Ran mencoba membantu Jung Woo. Han Tae Joon marah karena Jung Woo membiarkan diri Jung Woo diculik. Ia juga memarahi putranya karena menghubungi polisi.

Hwang Mi Ran membela uacapan suaminya dan bertanya kenapa Jung Woo melakukan itu, “Apa kau tak tahu kalau ayahmu pernah dipenjara? Kalau dia berani melibatkan diri dalam masalah seperti ini, kali ini dia tak akan bisa lolos. Ini akan menjadi akhir keluarga kita.”

Jung Woo mengeraskan suaranya berkata kalau itu tak ia lakukan Soo Yeon bisa mati karena dirinya. Dengan tubuh penuh luka Jung Woo memohon pada ayahnya kalau mereka harus segera menemukan Soo Yeon. Ia mengatakan kalau Soo Yeon mencoba menyelamatkannya, “Dia mencoba menyelamatkanku.....” Jung Woo tak sanggup melanjutkan ucapannya.

“Menyelamatkanmu?” Han Tae Joon membentak, “Dan kau melarikan diri meninggalkan anak itu?” Jung Woo mengaku salah, itu karena ia takut. Saat itu ia tak bisa berfikir jernih.

Han Tae Joon : “Kalau terjadi sesuatu maka kau yang sudah membunuhnya.”

Jung Woo lemas mendengar ayahnya bicara seperti itu. Han Tae Joon menyuruh istrinya menghubungi dokter Kim untuk merawat Jung Woo dan pastikan Jung Woo tak keluar dari kamar tanpa seizinnya.

Han Tae Joon akan pergi tapi Jung Woo memohon kalau ia akan melakukan apapun yang ayahnya inginkan. Apa ayahnya ini mau mencari Soo Yeon karena ia percaya ayahnya mampu melakukan itu. Ia memohon ayahnya berjanji padanya. Han Tae Joon menepis tangan putranya, ia mengatakan kalau ia yang menumukan Jung Woo jadi ia harap Jung Woo jangan pernah melibatkan polisi lagi.

Hwang Mi Ran akan menyusul suaminya, tapi Jung Woo menahan tangan ibu tirinya. Ia memohon agar ibu tirinya ini berada di sisinya, untuk mendukungnya. Tapi Hwang Mi Ran bertanya untuk apa dia melakukannya bukankah Jung Woo sudah mengabaikan kata-katanya. “Kalau kau kembali ke Amerika hal ini tak akan terjadi.” Mi Ran memperingatkan Jung Woo jangan pernah bertingkah di depannya lagi mulai dari sekarang.

Jung Woo hanya bisa menunduk menangis atas apa yang baru saja ia dan Soo Yeon alami. Ia menangis untuk meluapkan semua emosinya, ia mulai menyalahkan dirinya kenapa ini bisa terjadi.

Hari mulai terang Detektif Kim menyusuri jalanan yang ditutupi oleh salju. Ia berusaha mencari sesuatu yang bisa ia jadikan petunjuk. Detektif Kim pun menemukan sesuatu. Noda darah disalah satu daun yang tertutup salju.

Ia mencoba mencari petunjuk lain dan ia pun menemukan hal yang mengagetkannya, sebuah sepatu. Sepatu sebelah kiri milik Soo Yeon. Ia mengambilnya dan menebak kalau Soo Yeon semalam melalui jalan ini.

Terlihat kilasan balik kejadian semalam, Detektif Kim melihat bayangan dimana Soo Yeon berjalan tertatih menyusuri jalanan yang dingin dengan tubuh penuh luka. Detektif Kim mengikuti arah jalur Soo Yeon berjalan.

Hari kembali terang, Detektif Kim sampai di jalan besar. Ia melihat sekeliling dan menemukan tanah bekas jejak seseorang dan noda darah. Detektif Kim menangis meyakini kalau Soo Yeon semalam berada di jalan ini, tapi kemana gadis ini.

Detektif Kim kembali ke rumah Jung Woo. Ia menggedor pagar rumah Jung Woo keras keras. Direktur Nam keluar menanyakan keperluan Detektif Kim. Detektif Kim menunjukan tanda pengenalnya, Ia beralasan kalau tadi pagi Jung Woo menghubunginya, bukankah Jung Woo ada di dalam.

Detektif Kim akan masuk tapi Direktur Nam menghalangi. Ia mengatakan kalau ketika Jung Woo menghilang ia yang membawa Jung Woo pulang jadi ada masalah apa Detektif Kim akan menemui Jung Woo.

Detektif Kim mengatakan kalau anaknya dan Jung Woo janjian bertemu lalu keduanya menghilang, jadi ia harus bertemu Jung Woo. Direktur Nam tak membolehkan Detektif Kim menemui Jung Woo kecuali membawa surat perintah. Ia mengancam kalau Detektif Kim membuat keributan lagi ia akan menghubungi polisi (lha kan polisinya detektif Kim sendiri)

Anak buah Han Tae Joon menyeret Detektif Kim pergi tapi Detektif Kim harus bertemu dengan Jung Woo untuk menanyakan sesuatu. Ia meronta meminta dilepaskan, ia ingin menanyakan beberapa hal pada Jung Woo.

Detektif Kim menyuruh juniornya mengambilkan beberapa foto mobil yang tengah diselidiki pihak kepolisian. Juniornya bertanya apa anak yang hilang itu putri Lee Tae Soo. Iia heran kenapa seniornya melakukan ini. Detektif Kim tak menjawab ia malah bertanya apa juniornya ini sudah memeriksa semua kamera lalu lintas di sekitar gudang.

Detektif Kim menemukan mobil itu, mobil yang sama dengan mobil yang terparkir di depan rumah Jung Woo, mobil dengan nomor plat Seoul 3824. Detektif Kim berkata kalau orang yang di dalam gambar adalah orang yang dicari. Ia meminta juniornya memperbesar gambar karena wajahnya tak bisa dikenali. Tapi juniornya menolak ia tak mau dilibatkan.

Detektif Kim tetap menyuruh juniornya untuk mencari mobil ini dan kirim ke tim investigasi. Detektif Kim menyerahkan sepatu sebelah milik Soo Yeon. Juniornya kesal dan berkata kalau mereka bisa dipecat karena melakukan hal ini. Detektif Kim juga kesal apa juniornya ini menjadi detektif hanya untuk mendapatkan uang. Kita semua bertanggung jawab kepada Soo Yeon, ia menyuruh juniornya cepat pergi jangan membuang waktu.

Atasan Detektif Kim datang, keduanya langsung menyembunyikan barang bukti agar tak terlihat atasan mereka. Atasannya bettanya apa Detektif Him pergi ke rumah presdir Han Tae Joon. Ia memarahi detektif Kim, “Apa kau tahu tempat seperti apa itu? Kenapa kau membuat keributan disana?”

Detektif Kim heran apa ke rumahnya juga tak boleh. Atasannya marah karena Detektif Kim menjawab omongannya dan akibatnya detektif Kim mendapatkan tendangan tepat mengenai kakinya. Atasannya berkata ia mendengar kalau putri Lee Tae Soo tinggal bersama Detektif Kim, “Apa kau ingin menghancurkan hidupku?” Detektif Kim melihat juniornya masih berdiri disana. Ia menyuruh juniornya cepat pergi.

Atasannya berkata apa Detektif Kim tahu kalau ada reporter yang mencoba mencari bukti bahwa tuduhan terhadap Lee Tae Soo itu salah. Ia memperingatkan kalau Detektif Kim membuat keributan tentang gadis yang menghilang, apa detektif Kim kira hanya ia saja yang mendapat masalah. Pak Komisaris juga akan sangat marah dan mereka semua akan mendapatkan masalah juga.

Atasan Detektif Kim meminta tanda pengenal dan mengatakan kalau Detektif Kim mulai hari ini diskorsing. Detektif Kim meyakinkan kalau hal ini bukan tentang kasus Lee Tae Soo. Ia hanya mencoba menemukan putrinya, Soo Yeon. Atasannya mengancam kalau Detektif Kim ketahuan melakukan penyelidikan ilegal maka Detektf Kim akan mendapatkan masalah. Detektif Kim menerima telepon dari Eun Joo, ia terkejut dan segera pulang.

Di rumah Eun Joo mencoba menghalangi Ibu Soo Yeon yang ingin mencari sendiri putrinya. Eun Joo mengatakan kalau ayahnya sedang mencari keberadaan Soo Yeon. Tapi ibu tak percaya pada Detektif Kim, kalau mereka belum mendengar kabar itu artinya sudah terjadi sesuatu pada Soo Yeon.

Detektif Kim sampai di depan rumah. Ibu bertanya apa Detektif Kim tahu alamat keluarga korban pembunuhan ayah Soo Yeon (ibu mengira Soo Yeon diculik oleh keluraga korban pembunuhan yang telah lalu) Eun Joo kaget, “Pembunuhan? Siapa yang membunuh?”

Detektif Kim meminta ibu Soo Yeon masuk tapi ibu tak mau. Ibu bertanya apa Detektif Kim ingin melihat putrinya mati. Ibu memohon Detektif Kim bicara dengan keluarga korban, katakan pada mereka kalau ayah Soo Yeon bukan pembunuh. “Katakan kalau kau salah tangkap dan kau tahu siapa pembunuh sebenarnya,”

Eun Joo makin bingung dan minta penjelasan ayahnya. Detektif Kim tak tahu harus menjelaskannya dari mana. Ia mengatakan pada ibu Soo Yeon kalau ini bukan tentang keluarga korban, tapi Ibu yakin pasti mereka karena mereka bertanya padanya kenapa putrinya masih hidup disaat anak mereka mati. Bukankah pada saat itu Detektif Kim mendengarnya.

Ibu menangis khawatir, Detektif Kim meyakinkan kalau tak terjadi apa-apa pada Soo Yeon, percaya padanya sekali ini saja. Ia berjanji akan menemukan Soo Yeon. Ibu menangisi nasib putrinya yang malang. Eun Joo tak mengerti apa yang ayahnya dan ibu Soo Yeon bicarakan, bukankah ayahnya bilang kalau ayah Soo Yeon juga seorang detektif.

Eun Joo mencoba mencari tahu. ia mencarinya diantara buku-buku soo yeon. Eun Joo kembali mengambil buku harian Soo Yeon. Detektif masuk ke kamar dimana Eun Joo tengah mencari tahu. Detektif Kim berjanji kalau ia akan mengatakan semuanya pada Eun Joo. Tapi Eun Joo tak mau mendengarnya.

Eun Joo tak mengerti bagaimana seorang Detektif seperti ayahnya bisa berbohong seperti seorang pengecut, bukankah ayahnya pernah bilang lebih baik mati daripada menjadi seorang pengecut.

Eun Joo tanya apa Soo Yeon tahu tentang ini, apa Soo Yeon tahu kalau ayahnya bukan seorang pembunuh. Detektif Kim diam tak menjawab. Eun Joo menangis mengatakan kalau ayahnya jahat, ia memukul-mukul ayahnya. “Bukankah ayah menangkap orang jahat seharusnya ayah tak menjadi orang jahat juga. Ayah bilang padaku jangan berbohong tapi kenapa ayah berbohong?”

Eun Joo menangis. Siapa yang bisa ia percaya sekarang. Detektif Kim minta maaf apa yang ia lakukan memang salah. Eun Joo bertanya bagaimana kalau Soo Yeon pergi setelah dia tahu tentang hal ini. Detektif Kim bilang kalau ini bukan karena masalah itu.

Eun Joo tak mengerti apa maksud ayahnya bukan karena masalah itu. Eun Joo berkata kalau Jung Woo juga tak menjawab teleponnya, ia yakin kalau mereka berdua sedang bersama. Detektif kim bekata mereka tak bersama karena Jung Woo sekarang berada di rumahnya sendiri. Eun Joo heran lalu kenapa dia tak menjawab teleponnya kalau dia berada di rumah. Apa ayah bertemu dengannya, apa yang Han Jung Woo katakan. Detektif Kim tak menjawab.

Jung Woo bermimpi, mimpi yang tak tenang. Berulang kali ia menggumamkan nama Soo Yeon.

Terbayang dalam mimpinya Soo Yeon yang tak berdaya dipaksa untuk menuruti nafsu si penculik. Terngiang ucapan Soo Yeon kalau dia datang untuk menyelamatkan Jung Woo tapi Jung Woo malah meninggalkan Soo Yeon yang tak berdaya. Terlihat dalam mimpinya, ia kembali ke gudang penyekapan, tapi Soo Yeon sudah tak ada.

Jung Woo membuka mata dan langsung bangun. Ia merasakan sakit di dadanya. Jung Woo mencabut selang infus yang menancap di lengannya. Ia keluar kamar.

Jung Woo menuruni tangga sambil terus meneriakan nama Soo Yeon. Ia bertanya pada bibi pembantu dimana Soo Yeon. Bibi pembantu jelas bingung. Mi Ran bertanya kenapa Jung Woo begini, apa Jung Woo sudah gila. Jung Woo membuka pintu ruang kerja ayahnya. Di ruangan itu ayahnya tengah berdiskusi dengan Direktur Nam.

Jung Woo bertanya pada ayahnya dimana Soo Yeon. Han Tae Joon marah melihat tingkah putranya. Jung Woo berkata bukankah ayahnya sudah berjanji akan mencari Soo Yeon. Dimana Soo Yeon. Air mata Jung Woo terus mengalir.

Jung Woo meninggikan suaranya, “Bukankah ayah akan membawanya pulang. Dimana Soo Yeon? Dimana?”

Han Tae Joon menggenggam kedua bahu Jung Woo meminta Jung Woo sadar. Jung Woo masih meninggikan suaranya, bukankah ayahnya sudah berjanji, dimana Soo Yeon. tangis Jung Woo semakin keras.

Hwang Mi Ran terus bertanya kenapa dengan Jung Woo. Han Tae Joon menyuruh istrinya memanggil dokter Kim, sementara ia terus memegangi Jung Woo yang menangis meronta.

Jung Woo melepaskan diri dari pegangan ayahnya hingga membuat ayahnya tersungkur ke meja dan di meja bisa kita lihat barang bukti berupa ponsel Jung Woo yang dimasukan ke plastik.

Jung Woo terus menangis bertanya dimana Soo Yeon. Bukakah ayah berjanji akan membawanya pulang. Jung Woo terus menangis bertanya dimana Soo Yeon...dimana Soo Yeon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar